Daftar Pustaka
Arifin,Zainal. 2012.Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.Bandung:Rosdakarya
Birowo, Antonius. 2004. Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:Gitanyali
Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta: Andi.
Budyatna, Muhammad & Leila Mona Ganiem, 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta : Kencana.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Pt. Raja Grafindo
DeVito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: professional Books.
Effendy, Onong Uchyana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Engel, J.F, R,D Blackwell., and P.W, Miniard. 1994. Perilaku konsumen. Jakarta:
Binarupa Aksara
Hardjana, Agus M. .2003. Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi
Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.
K. Bertens. 1993. ETIKA . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Kriyantono, Rachmat.2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Kumurotomo,Wahyudi.1999. Etika Administrasi Negara, PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
L.Knapp, M., Hall,A.J, & Horgan, G.T. 2013. Nonverbal Communication In
Human Interaction. Boston: WardsWords
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta : Kencana.
Moleong, Rexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nawawi, Hadari.2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press
Parwiyanto, Herwan .2007. Modul Kajian Komunikasi dalam Organisasi / AN/
FISIP,dalam Perilaku Organisasi /herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id,
Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang:
Intrans Publishing.
Pospoprodijo, W, 1999. Logika Ilmu Menalar, Jakarta: Gramedia
Rakhamat, Jalaludin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ruben, Brent D, Stewart, Lea P. 2013. Komunikasi Dan Perilaku Manusia. Jakarta: RAJAWALI PERS
Russel, Betrand.2004. Power: A new Social Analysis. Inggris: Routledge
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Soekidjo, Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta :
Rineka Cipta
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT INDEKS
Widjaja, H.A.W.2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT. RinekaCipta
Yongki, Suryo, 2007. Mencoba yang Serba Instan. Jakarta : Marketing
Sumber lain :
diakses pada tanggal Jumat 24 April 2016 pukul 20.19
20 mei 2016
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu tujuan umum penelitian adalah untuk memecahkan masalah,
maka langkah-langkah yang akan ditempuh harus revelan dengan masalah yang
telah di rumuskan (Nawawi, 2001: 65)
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja
untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk
menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan
termasuk keabsahannya. Sistem dan metode yang dipergunakan untuk
memperoleh informasi suatu pengetahuan ilmiah yang disebut dengan
metodologi ilmiah. Pada sisi lain dalam kegiatan untuk mencari informasi
tersebut dengan tujuan untuk menemukan hal-hal yang baru merupakan suatu
prinsip-prinsip tertentu disebut dengan penelitian (Ruslan, 2010: 24).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif bertujuan
untuk menggambarkan situasu, proses atau gejala-gejala tertentu yang diamati.
Penelitian yang menggunakanmetode kualitatif bertujuan untuj menggambarkan,
meringkas berbagai kondisi serta fenomena realita itu ke permukaan sebagai
suatu ciri, karakter, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi dan fenomena
tertentu (Bungin, 2007: 68)
Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrumen
pengumpulan data. Karena itu, peneliti dapat menggunakan wawancara
mendalam, observasi, dokumentasi-dokumentasi, kuesioner (hasil survei),
rekaman, bukti-bukti fisik, dan sebagainya. Adapun ciri-ciri studi kasus, antara
lain (Kriyantono, 2008: 66):
1. Partikularistik, artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program atau
2. Deskriptif, artinya hasil akhir metode ini adalah deskripsi detail dari topik yang
diteliti.
3. Heuristik, artinya metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang
sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru merupakan tujuan
dari studi kasus.
4. Induktif, artinya studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian
menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori.
3.2Objek Penelitian
Objek penelitian merujuk pada masalah yang diteliti. Di dalam penelitian
ini, objek yang hendak diteliti adalah Gaya Komunikasi Verbal & NonVerbal
pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara Medan.
3.3Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah orang ataupun informan yang dipilih
secara sengaja oleh peneliti. Merujuk pada hal tersebut, penelitian ini
menggunakan teknik Purposive Sampling Technique untuk menentukan seorang
informan. Purposive adalah sebuah teknik yang menyeleksi atas dasar
kriteria-kriteria tertentu yang dibuat berdasarkan tujuan riset (Kriyantono,2008:158).
Subjek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang
berperilaku Hedonisme.
Adapun kriteria informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas
Sumatera Utara kota Medan yang senang/pergi “nongkrong” ke cafe , mall ,
mahasiswa yang senang ke diskotik untuk minum-minum dan senang-senang,
mahasiswa yang suka meliburkan diri untuk pergi ke luar kota atau luar negeri,
dan mahasiswa yang sering belanja di online shop atau mall untuk memenuhi
keinginannya.
Kriteria Informan
1. Sering menghabiskan waktu di luar rumah (jarang di
rumah)
2. Menghabiskan uang untuk memenuhi kesenangan batin
(hidup konsumtif)
Pada Mahasiswa
Hedonisme
4. Berpenampilan fashionable mengikuti mode
5. Senang ke tempat-tempat hiburan , ke mall , dan cafe
6. Hobi berbelanja di onlineshop atau mall untuk memenuhi
keinginannya
7. Suka meliburkan diri untuk pergi ke luar kota atau luar
negeri
3.4Kerangka Analisis
Unit analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
umumnya dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti objek penelitian.
Unit analisis dalam penelitian ini meliputi tiga komponen menurut Spradly dalam
( Sugiyono, 2007) yaitu :
1. Place, tempat dimana interaksi dalam penelitian berlangsung.
Penelitian ini akan berlangsung di Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Actor, pelaku atau orang yang sesuai dengan objek penelitian tersebut.
Dalam hal ini adalah Mahasiswa Hedonisme dengan jumlah subjek
penelitian yang tidak ditentukan (penelitian hingga data jenuh).
3. Activity, kegiatan yang dilakukan actor dalam situasi sosial yang
sedang berlangsung. Kegiatan yang akan diteliti adalah Gaya
Komunikasi Verbal & Nonverbal pada Mahasiswa Hedonisme di
Universitas Sumatera Utara.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data disini berarti pencarian sumber-sumber, penentuan akses
ke sumber-sumber dan akhirnya mempelajari dan mengumpulkan informasi
(Birowo, 2004: 26). Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting
dalam suatu penelitian.Metode pengumpulan data merupakan bagian instrument
pengumpulan data yang sangat menentukan keberhasilan atau tidaknya suatu
penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam
1. Studi kepustakaan (library research)
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan studi
kepustakaan. Studi pustaka merupakan bentuk teknik pengumpulan data
yang berasal dari berbagai sumber literatur yang di peroleh dari buku,
jurnal, internet, koran dll yang menjadi media referensi atas kepentingan
keragaman informasi penelitian.
2. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)
Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan
atau orang yang diwawancarai (Bungin, 2007: 108)
3. Observasi atau pengamatan
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana
peneliti melihat dan mengamati secara visual sehingga validasi data
sangat bergantung kepada kemampuan observer. Sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian (Pujileksono,2015 : 123 ).
3.5.1 Penentuan Informan
Informan yang digunakan dalam penelitian ini Mahasiswa/Mahasiswi yang berada
di Universitas Sumatera Utara kota Medan.
3.5.2 Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di
Jl. Dr. Mansyur No 9. Padang Bulan , Medan
3.5.2.1 Sejarah Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara (USU) adalah sebuah yang terletak di
satu universitas terbaik di pulau
USU didirikan sebagai Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal
Indonesia pada tanggal
Sejarah Universitas Sumatera Utara dimulai dengan berdirinya
Universitet Sumatera Utara pada tanggal
dipelopori oleh
Yayasan ini diurus oleh suatu
Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut;
• Abdul Hakim (Ketua);
• Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua);
• Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara): • Anggota :
• Ir. R. S. Danunagoro. Drh. Sahar, • Drg. Oh Tjie Lien,
• Anwar Abubakar, Madong Lubis, • Dr. Maas. J. Pohon,
• Drg. Barlan, dan • Soetan Pane Paruhum .
Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi
embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah
Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas
Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul
berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964),
yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang
embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu,
Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area yang hijau dan rindang
seluas 120 ha yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha
menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa.
Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200
laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar baik
dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan salah satu
yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus USU Padang Bulan juga didukung
oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai
sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran
dan penelitian mahasiswa dan tenaga pendidik.
3.5.3 Keabsahan Data
Untuk mengecek keabsahan data dengan kriteria derajat kepercayaan dapat
dilakukan dengan tujuh teknik yang dikembangkan oleh Moleong (2009: 327)
yaitu perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan ketekunan pengamatan,
triangulasi, pemeriksaan sejawat, kecukupakn referensial, kajian kasus negatif,
dan pengecekan anggota. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 3
teknik dari 7 teknik tersebut, yaitu :
1. Meningkatkan ketekunan pengamatan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematik. Dengan meningkatkan
ketekunan, peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang akurat
dan sistematis tentang apa yang diamati.
