• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4.2. Karakteristik Responden

Tabel 4.2. : Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Wilayah Kerja

Puskesmas Berastagi

No. Umur (tahun) Frekuensi %

1. < 35 Tahun 3 4.6

2. ≥ 35 – 50 tahun 30 46,2

3. > 50 tahun 32 49,2

Total 65 100

Dari tabel 4.2 diatas diketahui bahwa mayoritas umur responden > 50 tahun (49,2%) sedangkan pada umur antara 35 – 50 tahun sebanyak 30 orang (46.2%) dan yang umur yang palung sedikit yaitu <35 Tahun sebanyak 3 Orang (4.6%).

Tabel 4.3. : Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Umur Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Jenis kelamin

Umur Total < 35 Tahun ≥ 35 – 50 tahun > 50 tahun F % F % F % F % 1. Laki –laki 3 4.6 16 24.6 3 4.6 22 33.8 2. Perempuan 0 0 14 21.5 29 44.6 43 66.2 Total 3 4.6 30 46.1 32 49.2 65 100

Dari tabel 4.3 dari 65 responden terdapat 43 orang (66.2%) Perempuan dan 22 orang laki laki (33.8%) dan mayoritas laki – laki menderita hipertensi pada usia < 50 tahun yaitu sebanyak 19 orang (29.2%) sedangkan pada perempuan mayoritas menderita hipertensi pada usia> 50 tahun yaitu sebanyak 29 orang (66.2%)

Tabel 4.4. : Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Pendidikan Frekuensi %

1. Tidak tamat SD 4 6,2 2. Tamat SD 8 12,3 3. Tamat SMP 15 23,1 4. Tamat SMA 26 40,0 5 DIII / S1 12 18,5 Total 65 100

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa dari 65 responden mayoritas memiliki pendidikan tingkat SMU sebanyak 26 orang (40.0%) dan sebanyak 15 orang ( 23.1%) tingkat SMP selanjutnya berpendidikan DIII/ S1 sebanyak 12 Orang sedangkan masih ada yang mmepunyai tingkat pendidikan SD sebanyak 8 orang (12.3%) dan bahkan sebanyak 4 orang (6.2%) tidak tamat SD.

Tabel 4.5. : Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Pekerjaan Frekuensi %

1. Petani 29 44,6

2. Buruh 3 4,6

3. PNS 11 16,9

4. Wiraswasta 15 23,1

5. Tidak Bekerja / Ibu Rumah

tangga 7 10,8

Total 65 100

Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa dari 65 responden mayoritas bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 29 orang (44.6%), wiraswasta sebanyak 15 orang (23.1%), PSN sebanyak 11 oarang (16.9%) minoritas bekerja sebagau buruh yaitu sebanyak 3 orang (4.6%). Sedangakan yang tidak bekerja / sebagai ibu rumah tangga sebanyak 7 orang (10.8%)

Tabel 4.6. : Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Penghasilan Frekuensi %

1. < Rp. 870.000. 3 4,6

2. Rp. 870.000 – Rp1.500.000, 43 66,2

3. > Rp. 1.500.000, 19 29,2

Total 65 100

Dari tabel 4.6 diatas dapat kita lihat bahwa mayoritas pngahasilan responden yang dihitung perbulan berada pada kisaran Rp870.000 – Rp. 1.500.000,- yaitu sebanyak 43 orang (66.2%). sedangkan minoritas berpenghasilan <Rp. 870.000 ,- yaitu sebanyak 3 orang (4.6%). Sedangkan yang memiliki penghasilan > Rp. 1.500.000 perbulan sebanyak 19 orang (29.2%)

Tabel 4.7. : Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Hipertensi Di

Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Jenis kelamin

Indeks Masa Tubuh

Total 20 –25 IMT > 25 - <29 IMT > 30 F % F % F % F % 1. Hipertensi Ringan 5 7.6 1 1.6 0 0 6 9,2 2. Hipertensi Sedang 4 6.2 22 33.8 1 1.5 27 41,5 3. Hipertensi Berat 1 1.6 12 18.4 17 26.2 30 46,3 4. Maligna 0 0 0 0 2 3.2 2 3.2 Total 10 15.4 35 53.8 20 30.8 65 100

