• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.5 Teknik Analisis Data

4.1.1 Karakteristik Responden Tabel 4.1 Tabel 4.1

Jenis Kelamin Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Perempuan 43 69.35%

Laki-Laki 19 30.65%

Total 62 100%

P1/FC3

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 62 orang responden,19 responden(30.65%) diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan 43 responden(69.35%) berjenis perempuan. Dari uraian tersebut dapat dilihat perbedaan yang cukup jauh antaara responden perempuan dan laki-laki yang menunjukkan bahwa responden perempuan lebih banyak daripada responden laki-laki sehingga ketika peneliti melakukan penarikan sampel dengan tehnik purposive sampling responden perempuan lebih sering terpilih sebagai sampel dari responden laki-laki.

Tabel 4.2 Departemen

Departemen

Departemen Frekuensi Persentase

Administrasi Negara 8 12.90% Antropologi 7 11.29% Ilmu Komunikasi 12 19.35% Ilmu Politik 9 14.52% Kesejahteraan Sosial 8 12.90% Sosiologi 10 16.13% Administrasi Niaga/Bisnis 8 12.90% Total 62 100.00% P2/FC4

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa masing-masing departemen menghasilkan sampel yang dibutuhkan sehingga total keseluruhannya berjumlah 62 responden. Uraian tersebut menunjukkan responden dari Departemen Ilmu Komunikasi dan Departemen Sosiologi memiliki sampel yang paling banyak, yaitu berjumlah 12 orang (19,35%) dan 10 orang (16.13%) dibanding departemen lainnya. Kemauan mahasiswa untuk menonton video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube ternyata lebih banyak jumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Sosiologi, sehingga sampel paling yang sering dijumpai ialah kedua jurusan ini. Sedangkan yang paling sedikit sampelnya ialah Departemen Antropologi berjumlah 7 orang (11.29%).

Tabel 4.3

Frekuensi menonton video parodi di youtube

P1/FC5

Frekuensi menonton video parodi di youtube Frekuensi menonton Frekuensi Persentase

Sangat sering 2 3.23

Sering 7 11.29

Kurang sering 53 85.48

Berdasarkan tabel 4.3 terdapat 53 orang (85.48%) yang hanya 1-3 kali seminggu menonton video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube, 7 orang (11,29%) yang menonton video hingga 3-6 kali, dan 2 orang (3,23%) yang menonton video parodi ≥ 3 kali. Dengan demikian, lebih banyak atau dominan responden yang kurang sering menonton video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic karya Eka Gustiwana di youtube yaitu sebanyak 53 orang. Mereka kurang sering menonton video parodi tersebut dikarenakan mereka tidak begitu menyukai isi daripada video parodi tersebut. Hal ini dikarenakan isi dari video parodi tersebut tidak menarik dan mengedukasi mahasiswa sehingga mahasiswa tidak ingin menontonnya berulang-ulang kali.

Tabel 4.4

Memperoleh informasi setelah menonton video parodi Memperoleh informasi setelah menonton video parodi

memperoleh informasi Frekuensi Persentase

Tidak setuju 17 27.42 Kurang setuju 22 35.48 Setuju 23 37.10 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P4/FC6

Informasi yang diterima setelah menonton video parodi sangatlah penting dikarenakan informasi tersebut aktual. Hal tersebut dilihat dari informasi yang diterima apakah mahasiswa setuju dengan informasi tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil data pada tabel 4.4 yang menunjukkan responden untuk pilihan jawaban tidak setuju 17 orang (27.42%), yang memilih kurang setuju 22 orang (35.48%), yang memilih setuju 23 orang (37.10%) dan yang memilih sangat setuju 0 orang.

Data tersebut menunjukkan lebih banyak mahasiswa yang setuju dengan informasi yang diterima setelah menonton video parodi.

Tabel 4.5

Memperoleh manfaat setelah menonton video parodi Memperoleh manfaat setelah menonton video

parodi

Memperoleh manfaat Frekuensi Persentase

Tidak setuju 24 38.71 Kurang setuju 30 48.39 Setuju 8 12.90 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P5/FC7

Manfaat yang diterima setelah menonton sangat berguna. Hal tersebut dilihat dari manfaat yang diterima mahasiswa berguna dan apakah mahasiswa setuju dengan manfaat didapat. Hal tersebut dapat dilihat dari data pada tabel 4.5 yang menunjukkan responden memilih tidak setuju 24 orang (38.71%), memilih kurang setuju 30 orang (48.39%), yang memilih setuju 8 orang (12.90%), dan yang memilih sangat setuju 0 orang.

Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa lebih banyak yang kurang setuju dengan manfaat yang diterima setelah menonton video parodi.

Tabel 4.6

Ada pengaruh positif setelah menonton video parodi

Ada pengaruh positif setelah menonton video parodi Pengaruh positif setelah

menonton Frekuensi Persentase

Tidak setuju 31 50.00 Kurang setuju 17 27.42 Setuju 14 22.58 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P6/FC8

Berdasarkan data pada tabel 4.6, pengaruh positif setelah menonton video parodi lebih sedikit dari pengaruh negatifnya. Hal ini dilihat dari ketidak setujuan mahasiswa terhadap pengaruh positifnya. Hal; tersebut dapat dilihat dari

responden yang menunjukkan responden memilih tidak setuju 31 orang (50%), memilih kurang setuju 17 orang (27.42%), memilih setuju 14 orang (22.58%) dan yang sangat setuju 0 orang.

Data tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak mahasiswa yang tidak setuju dengan pengaruh positif dari video parodi tersebut.

Tabel 4.7

Ketertarikan setelah menonton video parodi

Ketertarikan setelah menonton video parodi Ketertarikan setelah

menonton Frekuensi Persentase

Tidak setuju 18 29.03 Kurang setuju 19 30.65 Setuju 25 40.32 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P7/FC9

Ketertarikan mahsiswa setelah menonton video parodi diminati. Hal ini dikarenakan isi video parodi tersebut tidak membosankan dan digabungkan

dengan bahasa yang berulang-ulang yang dipakai Vicky. Hal tersebut dapat dilihat dari data pada tabel 4.7 yang menunjukkan responden memilih tidak setuju 18 orang (29.03%), memilih kurang setuju 19 orang (30.65%), memilih setuju 25 orang (40.32%) dan yang memilih sangat setuju 0 orang.

Data tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak mahasiswa yang setuju dengan ketertarikannya setelah menonton video parodi Vicky Prasetyo.

Tabel 4.8

Reaksi negatif yang timbul setelah menonton video parodi Reaksi negatif setelah menonton video parodi Reaksi setelah menonton Frekuensi Persentase

Tidak setuju 20 32.26 Kurang setuju 19 30.65 Setuju 23 37.10 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P8/FC10

Berdasarkan tabel 4.8 menjelaskan banyaknya reaksi negatif yang ditimbulkan setelah menonton video parodi. Hal ini dapat dilihat dari data responden yang memilih tidak setuju 20 orang (32.26%), memilih kurang setuju 19 orang (30.65%), memilih setuju 23 orang (37.10%) dan yang memilih sangat setuju 0 orang.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa reaksi negatif yang ditimbulkan lebih banyak dikatakan setuju oleh mahasiswa karena isi dari video tersebut mengandung makna negatif.

Tabel 4.9

Meniru bahasa yang diucapkan Vicky Prasetyo

Meniru bahasa yang diucapkan Vicky Prasetyo Menirukan bahasa Frekuensi Persentase

Tidak setuju 32 51.61 Kurang setuju 12 19.35 Setuju 18 29.03 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P9/FC11

Berdasarkan tabel 4.9 terdapat 32 orang yang menyatakan tidak setuju, 12 orang yang menyatakan kurang setuju, 18 orang yang menyatakan setuju dan tidak satupun yang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian lebih banyak responden yang menyatakan jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 44 orang, Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa responden tidak tertarik untuk menirukan gaya bicara yang terdapat pada video parodi setelah menonton video parodi Vicky Prasetio.

Tabel 4.10

Menyarankan untuk menonton video parodi

P10/FC12

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 62 orang responden terdapat 20 orang yang tidak setuju dengan saran untuk menonton video parodi Vicky Prasetyo. Sedangan responden yang kurang setuju dengan saran untuk menonton sebanyak 24 orang dikarekan mereka menilai isi video parodi Vicky Prasetyo tidak layak untuk ditonton. Sedangkan responden yang setuju dengan saran untuk menonton video parodi Vicky Prastyo sebanyak 18 orang dan

Menyarankan untuk menonton video parodi

menyarankan untuk menonton Frekuensi Persentase

Tidak setuju 20 32.26

Kurang setuju 24 38.71

Setuju 18 29.03

Sangat setuju 0 0.00

responden yang sangat setuju dengan saran untuk menonton video parodi Vicky Prasetyo tidak ada satupun. Uraian diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden kurang setuju dengan saran untuk menonton video parodi Vicky Prasetyo.