2. Triangulasi
Triangulasi dalam penelitian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data
dari berbagai sumber dan berbagai teknik. Triangulasi sumber untuk menguji
keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh kepada
beberapa sumber. Triangulasi adalah teknik untuk menguji kreadibilatas data yang
dilakukan dengan cara mengecek pada sumber yang sama tetapi dengan teknik
yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh melalui wawancara kemudian dicek
3. Pemeriksaan Sejawat
Diskusi dengan dosen dan teman sejawat maksudnya adalah untuk membicarakan
proses dan hasil penelitian. Dari hasil diskusi secara informal peneliti memperoleh
masukan-masukan baik dari segi metodologi maupun konteks penelitian, sehingga
peneliti dapat lebih baik dalam mengambil tindakan selanjutnya.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam sebuah penelitian, tentu saja memerlukan analisis data berdasarkan
apa yang didapat di lapangan. Menurut Boglan dan Biklen, data adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilih-milihnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menentukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain (Moleong, 2005:248)
Dalam penelitian ini,teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
data kualitatif yang dikembangkan oleh Menurut Seiddel (dalam Moleong, 2011:
248) analisis data kualitatif memiliki tahapan sebagai berikut:
1. Mencatat hasil temuan lapangan, diberi kode agar sumber datanya
tetap dapat ditelusuri.
2. Mengumpulkan,memilah-milah,mengklasifikasikan,mensintensiskan,
membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.
3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai
makna, mencari dan menemukan pola hubungan-hubungan, dan
membuat temuan-temuan umum.
Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan
semua data yang diperoleh dari lapangan, baik berupa data primer maupun
sekunder. Data-data yang diperoleh ini kemudian disesuaikan dengan teori-teori
yang sehubungan untuk mendapatkan suatu kesimpulan akhir. Selanjutnya, akan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Proses Penelitian
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan secara
observasi dan wawancara langsung terhadap informan yang telah ditetapkan.
Proses awal penelitian dimulai dengan pengajuan judul kepada departemen dan
disetujui oleh dosen pembimbing. Setelah mendapat persetujuan dari dosen
pembimbing untuk memulai melakukan penelitian sesuai dengan judul yang telah
diajukan oleh peneliti, maka peneliti segera melakukan segala persiapan untuk
melakukan penelitian ke lapangan. Persiapan awal dimulai dengan melakukan
observasi mengenai mahasiswa hedonisme yang berada dilingkungan peneliti.
Selanjutnya, peneliti membuat pedoman wawancara yang berguna sebagai acuan
dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan mengenai Gaya
Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Mahasiswa Hedonisme.
Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa hedonisme di Universitas
Sumatera Utara. Peneliti memilih beberapa informan sebagai subjek penelitian
dengan menggunakan teknik purposive sampling yang penentuan sampelnya
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan
penelitian. Peneliti memilih mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara
sebagai subjek penelitian yang berhubungan dengan judul peneliti yaitu Gaya
Komunikasi Verbal dan Nonverbal pada Mahasiswa Hedonisme Universitas
Sumatera Utara. Peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah
dilakukan baik secara observasi maupun dengan cara wawancara langsung
terhadap informan yang telah ditetapkan. Penelitian ini berlangsung selama lebih
kurang empat bulan dari bulan Mei 2016 hingga September 2016 dan dilakukan
terhadap mahasiswa hedonisme. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih
dahulu melakukan observasi mengenai karakteristik dan jumlah subjek yang akan
Peneliti melanjutkan penelitian dengan mencari informan yang sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penentuan kriteria ditetapkan atas dasar
pengakuan dari masing-masing mahasiswa yang hedonisme. Informan yang
menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa hedonisme di Universitas Sumatera
Utara. Peneliti melakukan pendekatan kepada calon-calon informan. Peneliti
mendapatkan keberadaan informan dari teman peneliti maupun dengan cara
langsung meminta contact person untuk dihubungi. Kemudian peneliti
menghubungi informan satu per satu untuk menanyakan kesediaan mereka untuk
diwawancarai mengenai gaya komunikasi mahasiswa hedonisme. Kelima
informan yang diobservasi menyatakan setuju dengan kegiatan wawancara yang
akan dilakukan. Kelima informan itu adalah dua mahasiswa fakultas Hukum, 1
mahasiswa fakultas ekonomi, dan 1 mahasiswa fakultas kedokteran.
Informan I FR di hubungi melalui direct messenger, walaupun hanya
saling kenal di media sosial instagram, FR bersedia untuk di wawancara, namun
sulit mengatur jadwal dengannya karena dia masih berada di luar negeri bersama
keluarganya, peneliti mewawancarai informan I setelah ia pulang dari luar negeri.
Informan II MS adalah teman sebangku pada waktu di bangku SMA yang
memang sesuai dengan kriteria hedonis ia termasuk dalam beberapa kriteria
tersebut, awalnya pada saat di hubungi hanya menanyakan kabar dan langsung
bertanya kepada MS apakah bersedia untuk menjadi informan, walaupun sedikit
ragu dan takut akan pertanyaanya, akhirnya informan II menyetujui dan mengatur
jadwal untuk bertemu. Informan III AG bersedia juga untuk diwawancarai, namun
ia sangat sulit untuk ditemui dan mengatur jadwal karena AG mempunyai banyak
kegiatan sehingga waktu luang dia hanya pada sore atau malam hari saja.
Informan IV FA bersedia juga untuk di wawancara, tetapi peneliti sangat sulit
mengatur waktu tanggal yang pas untuk di jumpai hanya karena FA sering
mempunyai acara keluar kota atau sekedar jalan-jalan ke luar kota bersama
keluarga atau teman-temannya. Sedangkan informan V RM sedikit sulit mencari
contact person yang untuk di hubungi, setelah mendapatkannya sangat mudah
mengatur jadwal bersama RM.
Waktu penelitian terlebih dahulu ditetapkan bersama-sama dengan cara
lancar. Wawancara dilakukan sekali pada setiap informan. Pada informan I
peneliti melakukan wawancara pada tanggal 09 Agustus dan 15 Agustus 2016.
Informan II peneliti melakukan wawancara pada tanggal 20 Agustus dan 21
Agustus 2016. Informan III peneliti melakukan wawancara pada tanggal. 02
September dan 14 September 2016 .Informan IV peneliti melakukan wawancara
pada tanggal 18 September 2016 sedangkan Informan V peneliti melakukan
wawancara pada tanggal 23 September 2016 .
Proses wawancara dilakukan diberbagai tempat sesuai dengan permintaan
masing-masing informan yang menjadi subjek penelitian. Lokasi wawancara
dilaksanakan di Bakerzin, Bell mondo centre point, Coffe Crowd ,Home Karaoke,
Warung Ijo Excellent , mister cafe, dan liberica fokal point.
Peneliti menetapkan jumlah informan yang menjadi subjek penelitian
sebanyak lima orang. Hal ini dikarenakan dari hasil wawancara dengan informan,
peneliti tidak memperoleh data baru karena jawaban yang diberikan oleh informan
sebagian besar memiliki jawaban yang hampir serupa. Sehingga penambahan
informan tidak lagi diperlukan karena tidak memberikan informasi yang baru dan
berarti bagi penelitan yang dilakukan.
Hal-hal yang ditemukan saat proses penelitian diantaranya, beberapa
informan tidak bersedia nama dan data diri (secara lengkap) dicantumkan dalam
skripsi tersebut. Ada juga informan yang kurang terbuka untuk memberi informasi
sehingga cukup sulit untuk mengetahui kehidupan pribadinya lebih mendalam.
Selain itu, kendala yang ditemukan dalam proses penelitian adalah susahnya
untuk menemukan waktu dan jadwal yang cocok dengan informan karena
informan memiliki kegiatan yang banyak dan tidak bisa diganggu, sehingga
membuat peneliti harus menunggu lama hingga informan mengkonfirmasi
kesediannya.
Setelah wawancara dan observasi selesai dilakukan, maka peneliti
melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap analisis data. Dalam tahap ini,
peneliti menguraikan hasil wawancara terhadap terhadap jawaban-jawaban
informan tersebut berdasarkan penuturan informan yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Kemudian peneliti melakukan reduksi data yaitu merangkum, milih
temanya. Kemudian peneliti melakukan penyajian data dan melakukan penarikan
kesimpulan.
