• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diteliti meliputi umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan rata-rata per bulan, dan luas lahan garapan responden. Karakteristik responden dapat mendeskripsikan keadaan sosial kedua masyarakat, yaitu masyarakat Baduy Luar dan non Baduy yang tinggal di Kecamatan Gn. Kencana.

5.1.1 Sebaran Umur Responden

Umur seseorang biasanya menentukan kemampuannya dalam melakukan aktifitas serta kematangan dalam perbuatan (tindakan). Berikut disajikan sebaran umur responden masyarakat lokal di Kecamatan Gn. Kencana pada tabel 9.

Tabel 9 Sebaran Umur Responden

No Umur (Tahun)

Kelompok Masyarakat

Baduy Non Baduy

Orang % Orang % 1 20 – 30 2 6,7 3 10 2 31 – 40 14 46,7 9 30 3 41 – 50 11 36,7 11 36,7 4 51 Keatas 3 10 7 23,3 Total 30 100 30 100

Sumber : Diolah dari observasi lapang

Berdasarkan Tabel 9 diperoleh bahwa sebaran umur tersebar merata di setiap kelompok masyarakat lokal yang menjadi responden. Sebagian besar atau 46,7% masyarakat Baduy Luar berada pada kelas umur 31 - 40 tahun, sedangkan masyarakat non Baduy atau 36,7% berada pada kelas umur 41 - 50 tahun, pada kondisi umur ini umumnya responden berada pada masa produktif dimana mereka bisa melakukan kegiatan bertani atau berladang dengan sangat semangat, artinya aktifitas mereka terhadap pemanfaatan kawasan hutan berupa lahan hutan, sumber kayu dan sumber air dikatakan bisa maksimal pada masa produktif.

5.1.2 Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan menentukan persepsi dan motivasi kedua kelompok masyarakat lokal yang terbentuk dari penyerapan informasi yang diterima serta kesadaran responden yang timbul terhadap pemanfaatan kawasan hutan. Kurangnya sarana prasarana pendidikan di Kecamatan Gn. Kencana berdampak langsung terhadap tingkat pendidikan masyarakat. Pendidikan masyarakat lokal yang menjadi responden tertinggi hanya terbatas pada tingkat SMA/MA saja. Tabel 10 Tingkat Pendidikan Responden

No Tingkat pendidikan

Kelompok Masyarakat

Baduy Non Baduy

Orang % Orang % 1 Tidak tamat/tamat SD 0 0 17 56,7 2 SMP 0 0 12 40 3 SMA/MA 0 0 1 3,3 4 PT 0 0 0 0 Total 0 0 30 100

Sumber : Diolah dari observasi lapang

Dari hasil pengambilan sampel responden pada Tabel 10 dapat disimpulkan tingkat pendidikan masyarakat yang berada di Kecamatan Gn. Kencana masih sangat rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Gn. Kencana. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa semua masyarakat Baduy Luar tidak mengenyam pendidikan atau tidak sekolah karena larangan adat masyarakat Baduy untuk bersekolah. Hal ini berkaitan dengan anggapan mereka yang menyatakan bahwa pendidikan yang diberikan oleh aturan adat lebih baik dibandingkan dengan pendidikan formal sekolah. Untuk masyarakat non Baduy sebanyak 56,67% tidak mengenyam pendidikan atau hanya tamatan SD, 40% tamatan SLTP, dan 3,33% tamatan SMU.

5.1.3 Jenis Pekerjaan Responden

Salah satu parameter yang digunakan untuk melihat kehidupan ekonomi masyarakat adalah jenis pekerjaan. Pekerjaan bagi sebagian besar orang merupakan hak dan kewajiban untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Di bawah ini disajikan tabel jenis pekerjaan responden yang dibagi menjadi 4 kategori.

Tabel 11 Jenis Pekerjaan Responden

No Jenis Pekerjaan

Kelompok Masyarakat

Baduy Non Baduy

Orang % Orang % 1 Petani 30 100 19 65,5 2 Wiraswasta 0 0 10 34,5 3 Peg. Swata 0 0 0 0 4 PNS 0 0 0 0 Total 30 100 29 100

Sumber : Diolah dari observasi lapang

Dari Tabel 11 dapat disimpulkan sebagian besar pekerjaan utama masyarakat lokal di dalam dan di sekitar hutan baik masyarakat Baduy Luar maupun masyarakat non Baduy adalah petani (pekerjaan utama), sisanya berwiraswasta (responden masyarakat non Baduy). Jenis tanaman yang diusahakan dalam lahan pertaniannya adalah jenis tanaman yang mempunyai nilai jual tinggi, selain menanam padi kedua kelompok masyarakat ini menanam tanaman semusim dengan sistem tumpangsari atau agroforestry. Sistem tanaman semusim yang mereka tanam adalah tanaman campuran seperti pisang, kopi, jenis palawija (singkong, jagung, kacang-kacangan) dan tanaman tahunan/kayu-kayuan seperti petai, durian, melinjo dan cengkeh.

Perbedaan dari kedua kelompok masyarakat lokal baik masyarakat Baduy Luar maupun masyarakat non Baduy yang bekerja sebagai petani adalah terletak dari adanya usaha sampingan bagi masyarakat non Baduy selain petani (tidak tergantung dari satu jenis pekerjaan). Sebagai gambaran pekerjaan utama masyarakat Baduy Luar adalah petani berladang (ngahuma), tidak ada pekerjaan sampingan bagi masyarakat Baduy Luar dan hanya bekerja sebagai petani dilahan yang mereka garap. Untuk masyarakat non Baduy sebanyak 65,5% bekerja sebagai petani baik petani yang menggarap di lahan sendiri (lahan milik) maupun yang menggarap di kawasan hutan Perhutani. Selain bekerja sebagai petani, pekerjaan sampingan masyarakat non Baduy adalah berjualan bensin, makanan, buah-buahan dan menjadi supir untuk orang lain.