Dari tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 orang responden mayoritas Berada pada IMT > 25 – 29 yaitu berjumlah 35 Oraang (53.8%) dan pada IMT > 30 sebanyak 20 orang sedangkan yang berada pada IMT 20 – 25 sebanyak 10 orang (15.4%). Selanjutnya dari tingkat Hipertensi mayoritar berada pada tingkat hipertensi Berat yaitu sebanyak 30 orang (46.3%) dan sebanyak 27 orang (41.5%) berada pada tingkat hipertensi sedang dan

sebanyak 6 orang (9.2%) berada pada tingkat hipertensi ringan selanjutnya sebanyak 2 Orang (3.2%) berada pada tingkat maligna.

Tabel 4.8. : Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menderita

Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Lama Menderita (Tahun ) Frekuensi %

1. < 1 Tahun 19 29,2

2. 1 – 3 Tahun 24 36,9

3. > 3 Tahun 22 33,8

Total 65 100

Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menderita hipertensi antara 1 – 3 tahun yaitu sebanyak 24 orang (36.9%). Sedangkan yang menderita hipertensi lebih dari 3 tahun sebanyak 22 orang (33.8%) dan yang paing sedikit yaitu dengan lama menderita hipertensi kurang dari 1 tahun sebanyak 19 orang (29.2%).

4.3. Faktor eksternal

Tabel 4.10. : Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Pendukung Dalam Berperilaku Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Sumber Dukung Frekuensi %

1. 2 Sumber dukungan 33 50.8

2. 3 sumber dukungan 32 49.2

Total 65 100

Dari beberapa sumber dukungan seperti petugas kesehatan, keluarga, teman sebaya, dari tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 responden yang merupakan penderita hipertensi mayoritas mendapat dukungan dari 2 Sumber dukungan untuk berperilaku hidup sehat sebagai penderita hipertensi yaitu 33 orang (50.8%) sedangakan dari 3 sumber dukungan sebanyak 32 orang (49.2%)

Tabel 4.11. : Distribusi Responden Berdasarkan Kriteria Dukungan Dalam Berperilaku Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Kreteria Dukungan Frekuensi %

1. 1 kreteria dukungan 19 29,2

2. 2 kreteria dukungan 22 33,8

3. ≥ 3 kreteria dukungan 24 36,9

Total 65 100

Dari beberapa kreteria dukungan yang diberikan seperti: dukungan dalam pola makan untuk menghindari pantangan – pantangan, dalam aktivitas aktivitas dan istrahat yang sesuai dengan penderita hipertensi, perhatian dan penghargaan yang cukup serta dorongan untuk mengontrol tekanan darah secara rutin. Dari tabel 4.11 diatas diketahui bahwa dari 65 responden yang merupakan penderita hipertensi mayoritas mendapat ≥ 3 kreteria dukungan yaitu sebanyak 24 orang (36.9%) dan sebanyak 22 orang (33,8%) mendapat 2 kreteria dukungan sedangkan sebanyak 19 orang (29.2%) mendapat 1 kreteria dukungan .

Tabel 4.12. : Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi / Media Informasi Tentang Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Sumber Informasi Frekuensi %

1. ≤ 2 sumber 19 29,2

2 3 – 4 Sumber 24 36,9

3 ≥ 5 sumber 22 33,8

Total 65 100

Dari berbagai variasi sumber informasi yang diperoleh oleh responden seperti : TV, Radio, Poster – Poster, majalah/ koran, Petugas Kesehatan, Keluarga dan Teman sebaya pada tabel 4.12 dapat kita ketahui bahwa dari 65 responden mayoritas telah memperoleh informasi dari 3 – 4 Sumber yaitu sebanyak 24 orang (36,9%) dan sebanyak 22 orang (33.8%) dari ≥ 5 sumber

sedangakan sebanyak 19 orang (29.2%) memperoleh informasi dari ≤ 2 sumber.