4.1.2 Deskripsi Informan
Adapun deskripsi dari masing-masing informan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
4.1.2.1 Informan I
Nama : FR
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 07 Februari 1994
Usia : 22 Tahun
Fakultas : Hukum
Agama : Kristen
FR merupakan informan pertama dalam penelitian ini. Sejak lahir FR
tinggal di Medan dan pada saat ini berusia 22 tahun. FR merupakan seorang
mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Ia lahir
pada tanggal 7 Februari 1994. Perempuan bersuku batak yang mempunyai warna
kulit kuning langsat dan rambut lurus pendek ini merupakan anak bungsu dari tiga
bersaudara. FR mempunyai abang dan kakak. Kakaknya yang sudah menikah dan
Abangnya sudah bekerja. Ayahnya bekerja sebagai pegawai BUMN, sedangkan
ibunya ibu rumah tangga. FR hanya tinggal bersama PRT dan abangnya karena
kakanya setelah menikah sudah berpindah ke Jakarta, dan Ibunya menemani
Ayahnya yang bekerja di Pekanbaru.
FR sebagai seorang mahasiswa mempunyai hobi yang menarik yaitu
shopping dan Travelling. Ia sangat suka belanja baju, tas, dan sepatu. Tas dan
sepatu yang sering dibeli olehnya merupakan brand terkenal seperti Louis Vuitton,
Gucci, Prada, Tory Burch, Kate Spade, Nike dll. FR sangat suka memakainya
secara bergantian , namun untuk saat ini brand favourite FR adalah Coach, Kate
Spade, dan Tory Burch. Untuk belanja baju FR biasanya membeli baju dengan
model menarik dan cantik yang sesuai dengan selera FR. FR lebih sering belanja
di Sun Plaza dan Centre Point karena merupakan mall terbesar di Kota Medan.
Menurut FR, Sun Plaza dan Centre Point memiliki banyak toko branded yang
luar kota dan negeri saat mempunyai waktu luang bersama keluarganya seperti ke
Jakarta, Malaysia, Singapore, keliling Eropa dll ialah kesempatan ia untuk
shopping dan berfoto.
Selain shopping, FR juga menghabiskan waktunya dengan cara hangout
bersama teman-temannya maupun dengan keluarganya dibeberapa kafe dan hotel
ternama di Kota Medan seperti Bakerzin, Bell Mondo, Starbucks, Liberica,
Aryaduta, Swiss bell, dan Grand Aston. Bagi FR tempat tersebut cukup berkelas
dan nyaman. Setiap hangout, ia selalu menyempatkan diri untuk berfoto kemudian
diunggah diinstagram miliknya agar teman-temannya dapat mengetahui
keberadaanya dan tidak lupa untuk check in lokasi untuk memberitahukan kepada
teman maya nya.
Sang pemilik mata sipit dan rambut bob ini telah mengaku dirinya adalah
mahasiswa yang Hedonisme, karena dari penampilannya yang selalu modis,
uptodate dan branded dari atas sampai bawah. Tak heran jika ia senang dengan
barang yang dia sukai, dia tanpa lama-lama langsung membeli barang tersebut
walaupun harga barangnya jutaan sampai puluhan juta pun ia rela.
Dalam sebulan pecinta Tory Burch ini menghabiskan uangnya untuk
keperluan pribadinya sekitar 3 jutaan. Pengeluaran yang rutin ia lakukan tiap
bulannya adalah Facial , spa , salon, dan membeli baju.
4.1.2.2 Informan II
Nama : MS
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 5 Agustus 1993
Usia : 23 Tahun
Fakultas : Hukum
Agama : Islam
Informan kedua dalam penelitian ini berinisial MS, perempuan yang
bermata sayu, berkulit sawo matang dan bertubuh kurus ini lahir di Medan pada
tanggal 5 Agustus 1993. MS merupakan Mahasiswa tingkat akhir Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara. MS merupakan anak tunggal atau anak
satu-satunya. MS tinggal bersama Ibu dan Neneknya yang tinggal di Komplek Taman
sebagai Notaris, sehingga meminta MS untuk menyelesaikan kuliahnya di
Hukum.
Mahasiswa cantik bersuku Padang-Batak ini memiliki hobi travelling ke
tempat yang berbau alam seperti pantai di aceh, berastagi, prapat. Tak jarang ia
suka bepergian ke luar kota dan luar negeri untuk jalan-jalan. MS juga menyukai
kuliner, hamper setiap makanan di kota Medan sudah ia kunjungi dari yang murah
sampai yang termahal. Ia hampir setiap hari berada di luar rumah untuk jalan-jalan
seperti ke mall SunPlaza dan Centre Point, café yang hits di Medan seperti
harbour9, district10, dan lainnya , bahkan tempat hiburan (club) seperti entrance
shoot, dan x3. Berpergian merupakan salah satu caranya untuk refreshing dan
menghabiskan waktu bersama teman-temannya karena bosan dirumah dan merasa
kesepian.
Selain itu MS juga gemar sekali travelling. Di hari libur atau pada saat
bosan, MS selalu meluangkan waktu untuk berlibur bersama keluarga atau
temannya. Biasanya RS pergi berlibur keluar kota dan negeri seperti Aceh,
Jakarta, Bandung, Bali, Malaysia, dan Singapura,. Saat berlibur, ia tak pernah
melewatkan waktu untuk shopping barang-barang branded seperti Pedro, Zara,
Forever21, Sephora, dan lainnya. MS cukup modis dalam berpakaian. Tidak
heran jika ia ketika berpergian berpenampilan feminin dengan baju yang pas di
tubuhnya, rok pendeknya , tas small nya menghiasi pundaknya dan kacamata
diatas rambutnya yang sangat khas.. Instagram menjadi media sosial handalannya
dalam menunjukan style nya kepada teman media sosialnya.
Selain itu, MS juga menghabiskan waktu dengan hangout bersama
teman-temannya sekedar bercerita hal yang berkembang dan kulineran. MS biasanya
memilih tempat-tempat populer agar ia bisa check in path dan juga berfoto dengan
latar belakang menarik sehingga bisa di upload di akun instagram pribadi
miliknya. MS juga suka berpergian ke tempat-tempat hiburan (club) seperti
entrance di hotel Aston, x3 dll yang diajak oleh teman-temannya pada malam hari
tanpa sepengetahuan ibunya dengan cara menginap dirumah salah satu temannya.
MS juga pernah beberapa waktu secara tiba-tiba pergi ke Jakarta atau ke Bali
Pengeluaran MS dalam satu hari jika berpergian keluar rumah dapat
menghabiskan uang sebanyak 100ribu sampai dengan 300ribu , sehingga menurut
ia uang 2-3juta perbulan sangat kurang untuknya.
4.1.2.3 Informan III
Nama : AG
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 6 Januari 1995
Usia : 21 Tahun
Fakultas : Ekonomi
Agama : Islam
Mahasiswa yang berinisial AG ini lahir di Medan pada tanggal 26 Januari
1995, dan bertinggal bersama orangtuanya di salah satu rumah Citra Wisata
Medan Johor. AG memiliki tinggi 155 cm dan berat badan 50 kg. Perempuan
yang memiliki kulit putih dan bermata besar ini merupakan anak ketiga dari 5
bersaudara. Ia mempunyai 2 kakak perempuan dan 2 adik laki-laki. Ayah AG
adalah seorang pengusaha tetapi baru saja pensiun, dan Ibu AG adalah seorang
Ibu Rumah Tangga. Perempuan yang gemar travelling , kuliner dan menari ini
sangat suka mengunjungi mall-mall terutama Cafe-Cafe di kota Medan atau pun
kota lain yang sedang ia kunjungi. Sun Plaza merupakan salah satu mall paling
favorit bagi AG. Ia mengatakan mall tersebut merupakan tempat yang pas untuk
hang out seharian bersama teman-temannya atau dengan pacarnya.
Perempuan bersuku karo ini juga gemar pergi hotel berbintang 5 bersama
teman-teman se-gengnya hanya untuk merayakan acara ulang tahun teman-temannya di
restaurant atau lounge nya atau menginap bersama teman-temannya hanya
sekedar bercerita-cerita di kamar hotel seharian. Kadang AG pun sering ke tempat
hiburan malam (diskotik) bersama teman-temannya hanya sekedar untuk havefun
dan menghilangkan kepenatannya.
Saat liburan AG selalu pergi ke luar kota seperti Aceh, Berastagi,
Bandung, Bali, Jogja dan Prapat bersama keluarga atau pun teman-teman geng
nya. Dia pun bersama keluarga selalu mempunyai planning tiap liburan, AG dan
keluarga pernah ke Bangkok dan keliling Eropa hanya untuk shopping. Tetapi ia
Singapore, KL , Polandia , Ceko berkat bakat dan prestasi ia dalam menari. AG
mengikuti sanggar menari sejak ia menduduki bangku SMP hingga sekarang.
