• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi oleh Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014” telah diupayakan secara maksimal, tetapi masih terdapat kesalahan. Untuk itu,

diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca.

Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas bantuan

banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih

kepada.

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia,

4. Drs. Sanggup Barus, M. Pd, selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia,

5. Dr. Wisman Hadi, M. Hum, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Drs. Azhar Umar, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

7. Dr. Mutsyuhito Solin, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik,

8. Drs. T. R. Pangaribuan, M. Pd, selaku Dosen Pengarah,

9. M. Untung Ritonga, M. Hum. Ph. D, selaku Dosen Pengarah,

10.Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

(6)

11.Dra. Hj. Mirohmayanur, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 1 Babalan,

Guru-guru, Staf/Pegawai, dan Siswa-siswi yang telah meluangkan waktu

dan tenaganya dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian,

12.Ayahanda Drs. Delliadi dan Ibunda Murniati atas segala kasih, motivasi,

doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa

diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,

13.Kakanda Wirdatul Rauzah dan Adinda Azzuhra Raisyana yang senantiasa

memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa,

14.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca

Medan, Juli 2014

Penulis,

Warniatul Ulfah

(7)

i

ABSTRAK

Warniatul Ulfah, NIM 2101111022, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan dengan jumlah 200 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 siswa yang diambil secara homogen dengan random control-group design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tepatnya Quasi eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.

Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pre-test = 64,12, standar deviasi = 9, digolongkan pada kategori baik = 20%, kategori cukup = 37,5 %, kategori kurang = 27,5% dan kategori sangat kurang = 15%. Nilai rata-rata post-test = 75,25, standar deviasi = 8,29 dan dikategorikan pada kategori sangat baik = 22,5%, baik = 42,5%, cukup = 27,5 % dan kurang =7,5%. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogeny. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka diketahui t0 sebesar 5,70. Selanjutnya t0 tersebut dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan df= N-1, yakni 40-1=39. Dari df 40 diperoleh taraf signifikansi 5%= 2,03. Dengan demikian thitung > ttabel, yakni 5,70 > 2,03 dengan demikian hipotesis alternative (Ha) diterima.

(8)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 5

C.Pembatasan Masalah... 5

D.Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Masalah ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A.Kerangka Teoretis ... 8

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 8

a. Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 11

b. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 12

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 13

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 13

2. Teks Eksposisi ... 16

a. Ciri-ciri Teks Eksposisi ... 18

b. Langkah-langkah Menulis Teks Eksposisi ... 19

c. Syarat-syarat Menulis Teks Eksposisi ... 19

d. Teknik Pengembangan Teks Eksposisi ... 20

(9)

f. Unsur Kebahasaan ... 26

B.Kerangka Konseptual ... 29

C.Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

1. Populasi Penelitian ... 31

2. Sampel Penelitian ... 32

C. Metode Penelitian ... 33

D. Desain Penelitian ... 33

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 34

F. Instrumen Penelitian ... 35

G. Jalannya Eksperimen ... 38

H. Organisasi Pengolahan Data ... 41

I. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

b. Standar Deviasi Pre-test ... 48

(10)

b. Standar Deviasi Post-test ... 53

c. Standar Error Post-test ... 53

d. Standar Error Perbedaan Pre-test dan Post-test ... 55

3. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi ... 56

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 58

1. Uji Normalitas ... 58

a. Uji Normalitas Pre-test ... 58

b. Uji Normalitas Post-test ... 61

2. Uji Homogenitas ... 63

3. Uji Hipotesis ... 64

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Simpulan ... 69

B. Saran ... 72

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 SILABUS ... 75 LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ... 78 LAMPIRAN 3 TES KEMAMPUAN MENULIS TEKS

EKSPOSISI PRE-TEST ... 91 LAMPIRAN 4 TES KEMAMPUAN MENULIS TEKS

EKSPOSISI POST-TEST ... 92 LAMPIRAN 5 HASIL KERJA SISWA MENULIS TEKS EKSPOSISI

PRE-TEST ... 93 LAMPIRAN 6 HASIL KERJA SISWA MENULIS TEKS EKSPOSISI

POST-TEST ... 97 LAMPIRAN 7 HASIL LEMBAR OBSERVASI SISWA ... 102 LAMPIRAN 8 NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILIEFORS ... 110 LAMPIRAN 9 TABEL WILAYAH LUAS DI BAWAH

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan Kurikulum 2013 dirancang ke dalam pembelajaran berbasis teks,

dalam pembelajaran tersebut siswa diharapkan mampu memproduksi dan

menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Pembelajaran berbasis

teks memiliki 4 prinsip utama yaitu membangun konteks, pemodelan teks, kerja sama

membangun teks dan membangun teks secara mandiri. Pembelajaran bahasa

Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa bahasa

hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata atau kaidah

kebahasaan. Selain itu, dalam kurikulum 2013 juga mengarahkan salah satu

pembelajaran berbasis teks yang harus dikuasai siswa yaitu teks eksposisi selain dari

teks deskripsi, penceritaan (recount), prosedur, laporan, eksplanasi, diskusi, surat,

iklan, catatan harian, negosiasi, pantun, dongeng, anekdot, dan fiksi sejarah.