Tabel 4.13. : Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi Dalam Program Penanggulangan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No Tingkat partisipasi Frekuensi %

1 Belum pernah ikut 10 15.4

2. Mengikuti 1 Kegiatan 28 43.1

3. Mengikuti 2 kegiatan 18 27.7

4. Mengikuti > 2 Kegiatan 9 13.8

Total 65 100

Dari tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa keikutsertaan penderita hipertensi dalam program penangulangan hipertensi mayoritas Mengikuti 1 Kegiatan yaitu sebanyak 28 orang (43.8%) dan yang mengikuti 2 kegiatan sebanyak 18 orang (27.7%) sedangkan yang belum pernah ikut yaitu sebanyak 10 orang (15.4%).

Tabel 4.14. : Distribusi Responden Berdasarkan Kendala Yang

Dirasakan Dalam Ber Partisipasi Dalam Program

Penanggulangan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No Kendala Yang Dihadapi Frekuensi %

1 Responden Menjawab > 2 13 20.0

2. Responden Menjawab 2 40 61.5

3. Responden Menjawab 1 12 18.5

Total 65 100

Dari tabel 4.14 ditas dapat diketahui bahwa sebanyak 40 orang (61.5%) memilih ≤ 2 kendala yang merupakan penghambat dalam berpatisipasi,

sedangkan sebanyak 12 orang (18.5 %) memilih 1 kendalan dan 13 orang (20%) menjawab > 2 kendala

4.4. Pengetahuan

Tabel 4.15. : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Penyakit Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Penyakit Hipertensi F %

1. Penyakit keturunan. 14 21.5

2. Penyakit tidak menular yang diakibatkan karena

pola hidup yang tidak sehat. 14 21.5

3. Penyakit yang diakibatkan oleh stress dan

pertambahan usia. 37 56.9

Total 65 100

Dari tabel 4.15 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 responden mayoritas yang merupakan penderita hipertensi, mayoritas menyatakan bahwa hipertensi adalah penyakit yang diakibatkan oleh stress dan pertambahan usia yaitu sebanyak 37 orang (56.9%) dan sebanyak 14 orang (21.5%) menyatakan bahwa hipertensi adalah penyakit keturunan sebanyak sedangkan yang menyatakan bahwa hipertensi adalah Penyakit tidak menular yang diakibatkan karena pola hidup yang tidak sehat sebanyak 14 orang (21.5%).

Tabel 4.16. : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Tekanan Darah yang Disebut Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Kreteria F %

1. Tekanan darah 140 / 90 mmHg atau lebih dan standart akan

berubah berikut pertambahan usia 36 53,8

2. Tekanan darah 140 / 90 mmHg atau lebih pada setiap kondisi

aktivitas 11 16,9

3. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur dalam

keadaan istrahat dengan pengukuran lebih dari 2 kali 18 29,2

Total 100 65

Dari tabel 4.16 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 responden, mayoritas menyatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah lebih dari 140 / 90 yang akan berubah berikut dengan pertambahan usia yaitu sebanyak 36 orang (53.8%) dan sebanyak 11 orang (16.9%) menyatakan bahwa hipertensi adalah Tekanan darah 140 / 90 mmHg atau lebih pada setiap kondisi aktivitas,

Sedangkan sebanyak 18 orang (16.9%) menyatakan bahwa hipertensi adalah Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur dalam keadaan istrahat dengan pengukuran lebih dari 2 kali.

Tabel 4.17. : Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap Gejala Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Gejala Hipertensi Frekuensi %

1. Menjawab 3 – 5 23 35.4

2. Menjawab ≥ 6 42 64.6

Total 65 100

Dari berbagai manifestai klinis dari hipertesi seperti : sakit kepala, pandangan berkunang – kunang, gampang capek, telinga berdengung, pening mual, sering buang air kecil, berdebar (perasaan tidak tenang) maka dari table 4.17 diatas dapat dilihat bahwa dari 65 responden

mayoritas responden Menjawab menjawab ≥ 6 gejala hipertensi yaitu sebanyak

42 orang (64.6%) sedangkan sebanyak 23 orang (35.4%) Menjawab 3 – 5 gejala hipertensi.