4.1.2.4 Informan IV
Nama : FA
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 08 Desember 1994
Usia : 22 Tahun
Fakultas : Ekonomi
Agama : Islam
Lelaki dengan tinggi 175cm dan berkulit sawo matang ini sangat
menyukai travelling atau jalan-jalan sehingga menjadi hobi yang wajib untuk di
lakukan. Uang perbulan yang dipegang sekitar 4 jutaan ini hanya dihabiskan
untuk kesenangan pribadinya saja seperti untuk nongkrong di café seharian
bersama teman-temannya, dan ia mengaku untuk membeli kuota pada hp nya. FA
anak kedua dari 3 bersaudara. Ia mempunyai 1 kakak perempuan dan 1 adik
perempuan. Ibu FA sudah meninggal sekitar 1 tahun yang lalu , jadi FA Tinggal
bersama Ayahnya yang bertetap di AR.Hakim. FA adalah mahasiswa Ekonomi
jurusan Akuntansi yang sedang sibuk dengan skripsinya. FA tidak begitu suka
pada branded, ia membeli hanya menurut seleranya saja, namun rambut sedikit
ikal ini sangat pecinta gadget terutama keluaran dari brand apple. FA selalu
mengikuti updatean dari gadget jam sekarang . beberapa keluaran Apple sudah ia
miliki seperti Macbook, Ipod, Iwatch dan Iphone 6. Walaupun harga kisaran
barang 10jutaan tapi tidak membuat FA untuk menyerah membeli barang tersebut.
FA juga sangat suka nongkrong ke cafe , hampir setiap hari FA bersama
teman-temannya pergi untuk menghabiskan waktunya di café. Café yang senang
ia kunjungi bersama teman-temannya ialah bakerzin, sky lounge tempat yang
bernuansa mewah. sesekali juga ke tempat hiburan malam bersama temannya.
Selain ke café FA juga sangat sering pergi ke luar kota untuk berlibur bersama
keluarga atau temannya tiap minggu atau tiap bulan. FA pun senang ke luar
negeri. Tempat yang sudah ia kunjungi ialah Bangkok, China, Hongkong, KL, dan
4.1.2.5 Informan V
Nama : RM
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 29 September 1994
Usia : 22 Tahun
Fakultas : Kedokteran
Agama : Islam
Mahasiswa yang khas dengan rambut panjang ini adalah mahasiswa
kedokteran USU. Alasan RM berkuliah di Kedokteran karena ia ingin seperti
ayahanda nya yang berprofesi sebagai Dokter yang cukup ternama di kota Medan
ini. Ia anak pertama dari 3 bersaudara. RM mempunyai 1 adik laki-laki dan 1 adik
perempuan. Gadis kelahiran Medan, 29 September ini memiliki hobi travelling ke
luar negeri seperti Singapore dan beberapa Negara di Eropa dan shopping di
mall-mall dengan brand terkenal. Keseharian RM adalah menjalani praktikum dan
sering menghabiskan waktu dengan hangout bersama temen-temennya, arisan.
Dll. Cafe favourite RM ialah cafe yang bernuansa western yaitu Bakerzin dan
Bell Mondo adalah tempat favourite RM pada saat meluangkan waktunya di luar
rumah. Mall favourite RM untuk hangout bersama sahabat-sahabatnyanya yang
bernama Tari dan Nurul adalah Mall Centre Point dan juga Sun Plaza. Ia sering
mengunjungi Parkson atau SOGO hanya untuk membeli barang-barang keinginan
sesaatnya saja. Pengeluaran dalam 1 bulannya sekitar 3jutaan digunakan untuk
membeli kebutuhan primer seperti pakaian, sepatu, tas, kosmetik dll. Sedangkan
kebutuhan sekundernya ialah seperti nongkrong di café, arisan dan shopping. RM
ialah perempuan yang lemah lembut dan selalu senyum. RM juga perempuan
yang sangat modis , ia sangat menyukai pakaian yang pas dengan tubuhnya
seperti mini dress.
Hampir setiap hari RM berada di luar rumah hanya bertemu dengan
teman-temannya yang sudah diatur jadwal untuk meetup dan sekedar
duduk-duduk manis dan bergosip di sebuah café maupun restaurant. Jadi tak heran setiap
hari ia sering check in tempat di path dan posting foto bersama teman-temannya
Berdasarkan profil dari keempat orang informan mahasiswa hedonisme,
maka peneliti menarik beberapa kesimpulan mengenai profil informan yang
dikelompokkan ke dalam bentuk tabel. Kesimpulan profil informan didasarkan
pada ciri fisik, biodata, dan cara menghabiskan waktu dan uang yang biasa
dilakukan oleh para informan. dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Profil Informan
Informan FR MS AG FA RM
Ciri Fisik Tinggi badan 159cm, berat
4.1.3 Hasil Pengamatan dan Wawancara
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, untuk memudahkan data
yang telah didapatkan, maka peneliti mengklasifikasikan jawaban-jawaban
informan berdasarkan tujuan penelitian sebagai berikut:
4.1.3.1 Karakteristik Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan penelitian yakni mengetahui Karakteristik Mahasiswa
Hedonisme Universitas Sumatera Utara tentu saja peneliti melakukan pengamatan
dan wawancara langsung secara mendalam kepada setiap informan yang menjadi
subjek dalam penelitian ini. Untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing
informan pasti akan terlihat dari opini, aktivitas dan minat nya mereka sesuai
karakteristik hedonisme. Adapun karakteristik mahasiswa hedonisme di
universitas sumatera utara ini akan peneliti sajikan dalam bentuk narasi maupun
mendeskripsikan segala sesuatu yang menjadi hasil wawancara dan pengamatan
peneliti yang dimulai dari informan I sampai kepada informan V.
Opini
INFORMAN 1
Berbagai macam karakteristik pada informan yang termasuk kriteria
hedonisme, dan informan I menyadari bahwa mereka salah satu dari orang yang
hedonisme. Salah satu kriteria hedonisme adalah jarang di rumah untuk
menghabiskan waktu dan uang yang berlebihan. Informasi I FR mengartikan
hedonisme sebagai seseorang yang berlebihan. FR juga merasa bahwa dirinya
tergolong mahasiswa atau orang yang hedonisme.
“hedonisme itu nggg menurutku mengeluarkan biaya yang seharusnya tidak perlu alias berlebihan or too much hahaha (sambil tertawa dengan tangan ditaruh di antara hidung dan mulut)*”
Informan I ini bersedia dikatakan sebagai mahasiswa yang memiliki perilaku konsumtif atau hedonisme, sesuai dengan penuturan yang ia sampaikan yaitu:
Aktivitas
Berbagai aktivitas yang termasuk dalam kriteria hedonisme yang
dilakukan informan I, dan informan I ini gemar atau hobi berada di luar rumah
dengan alasan yang hampir sama yaitu merasa bosan berada dirumah. Kegiatan
atau aktivitas FR sehari-hari lebih banyak berada di dalam rumah , namun dirinya
mengakui bahwa ia hobi pergi ke mall untuk memenuhi kebutuhannya seperti ke
salon , cafe dll bersama teman-temannya. FR menghabiskan waktunya di tempat
yang ia kunjungi sekitar 4-5jam dan menghabiskan uang dalam sehari
500ribu-1jutaan. Alasan FR sering meluangkan waktunya hanya untuk keluar ia merasa
bosan dirumah , karena akhir-akhir ini ia tinggal hanya bersama pembantu rumah
tangga (PRT) nya saja.
“iya sih aku sering keluar rumah tapi banyakan dirumah juga kok hehehe..”
