LANDASAN TEOR
1. Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden di Puskesmas Totikum
Karakteristik Responden Frekuensi Prosentase (%)
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 10 31 24.4 75.6 Usia 20-30 tahun 31-45 tahun 46-55 tahun 24 15 2 58.5 36.6 4.9 Status Perkawinan Belum Menikah Sudah menikah 13 28 31.7 68.3 Status Kepegawaian PTT/Kontrak PNS 21 20 51.2 48.8 Masa Kerja 1-5 tahun 6-15 tahun 16-25 tahun 20 19 2 48.8 46.3 4.9 Total 41 100.0
9 Model Coefficients Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.726 9.059 .522 .605 Kepemimpinan -.239 .277 -.139 -.863 .394 Komunikasi -.252 .351 -.111 -.719 .477 Sistem kontrol -.084 .280 -.039 -.299 .767 Diklat .858 .226 .453 3.803 .001 Kompensasi .965 .204 .630 4.733 .000
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows
Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut, maka
didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = – 0,139 X1– 0,111 X2– 0,039 X3 + 0,453 X4 + 0,630 X5
3. Uji Hipotesis
a. Uji Pengaruh Simultan (F test)
Hasil uji Pengaruh Simultan (F test) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Pengaruh Simultan (uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 503.242 5 100.648 9.352 .000a
Residual 376.661 35 10.762
Total 879.902 40
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows
Hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 9,352 dengan nilai probabilitas 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol,
diklat, dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
10
1 .756a .572 .511 3.281
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows
Hasil uji koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 0,511 yang berarti bahwa variabel bebas (kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat dan kompensasi) mampu menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja karyawan)
sebesar 51,1%, sedangkan sisanya (100% - 51,1% = 49,9%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
c. Uji Parsial (t test)
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Parsial (uji t)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.726 9.059 .522 .000 Kepemimpinan -.239 .277 -.139 -.863 .394 Komunikasi -.252 .351 -.111 -.719 .477 Sistem kontrol -.084 .280 -.039 -.299 .767 Diklat .858 .226 .453 3.803 .001 Kompensasi .965 .204 .630 4.733 .000
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows
Hasil uji t diperoleh nilai probabilitas signifikansi variabel kepemimpinan sebesar 0,394, variabel komunikasi 0,477, dan variabel sistem kontrol sebesar 0,767, nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel kepemimpinan, komunikasi, dan sistem kontrol secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
11
signifikansi variabel diklat sebesar 0,001 dan variabel kompensasi sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel diklat dan kompensasi secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
PEMBAHASAN
Hasil uji F diketahui bahwa,
variabel kepemimpinan,
komunikasi, sistem kontrol, diklat, dan kompensasi secara bersama- sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Artinya, bahwa karyawan Puskesmas Totikum dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik
bahwa secara parsial variabel kepemimpinan, komunikasi dan sistem kontrol tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian terdahulu yang menyimpulkan bahwa faktor kepemimpinan,16 komunikasi,17 dan sistem kontrol18 mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kepemimpinan, komunikasi, dan sistem kontrol yang ada di Puskesmas Totikum mempunyai hubungan yang negatif dengan kinerja karyawan dalam upaya menuju pencapaian visi organisasi, yang berarti bahwa jika kepemimpinan, komunikasi dan sistem kontrol baik, maka akan menurunkan tingkat kinerja karyawan Puskesmas Totikum, atau sebaliknya. Hal ini mungkin saja
disebabkan oleh kurang
12
masing-masing, dimana mereka (karyawan) sudah sering melakukan pekerjaan yang itu-itu saja dalam waktu yang relatif lama. Jadi, tanpa adanya keterlibatan langsung dari pimpinan dalam melakukan komunikasi serta
memberikan pengarahan,
pengawasan dan evaluasi terkait pekerjaan dari masing-masing karyawan pun, mereka (karyawan) dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Oleh karena itu, meskipun faktor kepemimpinan, komunikasi, dan sistem kontrol yang terbangun di Puskesmas Totikum relatif minim, namun kinerja karyawan tetap baik.
Selanjutnya, hasil uji t dari variabel diklat dan kompensasi diketahui bahwa secara parsial variabel diklat dan kompensasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum. Hasil ini sesuai/sejalan dengan hasil
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kinerja pegawai/karyawan dapat tercapai dengan baik, ketika mereka (karyawan) mendapatkan program pendidikan dan pelatihan yang memadai untuk jabatannya, sehingga karyawan tersebut terampil dalam melaksanakan pekerjaannya.
