BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini terdapat beberapa karakteristik yang diamati dari responden yang meliputi umur, bidang pekerjaan orang tua, uang saku per bulan, dan riwayat informasi tentang kanker payudara.
1. Umur
Responden mahasiswi dalam penelitian ini berumur mulai dari 17 tahun hingga 28 tahun, sehingga didapatkan beberapa kelompok umur, yaitu: 17 tahun, 18 tahun, 19 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 25 tahun, dan 28 tahun. Responden pada kelompok kontrol (tanpa perlakuan) mulai dari paling banyak berumur 18 tahun (48%), 19 tahun( 35%) , usia 20 tahun (14%) dan yang paling sedikit berusia 28 tahun (3%).
Gambar 8. Karakteristik Umur Kelompok Kontrol, Metode Film dan
Metode Ceramah-Demo 48 % 35 % 14 % 3% umur 18 umur 19 umur 20 umur 28 Kontrol 48 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini terdapat beberapa karakteristik yang diamati dari responden yang meliputi umur, bidang pekerjaan orang tua, uang saku per bulan, dan riwayat informasi tentang kanker payudara.
1. Umur
Responden mahasiswi dalam penelitian ini berumur mulai dari 17 tahun hingga 28 tahun, sehingga didapatkan beberapa kelompok umur, yaitu: 17 tahun, 18 tahun, 19 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 25 tahun, dan 28 tahun. Responden pada kelompok kontrol (tanpa perlakuan) mulai dari paling banyak berumur 18 tahun (48%), 19 tahun( 35%) , usia 20 tahun (14%) dan yang paling sedikit berusia 28 tahun (3%).
Gambar 8. Karakteristik Umur Kelompok Kontrol, Metode Film dan
Metode Ceramah-Demo 48 % umur 19 umur 28 Kontrol 4% 38% 35% 10% 10% 3% umur 17 umur 18 umur 19 umur 20 umur 21 umur 25 Film 32% 32% 4% umur 17 umur 19 umur 21 48 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini terdapat beberapa karakteristik yang diamati dari responden yang meliputi umur, bidang pekerjaan orang tua, uang saku per bulan, dan riwayat informasi tentang kanker payudara.
1. Umur
Responden mahasiswi dalam penelitian ini berumur mulai dari 17 tahun hingga 28 tahun, sehingga didapatkan beberapa kelompok umur, yaitu: 17 tahun, 18 tahun, 19 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 25 tahun, dan 28 tahun. Responden pada kelompok kontrol (tanpa perlakuan) mulai dari paling banyak berumur 18 tahun (48%), 19 tahun( 35%) , usia 20 tahun (14%) dan yang paling sedikit berusia 28 tahun (3%).
Gambar 8. Karakteristik Umur Kelompok Kontrol, Metode Film dan
Metode Ceramah-Demo 7% 25% 32% 4% umur 17 umur 18 umur 19 umur 20 umur 21 ceramah
Responden mahasiswi yang diberikan intervensi dengan metode film tentang kanker payudara dan SADARI, paling banyak berumur 18 tahun (38%), diikuti umur 19 tahun (35%), 20 tahun dan 21 tahun (10%), dan yang paling sedikit adalah 25 tahun. Responden pada kelompok intervensi dengan Ceramah-Demo paling banyak berumur 19 dan 20 tahun (32%), 18 tahun (25%), 17 tahun (7%), dan yang paling sedikit berumur 21 tahun (4%). Berdasarkan gambar 8 terlihat bahwa responden dalam penelitian ini didominasi mahasiswi fakultas farmasi Universitas Sanata Dharma yang berumur 18 – 19 tahun.