Tujuan teks eksposisi adalah memberi informasi dan menambah pengetahuan

bagi pembaca. Oleh karena itu, hendaknya siswa mampu menuangkan gagasannya

secara sistematis, runtut, dan lengkap. Namun kenyataannya, masih banyak pula

persoalan yang dihadapi siswa dalam menulis teks eksposisi. Diperoleh dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh Ariningsih, dkk dalam jurnal yang berjudul Analisis

Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah

(14)

menentukan tema; (2) keterbatasan informasi yang disebabkan kurangnya referensi;

(3) adanya rasa malas atau bosan; (4) penguasaan kaidah yang kurang baik.”

Rendahnya kemampuan dalam menulis juga disampaikan oleh Samsudin

dalam jurnalnya (2012: 2), yaitu:

Salah satu hambatan yang menjadikan rendahnya keterampilan menulis siswa di sekolah adalah menulis eksposisi. Kegiatan menulis eksposisi menjadi suatu kegiatan pembelajaran yang sulit karena belum tersedianya bahan ajar tentang keterampilan menulis siap pakai yang dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran serta minimnya pelatihan menulis eksposisi bagi siswa. Padahal kegiatan menulis ini merupakan suatu wadah yang bisa dijadikan siswa sebagai sarana pencurahan gagasan.

Dari hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Babalan dan berdiskusi

dengan guru bidang studi bahasa Indonesia, diketahui bahwa siswa masih kesulitan

dalam pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menulis yang mengakibatkan hasil

belajar siswa rendah. Siswa juga sering merasa jenuh pada saat diberi tugas menulis

atau mengarang. Hal ini terlihat ketika siswa disuruh menulis teks eksposisi oleh guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagian besar siswa belum mampu menuliskan

teks eksposisi dengan baik, siswa masih bingung dalam menentukan tema, ide,

organisasi teks, struktur teks, kalimat penjelas, diksi dan mengembangkan isi

karangannya. Selain itu, peneliti juga melihat model pembelajaran yang digunakan

guru pada saat mengajarkan menulis teks eksposisi kurang tepat dengan kondisi

siswa. Karena itulah nilai yang diperoleh siswa belum mencapai KKM, nilai KKM

pada standar kompetensi di sekolah tersebut adalah 75. Sedangkan nilai rata-rata

(15)

untuk materi menulis adalah 67,5. Oleh karena itu, pencapaian nilai menulis karangan

eksposisi siswa belum tuntas (tidak tercapai).

Dalam meningkatkan latihan menulis pada siswa, khususnya menulis teks

eksposisi, perlu adanya suatu model pembelajaran yang diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis teks eksposisi. oleh karena itu,

peneliti menawarkan pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan

Model Pembelajaran Berbasis Masalah.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu model yang

dianggap memungkinkan dan cukup relevan terhadap peningkatan kemampuan siswa

dalam menulis sebuah teks eksposisi. Model ini juga merupakan salah satu dari

model yang diterapkan dalam kurikulum 2013 untuk meningkatkan hasil belajar

siswa, karena di dalam model tersebut terdapat pendakatan Scientific. Pendekatan

Scientific adalah konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Pendekatan

pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan

pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan

metode ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran

sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba,

membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran (Menyajikan). Oleh karena itu,

dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah diharapkan siswa dapat

(16)

Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model pembelajaran

yang menggunakan masalah dunia nyata. Masalah tersebut digunakan sebagai suatu

konteks bagi siswa untuk mempelajari cara berpikir kritis dan keterampilan

pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep. Melalui

model tersebut, siswa di ajak untuk memecahkan sebuah masalah dan menjadikan

masalah tersebut sebagai tema dari teks yang akan dituliskan, dengan terlebih dahulu

memahami bagaimana konsep dalam penulisan teks eksposisi. Dalam jurnal Kharida,

dkk (2009: 84) dijelaskan bahwa “Tahapan pelaksanaan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah terdiri atas: Orientasi siswa kepada masalah; mengorganisasi siswa

untuk belajar; membimbing penyelidikan kelompok; mengembangkan dan

menyajikan hasil karya; dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah.” Menurut Eggen & Don (2012:307) “Pembelajaran Berbasis Masalah

memiliki beberapa karakteristik, yaitu: pembelajaran berfokus pada pemecahan

masalah; tanggung jawab untuk memecahkan masalah bertumpu pada siswa; dan

guru mendukung proses saat mengerjakan masalah.”