Biasanya informan I ini selalu menghabiskan waktu untuk mengatasi kebosanannya dengan pergi ke mall atau cafe, sesuai dengan pernyataan informan I ini yaitu:
“ke mall , ngafe itu udah pasti sih , nonton , karoke , dan makan,, pokonya yang itu udah pasti banget hhihihi”
Frekuensi informan I ini dalam meluangkan waktu nya untuk mengatasi kebosanannya dirumahterbilang maksimal, seperti penuturannya berikut ini:
“aku sih engga setiap hari, tapi setiap minggu wajib harus pergi ke tempat-tempat itu. Dalam seminggu hmmm 3-4kali deh wajib kesana.. paling 3-4 jam paling hmmm. Ga gitu lama yang penting udah keluar ngilangin bosennya gitu”
Informan I ini juga mengatakan akan menghabiskan waktunya dengan teman dekat atau pacarnya, seperti yang dikatakan informan I ini:
“heheheh sama siapa yaa.. hahaa .. aku biasanya sama temen atau sama pacar”
Informan I ini menuturkan kisaran budget yang dikeluarkan dalam sekali pertemuan dengan teman-temannya:
Minat
Berdasarkan minat,masyarakat hedonisme mempunyai kriteria atau karakteristik
yang menyukai barang branded dan berlibur, sehingga peneliti mencoba untuk
memberikan sebuah pertanyaan mengenai minat menurut kadar kelima informan
yang peneliti teliti. Informan I FR ini sangat menyukai barang branded. Hampir
brand-brand terkenal dan harga tinggi yang ia sukai. Pecinta Tory Burch ini telah
berkata :
“iyaa aku suka banget sama barang branded hihihi.. aduh yang aku suka banyak hahaha.. apaa yaaa .. aku paling suka Tory Burch sama KateSpade, itu sih paling bagus sih menurutku dan emang lucu kalii sih ituu apalagi warnanya kalau rilis lucu-lucu kali. Ooh iyaa sama coach sih aku juga suka sih hehe maaf jadi antusisas kalau bahas gini hihihi”
FR begitu antusias ketika membahas tentang barang branded, walaupun ia tidak
pernah mengikuti kapan barang-barang yang ia sukai akan dirilis , ia hanya
membeli ketika barangnya sesuai dengan keinginannya. Koleksi barang dari tas,
pakaian , hingga sepatu ini dengan barang branded nya sekitar 10jutaan tuturnya
dalam jawaban ia :
Oh engga engga..aku sih mana yang suka aja , tergantung selera aku. Jd yang menurutku suka baru deh .. hahahah semuanya nih atau per barang? Hahaha aduuuhh hahaha ... 1 barangnya kan nih??? 5 sampai 10jt tapi ada yang belasan juga sihh tapi udahlah sekitaran 10an aja hhihi”
FR seringkali membeli barang-barang brandednya tersebut ke mall ketika ia
sedang jalan-jalan di kota , luar kota maupun luar negeri. Namun terkadang ia
juga membeli barangnya di online shop yang berada di instagram. FR mengaku
bahwa dirinya lebih sering membeli barang branded nya itu dengan cara meminta
kepada orangtua nya.
“ohh biasanya dari orang tua heheh, soaknya jarang kali sih aku pake nabung unuk beli-beli barang yang aku pengen.. jadi biasanya pake uangku dulu nanti minta ganti ke orangtuaku gitu .. atau engga minta beliin ke mereka hahaha”
Dan dalam membeli barang brandednya ia tidak dipatokann dalam satu bulan
harus membeli.
“kalau tas tergantung yaa, mungkin 2bulan sekalii.. tapi kalau tiba-tiba kepengen aja beli ya aku beli gitu..dan itu harus dapet barangnya haha nah kalau baju aku wajib setiap bulan. Kan bosen pakai baju yang itu-itu aja untuk share di ig hahaha” ujar FR sambil mengambil gelas minumannya saat itu
Bagi FR menggunakan barang branded cukup mempengaruhi kehidupannya, ia
merasa lebih dihargai lawan bicaranya terutama lawan jenisnya. FR biasanya
setelah mendapatkan barang kesukaannya, memposting foto barang yang ia
dapatkan ke media-media sosialnya bukan karena ia berniat untuk pamer
melainkan ia sangat bangga karena telah mendapatkan barang yang ia inginkan.
“engga sih ya .. kayanya biasa aja.. tapi mungkin kayanya cowok tuh jadi agak lebih menghargai lah dan menilai aku.. dan cowo atau orang yang deketin aku bukan orang yang asal-asalan begitu”
“Iyaa kadang sih lewat fotoo itu juga ga yang ga gimana-mana sih Cuma kaya bangga udah dapet barangntya , bukan niat pamer atau bilang langsung ke temen dang ngomong “eh liat nih aku punya barang baru, liat deh” sekedar menghargai kadang pemberian dari orangtuaku atau sekedar share aja taruh di medsos aku”
Salah satu minatnya selain menyukai branded , ia suka jalan-jalan dan berlibur ke
luar kota bahkan luar negeri bersama keluarganya untuk foto-foto dan shopping.
INFORMAN II
Opini
Informan II MS mengartikan hedonisme sebagai seseorang yang hidup
konsumtif, yang menghabiskan uangnya untuk hal-hal tidak terlalu penting hanya
untukk kebanggaan atau kesenangan semata.
“hedonisme itu mungkin kayak inii.. menurut aku kayak konsumtif. Jadi kaya kita pengen jajan, pengen jalan , ke tempat-tempat hits tapi itu sebenernya gak perlu tapi itu untuk buat gaya hidup lebih mewah dan keren lah demi kesenangan sementara aja hehehe”
MS hampir tidak mau disebut mahasiswa yang penganut hedonisme ,
namun secara realistisnya ia merasa sering menghabiskan waktu dan uangnya
dalam sekejap hanya untuk kesenangannya saja.
“engga mau sih, tapi kadang ngerasa sih Cuma aku gamau dibilang hedon aah.. maunya konsumtif aja ahahaha lebih baik gitu haha”
Aktivitas
MS berlawan dari FR, ia sangat senang melakukan aktivitas berada di luar
rumah bahkan hampir tiap hari berada di luar rumah, walaupun tak ada kegiatan di
rumah biasanya ia tetap meminta temannya untuk mengajak dia jalan atau ia
menghubungi temannya agar menemaninya jalan-jalan hingga rasa badmoodnya
pun menghilang. Bagi ia berada di rumah sangatlah membosankan, karena MS
ialah anak tunggal sehingga dirumah merasa kesepian. Bahkan tak jarang ia sering
menginap dirumah temannya. Kegiatan MS termasuk kriteria hedonisme juga
karena kegiatannya hanya di penuhi dengan singgah di mall dan kafe pada siang
hari dan malam waktunya untuk bersenang-senang di tempat hiburan yang sering
ia kunjungi bersama teman-temannya. Gaya pakaiannya MS yang terlihat lebih
modis dengan balutan kaos ketat dan rok pendek , atau dress pendek ini memang
bukan perempuan yang fashionable dengan barang-barang branded, namun uang
yang ia pegang dibawah 3juta ini dalam satu bulan tetap cepat lenyapnya akibat
“ke mall atau ke cafe sih, bioskop juga dan yaaa ke diskotik sih , club-club gitu kalau diajak temen-temen yang bagian malam hahaha”
MS mengakui bahwa dirinya sering menghabiskan waktunya 3-4 kali berada di
luar rumah dalam seminggu. Aktivitasnya ia dalam seminggu itu hanya di penuhi
dengan singgah di mall dan kafe pada siang hari dan malam waktunya untuk
bersenang-senang di tempat hiburan yang sering ia kunjungi bersama
teman-temannya.
“kalau di ke cafe ,mall , restaurant sih ga sering sih , 3x lah dalam seminggu , tapi kalau club tergantung diajak temennya , tapi biasanya 3-4x dalam seminggu . berapa lamanya sih kadang siang sampe sore atau sore sampe malem sih atau ya malam sampe pagi hahaha. Tapi biasanya yang sore sampe malem itu aku sebelumnya nginep dulu di rumah temen , biar gak ketahuan sama mama haha”
Informan II ini biasanya singgah ke cafe, mall dan tempat hiburan malam
‘diskotik’ bersama teman-teman sepermainannya atau bersama pacarnya hanya
untuk jalan-jalan saja.
“sama temen ,, atau sama pacaaar *sambilsenyamsenyum* . ya paling jalan-jalan aja sihh”
Dalam melakukan aktivitasnya, MS mengaku menghabiskan uangnya lebih dari
200rb seperti dalam pernyataan ia ini :
“kadang-kadang dari 200rb sampe 500rb sehari. Tergantung. Kalau satu harian di luar itu baru sampe 400-500an sih”
Minat
MS cukup minat terhadap barang branded, walaupun tidak semahal barang brand
yang FR miliki. MS lebih menyukai barang-barang branded dari USA seperti
zara, forever21, h&m dan yang lainnya.
MS juga sama dengan FR , tidak mengikuti updatean kapan barang tersebut akan
di rilis, tapi dengan cara setiap ia jalan-jalan dan mengunjungi store-storenya dan
membeli jika ada barangnya yang ia selerakan. Harga koleksi barang ia pun tidak
semahal informan I FR, yaitu sekitar 500rb sampai dengan 2jutaan. MS
memberikan jawabannya :
“enggak.. karena ya kadang-kadang aja kalau ada yang pengen di beli aja.. engga ngikutin updatean nya .. kisaran koleksi aku dari 500rb sampe yang paling malah 2jutaan lah”
Berbeda dengan FR, MS membeli dalam membeli barang brandednya dari uang
pegangan yang ia milikinya, terkadang ia menabung dulu. Jika ia tidak sanggup
dengan barangnya yang melebihi budgetnya baru MS meminta ke orangtuanya.