Tabel 4.18. : Distribusi Responden Berasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap Faktor Resiko Penyebab Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Faktor Resiko Frekuensi %

1. Menjawab ≤ 2 37 56.9

2. Menjawab 3 – 5 28 43.1

Total 65 100

Dari berbagai faktor resiko yang menyebabkan tinmbulnya hipertensi seprti : kegemukan, mengkonsumsi garam berlebihan, kurang olah raga, konsumsi lemak berlebihan, merokok dan mengkonsumsi alkohol, stress, kurang mengkonsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi obat yang tidak sesuai anjuran dokter. maka dari tabel diatas 4.18 diatas dapat dilihat bahwa dari 65 responden yang merupakan penderita hipertensi mayoritas menjawab ≤ 2

faktor resiko penyebab hipertensi yaitu sebanyak 37 orang (56.9%) dan sebanyak 28 orang (43.1%) yang menjawab menjawab 3 – 5 resiko.

Tabel 4.19. : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Komplikasi Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Tingkat Pengetahuan komplikasi Frekuensi %

1. Menjawab ≤ 2 32 49.7

2. Menjawab 3 – 4 30 45.7

3. Menjawab ≥ 5 3 4.6

Total 65 100

Dari berbagai penyakit yang merupakan komplikasi dari hipertensi seperti stroke / kelumpuhan, gangguan fungsi mata gangguan fungsi telinga, gagal ginjal. gagal jantung dan kematian mendadak. Maka dari tabel 4.19 diatas dapat diketahui dari 65 responden mayoritas Menjawab ≤ 2 komplikasi hipertensi (49.7) dan yang menjawab menjawab 3 – 4 komplikasi hipertensi

(45.7%) sedangkan sebanyak 3 orang (4.6%) Menjawab ≥ 5 komplikasi

hipertensi

Tabel 4.20 : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap

Metode Penanggulangan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Metode Penanggulangan Frekuensi %

1.

Dengan pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan

26 40.0

2. Dengan pengobatan dan menghindarkan stress 34 52.3

3. Dengan pengobatan saja 5 7.7

Total 65 100

Dari tabel 4.20 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 orang responden mayoritas menyatakan bahwa metode penanggulangan hipertensi yaitu dengan pengobatan menghindari stress sebanyak 34 orang (52.3%) dan yang menyatakan dengan pengobatan saja sebanyak 5 orang (7.7%) sedangkan yang menyatakan bahwa metode penanggulangan hipertensi adalah Dengan

pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan yaitu sebanyak 26 orang (40.0%).

Tabel 4.21. : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Waktu Untuk Mengukur Tekanan Darah Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Kreteria Frekuensi %

1. Ketika ada gejala sakit kepala atau

pusing 32 49.2

2. Pada saat masih mengkonsumsi obat

anti hipertensi 20 30.8

3.

secara rutin dengan adanya gejala ataupun tidak ada gejala minimal 2 X sebulan

13 20.0

Total 65 100

Dari tabel 4.21 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 responden mengetahui bahwa pengukuran tekanan darah dilakukan ketika ada gejala sakit kepala atau pusing yaitu sebanyak 32 orang (49.2%) dan 20 orang (30.8%) mengetahui bahwa pengukuran darah dilakukan saat masih mengkonsumsi obat anti hipertensi sedangkan yang mengetahui bahwa pengukuran tekanan darah harus dilakukan dengan rutin dengan adanya gejala ataupun tidak minumal 2 kali sebulan sebanyak 13 orang (20.0%).

Tabel 4.22. : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Dampak Tekanan Darah Yang Tinggi Dalam Waktu Yang Lama Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Dampah Hipertensi F %

1. Sangat beresiko menyebabkan komplikasi hipertensi 16 24.6 2. Tidak akan berbahaya selama tekanan darah tidak lebih tinggi 34 53.3 3. Tidak akan berbahaya selama tidak menimbulkan gejala 15 23.1

Total 65 100

Dari tabel 4.22 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 responden mayoritas mengetahui bahwa dampak hipertensi dalam waktu yang lama tidak akan berbahaya selama tekanan darah tidak lebih tinggi dari sebelumnya sebanyak 34 orang (53.3%) dan 15 orang (23.1%) mengetahui hipertensi tidak

akan berbahaya selama tidak menimbulkan gejala. Sedangkan sebanyak 16 orang (24.6%) mengetahui Sangat beresiko menyebabkan komplikasi hipertensi.