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tetarik untuk menjadikan

permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti. Adapun judul yang dipilih

sesuai dengan masalah tersebut yaitu “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X

SMA Negeri 1 BABALAN Tahun Pembelajaran 2013/2014.”

(17)

Rendahnya kemampuan siswa menulis teks eksposisi dapat diamati dari

hal-hal berikut.

1) Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis karena kesulitan dalam

menentukan tema, keterbatasan informasi, adanya rasa malas atau bosan, dan

penguasaan kaidah yang kurang baik.

2) Kurangnya pelatihan menulis eksposisi bagi siswa.

3) Nilai siswa dalam menulis teks eksposisi belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah.

4) Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan dalam proses

pembelajaran menulis teks eksposisi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini membatasi lingkup

kajiannya pada penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pengaruhnya

di dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

D. Rumusan Masalah

(18)

1. Bagaimana kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1

Babalan, tahun pembelajaran 2013/2014, sebelum penerapan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan, tahun

pembelajaran 2013/2014, menulis teks eksposisi setelah penerapan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah?

3. Apakah Model Pembelajaran Berbasis Masalah berpengaruh positif terhadap

kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi kelas X SMA Negeri 1

Babalan tahun pembelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA

negeri 1 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014, sebelum penerapan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA

negeri 1 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014, setelah penerapan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah.

3. Untuk mengetahui pengaruh positif Model Pembelajaran Berbasis Masalah

terhadap kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1

(19)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini, adalah:

a. Sebagai masukan dan pengembangan wawasan guru bahasa dan sastra

Indonesia dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi

siswa dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam penerapan

kurikulum 2013.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian bagi peningkatan kualitas

pembelajaran menulis, dan juga untuk meningkatkan kemampuan menulis

teks eksposisi dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah karena model pembelajaran tersebut meliputi pendekatan ilmiah

yang membuat siswa lebih mudah dan aktif dalam belajar.

c. Penelitian ini akan menjadi bentuk pengabdian dan penerapan dari ilmu yang

didapat, memberikan pengalaman kepada peneliti, serta dapat memberikan

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini didasari pada permasalahan yang diperoleh oleh peneliti pada

siswa yaitu siswa sulit menulis teks eksposisi karena disebabkan oleh model

pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat dalam proses pembelajaran menulis

teks eksposisi. Selain itu, siswa juga kurang memiliki minat dalam pembelajaran

menulis karena kesulitan menentukan tema, keterbatasan informasi, adanya rasa

malas atau bosan, dan penguasaan kaidah yang kurang baik. Berdasarkan

permasalahan tersebut peneliti memberikan solusi dengan menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah. Pada model tersebut terdapat pendakatan Scientific

yang pelaksanaannya meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk

jejaring untuk semua mata pelajaran (Menyajikan). Model tersebut juga

meningkatkan perkembangan keterampilan belajar dalam pola pikir yang terbuka,

reflektif, belajar aktif, meningkatkan komunikasi, kerja kelompok dan keterampilan

interpersonal dengan lebih baik.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang pengaruh

penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap kemampuan menulis teks

eksposisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan, diperoleh sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan

tahun pembelajaran 2013/2014 sebelum penerapan Model Pembelajaran

(21)

Hal tersebut disebabkan oleh penilaian siswa yang rendah pada tiap-tiap aspek

penilaiannya yaitu struktur teks eksposisi sebanyak 2175%, karakteristik teks

eksposisi sebanyak 1725%, ejaan sebanyak 312,5%, tanda baca sebanyak 325%, kosa

kata sebanyak 487%, konjungsi sebanyak 587,5%, dan kalimat efektif sebanyak

800%.

1. Kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan

tahun pembelajaran 2013/2014 setelah penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 75,25. Hal

tersebut disebabkan oleh penilaian siswa yang meningkat pada tiap-tiap aspek

penilaiannya yaitu struktur teks eksposisi sebanyak 2737,5%, karakteristik

teks eksposisi sebanyak 1887,5%, ejaan sebanyak 475%, tanda baca sebanyak

437%, kosa kata sebanyak 550%, konjungsi sebanyak 625%, dan kalimat

efektif sebanyak 812,5%.