Onlineshop atau mall adalah tempat transaksi ia untuk membeli barang branded
seleranya.
“dari pegangan sendiri dari uang perbulanku sendiri yang mama kasih sih , tapi kalau lagi pengen tapi harganya melibihi budget aku yaa nabung dulu atau kadang-kadang langsung minta.. sama mama hehehehe”
“kadang-kadang online shop, tapi mall juga sih. Paling langsung datengin store nya yang keliat sama aku”
Informan II MS yang biasa aja dengan barang branded, namun ternyata setiap
bulannya ia harus membeli barangnya walaupun ia belum tau apa yang ingin dia
beli tetapi ia langsung ke store nya dan wajib ia beli walaupun hanya 1 barang
yang ia beli.
“paling engga sebulan sekali pastiii,.. harus ada yang dibeli . kalau engga beli aku bisa demam deh kayanya hahahha”
Infroman II ini tergantung situasinya memaknai penampilannya dalam
mempengaruhi kehidupannya ketika memakai barang branded. MS pun jarang
bahkan tidak pernah mengunduh barang yang ia beli ke media sosialnya karena
menurutnya barang yang ia beli itu cukup untuk kesenangannya saja bukan untuk
“yaa tergantung tempatnya .. kalau mau ke acara formal atau orang-orang yang ada nama ya penting lah tapi kalau buat nyantai-nyatai aja ya ga terlalu penting”
“engga lah engga pernah.. aku gaperlu nunjuk-nunjukkin ke mereka . karena beli-beli kan untuk kesenangan aku aja hehe”
Informan juga sangat suka berpergian ke luar negeri seperti KL, Singapore.
Sedangkan ke luar kota, ia suka ke Aceh, Jakarta, Bandung, Bali dan lainnya.
Tetapi yang ia sering kunjungi secara tiba-tiba ialah Jakarta dan Bali walaupun
tidak dalam keadaan dirinya libur kuliah melainkan karena ajakan temannya untuk
mendatangi party-party disana atau diskotik.
“pernah , harus disebutin semua nih? Hahaha ke bali , jakarta, bandung, aceh, KL , Singapore .. tapi kadang di rencana tapi kadang aku tuh tiba-tiba aja kalau ada waktu kosong dan temen atau keluarga ngajak sih aku langsung cuss deh kesana . tapi seringnya sih Jakarta sama Bali.. karena temen-temen suka ngajak tiba2 ke acara party-party disana dan aku gamau laah sampe ketinggalan hahaa”
opini
INFORMAN III
Menurut informan III yaitu AG ialah sosok perempuan yang cantik jelita, gayanya
sangat modis dan fashionable. Pendapat ia mengenai hedonisme hampir sama
dengan FR yang menyatakan bahwa hedonisme adalah kehidupan yang berlebihan
dalam gaya penampilan maupun kebutuhan. AG juga sama seperti MS yang tidak
mau disebut dengan seorang yang menganut hedonisme tetapi ia sadar hampir tiap
hari dan seharian dia berada di luar rumah dan menghabiskan uang dalam sehari
untuk nongkrong sekitar 300-400rban.
“hedonisme itu kayanya orang yang berlebihan gitu dalam membeli atau apapun dan selalu mencari kehidupan yang mewah dan hidup bersenang-senang . intinya sesuatu yang berlebihan deh”
Informan III ini enggan disebut-sebut sebagai mahasiswa yang memiliki perilaku
“Sebenernya gak mau , tapi secara kasat mata yaa aku seperti orang yang
hedonisme, aku hobi kali ke cafee dan ngumpul-ngumpul lainnya dan
ngabisin uang aku sampe ditanya mama aku , aku Cuma bisa diem
hahaha”
Aktivitas
Hal yang sama pada AG dalam aktivitasnya, ia sangat betah berada diluar
rumah, karena AG mempunyai kegiatan yang lumayan padat dan kebetulan di
rumahnya AG setiap hari selalu sepi.
“iya aku lebih sering ada diluar rumah dibanding di rumah sendiri. Karena sepi juga kan . kakak yang paling besar udah pindah rumah , kaka ku yang kedua kerja juga, suaminya juga kerja, mama papa suka banyak acara , adek-adekku sekolah dan pulang juga sore karna les mungkin. Jadi dirumah Cuma ada kaka-kaka aja yang jaga”
Aktivasnya informan III ini dari pagi sampai siang hari ini ialah ia harus kuliah ,
siang sampai sore ia selalu ada jadwal untuk santai-santai di cafe bersama
sahabat-sahabatnya , pada waktu sore ke malam ia harus menari. Kadang selesai
menari, ia selalu melanjutkan ngumpul di cafe bersama pacar atau teman segeng
nya tersebut. Terutama di weekend, waktunya jarang ia luangkan bersama
keluarga atau istirahat dirumah, namun ia pergi satu harian bersama
teman-temannya dan pacarnya dan terkadang membuat acara menginap di luar kota
untuk liburan. AG juga termasuk ‘anak malam’ tetapi tidak sesering MS. Ia hanya
mengunjungi tempat hiburan itu ketika ada temannya yang ulang tahun dan
membuat party untuk bersenang-senang. Inilah jawaban yang diungkap oleh
informan III ini :
Pengakuan AG hampir setiap hari berada di luar rumah dengan alesan ia bosan
dan tidak betah berada di rumah. AG mengatasi kebosanan dan rasa tidak betah
dirumah itu dengan cara pergi ke ke tempat yang menurutnya dapat menghibur
dirinya bersama teman-temannya dengan pernyataan ia ini :
“seminggu ya? Kaya hampir setiap hari, setiap pulang kuliah ya aku pasti ke mall atau ke cafe sih, kecuali sabtu minggu. Tapi ehh biasanya itupun juga suka pergi hahaha intinya aku tuh ga betah dirumah jadi lebih seneng”
“sama temen-temen, sama pacar hahahaha *tutupwajahpakebantal* . ya iya kegiatannya sama mereka ya nongkrong”
Uang yang AG habiskan dalam sehari sekitar 300rb-500rban , karena AG
mempunyai bagian-bagian waktu ketika hangout bersama temannya , seperti
jawaban kalimat ia ini :
“tergantung , kalau cuma nongkrong aja itu nongkrongnya ada waktu-waktunya. Jadi kalau siang ada jadwal ke mall atau restaurant untuk makan siang , kalau sore bagian nongkrong nya ya duduk-duduk manis aja sambil ngopi atau minum aja. Sehari mungkin kalau hari kuliahan 300-400an ya , kalau hari weekend 400-500an sih”
Minat
Informan III AG ini menyukai barang branded, ia mempunyai tas kesayangan
dengan brand Michael Kors. Namun ia tidak terlalu suka mengoleksi tas ataupun
sepatu melainkan ia mengkoleksi parfum. AG sangat menyukai parfum sehingga
ia membuat lemari kaca khusus parfum yang sudah banyak ia miliki.
AG tidak mengikuti updatean dari brands nya yang ia suka, namun ia tetap akan
membeli barang tersebut dengan cara langsung ke tempatnya. Minat nya dalam
mengkoleksi barang-barang branded dapat tergolong sebagai mahasiswa
hedonisme. Kisaran yang ia miliki ialah jutaan rupiah.