Tabel 4.23. : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang

Usia Penderita Hipertensi Yang Paling Beresiko

Menyebabkan Komplikasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Usia Frekuensi %

1. < 35 Tahun 2 3.1

2. ≥ 35 – 50 tahun 22 33.8

3. > 50 tahun 41 63.1

Total 65 100

Dari tabel 4.23 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 responden sebanyak 22 orang (33.8%) mengetahui bahwa umur penderita hipertensi yang paling beresiko menimbulkan komplikasi antara ≥ 35 – 50 tahun sedangkan yang mengetahui mengetahui bahwa umur penderita hipertensi yang paling beresiko menimbulkan komplikasi < 35 Tahun sebanyak 2 orang (3.1%) sedangkan mayoritas mengetahui bahwa yang paling beresiko menimbulkan komplikasi adalah pada usia diatas 50 tahun yaitu sebanyak 41 orang (63.1%).

Tabel 4.24. : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pola Hidup Sehat Untuk Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Tingkat pengetahuan

terhadap pola hidup sehat Frekuensi %

1. menjawab ≤ 2 40 58.8

2. menjawab 3 – 5 23 35.4

3. menjawab ≥ 6 9 13.8

Total 65 100

Dari tabel 4.24 diatas dapat didilihat bahwa mayoritas responden

Menjawab ≤ 2 pola hidup sehat untuk mencegah komplikasi hipetensi yaitu sebanyak 40 orang (58.8%) dan sebanyak 23 orang (35.4%) Menjawab

menjawab 3 – 5 sedangkan yang paling sedikit Menjawab ≥ 6 yaitu sebanyak 9 orang (13.8%).

Tabel 4.25. : Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan Tentang Manfaat Penanggulangan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010.

No. Manfaat penanggulangan hipertensi

Yang Diketahui F %

1. Responden Menjawab 1 manfaat 13 20.0

2. Responden Menjawab 2 manfaat 40 58.8

3. Responden Menjawab 3 manfaat 12 21.2

Total 65 100

Dari tabel 4.25 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 penderita hipertensi yang menjadi responden mayoritas Mengetahuai 2 manfaat penanggulangn hipertensi yaitu sebanyak 40 orang (58.8%) dan yang mengetahui 3 – 4 manfaat sebanyak 12 orang (21.2%) sedangkat mengetahui 1 manfaat sebanyak 13 orang (20.0%).

Tabel 4.26. : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Tingkat Hipertensi Yang Harus Ditanggulangi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Kreteria Hipertensi F %

1. Hipertensi tingkat berat yang menimbulkan gejala sakit kapala,

pusing 47 72.3

2. Semua tingkat hipertensi yang menimbulkan gejala 2 3.1 3. Semua Tingkat tekanan darah yang melebihi batas normal (139

/ 89mmHg) baik menimbulkan gejala maupun tanpa gejala. 16 24.6

Total 65 100

Dari tabel 4.26 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 responden mayoritas mengetahui bahwa tingkat hipertensi yang paling beresiko menimbulkan komplikasi adalah hipertensi tingkat berat yang menimbulkan gejala sakit kapala, pusing yaitu sebanyak 47 orang (72.3%) dan sebanyak 2 orang (3.1%) menyatakan Semua tingkat hipertensi yang menimbulkan gejala sedangkan yang menyatakan paling beresiko menimbulkan komplikasi adalah

semua tingkat tekanan darah yang melebihi batas normal (139 / 89mmHg) baik menimbulkan gejala maupun tanpa gejala yaitu sebanyak 16 orang (24.6%).

