• Tidak ada hasil yang ditemukan

Didalam buku Pemasaran yang ditulis oleh Philip Kotler dan Kevin Lane edisi 13 jilid 1 tahun 2009 , terdapat pembahasan mengenai Siklus Hidup suatu Produk (Product Life Cycle). Pada PLC (Product Life Cycle) akan membahas

mengenai fase-fase yang dialami oleh sebuah produk. Seperti halnya manusia, produk juga memiliki siklus hidup yang dimana produk tersebut memiliki fase pengenalan atau baru lahir di pasar dan mulai memperkenalkan produk terssebut hingga fase penurunan atau jika pada manusia adalah seperti lansia (lanjut usia) sehingga menghilang dari persaingan pasar. Menurut Kotler, terdapat 4 fase dalam PLC (Product Life Cycle), diantaranya:

1. Fase Pengenalan (Introduction)

2. Fase Pertumbuhan (Growth)

3. Fase Kedewasaan (Maturity)

4. Fase Penurunan (Decline)

Tabel 3.1 Karakteristik PLC di Masing-Masing Fase

INTRODUCTION GROWTH MATUTIRY DECLINE

Pertumbuhan penjualan

cenderung lambat Peningkatan penjualan yang cepat Tingkat penjualan melambat Penjualan menurun Laba/keuntungan negatif

atau rendah Meningkatnya jumlah laba/keuntungan Tidak adanya perubahan dalam jumlah keuntungan

(stagnant)

Terkikisnya laba/keuntungan Pengeluaran promosi

mencapai rasio tertinggi Merubah strategi promosi dari iklan awareness

produk menjadi iklan

preferens produk

Munculnya pesaing baru Kemajuan teknologi, perubahan selera

konsumen, meningkatnya persaingan

Biaya banyak digunakan untuk memperkenalkan produk baru

Biaya banyak digunakan untuk menambah fitur produk

Sebagian besar konsumen potensial telah mencoba produk

Peningkatan pemotongan harga

Hasil Pengamatan dan Data

Setiap produk pasti memiliki Siklus Hidup (Product Life Cycle) seperti

halnya produk dari Telkomsel, yaitu Loop. Loop adalah produk baru dari Telkomsel yang diluncurkan pada Mei 2014 dan bulan Maret tahun 2016 lalu, Loop baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-2. Produk baru Telkomsel ini disegmentasikan untuk anak muda (youth) umur 12-19 tahun.

Tahun pertama diluncurkannya produk Loop oleh Telkomsel, produk tersebut memasuki fase pengenalan (introduction). Hal tersebut ditandai dengan

gencarnya promosi yang dilakukan oleh Telkomsel untuk memperkenalkan produk barunya tersebut. Telkomsel menggunakan strategi promosi baik secara ATL (Above The Line) maupun BTL (Below The Line). ATL (Above The Line)

lebih bersifat satu arah. Promosi tersebut dilakukan oleh Telkomsel untuk memperkenalkan produk yang baru saja diluncurkan. Hal tersebut bertujuan agar konsumen mengenal produk baru dari Telkomsel tersebut dan konsumen akan

aware terhadap produk baru. Promosi secara ATL (Above The Line) yaitu dengan

cara menggunakan media advertising, diantaranya:

1. Iklan TV

2. Youtube

Gambar 3.2 Iklan Loop di Youtube

Sumber: www.google.com 3. Billboard

Gambar 3.3 Billboard Simpati Loop

4. Poster

Gambar 3.4 Poster Simpati Loop

Sumber: www.google.com

Sedangkan untuk yang BTL (Below The Line) Telkomsel membuat sebuah event

yang di segmenkan untuk anak muda dengan ditujukan untuk mempromosikan produk simpati Loop. Event yang telah dibuat oleh Telkomsel untuk mempromosikan simpati Loop, diantaranya:

1. Loop Kepo (Kreatif Project)

2. One Million Dream Concert

Gambar 3.6 Iklan Event One Million Dream Concert

Sumber: www.google.com

Gencarnya promosi yang dilakukan oleh Telkomsel tersebut membuat simpati Loop saat ini sudah memiliki 18 juta pelanggan mulai dari kemunculannya di tahun 2014, dan PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menargetkan menjadi 20 juta pelanggan untuk tahun 2016 Merdeka.com (2016).