Tabel 4.11

Memposting video parodi di media sosial

Memposting video parodi di sosial media

Memposting video di sosial media Frekuensi Persentase

Tidak setuju 34 54.84 Kurang setuju 24 38.71 Setuju 4 6.45 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P11/FC13

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 62 orang responden terdapat 34 orang yang tidak setuju dengan memposting video parodi Vicky Prasetyo di media sosial karena isi dari video parodi tersebut tidak layak untuk di beritakan di media sosial. Sedangkan responden yang kurang setuju dengan memposting video parodi Vicky Prasetyo di media sosial sebanyak 24 orang dan responden yang setuju dengan memposting video parodi Vicky Prasetyo di media sosial sebanyak 4 orang. Sedangkan responden yang sangat setuju dengan memposting video parodi di media sosial tidak ada satu orang pun dikarenakan video tersebut berisi kata kata yang tidak baik atau gaya bicara dari Vicky Prasetyo tidak baik untuk diposting.

Tabel 4.12

Adanya pengaruh pengalaman dalam memberikan respon Adanya pengaruh pengalaman dalam memberikan respon Adanya pengaruh pengalaman Frekuensi Persentase

Tidak setuju 24 38.71 Kurang setuju 19 30.65 Setuju 18 29.03 Sangat setuju 1 1.61 Total 62 100.00 P12/FC14

Berdasarkan tabel 4.12 menjelaskan bahwa 24 orang responden yang tidak setuju dengan adanya pengaruh pengalaman dalam memberikan respon. Sedangkan 19 orang responden kurang setuju dengan adanya pengaruh

pengalaman dalam memberikan respon, dan 18 orang responden yang setuju dengan adanya pengaruh pengalaman dalam memberikan respon, bahkan hanya 1 orang responden yang sangat setuju dengan adanya pengaruh pengalaman dalam memberikan respon.

Tabel 4.13

Membawa pengaruh kehidupan setelah menonton

Membawa pengaruh kehidupan setelah menonton video parodi

Membawa pengaruh kehidupan Frekuensi Persentase

Tidak setuju 38 61.29 Kurang setuju 17 27.42 Setuju 7 11.29 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P13/FC15

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 62 orang responden terdapat 38 orang responden yang tidak setuju dengan membawa pengaruh kehidupan setelah menonton video parodi Vicky Prasetyo, 17 orang responden yang kurang setuju dengan membawa pengaruh kehidupan setelah menonton video parodi Vicky Prasetyo. Sedangkan 7 orang responden yang setuju dengan membawa pengaruh kehidupan setelah menonton video parodi Vicky Prasetyo dan tidak ada satu orang responden yang sangat setuju dengan membawa pengaruh kehidupan setelah menonton video parodi Vicky Prasetyo.

Tabel 4.14

Adanya kesan negatif yang terdapat dalam video parodi Adanya kesan negatif yang terdapat dalam video parodi Kesan negatif dalam video Frekuensi Persentase

Tidak setuju 13 20.97 Kurang setuju 19 30.65 Setuju 22 35.48 Sangat setuju 8 12.90 Total 62 100.00 P14/FC16

Berdasarkan tabel 4.14 terdapat 13 orang responden yang tidak setuju dengan kesan negative yang terdapat dalam video parodi, sedangkan 19 orang responden yang kurang setuju dengan kesan negatif yang terdapat dalam video parodi tetapi terdapat 22 orang responden yang setuju dengan kesan negatif yang terdapat

dalam video parodi karena di dalam video parodi Vicky Prasetyo terdapat isi yang berisikan gaya bahasa yang kurang dimengerti dan bahasa yang terlalu di buat-buat dan hanya 8 orang responden yang sangat setuju dengan kesan negatif yang terdapat dalam video parodi Vicky Prasetyo.