Tabel 4.27. : Distribusi Responden Berdasarkan Tingkatan Pengetahuan terhadap Penanggulangan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Tingkatan Pengetahuan Frekuensi %

1. Pengetahuan kurang -- --

2. Pengetahuan sedang 37 56.9

3. Pengetahuan baik 28 43.1

Total 65 100

Dari tabel 4.27 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan perhitingan kumulatif dari hasil skor yang telah dikumpulkan maka dapat dikategorikan bahwa dari 65 penderita hipertensi yang dijadikan sebagai responden mayoritas mempunyai tingkat pengetahuan sedang yaitu sebanyak 37 orang (72.3%), sedangkan yang mempunyai pengetahuan pada tingkat baik sebanyak 28 orang (24.6%)

4.5. Sikap

Tabel 4.28. Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Sikap Tentang Hipertensi dan Penanggulangan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Berasatagi Tahun 2010

No Pernyataan

Sikap

Setuju Tidak

setuju Total

F % F % F %

1 Pada orang dewasa Tekanan darah 140 /

90 atau lebih disebut dengan hipertensi 48 73.8 17 26.2 65 100 2 Hipertensi selalu muncul dengan adanya

gejala seperti sakit kepala atau pusing 52 78.5 13 21.5 65 100 3

Hipertensi pada dasarnya tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikendalikan agar tetap stabil

34 73.8 31 26.2 65 100 4 Hipertensi yang tidak ditanggulangi akan

sembuh dengan sendirinya 21 32.3 44 67.7 65 100 5

Penyakit hipertensi bukan merupakan penyakit yang berbahaya dan sangat jarang menimbulkan komplikasi

18 27.7 47 72.3 65 100 6 Gejala hipertensi yang saya derita, sering

kali meghambat saya dalam beraktifitas 48 73.8 17 26.2 65 100 7 Sebagai penerita hipertensi saya merasa

rentan terjadap komlikasi hipertensi 53 81.5 12 18.5 65 100 8

Menanggulangi hipertensi sedini mungkin, bukan merupakan upaya yang tepat untuk mencegah komplikasi hipertensi

8 12.3 57 87.7 65 100

9

Dengan mengupayakan kesetabilan tekanan darah setelah pengobatan sangat menguntungkan bila dibandingkan dengan pengobatan yang berulang - ulang

50 76.9 15 23.1 65 100

10

Mencegah hipertensi agar tidak menimbulkan komplikasi tidak lebih baik dari pada pengobatan setelah terjadi komplikasi

15 23.1 50 76.9 65 100

11

Untuk pengobatan komplikasi hipertensi seperti stroke, penyakit jantung dan ginjal memerlukan biaya yang besar dan waktu lama bahkan dapat menghabiskan penghasilan seumur hidup.

No. Pernyataan Relevansi Sikap < 33.3 % > 33.3 – 66.6% > 66.6 % Total F % F % F % F % 12

Hipertensi yang tidak ditanggulangi akan beresiko menimbulkan komplikasi seperti 1.Stroke, 2.Penyakit jantung, 3.Gangguan penglihatan 4.Gangguan pendengaran 5.Kematian mendadak 12 18.5 40 61.5 13 20.0 65 100 13

Mengkonsumsi obat anti hipertensi adalah metode yang paling tepat untuk menurunkan tekanan darah bila dibandingkan dengan pola hidup sehat seperti:

1.Mengkonsumsi buah dan sayur, 2.Tidak mengkonsumsi alkohol, 3.Tidak mengkonsumsi kopi, 4.Mengurangi konsumsi garam , 5.Mengurangi konsumsi,

6.Tidak merokok,

7.Berolah raga yang sesuai 8.menghindarkan stress

11 16.9 42 64.6 12 18.5 65 100

14

Melaksanakan upaya

penanggulangan hipertensi akan bermanfaat untuk :