Karakteristik yang ditunjukkan pada ketiga kelompok hampir sama, hal ini terjadi karena umur mahasiswi angkatan 2009-2011 memang berkisar antara 18-21 tahun, dan populasi mahasiswi angkatan 2011 dan 2010 lebih mendominasi sehingga didapatkan karakteristik umur yang demikian. Umur 18-19 tahun adalah
usia sebelum seseorang dianjurkan melakukan SADARI, menurut American
Cancer Society wanita dapat melakukan SADARI mulai umur 20 tahun, dengan pemberian edukasi sebelum memasuki usia tersebut mahasiswi dibekali dengan pengetahuan tentang kanker payudara dan mendorong mahasiswi untuk lebih waspada terhadap kanker payudara sehingga mahasiswi dapat melakukan SADARI sebagai bentuk deteksi dini kanker payudara.
Berdasarkan uji statistik Kolmogorov Smirnov, didapatkan p= 0,921
berarti p > 0,05, maka Ho diterima, sehingga terdapat perbedaan yang tidak signifikan, jadi perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap yang didapatkan setelah intervensi antara perlakuan dan kontrol bukan terjadi akibat perbedaan
umur yang dimiliki oleh responden antara kelompok kontrol dan perlakuan tetapi karena intervensi yang diberikan.
2. Bidang pekerjaan orang tua
Berdasarkan bidang pekerjaan orang tua, pada responden yang masuk
dalam kelompok kontrol, maupun yang diberi intervensi dengan metode
Ceramah-Demo maupun dengan metode film terbagi menjadi 2 kelompok yaitu bidang pekerjaan kesehatan dan bidang pekerjaan non kesehatan.
Gambar 9. Karakteristik Bidang Pekerjaan Orang Tua Kelompok Kontrol, Metode Film, dan Metode Ceramah-Demo
Gambar 9 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol didominasi oleh mahasiswi yang memiliki orang tua yang bekerja pada bidang non-kesehatan dengan persentase sebesar 93% orang tua pada bidang pekerjaan non-kesehatan dan hanya 7% orang tua pada bidang pekerjaan kesehatan. Demikian pula pada kelompok film, dengan persentase yang sama, yaitu 93% orang tua yang dimiliki responden bekerja pada bidang non-kesehatan dan 7% lainnya pada bidang kesehatan.
Pada kelompok Ceramah-Demo yang ditunjukkan gambar 9, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki orang tua yang bekerja pada bidang
7% 93% kesehatan non-kesehatan K ontrol Kontrol
umur yang dimiliki oleh responden antara kelompok kontrol dan perlakuan tetapi karena intervensi yang diberikan.
2. Bidang pekerjaan orang tua
Berdasarkan bidang pekerjaan orang tua, pada responden yang masuk
dalam kelompok kontrol, maupun yang diberi intervensi dengan metode
Ceramah-Demo maupun dengan metode film terbagi menjadi 2 kelompok yaitu bidang pekerjaan kesehatan dan bidang pekerjaan non kesehatan.
Gambar 9. Karakteristik Bidang Pekerjaan Orang Tua Kelompok Kontrol, Metode Film, dan Metode Ceramah-Demo
Gambar 9 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol didominasi oleh mahasiswi yang memiliki orang tua yang bekerja pada bidang non-kesehatan dengan persentase sebesar 93% orang tua pada bidang pekerjaan non-kesehatan dan hanya 7% orang tua pada bidang pekerjaan kesehatan. Demikian pula pada kelompok film, dengan persentase yang sama, yaitu 93% orang tua yang dimiliki responden bekerja pada bidang non-kesehatan dan 7% lainnya pada bidang kesehatan.
Pada kelompok Ceramah-Demo yang ditunjukkan gambar 9, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki orang tua yang bekerja pada bidang
non-kesehatan 18% 82% Kesehatan Non-kesehatan Ceramah 93% Kesehatan Non-kesehatan K ontrol Kontrol
umur yang dimiliki oleh responden antara kelompok kontrol dan perlakuan tetapi karena intervensi yang diberikan.
2. Bidang pekerjaan orang tua
Berdasarkan bidang pekerjaan orang tua, pada responden yang masuk
dalam kelompok kontrol, maupun yang diberi intervensi dengan metode
Ceramah-Demo maupun dengan metode film terbagi menjadi 2 kelompok yaitu bidang pekerjaan kesehatan dan bidang pekerjaan non kesehatan.
