• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL

5.2 Karakteristik Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan

5.2.8 Keluhan Utama

Proporsi keluhan utama penderita stroke iskemik dengan infark di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.8. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark berdasarkan Keluhan Utama di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

Dari gambar 5.8 dapat dilihat bahwa proporsi keluhan tertinggi yaitu lemah lengan dan tungkai kiri 38,5% dan terendah ganguan gerak dan bicara 6,8%.

Stroke adalah penyakit motor neuron atas dan mengakibatkan kehilangan kontrol volunter terhadap gerakan motorik. Karena neuron motorik atas melintas, gangguan kontrol motor volunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi berlawanan dari otak. Disfungsi motor paling umum adalah hemiplegia karena lesi pada sisi otak yang berlawanan. Hemiparesis, atau kelemahan salah satu sisi tubuh, adalah tanda yang lain.42

5.2.2 Faktor Risiko

Proporsi Faktor Risiko Penderita Stroke Iskemik dengan Infark di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.9. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark berdasarkan faktor risiko di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

Dari gambar 5.9 dapat dilihat bahwa proporsi Faktor Risiko Penderita Stroke Iskemik dengan Infark tertinggi adalah hipertensi 38,5% dan terendah kebiasaan merokok 3,3%.

Hipertensi sering disebut sebagai penyebab utama terjadinya stroke. Hal ini disebabkan peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang dapat mengakibatkan terjadinya stroke. Hipertensi menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah karena adanya tekanan darah yang melebihi batas normal dan pelepasan kolagen. Endotel yang terkelupas menyebabkan membran basal bermuatan positif menarik trombosit yang bermuatan negatif, sehingga terjadi agregasi trombosit. Selain itu terdapat pelepasan trombokinase sehingga menyebabkan gumpalan darah yang stabil dan bila pembuluh darah tidak kuat lagi menahan tekanan darah yang tinggi akan berakibat fatal pecahnya pembuluh darah pada otak maka terjadilah stroke.42

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Paulus (2005) di RS Santa Elisabeth Medan yang mengemukakan bahwa hipertensi adalah faktor risiko yang terbanyak pada penderita stroke iskemik dengan proporsi 53,2% diikuti lebih dari satu faktor risiko yaitu 19,3%.43 Pada penelitian Siregar (2005) 90,9% penderita stroke mempunyai riwayat hipertensi.

5.2.3 Lokasi Infark

Proporsi Lokasi Infark Penderita Stroke Iskemik dengan Infark di RSUP Haji Adam Malik Medan 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.10. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark berdasarkan Lokasi Infark di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

Dari gambar 5.10 di atas dapat diketahui bahwa proporsi lokasi infark penderita stroke iskemik dengan infark terbanyak pada basal ganglia (39,3%).

Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (trombus, emboli, perdarahan, dan spasme vaskular) atau karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan pant dan jantung). Aterosklerosis sering sebagai faktor penyebab infark pada otak. Trombus dapat berasal dari plak arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area yang stenosis, tempat aliran darah mengalami pelambatan atau terjadi turbulensi (Muttaqin, 2008).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hasniatunnur (2007) yang mendapatkan bahwa lokasi infark pada basal ganglia merupakan proporsi tertinggi pada penderita stroke iskemik di RS Haji yaitu sebanyak 40,4%.44

39,3% 25,6% 18,8% 12,8% 3,4% 0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% Basal Ganglia

serebralFrontal Occipital Parietal Temporal

Berdasarkan penelitian Caplan (2003) menyatakan letak lesi terbanyak di daerah basal ganglia (41,2%), kemudian berturut-turut diikuti didaerah temporal, parietal, dan frontal.39

5.2.4 Letak Kelumpuhan

Proporsi penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan letak kelumpuhan di RSUP Haji Adam Malik tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.11 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan letak kelumpuhan di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

Dari gambar 5.11 dapat dilihat bahwa penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan letak kelumpuhan tertinggi adalah hemiparesis sinistra 48,7% dan terendah Paraparesis 13,7%.

Hemparesis (hemiplagia) merupakan kelumpuhan atau kelemahan otot-otot lengan tungkai berikut wajah pada salah satu sisi tubuh. Kelumpuhan tersebut biasanya disebabkan oleh lesi vaskular unilateral di kapsula interna atau kortes

48,7% 37,6% 13,7% Hemiparesis sinistra Hemiparesis dextra Paraparesis

motorik. Lesi yang mendasari hemiparesis adalah lesi vaskuler yang diakibatkan terjadi penyumbatan atau perdarahan suatu arteri serebral.45,46

Kelumpuhan sebelah kanan (dextra) diakibatkan karena adanya kerusakan pada sisi sebelah kiri otak. Kelumpuhan pada penderita sebelah kanan biasanya mempunyai kekurangan dalam komunikasi verbal. Namun persepsi dan memori visiomotornya sangat baik, sehingga dalam melatih perilaku tertentu harus dengan cermat diperlihatkan tahap demi tahap secara visual. Dalam komunikasi kita harus lebih banyak menggunakan body language (bahasa tubuh).47

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hasniatunnur (2007) yang mengemukakan bahwa letak kelumpuhan penderita stroke iskemik terbanyak pada bagian Hemiparesis Sinistra (37,4%), diikuti hemiparesis dekstra yaitu sebesar 34,8%.