1. memperpanjang usia, 2. menghindarkan dari gejala

seperti sakit kepala atau pusing, 3. mengurangi resiko peningkatan

tingkat hipertensi (bertambah parah),

4. Mengurangi resiko terkena komplikasi seperti stroke dan penyakit jantung.

1 1.5 64 98.5 0 0 65 100

Dari tabel diatas dapat kita ketahui berbagai variasi pendapat / sikap responden terhadap berbagai pernyataan yang berkaitan dengan hipertensi dan upaya untuk mencegah komplikasi hipertensi yang masing – masing pernyataan dan tanggapan / sikap responden dapat kita interpretasikan sebagai berikut :

a. Tabel 4.28.1 pada pernyataan bahwa “ pada orang dewasa Tekanan darah 140 / 90 atau lebih disebut dengan hipertensi, dari 65 responden yang menjadi penderita hipertensi mayoritas menyatakan sikap setuju yaitu sebanyak 48 orang (73.8%) sedangkan sebanyak 17 orang (26.2%) tidak setuju

b. Tabel 4.28.2 pada pernyataan bahwa “ Hipertensi selalu muncul dengan adanya gejala seperti sakit kepala atau pusing “ mayoritas responden bersikap setuju yaitu sebanyak 52 orang (78.5%) sedangkan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 13 orang (21.5%)

c. Tabel 4.28.3 pada pernyataan bahwa “Hipertensi pada dasarnya tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikendalikan agar tetap stabil” mayoritas responden bersikap setuju yaitu sebanyak 34 orang (73.8%) sedangkan yang tidak setuju sebanyak 31 orang (26.2%)

d. Tabel 4.28.4 pada pernyataan bahwa “Hipertensi yang tidak ditanggulangi akan sembuh dengan sendirinya” mayoritas responden menyatakan sikap tidak setuju yaitu sebanyak 44 orang (67.7%) sedangkan yang menyatakan sikap setuju sebanyak 21 orang (32.3%)

e. Tabel 4.28.5 pada pernyataan bahwa “Penyakit hipertensi bukan merupakan penyakit yang berbahaya dan sangat jarang menimbulkan komplikasi” mayoritas responden menyatakan sikap tidak setuju yaitu sebanyak 47 orang (72.3%) sedangkan yang menyatakan setuju sebayak 18 orang (27.73%).

f. Tabel 4.28.6 pada pernyataan bahwa ” Gejala hipertensi yang saya derita, sering kali meghambat saya dalam beraktifitas”, mayoritas responden

setuju bahwa gejala hipertensi menghambat responden alam beraktifitas yaitu sebanyak 48 orang (73.8%) sedangkan yang merasa tidak terganggu sebanyak 17 orang (26.2%)

g. Tabel 4.28.7 pada pernyataan bahwa “Sebagai penderita hipertensi, saya merasa sangat rentan / beresiko terkena komplikasi hipertensi “ mayoritas menyatakan sikap setuju yaitu sebanyak 53 orang (81.5%) dan yang tidak setuju sebesar 12 orang (18.5%)

h. tabel 4.28.8 pada pernyataan bahwa “menanggulangi hipertensi sedini mungkin, bukan merupakan upaya yang tepat untuk mencegah komplikasi hipertensi” mayoritas responden menyatakan sikap tidak setuju yaitu seanyak 57 orang (87.7%) dan yang setuju sebanyak 8 orang (12.3%) i. Tabel 4.28.9 pada pernyataan bahwa dengan “mengupayakan kesetabilan

tekanan darah setelah pengobatan sangat menguntungkan bila dibandingkan dengan pengobatan yang berulang – ulang” mayoritas responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 50 orang (76.9%) sedangkan yang menyatakan sikap tidak setuju sebanyak 15 orang (23.1%)

j. Tabel 4.28.10 pada pernyataan bahwa “mencegah hipertensi agar tidak menimbulkan komplikasi tidak lebih baik dari pada pengobatan setelah terjadi komplikasi” mayoritas menyatakan sikap tidak setuju yaitu sebanyak 50 orang (76.9%) sedangkan yang menyatakan sikap setuju sebanyak 15 orang (23.1%)

k. tabel 4.28.11 pada pernyataan bahwa “Untuk pengobatan komplikasi hipertensi seperti stroke, penyakit jantung dan ginjal memerlukan biaya yang besar dan waktu lama dan bahkan dapat menghabiskan penghasilan