Tabel 4.15

Adanya kesan positif yang terdapat dalam video parodi Adanya kesan positif yang terdapat dalam video parodi Kesan positif dalam video Frekuensi Persentase

Tidak setuju 19 30.65 Kurang setuju 32 51.61 Setuju 11 17.74 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P15/FC17

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 62 orang responden terdapat 19 orang responden yang tidak setuju dengan kesan positif yang terdapat dalam video parodi Vicky Prasetyo tetapi 32 orang responden yang kurang setuju dengan kesan positif yang terdapat dalam video parodi Vicky prasetyo. Sedangkan 11 orang responden yang setuju dengan kesan positif yang terdapat dalam video parodi dan tidak ada satu orang pun yang sangat setuju dengan video parodi Vicky Prasetyo. Dari uraian di atas terdapat 32 orang yang paling banyak memilih

kurang setuju dengan kesan positif yang terdapat dalam video parodi Vicky Prasetyo.

Tabel 4.16

Isi video parodi dapat menjadi panutan Isi video parodi dapat menjadi panutan

isi video menjadi panutan Frekuensi Persentase

Tidak setuju 38 61.29 Kurang setuju 19 30.65 Setuju 5 8.06 Sangat setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P16/FC18

Berdasarkan tabel 4.16 terdapat 38 orang responden yang tidak setuju dengan isi video parodi yang berisi panutan, 19 orang responden yang kurang setuju dengan isi video parodi yang berisi panutan. Sedangkan 5 orang responden

yang setuju dengan isi video yang berisi panutan dan tidak ada satu orang responden pun yang sangat setuju dengan isi video yang berisi panutan.

Dari hasil persentase diatas dapat dijelaskan bahwa banyaknya

responden yang tidak setuju dengan isi video yang berisi panutan karena isi dari video parodi Vicky Prasetyo berisikan kata-kata yang tidak layak di pakai dan susah dimengerti.

Tabel 4.17

Terdapat tingkat humor dalam video Terdapat tingkat humor dalam video

Tingkat humor Frekuensi Persentase

Tidak setuju 3 4.84 Kurang setuju 10 16.13 Setuju 36 58.06 Sangat Setuju 13 20.97 Total 62 100.00 P17/FC19

Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa terdapat tingkat humor di dalam video yang banyak diesetujui oleh responden. Hal tersebut dapat kita lihat dari jumlah responden yang memilih tidak setuju sebanyak 3 orang. Sedangkan yang memilih kurang setuju sebanyak 10 orang responden tetapi yang memilih setuju sebanyak 36 orang responden dan yang memilih sangat setuju sebanyak 13 orang

responden. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat humor responden yang hanya sekedar tertawa atau lucu dengan video tersebut.

Tabel 4.18

Terdapat hiburan dari isi video parodi Terdapat hiburan dari isi video parodi

Hiburan dari isi video Frekuensi Persentase

Tidak setuju 2 3.23 Kurang setuju 9 14.52 Setuju 41 66.13 Sangat Setuju 10 16.13 Total 62 100.00 P18/FC20

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa dari 62 orang responden hanya 2 orang responden yang memilih tidak setuju dengan hiburan yang terdapat dalam isi video parodi Vicky Prasetyo. Sedangkan yang memilih kurang setuju dengan

hiburan yang terdapat dalam isi video parodi Vicky Prasetyo sebanyak 9 orang responden, tetapi 41 orang responden yang memilih setuju dengan hiburan yang terdapat dalam isi video parodi Vicky Prasetyo damn 10 orang responden yang memilih sangat setuju dengan hiburan yang terdapat dalam isi video parodi Vicky Prasetyo. Hal tersebut dikatakan hiburan, karena isi dari video parodi Vicky Prasetyo dibuat berulang-ulang yang digabungkan dengan musik.

Tabel 4.19

Adanya daya tarik terhadap video parodi Adanya daya tarik terhadap video parodi

Daya tarik terhadap video Frekuensi Persentase

Tidak setuju 11 17.74 Kurang setuju 14 22.58 Setuju 33 53.23 Sangat Setuju 4 6.45 Total 62 100.00 P19/FC21

Berdasarkan tabel 4.19 dijelakan bahwa adanya daya tarik terhadap video parodi Vicky Prasetyo, Hal tersebut dilihat dari kreatif Eka Gustiwana yang menjadikan responden ingin menonton video parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic di youtube. Hal tersebut dapat dilihat dari 11 orang responden yang

memilih tidak setuju, sedangkan 14 orang responden yang memilih kurang setuju. Tetapi 33 orang responden yang memilih setuju dan 4 orang responden yang memilih sangat setuju.