Jika dilihat sampai saat ini, produk Loop berada pada fase pertumbuhan

(growth). Hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya pengguna Loop yang

sampai saat ini mencapai angka 18 juta pengguna di seluruh Indonesia. Telkomsel akan menargetkan 20 juta pengguna Loop hingga akhir tahun 2016. Untuk region Jawa Timur sendiri, jumlah pengguna simpati Loop mencapai 2 juta, yaitu 11% dari pengguna di Indonesia.

Pada fase pertumbuhan (growth) akan ditandai dengan periode penerimaan

pasar yang cepat dan peningkatan laba yang substansial. Fase pertumbuhan adalah fase dimana perusahaan akan mendapatkan laba yang meningkat seiring permintaan pasar yang besar. Namun dengan meningkatnya laba dan permintaan pasar yang besar, perusahaan juga harus tetap menjaga kualitas produk dan juga

menambah fitur-fitur dari produk tersebut agar produk dapat bertahan di pasar dan menjadi dominan di pasar.

Fase pertumbuhan (growth) ditandai dengan meningkatnya permintaan

dan jumlah penjualan. Dalam fase pertumbuhan (growth), konsumen mulai

menyukai produk dan diikuti dengan konsumen lain yang mulai menyukai produk dan akan membeli produk. Dalam fase pertumbuhan (growth) akan dihadapkan

dengan datangnya para pesaing baru yang tidak ingin kalah. Mereka memperkanalkan fitur produk baru dan mulai memperluas distribusi. Harga tidak ada perubahan atau bahkan diturunkan sedikit, tergantung pada seberapa cepatnya peningkatan permintaan. Penjualan akan meningkat jauh lebih besar dibandingkan promosi dan menyebabkan rasio promosi-penjualan membaik. Perusahaan harus mengamati perubahan dari tingkat pertumbuhan yang meningkat ke tingkat pertumbuhan yang menurun dan segera menyiapkan strategy baru untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dalam fase pertumbuhan (growth), perusahaan menggunakan beberapa

strategi untuk mempertahankan produk pada pertumbuhan pasar yang pesat, diantaranya:

 Memperbaiki kualitas produk dan menambah fitur produk baru serta memperbaiki gaya.

 Menambah model baru dan produk petarung/flanker misalnya, produk

dengan ukuran, rasa, dan hal lain yang berbeda yang melindungi produk utama.

 Mulai memasuki segmen pasar yang baru.

 Memperluas cakupan distribusi dan memasuki saluran distribusi baru.  Beralih dari iklan kesadaran produk menjadi iklan preferensi produk.  Menurunkan harga untuk menarik kelompok konsumen yang sensitif

pertumbuhan (growth), perusahaan akan menghadapi trade-off antara pangsa

pasar yangg tinggi dan laba yang tinggi juga. Perusahaan akan mendapatkan posisi dominan di pasar dengan cara membelanjakan uang untuk perbaikan produk, promosi, dan memperluas saluran distribusi (Kotler, Keller, 2009).

Loop masuk pada fase pertumbuhan (growth) karena penerimaan pasar

yang meningkat. Hal tersebut terbukti dengan adanya pertambahan jumlah pengguna Loop disetiap tahunnya sejak awal kemunculan produk simpati Loop pada tahun 2014 hingga saat ini tahun 2016.

Tabel 3.2 Pertumbuhan Jumlah Pengguna Simpati Loop Region Jawa Timur PERTUMBUHAN JUMLAH PENGGUNA SIMPATI LOOP UNTUK REGION

JAWA TIMUR

TAHUN JUMLAH PENGGUNA

2014 100.000

2015 1.000.000

2016 2.000.000

Sumber: Data Internal, 2016

Dari tabel diatas terlihat jelas pertumbuhan yang dialami oleh produk Telkomsel yaitu Loop. Jika dilihat dari tabel diatas, rata-rata pertumbuhan produk simpati Loop adalah sebesar 950 ribu per tahunnya.