“gak sih gak terlalu untuk tas aku ga begitu fanatik, tapi kalau parfum kadang aku suka langsung ke store or olshop untuk lihat apa aja nih yang di rilis , modelnya lucu gak dan wanginya enak engga hehehe . kalau tas-tasku kira-kira kisaran 7jutaan kali ya, kalau parfum yang rata-rata 600- 1 jutaan sih”
AG mendapatkan barang-barang yang ia inginkan tersebut dengan cara
menyisihkan uangnya atau menabung dan ia juga terkadang meminta kepada
orangtua nya dan membeli barang-barangnya di online shop dan mall, sama
seperti informan yang lainnya
“enggg yang pasti sisihin uang jajan untuk nabung yang aku pengen beli , tapi kadang ya hasil dari uang nari sih, kalau belum cukup juga minta beliin atau tambahin sedikit ke mama atau papa atau kadang aku minta langsung ke kaka atau abang ipar aku hahaha”
“biasanya sih shopping aku ke mall ya di sogo atau ya onlineshop juga sering karena lebih menggiurkan hahaha dan lebih gampang juga Cuma jadi susah rem deh”
Namun AG tidak rutin membeli barang branded dalam satu bulan. Seperti pada
ungkapnya ia ini :
“gak terlalu sering. Tapi kalau ada yang mau sih itu harus banget beli”
Berpenampilan menggunakan barang branded dapat mengubah image dirinya dari
pandangan orang lain ,maka dari itu terkadang juga AG mengunggah foto
barangnya ke snapchat, media sosial miliknya
“pengaruh sih kayaknya, aku jadi ngerasa lebih tinggi aja image kita dipandangan orang lain”
AG sudah hampir mengelilingi dunia, AG bersama keluarganya sangat menyukai
travelling. Ditambah ia menari tradisional dan banyak prestasi yang ia raih dari
menari salah satunya AG dapat mengunjungi sebagian di kawasan Eropa dan
Amerika untuk menari tradisional yang mewakili Indonesia
“iya udah . kalau ke luar negeri aku pernah ke Paris, Amerika, Bulgaria , Russia, China, Jordania, Singapore, KL , Polandia , Ceko , Turki , Hongkong, Bangkok hehehe. Tapi itu sebagian sama keluarga, sebagian besar sama sanggar tari aku hehehe”
INFORMAN IV
Opini
Informan IV ini yaitu FA juga memaknai kata hedonisme sebagai perasaan
yang selalu bahagia tanpa memikirkan rasa kesakitan dengan cara mencari
kesenangan apapun.
“hedonisme itu setau saya itu perasaan yang senang dengan kita
mendapatkan banyak kesenangan tanpa memikirkan rasa kesakitan yang
ada pada diri kita . jadi bahagia-bahagia aja “
FA awalnya menolak dianggap mahasiswa yang hedonisme tapi terkadang ia
merasa dirinya menganut sebagai mahasiswa yang hedonisme karena memang
sudah jamannya yang globalisasi yang sudah pasti jamannya yang hidup
konsumtif dan berlomba-lomba dalam kemewahan dan mengartikan sebuah
kehidupan untuk kesenangan saja.
Aktivitas
FA adalah salah satu anggota dari gengnya AG, maka dari itu aktivitas ia hampir
sama dengan AG yang sering menghabiskan waktu dan uangnya di setiap harinya,
karena geng atau sahabatnya mereka sangat menyukai yang namanya jalan-jalan.
Jadi tak jarang dari mereka selalu membuat acara atau party dan membuat mereka
jadi sering berkumpul. Namun, FA juga termasuk orang yang balanced, ia juga
suka berada dirumah jika memang benar-benar tidak ada kegiatan atau acara.
seperti pada ungkapnya ia :
“lumayan sering sih ke luar rumah. Karena saya suka kali loo sama jalan-jalan haha. Kalau udah lelah di luar baru lah saya diem dirumah hehe”
Bagi FA nongkrong di cafe itu adalah sebuah keharusan, ia sangat menyukai
suasana cafe yang cozy. Ia tidak terlalu suka dengan mall, namun beberapa kali ia
pernah mengunjungi sebuah diskotik hanya sekedar mengikuti keinginan
teman-temanya saja.
“kalau ke luar rumah ya? Biasanya sih banyak nya ke cafe aja itu juga nongkrong sama temen , ya pernah juga di ajak ke diskotik tapi ya Cuma beberapa kali aja karena ga enak diajak temen se geng hehe . kalau mall sih saya gak terlalu suka sih ya”
Walaupun sangat menyukai nongkrong di kafe, FA tidak terlalu suka
menghabiskan waktunya sampai berjam-jam dan ia tidak pernah mematok waktu
ia harus mendatangi kafe tersebut. Alesan ia ke kafe hanya sekedar ingin
berbincang bersama teman segengnya, foto-foto bersama mereka agar dapat di
unggah ke media sosialnya, sesuai dengan penuturan ia :
“gak terlalu monoton harus seminggu berapa kali.. tapi biasanya kalau udah nongkrong itu diatas 2 jam-an lah”
“sama temen , kadang sama pacar palingan ngobrol-ngobrol foto2 kegiatannya”
Dalam aktivitas keseharian informan III yaitu FA mengeluarkan biaya 100rb
sampai dengan 500rban, tergantung tempat yang ia kunjungi. Menurutnya jika
mengeluarkan biaya 100-200rban saja, sedangkan tempat-tempat yang mewah
baginya seperti lounge yang berada di hotel mengeluarkan sebanyak 500ribuan.
“hehehe untuk sekali berpergian ga tentu juga tergantung tempatnya kalau yang biasa-biasa aja ya 100-200rban tapi kalau tempat yang mewah kayak lounge , hotel sekitar 500an sih”
Minat
Dalam mengkoleksi sebuah barang, FA sangat addicted dengan brands apple.
Hampir setiap Apple merilis produk terbarunya dari macbook, komputer, ipod,
ipad, hingga iphone sudah ia miliki dengan kisaran gadget 10juta keatas. Ia
memang bukan lelaki yang hedonis dalam penampilannya yang harus branded
dari pakaian, sepatu, celana yang ia kenakan. Cuma beberapa saja barang
brandednya yang ia miliki. Untuk sekarang ini FA sedang menunggu rilisnya
iphone 7. Dengan antusias dalam kalimat ia ini :
“gak telalu suka branded sih, kalau suka juga paling yang harganya yang middle-middle aja sih hehehe. Gak terlalu suka sama barang-barang branded tapi saya lebih tertarik ke gadget ya.. jadi kalau ada keluaran baru aku harus tau spesfikasinya dan harus beli rata-rata hehe”
“engga juga ya gapernah mau tau Cuma cari yang bagus aja gaperlu branded soalnya, tapi kalau gadget sih saya update yaa.. saya fanatik sama brand apple ya . saya ini lagi nunggu iphone 7 rilis di indonesia, saya juga punya macbooc , ipod hahaha.. kalau kisarannya Cuma beberapa aja yang branded sekitaran 1jutaan sih barangnya seperti tas dan sepatu,baju gitu. Tapi kisaran harga koleksi gadget saya tuh sekitar 10jutaan ya”
FA melampiaskan kesenangannya dalam membeli barang brandednya atau
gadgetnya di sebuah mall ternama di Medan yaitu SunPlaza, Centre Point, ia tidak
tidak pernah membeli keinginannya itu di onlineshop karena menurut FA
onlineshop tempat yang kurang terpecaya dan kurang aman. Barang yang ia beli
dari uang pemberian orang tua nya, atau bahkan meminta langsung kepada
“lebih sering ke mall sih ya, apalagi untuk masalah gadget ya saya langsung ke store nya aja, gak berani lewat online shop. Kurang percaya aja saya lewat online shop karena sudah banyak kasus-kasus penipuan”
“kalau untuk beli sih masih dari orang tua , di kasih uang perbulan sama orang tua. Dulu memang pernah kerja jadi sempet nabung juga tapi sekarang udah ngga kerja sampingan lagi hehe”
FA pun tidak selalu setiap bulan untuk membeli semua barang-barang yang ia
inginkan, sesuai dengan perkatannya :
“tergantung sih tergantung kebutuhan aja sih. Lagian kalau gadget ga pernah update sebulan sekali juga kan. Kalau yang lain-lainnya ya tergantung, kalau ada yang saya suka, kayanya langsung saya beli. Kadang juga ya di tahan.”
Informan IV FA ini berbeda dengan informan I , II, dan III. Baginya penampilan
dalam memakai barang branded tidak mempengaruhi hidupnya. Ia pun tidak
pernah memposting barang yang ia miliki ke media sosial.
“gak terlalu mempengaruhi sih, tanpa barang branded yaa saya ngerasa bagus-bagus aja kok hahaha maaf ya pede”
“jarang kali pun, malah keknya gak pernah ya. Untuk pribadi aja soalnya hehe”
FA sudah mendatangi beberapa kota lain dan negara lain pada saat ia liburan
bersama teman segengnya maupun bersama keluarga.
Opini INFORMAN V
Informan terakhir RM yang mempunyai bibir tebal seperti Angelina Jolie ini
mengartikan hedonisme sebagai kehidupan yang mewah , gemar berfoya-foya
demi mendapatkan kepuasan batiniahnya seperti pada penuturan kalimat ia ini :
“hedonisme itu menurut aku sejenis foya-foya gitu, yang sukak gitu sama kehidupan mewah. tujuannya untuk memenuhi hasrat belanja yang bisa buat bahagia aja lah hahahaha. Gapapa kan? Itu pendapatku sih gatau deh ya bener atau engga hehe”
RM juga menyatakan setuju ketika jika dirinya dinilai sebagai penganut
hedonisme. Menurutnya ia mempunyai pengeluaran yang memang dapat
dikatakan berlebihan sehingga ia sesuai dikatakan sebagai orang yang hedonisme
atau hidup konsumtif.