Tabel 4.20

Adanya pemberitaan media yang memotivasi untuk menonton Adanya pemberitaan media yang memotivasi untuk menonton Adanya pemberitaan media Frekuensi Persentase

Tidak setuju 18 29.03 Kurang setuju 27 43.55 Setuju 16 25.81 Sangat Setuju 1 1.61 Total 62 100.00 P20/FC22

Berdasarkan dari tabel diatas, diketahui dari 62 orang responden terdapat 18 orang yang tidak setuju dengan adanya pemberitaan media yang memotivasi responden untuk menonton video parodi Vicky Prasetyo, tetapi 27 orang responden memilih kurang setuju dengan adanya pemberitaan media yang

memotivasi responden untuk menonton video Vicky Prasetyo. Sedangkan 16 orang responden memilih setuju dengan pemberitaan media yang memotivasi responden untuk menonton video parodi Vicky Prasetyo dan hanya 1 orang responden yang memilih sangat setuju dengan adanya pemberitaan media yang memotivasi untuk menonton.

Hal tersebut dapat dilihat banyaknya responden yang kurang setuju dengan adanya pemberitaan media yang memotivasi responden karena pemberitaan tersebut berisikan bahasa yang digunakan Vicky prasetyo terlalu berlebihan.

Tabel 4.21

Faktor hiburan pada video parodi menjadi motivasi untuk menonton Faktor hiburan pada video parodi menjadi motivasi untuk

menonton

Adanya faktor hiburan Frekuensi Persentase

Tidak setuju 18 29.03 Kurang setuju 17 27.42 Setuju 25 40.32 Sangat Setuju 2 3.23 Total 62 100.00 P21/FC23 Tabel 4.22

Adanya pengaruh pengalaman dalam menonton Adanya pengaruh pengalaman dalam menonton

Pengaruh Pengalaman menonton Frekuensi Persentase

Tidak setuju 27 43.55 Kurang setuju 25 40.32 Setuju 10 16.13 Sangat Setuju 0 0.00 Total 62 100.00 P22/FC24

Berdasarkan tabel 4.22 diketahui dari 62 orang responden terdapat 27 orang responden yang memilih tidak setuju dengan adanya pengalaman dalam

menonton. Sedangkan 25 orang responden memilih kurang setuju dengan adanya pengaruh pengalaman dalam menonton, 10 orang responden yang memilih setuju dengan adanya pengaruh pengalaman dalam menonton dan tidak ada satu orang

reponden pun yang memilih sangat setuju dengan adanya pengaruh pengalaman untuk menonton.

Pembahasan

Setelah menganalisa setiap data dari kuesioner, maka dapat diperoleh hasil yaitu sebagai berikut:

Dari penelitian yang telah dilakukan telah diperoleh hasil bahwa dari total keseluruhan responden yaitu 81 orang mahasiswa, diketahui sebanyak 42 orang telah menaiki bus lintas USU lebih dari 10 kali. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan bus lintas USU sangat membantu mahasiswa dalam menjalani aktivitas mereka di lingkungan kampus. Terbukti dari fakta yang terjadi di lingkungan kampus, setelah bujs USU beroperasi, banyak mahasiswa yang merasakan dampak baik yang terjadi. Terutama dalam hal penghematan energi dan uang saku. Jika sebelumnya, sebelum bus lintas USU beroperasi, mahasiswa lebih memilih untuk menaiki becak atau berjalan kaki menuju kampusnya masing-masing. Pemandangan seperti ini sangat jarang terlihat lagi setelah keberadaan bus lintas USU mendominasi semua rute jalan yang ada di lingkungan kampus.

Jumlah mahasiswa yang menggunakan jasa bus lintas USU di lingkungan Fakultas ISIP, setelah dilakukan survey, diperoleh bahwa perempuan mendominasi dibandingkan laki-laki. Hal ini diketahui karena jumlah perempuan di lingkungan Fakultas ISIP jauh lebih besar dari pada jumlah laki-laki, sehingga dalam penggunaan jasa-jasa ataupun fasilitas-fasilitas yang ada di kampus, perempuan selalu menjadi target pasar yang paling besar.