Gambar 9. Karakteristik Bidang Pekerjaan Orang Tua Kelompok Kontrol, Metode Film, dan Metode Ceramah-Demo
Gambar 9 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol didominasi oleh mahasiswi yang memiliki orang tua yang bekerja pada bidang non-kesehatan dengan persentase sebesar 93% orang tua pada bidang pekerjaan non-kesehatan dan hanya 7% orang tua pada bidang pekerjaan kesehatan. Demikian pula pada kelompok film, dengan persentase yang sama, yaitu 93% orang tua yang dimiliki responden bekerja pada bidang non-kesehatan dan 7% lainnya pada bidang kesehatan.
Pada kelompok Ceramah-Demo yang ditunjukkan gambar 9, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki orang tua yang bekerja pada bidang
7% Kesehatan Non-kesehatan Film K ontrol Kontrol
non-kesehatan dengan persentase 82% dan sisanya pada bidang kesehatan sebanyak 18%. Secara keseluruhan, gambar 9 menunjukkan bahwa karakteristik bidang pekerjaan dari ketiga kelompok, baik kontrol maupun intervensi berupa metode film dan ceramah-demo sama, yaitu orang tua yang bekerja pada bidang
non-kesehatan mendominasi populasi mahasiswi fakultas farmasi USD
Yogyakarta.
Hasil uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan hasil bahwa didapatkan p=
1,00 maka p > 0,05 sehingga Ho diterima, jadi terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kontrol dengan perlakuan dalam karakteristik bidang pekerjaan orang tua. Sehingga peningkatan pengetahuan dan sikap yang terjadi setelah intervensi bukan karena perbedaan karakteristik bidang pekerjaan orang tua yang dimiliki responden kelompok kontrol dan perlakuan tetapi karena intervensi yang diberikan.
3. Uang saku per bulan
Uang saku per bulan dapat dianalogikan sebagai pendapatan, karena mahasiswi masih tergolong pelajar dan belum bekerja. Dalam penelitian ini uang saku per bulan bagi responden dikelompokan menjadi 3 rentang uang saku per bulan.
Gambar 10. Karakteristik Uang Saku per Bulan Kelompok Kontrol, Film, dan Ceramah-Demo
66%
34% 0%
< 1juta 1-3juta
Kontrol
non-kesehatan dengan persentase 82% dan sisanya pada bidang kesehatan sebanyak 18%. Secara keseluruhan, gambar 9 menunjukkan bahwa karakteristik bidang pekerjaan dari ketiga kelompok, baik kontrol maupun intervensi berupa metode film dan ceramah-demo sama, yaitu orang tua yang bekerja pada bidang
non-kesehatan mendominasi populasi mahasiswi fakultas farmasi USD
Yogyakarta.
Hasil uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan hasil bahwa didapatkan p=
1,00 maka p > 0,05 sehingga Ho diterima, jadi terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kontrol dengan perlakuan dalam karakteristik bidang pekerjaan orang tua. Sehingga peningkatan pengetahuan dan sikap yang terjadi setelah intervensi bukan karena perbedaan karakteristik bidang pekerjaan orang tua yang dimiliki responden kelompok kontrol dan perlakuan tetapi karena intervensi yang diberikan.
3. Uang saku per bulan
Uang saku per bulan dapat dianalogikan sebagai pendapatan, karena mahasiswi masih tergolong pelajar dan belum bekerja. Dalam penelitian ini uang saku per bulan bagi responden dikelompokan menjadi 3 rentang uang saku per bulan.
Gambar 10. Karakteristik Uang Saku per Bulan Kelompok Kontrol, Film, dan Ceramah-Demo 1-3juta Kontrol 59 % 38 % 3% <1juta 1-3 juta Film 50% 0% <1 juta Ceramah
non-kesehatan dengan persentase 82% dan sisanya pada bidang kesehatan sebanyak 18%. Secara keseluruhan, gambar 9 menunjukkan bahwa karakteristik bidang pekerjaan dari ketiga kelompok, baik kontrol maupun intervensi berupa metode film dan ceramah-demo sama, yaitu orang tua yang bekerja pada bidang
non-kesehatan mendominasi populasi mahasiswi fakultas farmasi USD
Yogyakarta.