5.2.5 Sumber Biaya

Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark berdasarkan sumber biaya di RSUP Haji Adam Malik tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.12 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan Sumber Biaya di RSUP Haji Adam Malik tahun 2012 52,9% 17,9% 11,1% 9,4% 5,1% 3,4% 0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 60,0%

ASKES SKTM Jamkesmas JPKMS Umum JKA

Dari gambar 5.12 dapat dilihat bahwa proporsi penderita yang menderita penyakit stroke iskemik dengan infark berdasarkan sumber biaya tertinggi yaitu askes 52,9% dan terendah JKA 3,4%. JKA (Jaminan Kesehatan Aceh) merupakan jaminan kesehatan yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Aceh.

Tingginya proporsi penderita dengan sumber pembiayaan Askes dapat diasumsikan karena sebagian besar keluarga penderita stroke iskemik dengan infark yang menderita di RSUP Haji Adam Malik Medan berasal dari menengah atas.

Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark berdasarkan sumber biaya di RSUP Haji Adam Malik tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.13 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark berdasarkan Sumber Biaya di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

Dari gambar 5.13 dapat dilihat bahwa proporsi penderita yang menderita penyakit stroke iskemik dengan infark berdasarkan sumber biaya tertinggi yaitu tidak biaya sendiri 94,9% dan umum dengan biaya sendiri 5,1%. Kejadian ini dikarenakan mahalnya biaya untuk melakukan CT-Scan sehingga lebih banyak bersumber biaya tidak sendiri yang dapat melakukan CT-Scan dengan pembiayaan dari pemerintah.

Sebanyak 3 orang pasien dengan biaya sendiri merupakan pasien rujukan luar Kota Medan serta 3 orang merupakan pasien yang berasal dari Kota Medan. Pasien-pasien ini merupakan Pasien-pasien yang harus dirujuk walaupun pada saat datang ke rumah sakit tidak memiliki jaminan kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah. Lama rawatan dari pasien yang dirawat dengan biaya sendiri juga cukup singkat yaitu 9 hari dengan keadaan sewaktu pulang PBJ 1orang, PAPS 4 orang, dan meninggal 1orang.

5.2.6 Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita Stroke Iskemik dengan Infark berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.14 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012

Dari gambar 5.12 dapat dilihat bahwa proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah PBJ (Pulang Berobat Jalan) 55,6%, meninggal 24,8% dan terendah PAPS (pulang atas permintaan sendiri) 19,7%

Tingginya penderita yang PBJ di RSUP Haji Adam Malik Medan dikarenakan penderita dengan penyakit stroke iskemik dengan infark tetap harus mendapat perawatan/terapi obat baik pra atau pasca penatalaksanaan medis yang dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi.

Case Fatality Rate (CFR) penderita stroke iskemik dengan infark yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012 sebesar 24,7%. Hal ini disebabkan karena RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pusat rujukan kesehatan regional untuk wilayah Sumatera Bagian Utara dan bagian Tengah, pasien yang dirujuk pada umumnya sudah dalam keadaan parah. Sehingga tindakan medis yang dilakukan tidak menolong untuk menyelamatkan jiwa penderita.

Tingginya penderita yang PBJ di RSUP Haji Adam Malik Medan dikarenakan penderita dengan penyakit stroke iskemik dengan infark tetap harus mendapat perawatan/terapi obat baik pra atau pasca penatalaksanaan medis yang dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi.

5.2.9 Lama Rawatan Rata-rata

Lama rawatan rata-rata Penderita Stroke Iskemik dengan Infark adalah 6,57 atau 7 hari. SD (Standar Deviasi) 0,358 hari dengan lama rawatan minimum 1 hari dan lama rawatan maksimum 20 hari.

Penderita Stroke Iskemik dengan Infark yang paling lama dirawat 20 hari berjumlah 2 penderita dengan jenis kelamin laki-laki, beragama kristen protestan,

bekerja sebagai pegawai negeri, berasal dari luar kota medan, sumber biaya Askes, dan keadaan sewaktu pulang adalah pulang berobat jalan..

Sementara itu Penderita Stroke Iskemik dengan Infark yang dirawat hanya dalam 1 hari berjumlah 1 penderita, dengan status pulang meninggal, dan merupakan pasien rujukan luar Kota Medan yang pada saat datang ke RSUP Haji Adam Malik kondisi tubuh sudah dalam keadaan buruk.

Dokumen terkait