• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Persepsi

5.3.3 Motif Pemanfaatan Sumber Air

Motivasi atau motif masyarakat lokal yaitu masyarakat Baduy dan masyarakat non Baduy terhadap pemanfaatan sumber air adalah untuk keperluan dasar hidup sehari-hari seperti minum, mandi, cuci, dan pengairan bagi persawahan masyarakat non Baduy.

Tabel 19 Motif Masyarakat Lokal Terhadap Sumber Air

Pemanfaatan sumber air

Kelompok Masyarakat

Baduy Non Baduy

Orang % Orang %

Minum, mandi, cuci 30 100 20 66,7

Pengairan 0 0 10 33,3

Motivasi meliputi semua faktor internal yang mengarah kepada berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera sosial yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut. Motif masyarakat Baduy Luar dan non Baduy terhadap pemanfaatan sumberdaya air yang ada di dalam dan sekitar hutan lebih ditekankan kepada tujuan penggunaan sumber air tersebut, yaitu pemenuhan hidup bagi kedua masyarakat lokal tersebut. Pemenuhan kebutuhan dasar meliputi pemanfaatan untuk sumber air minum, mandi dan cuci. Sedangkan manfaat penting lainnya adalah untuk pengairan sawah atau lahan garapan bagi masyarakat non Baduy yang mempunyai sawah.

Masyarakat Baduy Luar sendiri memanfatkan sumber air secara subsisten untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya. Bagi masyarakat non Baduy, selain untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya mereka juga pemanfaatkan sumber air ini untuk keperluan pengairan sawah bagi masyarakat yang mempunyai sawah. Perbedaan antara kedua kelompok masyarakat ini adalah sistem pertanian yang mereka usahan, Masyarakat Baduy Luar menggunakan sistem tadah hujan untuk pertaniannya atau sawahnya. Bagi masyarakat non Baduy dalam pemanfaatan terhadap sumber air selain dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti keperluan minum, mandi dan cuci juga sudah berorientasi ke arah penambahan pendapatan mereka. Masyarakat non Baduy ini memanfaatkan sumber air ini untuk sumber pengairan bagi sawah yang mereka usahakan.

Berdasarkan Tabel 19 seluruh masyarakat Baduy Luar dan sebagian besar masyarakat non Baduy menggunakan sumber air untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi dan cuci. Meskipun mata pencaharian utama kedua masyarakat Baduy Luar dan non Baduy di Kecamatan Gn. Kencana adalah bertani tetapi tidak seorang pun dari masyarakat Baduy menggunakan sumber air yang terdapat di dalam kawasan hutan untuk pengairan, karena sistem pertanian yang mereka gunakan adalah sistem pertanian lahan kering.

Masyarakat non Baduy selain memanfaatkan sumber air untuk pemenuhan hidup mereka sehari-hari, mereka juga memanfaatkan untuk keperluan pengairan bagi sawahnya. Sepertiga dari masyarakat non Baduy yang menjadi responden memanfaatkan sumber air untuk pengairan bagi persawahan.

5.4 Sikap

Sikap masyarakat lokal yaitu masyarakat Baduy Luar dan masyarakat non Baduy terhadap pelestarian sumberdaya hutan berupa pemanfaatan lahan hutan untuk pertanian, sumber kayu untuk pemenuhan kayu bakar dan kayu pertukangan dan sumber air untuk keperluan minum, mandi dan cuci serta pengairan untuk persawahan dikelompokkan menjadi tiga bentuk yaitu setuju, tidak setuju dan ragu-ragu. Bentuk sikap yang ditunjukkan oleh masyarakat lokal yaitu masyarakat Baduy Luar dan masyarakat non Baduy dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20 Jumlah Responden Masyarakat Lokal Menurut Sikapnya Terhadap Sumberdaya Hutan

No Sikap terhadap Sumberdaya hutan

Setuju Tdk setuju Ragu-ragu Jumlah

Orang % Orang % Orang % Orang %

Baduy 1 Sumber Kayu 18 60 2 6,7 10 33,3 30 100 2 Sumber Air 27 90 0 0 3 10 30 100 Non Baduy 1 Sumber Kayu 13 43,3 0 0 17 56,7 30 100 2 Sumber Air 22 73,3 0 0 8 26,7 30 100

Sumber : Diolah dari observasi lapang

Sikap adalah tindakan seseorang yang dilakukan terhadap sesuatu berdasarkan persepsi dan motivasinya. Sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu dan diimplikasikan dalam bentuk perilaku atau tindakan terhadap pemanfaatan sumberdaya hutan berupa lahan hutan, sumber kayu dan sumber air yang mempunyai manfaat bagi masyarakat lokal. Sikap untuk pelestarian sumberdaya hutan sesuai dengan fungsinya dikelompokkan menjadi tiga, yakni setuju, tidak setuju dan ragu-ragu. Masyarakat yang setuju terhadap pelesstarian hutan menggambarkan adanya nilai positif dari hutan sebagai penyedia manfaat bagi kedua kelompok masyarakat lokal dengan mendapatkan komponen kognitif (berdasarkan karakteristik hutan) dan komponen afektif (hasil penilaian tentang hutan). Sikap masyarakat Baduy Luar dan masyarakat non Baduy ini terdiri dari pengetahuan tentang kondisi hutan Gn. Kencana ditambah dengan komponen evaluatif yang diwujudkan dalam bentuk setuju/tidak setuju/ragu-ragu terhadap pelestarian hutan.

Kedua kelompok masyarakat lokal yaitu masyarakat Baduy Luar dan non Baduy yang setuju dengan pelestarian sumberdaya hutan berarti masyarakat ini telah merasakan, memaksimalkan atau memanfaatkan nilai berbagai manfaat, hasil/akibat yang diharapkan dari sumberdaya hutan. Dengan kata lain, kedua kelompok masyarakat lokal ini tidak merasa dirugikan untuk pelestarian terhadap sumberdaya hutan. Dalam hal ini kedua kelompok masyarakat secara sadar mau melestarikan sumberdaya hutan yang ada di kecamatan ini pemenuhan hidupnya mereka secara berkelanjutan.

Gambar 7 Sikap Masyarakat Lokal Terhadap Sumber Kayu

Dari Gambar 7 dan 8 dapat disimpulkan bahwa masyarakat Baduy Luar lebih memiliki sikap positif (setuju) terhadap pelestarian sumber kayu dan sumber air yang terdapat di dalam kawasan hutan jika dibandingkan dengan masyarakat non Baduy. Sikap setuju kedua masyarakat lokal ini ditunjukan dari bagaimana cara mereka memanfaatkan sumberdaya hutan yang memberikan manfaat bagi kehidupan kedua masyarakat lokal ini.

5.5 Perilaku

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap) tidak saja badan atau ucapan tetapi dalam bentuk langkah nyata terhadap kegiatan dalam pemanfaatan sumberdaya hutan untuk lahan hutan sebagai tempat pertanian, sumber kayu untuk kayu bakar dan kayu pertukangan dan sumber air untuk keperluan minum, mandi dan cuci serta pengairan bagi persawahan. Berikut disajikan tabel perilaku masyarakat yang menjadi responden. Tabel 21 Perilaku Masyarakat Lokal Terhadap Sumber kayu

Pemanfaatan sumber kayu

Kelompok Masyarakat

Baduy Non Baduy

Orang % Orang %

Cara

Tidak pernah 0 0 3 10

Dari pohon yang tumbang alami 21 70 11 36,7

Dari pohon yang ditebang 9 30 16 53,3

Sumber : Diolah dari observasi lapang

Dokumen terkait