Gambar 3.7 Grafik Pertumbuhan Jumlah Pengguna Simpati Loop region Jawa Timur

Sumber: Data Internal, 2016

Hal lain yang membuktikan bahwa Loop kini tengah berada pada fase pertumbuhan (growht) adalah Telkomsel telah membuat sebuah aplikasi yang

diberi nama LoopKita. Aplikasi tersebut ditujukan untuk Loopers (sebutan untuk para pengguna simpati Loop) yang saat ini sudah bisa diunduh di PlayStore dan AppStore. Loopers dapat menggunakan aplikasi terseebut untuk:

Management Aplikasi, yang dugunakan untuk mengatur aplikasi-aplikasi

mana saja di ponsel kamu yang boleh mengakses data internet, kamu bisa memblokir koneksi data di belakang layar (background process) sehingga

kamu bisa lebih berhemat pulsa.

Battery saver, yang digunakan untuk menghemat penggunaan baterai

ponsel dan mengatur koneksi data pada saat lagi hangout.

 Paket Data Hemat dan Voucher Belanja Online, yang digunakan untuk

0 500000 1000000 1500000 2000000 2014 2015 2016

PERTUMBUHAN JUMLAH PENGGUNA

SIMPATI LOOP REGION JAWA TIMUR

Dengan dibuatnya aplikasi tersebut semakin membuktikan bahwa Loop saat ini berada pada fase pertumbuhan (growth) yang dimana aplikasi bertujuan untuk

menambah fasilitas atau fitur produk bagi para pengguna Loop agar terus menggunakan produk Loop, dan produk Loop tetap bisa bertahan di pasar dalam persaingan service provider.

Loop tidak dikategorisasikan dalam fase introduction, maturity, dan atau decline, karena dilihat dari tanda-tanda yang ada pada karakteristik masing-

masing fase dalam PLC (Product Life Cycle). Berikut alasan mengapa Loop tidak

dikategorisasikan pada ketiga fase tersebut.

 Fase indtroduction, ditandai dengan pertumbuhan penjualan melambat,

laba/keuntungan negatif, pengeluaran promosi mencapai rasio tertinggi. Hal tersebut dialami Loop hanya pada tahun pertama diluncurkannya Loop oleh Telkomsel yang dimana Telkomsel melakukan berbagai macam strategi promosi baik secara ATL (Above The Line) dan juga BTL (Below The Line) seperti yang telah dijelaskan diatas.

 Fase maturity, ditandai dengan tingkat penjualan melambat, tidak adanya

perubahan dalam jumlah keuntungan (stagnant), banyaknya pesaing baru dan juga sebagian besar konsumen potensial telah mencoba produk. Sedangkan sampai saat ini pertumbuhan penjualan Loop tetap meningkat dari tahun ke tahun seperti yang telah ditunjukkan tabel 3.2 yang dimana jumlah pengguna Loop meningkat dari tahun 2014 hingga tahun 2016. Hal lainnya adalah Loop saat ini masih 2 tahun berada di pasar. Bisa dikatakan belum semua konsumen potensial mencoba produk karena massa Loop berada di pasar baru 2 tahun. Selain itu Loop juga belum dihadapkan oleh persaingan pasar yang banyak, dimana produk Loop disegmentasikan untuk anak muda (youth) usia 12 hingga 19 tahun.

 Fase decline, ditandai dengan Penjualan menurun, terkikisnya

laba/keuntungan, kemajuan teknologi, perubahan selera konsumen, meningkatnya persaingan, dan peningkatan pemotongan harga. Hal tersebut juga belum dialami oleh Loop karena tidak ada tanda-tanda bahwa

Loop akan menghilang di pasar bahkan sebaliknya, Loop telah memperbaiki fasilitas atau fitur dari produk mereka yaitu dengan membuat sebuah aplikasi bernama LoopKita yang dikhususkan untuk para pengguna Loop. Hal tersebut dilakukan oleh Telkomsel untuk semakin memfasilitasi para pengguna Loop agar konsumen tetap mengggunakan produk Loop sebagai provider mereka.

Dokumen terkait