“ya gapapa karena menurut aku sesuain aja dengan keadaan sama budget yang aku punya”
Aktivitas
Aktivitas atau kegiatan RM hampir sama dengan keempat informan yang peneliti
teliti yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa yang hedonisme yaitu
menghabiskan waktunya lebih banyak diluar rumah ketimbang berada didalam
rumah.
“jarang dirumah pun aku, papa kerja di rumah sakit,mama sibuk arisan dan pengajian sama adek adek juga sekolah. Jadi ya lebih mending jalan keluar rumah aja daripada kesepian dirumah kan”
Tempat yang ia kunjungi biasanya kafe yang bernuansa western dan juga
mall-mall seperti layaknya anak-anak muda zaman sekarang.
RM juga termasuk perempuan sosialita yang setiap hari harus meet up dengan
teman-temannya sehingga hampir setiap hari ia harus ke kafe atau mall hanya
sekedar bertemu dengan orang-orang yang sudah terjadwal olehnya seperti teman
lama, teman segeng, pacar dengan jangka waktu yang cukup lama berada di
tempat yang ia kunjungi, seperti dalam tuturnya:
“cafe ya? Hahaha hampir setiap hari sih duduk-duduk cantik gitu di cafe atau mall , soalnya lebih sering makan diluar kan. Soalnya aku suka diajak meet up sama temenku jadi otomatis setiap hari ada aja awak jalan ke kafe. Kalau untuk berapa lamanya tergantung mood dan suasana cafenya aja, kalau cozy ya bisa berjam-jam gitu.”
“lebih sering sama pacar sih hehehehe, kalau sama temen pas ngerayain atau ngasih surprise dan ya itu yang aku bilang tadi jadwal jumpa sama temen, ntah temen lama atau yang lainnya”
Pengeluaran ia dalam satu hari itu hampir sama dengan keempat informan yang
lainnya sekitar 500ribuan untuk kehidupan kehedonannya sebagai mahasiswa ,
seperti pada pengakuan ia ini:
“tergantung tempatnya sih, kalau di mall mall gitu 500 ribuan ada deh dan cafe juga sama segituan juga ya”
Minat
Informan terakhir ini begitu semangat ketika diberi pertanyaan mengenai
minatnya dalam barang branded, dan RM sangat menyukai beberapa brands yang
jarang barangnya stock di Indonesia. Barang koleksinya yang ia miliki kisaran 5
juta keatas namun RM tersipu malu pada saat ditanyakan kisaran harga koleksi
pribadinya ini :
“waah suka kali pun mut hihi, biasanya kalo keluar itu pasti beli yang gak ada di indo kaya Louboutin, Chiara Ferragni, Torry Burch, sama sekarang lipstik Kylie. Tapi yang paling aku suka brandnya tuh longchamp hehee”
RM biasanya membeli semua barang favourite nya ialah hasil dari menang Arisan
yang ia ikutinya atau uang jajan perbulan dari kedua orangtuanya. RM
membelinya di sebuah mall atau pun store yang ada di Medan, luar Medan,
maupun luar negeri. Sebab RM tidak percaya dengan barang branded yang dijual
lewat media sosial.
“Dari orangtua pasti, tapi ya kan kita nyisihin buat ditabung. Ada juga yang hasil dari arisan itu sendiri. Cuma barang-barang yang harganya melebihi batas uang peganganku ya udah pasti minta beliin orang tua, kode-kode gitu hahaha”
“aku sih biasanya di Mall, kalau onlineshop takut barangnya gak authentic. Udah banyak yang fake sekarang”
RM tidak mengetahui seberapa sering ia membeli barang-barang brandednya.
Hampir setiap ia keluar ia selalu membeli walau hanya 1 atau 2 yang ia beli.
‘kalau aku pergi keluar trus nemu yang menarik gitu pasti aku beli soalnya daripada ditahan-tahan kebawa mimpi ga enak hahaha”
RM gemar memposting barang-barang brandednya yang ia beli atau pemberian
dari kedua orangtuanya ke dalam media sosial seperti instagram, path maupun
snapchat. Karena bagi RM itu adalah sebuah kebahagiaan yang perlu di
beritahukan kepada teman-teman media sosialnya. Biasanya RM memposting
dengan cara ia foto dengan memegang beberapa barang yang sudah terbungkus
dengan paperbag, atau ia memposting langsung barangnya.
“kalau di share ke medsos pasti lah soalnya bahagia aja gitu kalau ngeshare yang bagus. Kalau ditunjukin ke temen juga pas kita lagi ngumpul-ngumpul deh”
Memakai barang-barang yang branded yang ia milikinya adalah hal yang wajib
dalam penampilannya dan dalam kehidupan RM. Telah terbukti dalam perkataan
ia ini :
Kehidupannya RM yang begitu mewah sehingga dapat tergolong sebagai
mahasiswa hedonisme dapat terbukti dalam pernyataan ia bahwa beberapa hari
yang lalu ia pergi bersama kekasihnya ke Singapore hanya untuk merayakan
ulang tahun kekasihnya. Dan ia juga mengaku sudah pernah keliling Asia dan
keliling Eropa bersama keluarganya dalam penyataan ia ini :
“Baru baru ini ke singapore sih yang luar negerinya soalnya ngerayain ulang tahun pacar aku, sekalian shopping gitu mut hahaha. yang pasti keliling eropa dan asia udah sih sama keluarga”
4.1.3.2 Komunikasi Verbal dan nonVerbal pada mahasiswa hedonisme melalui proses Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan penelitian peneliti yang kedua dan ketiga ialah mengetahui
Komunikasi Verbal dan Nonverbal pada mahasiswa hedonisme di Universitas
Sumatera Utara ini tentu saja peneliti juga melakukan pengamatan dan
wawancara langsung secara mendalam kepada setiap informan yang menjadi
subjek dalam penelitian ini. Untuk mengetahui gaya komunikasi verbal dan
nonverbal pada masing-masing informan pasti akan terlihat dari cara berbicara,
dan penampilannya. Adapun gaya komunikasi verbal dan nonverbal pada
mahasiswa hedonisme di universitas sumatera utara ini akan peneliti sajikan
dalam bentuk narasi maupun mendeskripsikan segala sesuatu yang menjadi hasil
wawancara dan pengamatan peneliti yang dimulai dari informan I sampai kepada
informan V.
INFORMAN I
Pada wawancara untuk mengetahui komunikasi verbal dan nonverbal pada
informan 1 FR ialah bahwa pertama kali ia memasuki kuliah pada awal tahun
2012, ia mengakui bahwa ia tidak ada hambatan untuknya dalam berkomunikasi.
Dalam kesehariannya di kampus atau luar kampus dalam berkomunikasi, FR
menggunakan bahasa Indonesia yang non formal, tetapi penyampaian bahasa dari
nada, itonasi, dan volume yang ia ucapkan dalam berkomunikasi sangat berbeda
antara teman dengan keluarganya.
“bahasa santai aja , bahasa non formalnya atau dibilang bahasa gaul ya hehehe”
“pasti adalah kalau udah sama keluarga.. eh tapi ga juga sihh.. hampir sama.. tapi agak lebih di jaga lagi .. kalau temen kan kaya ada ngomong yang gimana gituu yaa .. kaya keluar bahasa kotornya gitu lah haaha tapin sama keluarga sih ga pernah . jangan sampe lah , ga berani juga haha”
Saat FR bersama teman dekatnya, ia mempunyai bahasa istilah atau slank yang
hanya ruang lingkup mereka yang hanya dapat mengerti bahasanya. Meskipun
mempunyai bahasa yang khusus tersebut, tidak membuat FR terpengaruh dengan
lingkungannya pada saat ia berkomunikasi dengan keluarganya. Ia akan tetap
menjadi sosok anak yang sopan dan bertutur kata yang baik pada saat berkumpul
dan berkomunikasi dengan keluarganya.
“iya iya itu sih udah pasti.. kaya bahasa-bahasa yang negatif gitu hhihi, contohnya “eh l**t* lagi dimana ko?” gitu hahaa”
“gak ada sihh.. ga ada pengaruuhh..”
FR menjelaskan bahwa penampilan ia selama berada di kampus berbeda dengan
ketika ia berada di luar bersama teman dan keluarga. Pada saat ia berada di
kampus, ia memakai pakaian yang rapi dan sopan. Sedangkan di luar rumah
memakai pakaian yang lebih terbuka. Bagi FR penampilan yang fashionable
sangat berpengaruh penting terhadap respon lawan bicara dalam berkomunikasi
sehingga ia dapat lebih di hargai.