Selain itu, tingkat besar kecilnya kompensasi sangat berkaitan dengan tinggi rendahnya kinerja karyawan, dalam menentukan tingkat upah, perusahaan atau
organisasi harus pula
mempertimbangkan standar kehidupan normal.3 Hal ini karena motivasi kerja pegawai banyak dipengaruhi oleh terpenuhi tidaknya kebutuhan minimal
kehidupan pegawai dan
keluarganya. Pemberian
kompensasi yang dilaksanakan dengan tepat, akan berdampak
13
kompensasi yang diterimanya, akan termotivasi untuk bekerja dengan baik sesuai harapan dan tujuan yang hendak dicapai organisasi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh variabel kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat, dan kompensasi secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Namun, hasil uji t ditemukan bahwa secara parsial variabel kepemimpinan, komunikasi, dan sistem kontrol tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, sedangkan variabel diklat dan kompensasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
mempengaruhi kinerja karyawan, misalnya status perkawinan, masa kerja, status kepegawaian (PNS dan honorer), dan sebagainya. Selain itu, hendaknya penelitian mendatang menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang dikombinasikan dengan penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan waktu longitudinal
(pengamatan berulang).
DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014, Pusat Kesehatan
Masyarakat, 17 Oktober 2014,
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Jakarta.
2. Chiang F, & Birtch, , The
impact of reward climate on service quality orientation and
employee attitudes,
International Journal of
Hospitality Management, vol. 30,
14
Sandiasih, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
4. Tsui Anne S, Pearce Jone L, Porter Lyman W, & Tripoli
Angela M, 997, Alternative
approaches to the employee- organization relationship: does investment in employees pay
off?, Academy of Management
journal, vol. 40, no.5, hh. 1089-
1121.
5. Gibson James L, Ivancevich John M, Donnelly James H, Jr.,
Konopaske R, 2012,
Organizations (behavior,
structure, processes), 14th edn.,
McGraw-Hill, New York.
6. Sinungan M, 2003, Produktivitas
apa dan bagaimana. Bumi
Aksara, Jakarta.
7. Robbins Stephen P dan Judge Timothy A, 2015, Perilaku
organisasi,16th edn., (R.
Saraswati & F. Sirait, Penerjemah), Salemba Empat, Jakarta.
perusahaan). PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
9. Dasgupta Shilpee A, Suar D,
Singh S, , Impact of
managerial communication styles on employees' attitudes
and behaviours, Employee
Relations, vol. 35, no. 2, hh. 173-
199.
10. Baldauf, Artur, David WC dan Nigel P, 2001, Examining business strategy, sales management, and salesperson
antecedent of sales
organisation effectivess,
Journal of personal Selling &
Sales Management, vol 21, no. 2.
11. Simanjuntak M & Tua H, 2015,
Pengaruh pendidikan dan
pelatihan (diklat) terhadap peningkatan kinerja tenaga penyuluh pertanian pada badan
pelaksana penyuluhan
pertanian, perikanan, dan kehutanan (BP4K) Kabupaten
15
12. Hasibuan Malayu SP, 2008,
Manajemen sumber daya
manusia (dasar, dan kunci
keberhasilan), Bumi Aksara,
Jakarta.
13. Simamora H, 2004, Manajemen
sumber daya manusia. STIE
YKPN, Yogyakarta.
14. Arikunto S, 2013, Prosedur penelitian: suatu pendekatan
praktik. Cetakan ke 15, Rineka
Cipta, Jakarta.
15. Imam dan Suharyani, 2001,
Pengolahan data elektronik.
Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
16. Prabandari A, , Pengaruh
kepemimpinan
transformasional, iklim organisasi dan Organizational
citizenship behavior (OCB)
terhadap kinerja pegawai badan pusat statistik Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Tesis,
Program Pasca Sarjana
faktor kepuasan komunikasi
terhadap kinerja karyawan,
Jurnal Studi manajemen &
Organisasi, vol. 2, no. 1, hh.16-34.
18. Inamdar Syeda N, 2007,
Examining the scope of
multibusiness health care firms: Implications for corporate strategy, management control
systems and performance ,
(Order No. 3285491), Available from Accounting & Tax;
ProQuest Health Management,
(304849027). Retrieved from http://search.proquest.com/doc view/304849027?accountid=257 04.
19. Erbasi A dan Arat T, , The
effect of financial and non- financial incentives on job satisfaction: an examination of
food chain premises in turkey,
International Business Research,