Hasil uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan hasil bahwa didapatkan p=
1,00 maka p > 0,05 sehingga Ho diterima, jadi terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kontrol dengan perlakuan dalam karakteristik bidang pekerjaan orang tua. Sehingga peningkatan pengetahuan dan sikap yang terjadi setelah intervensi bukan karena perbedaan karakteristik bidang pekerjaan orang tua yang dimiliki responden kelompok kontrol dan perlakuan tetapi karena intervensi yang diberikan.
3. Uang saku per bulan
Uang saku per bulan dapat dianalogikan sebagai pendapatan, karena mahasiswi masih tergolong pelajar dan belum bekerja. Dalam penelitian ini uang saku per bulan bagi responden dikelompokan menjadi 3 rentang uang saku per bulan.
Gambar 10. Karakteristik Uang Saku per Bulan Kelompok Kontrol, Film, dan Ceramah-Demo
50% 0%
1-3 juta
Gambar 10 menunjukkan bahwa responden pada kelompok kontrol sebagian besar mendapat uang saku per bulan < 1 juta rupiah (66%) dan sisanya responden dengan uang saku sebesar 1-3 juta(34%), dan dalam kelompok ini tidak ada responden yang mendapat uang saku lebih dari 3 juta (0%). Pada kelompok responden yang diberikan intervensi dengan metode film, paling banyak adalah responden dengan uang saku per bulan < 1 juta (59%), lalu 1-3 juta (38%) dan yang paling sedikit adalah responden dengan uang saku > 3 juta (3%).
Karakteristik uang saku per bulan pada kelompok intervensi dengan metode Ceramah-Demo terbagi sama rata untuk uang saku < 1 juta (50%) dan uang saku per bulan sebanyak 1-3 juta (50%), namun tidak ada responden dengan uang saku lebih dari 3 juta (0%). Karakteristik uang saku per bulan untuk ketiga kelompok hampir sama, yaitu responden dengan uang saku per bulan < 1 juta yang merupakan karakteristik dengan persentase terbesar.
Hasil uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa p= 0,971 maka p >
0,05 sehingga Ho diterima, jadi terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kontrol dengan perlakuan dalam karakteristik uang saku per bulan. Sehingga peningkatan pengetahuan dan sikap yang terjadi setelah intervensi bukan karena perbedaan karakteristik uang saku per bulan yang dimiliki responden tetapi karena intervensi yang diberikan.
4. Latar Belakang Informasi Tentang Kanker Payudara dan SADARI
Mahasiswi yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki latar belakang informasi tentang kanker payudara dan SADARI yang berbeda, sebelum
intervensi ada yang pernah mendapat informasi tersebut dan ada yang belum pernah sama sekali. Informasi tentang kanker payudara dan SADARI yang diperoleh responden yang pernah mendapat informasi sebelum intervensi berasal dari bermacam-macam sumber, antara lain: instansi pendidikan, Ceramah-Demo, seminar; instansi kesehatan (dokter, RS, Puskesmas), penyuluhan; media cetak dan elektronik (termasuk internet); serta relasi (keluarga, teman).
Gambar 11. Karakteristik Latar Belakang Informasi Tentang Kanker Payudara dan SADARI Kelompok Kontrol, Metode Film dan Ceramah-Demo
Berdasarkan gambar 11, pada kelompok Ceramah-Demo, responden yang paling banyak adalah yang belum menerima informasi dengan jumlah sebesar 13 orang. Pada kelompok metode film responden yang paling banyak adalah responden yang menerima informasi dari instansi pendidikan, ceramah, dan seminar dengan jumlah mahasiswi sebanyak 16 orang. Sedangkan pada kelompok kontrol responden yang paling banyak adalah responden yang menerima informasi dari media cetak dan elektronik (termasuk internet).