2. Kemampuan menulis teks eksposisi setelah penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pembelajaran

2013/2014 memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini terlihat pada selisih

nilai rata-rata pre-test dan post-test yaitu 1,17. Selain itu, dilihat pada aspek

penilaian juga meningkat. Pada penilaian struktur teks eksposisi diperoleh

pada pre-test yaitu 2175%, meningkat pada hasil post-test sebanyak 562,5%.

Aspek penilaian karakteristik teks eksposisi diperoleh pada pre-test yaitu

(22)

ejaan diperoleh pada pre-test yaitu 312,5%, ,meningkat pada hasil post-test

sebanyak 162,5%. Aspek penilaian tanda baca diperoleh pada pre-test yaitu

325%, meningkat pada hasil post-test sebanyak 112%. Aspek penilaian kosa

kata diperoleh pada pre-test yaitu 487%, meningkat pada hasil post-test

sebanyak 63%. Aspek penilaian konjungsi diperoleh pada pre-test yaitu

587,5%, meningkat pada hasil post-test sebanyak 37,5%. Aspek penilaian

kalimat efektif diperoleh pada pre-test yaitu 800%, meningkat pada hasil

post-test sebanyak 12,5%. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh ( 5,70 >2,03) dengan syarat yaitu thitung > ttabel, hal tersebut membuktikan bahwa hipotesis

alternatif (Ha) diterima.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran

Berbasis Masalah dapat menimbulkan dampak positif berupa siswa menjadi aktif melalui

proses kerja kelompok, memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada

siswa sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan

mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menuliskan teks eksposisi.

B. Saran

Berdasarkan hasi penelitian pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan, maka

dapat diberikan saran-saran seperti di bawah ini.

1. Kemampuan menulis teks eksposisi dengan menggunakan Model

(23)

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan latihan yang maksimal kepada

siswa.

2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya menggunakan

sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian siswa.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan

model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam pembelajaran

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ariningsih, Nur Endah, dkk. 2012. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume 1 Nomor 1, April 2012.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budi, Nur Eko. 2009. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Penguasaan Struktur Kalimat Dengan Kemampuan Menulis Eksposisi. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Indeks.

Jauhari, Muhammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari BEHAVIORISTIK sampai

KONSTRUKTIVISTIK. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Nusa Indah: Ende Flores.

Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta:

Politeknik Negeri Media Kreatif.

Kharida, L.A , dkk. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): 83-89. http://journal.unnes.ac.id

Lestari, Ratih Ade. 2012. Bahasa, Teks, Konteks, Dan Ko-Teks. (Online). Tersedia:

(25)

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Presindo.

Ningsih, Sri dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Andi.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Redjeki. S. (2007), Metode Pendekatan Dalam Pembelajaran Sains. Program Doctor Pendidikan IPA. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Pardiyono, 2006. 12 Writing Clues for Better Writing Competence.Yogyakarta :

ANDI.

Saragih, Amrin. Writing Discourse (Bahan kuliah Program S1 Bahasa Inggeris FBS- Unimed). Medan, 2008.

Samsudin, Asep. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi Berita dan Menulis Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V melalui Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 13 No. 2 Oktober 2012.

Siahaan, Sanggam. 2008. Issues in Linguistics. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sinar, Tengku Silvana. Teori dan Analisis Wacana. Medan: Pustaka bangsa Press, 2010.

Sudijono, Jane. 2007. Penghantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sudjana. 2002. Metoda Fisika. Bandung: Tarsito

Tarigan, H.G. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher.

Gambar

GAMBAR I   FREKUENSI HASIL PRE-TEST .................................................

Referensi

Dokumen terkait

1. Triyono, M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anton Agus Setyawan, SE, M.Si., selaku ketua Jurusan Manajemen

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata

Dua kelas kesesuaian medan tersebut terdiri kelas II (sesuai) dan kelas III (sedang). -faktor yang menguntungkan adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, gerak massa batuan, lama

[r]

kebijakan hutang, antara lain : kepemilikan saham oleh manajer, kepemilikan. saham oleh institusi, penyebaran kepemilikan saham,

[r]

Hasil HAp reaksi kering diidentifikasi dengan X-Rays Diffractometer ( XRD) untuk analisis peak matching fase HAp, parameter kisi HAp dan derajat kristalinitas HAp yang