5.1.4 Pendapatan Rata-Rata Responden

Sebagian besar masyarakat lokal baik masyarakat Baduy Luar dan masyarakat non Baduy yang menjadi responden dalam penelitian memiliki tingkat pendapatan yang relatif rendah. Hal ini disebabkan karena kedua masyarakat lokal baik masyarakat Baduy Luar dan masyarakat non Baduy hanya tergantung kepada satu jenis pekerjaan saja, yaitu bertani. Tabel 12 menggambarkan pendapatan rata-rata masyarakat lokal yaitu masyarakat Baduy Luar dan masyarakat non Baduy yang menjadi responden di Kecamatan Gn. Kencana.

Tabel 12 Pendapatan Rata-Rata Responden

No Pendapatan rata-rata/bulan

Kelompok Masyarakat

Baduy Non Baduy

Orang % Orang % 1 < 500.000 17 56,7 10 33,3 2 500.000 – 1.000.000 13 43,3 7 23,3 3 1.000.000 – 1.500.000 0 0 5 16,7 4 ≥1.500.000 0 0 8 26,7 Total 30 100 30 100

Sumber : Diolah dari observasi lapang

Berdasarkan Tabel 12, dapat disimpulkan dari kedua masyarakat lokal baik masyarakat Baduy Luar dan masyarakat non Baduy yang menjadi responden. Responden masyarakat Baduy Luar mempunyai tingkat pendapatan dibawah satu juta rupiah (tidak ada pekerjaan selain bertani), sehingga pendapatan masyarakat Baduy Luar ini dikatakan rendah. Untuk masyarakat non Baduy memiliki tingkat pendapatan yang bervariasi, ada yang berpendapatan di atas satu juta rupiah per bulan yaitu 12 orang responden. Hal ini disebabkan karena banyak masyarakat non Baduy yang menjadi reponden mempunyai pekerjaan sampingan selain bertani, sehingga pendapatannya bisa di atas satu juta rupiah.

Perbedaan dari tingkat pendapatan ini mencerminkan kehidupan ekonomi dari kedua masyarakat lokal di Kecamatan Gn. Kencana. Apabila dibandingkan dari tingkat pendapatan dari kedua masyarakat lokal yaitu masyarakat Baduy Luar dan masyarakat non Baduy yang menjadi responden dapat menjelaskan bahwa masyarakat non Baduy dapat dikatakan lebih sejahtera daripada masyarakat Baduy Luar.

5.1.5 Luas Lahan Garapan Responden

Pada umumnya masyarakat Gn. Kencana mengelola lahan garapan sendiri atau lahan garapan pinjaman dari pihak Perhutani (menggarap lahan tanpa merusak pohon milik Perhutani). Berikut disajikan tabel luas lahan garapan (Ha) responden yang dibagi menjadi 3 kategori.

Tabel 13 Luas Lahan Garapan Responden

No Luas lahan garapan (Ha)

Kelompok Masyarakat

Baduy Non Baduy

Orang % Orang %

1 < 0,5 15 51,7 3 12

2 0,5 – 1 10 34,5 15 60

3 ≥1 4 13,8 7 28

Total 30 100 30 100

Sumber : Diolah dari observasi lapang

Berdasarkan Tabel 13, kedua masyarakat Baduy Luar dan non Baduy memiliki luas lahan garapan yang bervariasi. Dari 30 orang masyarakat Baduy Luar yang menjadi sampel, 1 orang tidak mempunyai lahan garapan, sebanyak 51,7% mempunyai lahan garapan <0.5 Ha, 34,5% dengan lahan garapan 0.5-1 Ha, dan 13,8% mempunyai lahan garapan ≥1 Ha. Untuk masyarakat non Baduy sebanyak 12% mempunyai luas lahan garapan <0.5 Ha, 60% dengan luas lahan garapan 0.5-1 Ha, dan masing-masing sebanyak 28% mempunyai luas lahan garapan ≥1 Ha dan tidak memiliki lahan garapan. Lahan garapan tersebut dimanfaatkan untuk berbagai jenis komoditas yang dianggap mempunyai nilai jual yang tinggi seperti padi, kopi, cengkeh dan melinjo.

Hal diatas dapat dibandingkan dengan data potensi hutan rakyat dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Lebak dengan data penduduk dari jumlah keluarga masing-masing desa contoh, seperti pada Tabel 14.

Tabel 14. Luas Areal Hutan Rakyat di Kec. Gn. Kencana

No. Desa Luas (Ha) Jenis Tanaman Jumlah Keluarga

1 Keramatjaya 46 R.Campuran 648

2 Cimanyangray 58 R.Campuran 552

3 Sukanegara 31 R.Campuran 549

Total 135 1749

Dengan perbandingan menggunakan data hutan rakyat saja (tidak termasuk hutan milik Perhutani) yang ditanami jenis rimba campuran dengan asumsi 1 keluarga mewakili 1 penggarap tanah dan 76,93% dari penduduk bekerja sebagai petani dan buruh tani (lihat di Tabel 6). Diperoleh luas lahan garapan tiap petani Baduy Luar dan non Baduy seluas 0.13 Ha. Hal ini mendukung hasil penelitian terhadap luas lahan garapan responden dimana mayoritas petani pada kedua masyarakat Baduy Luar dan non Baduy memiliki luas lahan garapan lebih kecil dari 1 Ha.

Dokumen terkait