Pada tiga kelompok di atas, sebagian besar responden telah mendapat informasi tentang kanker payudara dan SADARI meski demikian, pemberian
0 20
5 7
Jumlah Responden Kontrol
ju m la h r e sp o n d e n
intervensi ada yang pernah mendapat informasi tersebut dan ada yang belum pernah sama sekali. Informasi tentang kanker payudara dan SADARI yang diperoleh responden yang pernah mendapat informasi sebelum intervensi berasal dari bermacam-macam sumber, antara lain: instansi pendidikan, Ceramah-Demo, seminar; instansi kesehatan (dokter, RS, Puskesmas), penyuluhan; media cetak dan elektronik (termasuk internet); serta relasi (keluarga, teman).
Gambar 11. Karakteristik Latar Belakang Informasi Tentang Kanker Payudara dan SADARI Kelompok Kontrol, Metode Film dan Ceramah-Demo
Berdasarkan gambar 11, pada kelompok Ceramah-Demo, responden yang paling banyak adalah yang belum menerima informasi dengan jumlah sebesar 13 orang. Pada kelompok metode film responden yang paling banyak adalah responden yang menerima informasi dari instansi pendidikan, ceramah, dan seminar dengan jumlah mahasiswi sebanyak 16 orang. Sedangkan pada kelompok kontrol responden yang paling banyak adalah responden yang menerima informasi dari media cetak dan elektronik (termasuk internet).
Pada tiga kelompok di atas, sebagian besar responden telah mendapat informasi tentang kanker payudara dan SADARI meski demikian, pemberian
5 9 1 14 0 7 16 1 2 3 13 5 0 9 1
Jumlah Responden Kontrol Jumlah Responden Film Jumlah Responden Ceramah
Latar Belakang Informasi
intervensi ada yang pernah mendapat informasi tersebut dan ada yang belum pernah sama sekali. Informasi tentang kanker payudara dan SADARI yang diperoleh responden yang pernah mendapat informasi sebelum intervensi berasal dari bermacam-macam sumber, antara lain: instansi pendidikan, Ceramah-Demo, seminar; instansi kesehatan (dokter, RS, Puskesmas), penyuluhan; media cetak dan elektronik (termasuk internet); serta relasi (keluarga, teman).
Gambar 11. Karakteristik Latar Belakang Informasi Tentang Kanker Payudara dan SADARI Kelompok Kontrol, Metode Film dan Ceramah-Demo
Berdasarkan gambar 11, pada kelompok Ceramah-Demo, responden yang paling banyak adalah yang belum menerima informasi dengan jumlah sebesar 13 orang. Pada kelompok metode film responden yang paling banyak adalah responden yang menerima informasi dari instansi pendidikan, ceramah, dan seminar dengan jumlah mahasiswi sebanyak 16 orang. Sedangkan pada kelompok kontrol responden yang paling banyak adalah responden yang menerima informasi dari media cetak dan elektronik (termasuk internet).
Pada tiga kelompok di atas, sebagian besar responden telah mendapat informasi tentang kanker payudara dan SADARI meski demikian, pemberian
1
informasi secara mendetail sangat diperlukan agar pengetahuan tersebut menjadi lebih langgeng dan mahasiswi dapat menyalurkan informasi tersebut secara benar kepada masyarakat lain. Responden sudah mendapat informasi sebelum intervensi dapat dikarenakan responden adalah mahasiswi farmasi, yaitu jurusan yang termasuk dalam bidang kesehatan yang kemungkinan dalam masa belajar mendapat beberapa materi tentang kanker payudara.
Uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan hasil p = 0,232 yang berarti p > 0,05 sehingga Ho diterima, maka terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kontrol dengan perlakuan dalam karakteristik latar belakang informasi tentang kanker payudara dan SADARI. Sehingga peningkatan pengetahuan dan sikap yang terjadi setelah intervensi antara kontrol dengan perlakuan bukan karena perbedaan karakteristik latar belakang informasi yang dimiliki responden sebelum intervensi tetapi karena intervensi yang diberikan.
B. Pengukuran Pengetahuan dan Sikap Mahasiswi Fakultas Farmasi