Persepsi mahasiswa Fakultas ISIP akan keberadaan bus lintas USU menjadi tolak ukur dalam menilai keefektifan bus tersebut dalam memberikan jasa

kepada mahasiswa. Diketahui bahwa mayoritas mahasiswa Fakultas ISIP setuju jika dikatakan bahwa bus lintas USU baik dari segi keberadaannya yang mampu memberikan pengaruh yang baik pula terhadap mahasiswa. Hal ini tergambar jelas dari ekspresi masing-masing responden ketika menjawab survey untuk penelitian ini, terutama pada bagian pertanyaan “Persepsi” terhadap “Keberadaan bus lintas USU”, responden mengeluarkan statement secara spontan bahwa benar bus lintas USU bersifat baik dari segi memberikan pengaruh bagi mahasiswa. Adapun pengaruh baik yang telah ditimbulkan bus lintas USU tersebut kepada mahasiswa yaitu berupa penyediaan jasa antar-jemput gratis dari masing-masing halte bus lintas USU menuju setiap kampus di lingkungan USU, hal tersebut sangat membantu mahasiswa dari segi pengehematan, baik penghematan finansial mahasiswa yang biasanya lebih suka naik becak sebelum ada bus lintas USU, penghematan energi mahasiswa yang juga sering berjalan kaki menuju kampus mereka masing-masing, ataupun penghematan waktu. Sehingga wajar sekali jika dikatakan keberadaan bus lintas USU sangat membantu mahasiswa.

Dalam hal kebersihan, Bus lintas USU telah menerapkan sistem kebersihan yang baik guna menunjang kenyamanan mahasiswa ketika berada didalam bus lintas USU. Hal ini terbukti benar dikarenakan hampir semua responden memeberikan respon positif, dengan menjawab “Iya”, terhadap pertanyaan kuesioner mengenai kebersihan bus lintas USU. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bus lintas USU telah menerapkan sistem kebersihan yang baik guna menciptakan kenyamanan selama berada didalamnya.

Ketertiban dalam bus lintas USU merupakan kebalikan dari kebersihan dalam bus lintas USU. Mayoritas mahasiswa memberikan respon bahwa

ketertiban dalam bus lintas USU termasuk dalam kategori kurang tertib dikarenakan kondisi dalam bus yang tidak teratur akibat kurangnya bangku, sehingga mahasiswa yang tidak kebagian bangku harus memilih untuk berdiri agar bisa cukup dalam bus lintas USU. Mengingat bahwa setiap alat transportasi pasti memiliki batas maksimum penumpang, begitu juga dengan bus lintas USU. Hal ini yang juga harus menjadi perhatian penyelenggara bus lintas USU agar keberadaan bus lintas USU benar-benar memberi pengaruh yang baik terhadap mahasiswa dalam kemajuan akademik.

Waktu operasional Bus Lintas USU juga merupakan salah satu faktor penentu bagi peneliti dalam manganalisis hasil yang diperoleh dari penelitian ini, karena penghematan waktu merupakan salah satu alasan mahasiswa menggunakan bus lintas USU. Dalam hal ini waktu operasional dinilai kurang mencukupi kegiatan mahasiswa yang ada, keterlambatan yang disebabkan oleh bus juga sering terjadi, hal tersebut disebabkan oleh jumlah Bus yang lebih sedikit dibanding jumlah penggunanya sehingga apabila bus yang 1 memiliki jumlah penumpang yang sudah melewati batas maksimum, maka penumpang harus menunggu bus selanjutnya tiba dihalte tersebut.

Supir dan kernet juga sangat berperan dalam pengoperasian Bus Lintas USU dimana banyak mahasiswa yang memberikan respon bagi keduanya. Untuk supir dinilai dari segi cara mengemudi Bus Lintas USU, apakah sudah memenuhi syarat mengemudi yang baik atau belum. Dari hasil penelitian banyak yang memberikan respon positif terhadap kenyamanan yang diciptakan dari cara supir mengemudi BLU. Namun hal ini berbanding terbalik dengan kinerja kernet yang dinilai kurang baik dalam mengatur ketertiban didalam Bus Lintas USU. Banyak

Mahasiswa yang mengeluhkan kinerja kernet,seperti kurang perduli denganpenumpang ketika mau masuk kedalam BLU ataupun pada saat sedang berada dalam BLU.

BAB V

Dokumen terkait