seumur hidup” mayoritas menyatakan sikap setuju yaitu sebanyak 51 orang

(71.8%) sedangkan yang tidak setuju sebanyak 14 orang (21.5%)

l. Tabel 4.28.12 pada pernyataan bahwa “Hipertensi yang tidak ditanggulangi akan beresiko menimbulkan komplikasi seperti : Stroke, Penyakit jantung, Gangguan penglihatan, gangguan pendengaran dan kematian mendadak mayoritas responden menyatakan sikap pada tingkat cukup relevan yaitu sebanyak 40 orang (61.5%) dan pada tingkat releven sebanyak 13 orang (20.0%) sedangkan paling sedikit pada tingkat sikap yang kurang relevan yaitu sebanyak 12 orang ( 18.5%)

m. Tabel 4.28.13 pada pernyataan bahwa Mengkonsumsi obat anti hipertensi adalah metode yang paling tepat untuk menurunkan tekanan darah bila dibandingkan dengan pola hidup sehat seperti: mengkonsumsi buah dan sayur, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak mengkonsumsi kopi, mengurangi konsumsi garam , mengurangi konsumsi, tidak merokok, berolah raga yang sesuai dan menghindarkan stress” Pada perbandingan antara pengobatan dengan pola hidup sehat, mayoritas yang mempunyai pernyataan cukup relevan yaitu sebanyak 42 orang dan sebanyak 12 orang (18.5%) pada tingkatan relevan sedangkan sebanyak 11 orang mempunyai sikap pada tingkat kurang relevan.

n. Tabel 4.28.14 pada pernyataan bahwa “Melaksanakan upaya penanggulangan hipertensi akan bermanfaat untuk : memperpanjang usia, menghindarkan dari gejala seperti sakit kepala atau pusing, mengurangi resiko peningkatan tingkat hipertensi (bertambah parah), Mengurangi resiko terkena komplikasi seperti stroke dan penyakit jantung.dirasakan

mayoritas reponden menyatakan sikap pada tingkat cukup relevan yaitu sebanyak 64 orang (98.5%) sedangkan pada tingkat sikap kurang relevan sebanyak 1 orang (1.5%).

Tabel 4.29. : Distribusi Responden Berdasarkan Tingkatan Sikap Terhadap Upaya Pencegahan Kompliaksi Di Wilayah Kerja Puskesmas Berastagi Tahun 2010

No. Tingkatan Sikap Frekuensi %

1. Kurang -- --

2. sedang 10 15.4

3. Baik 55 84.6

Total 65 100

Dari skala pengukuran (skor) yang telah ditetapkan sebelumnya pada setiap penyataan maka dapat disimpulakan bahwa dari 65 responden yang merupakan penderita hipertensi mayoritas mempunyai sikap baik terhadap hipertensi dan upaya pencegahan komplikasi yaitu sebanyak 55 orang (84.6%) sedangkan untuk pernyataan sikap pada tingkat sedang sebanyak 10 orang (15.4%).

4.6. Tindakan Terhadap Upaya pencegahan Komplikasi

Tabel 4.30 : Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Dalam Pencarian Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Berasatagi Tahun 2010

No. Tndakan ketika ada gejala hipertensi F %

1. Menunggu perkembangan penyakit 14 21.5

2. Pengobatan tradisional 13 20.0

3. Memeriksakan Diri ke petugas kesehatan 38 58.5

Total 65 100

Dari tabel 4.30 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 responden yang merupakan penderita hipertensi, mayoritas tindakan yang dilakukan ketika ada gejala hipertesi adalah memeriksakan diri ke petugas kesehatan yaitu sebanyak 38 orang (58.8%) dan 13 orang dengan (20.0%) pengobatan tradisional

sedangkan sebanyak 14 orang (21.5) cenderung menunggu perkembangan penyakit ketika gejala hipertensi.

Tabel 4.31 : Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Setelah Menjalani Pengobatan Dari Dokter Di Wilayah Kerja Puskesmas Berasatagi Tahun 2010

No. Setelah menjalani pengobatan Frekuensi %

1.

Tetap melakukan anjuran dokter mulai dari pantangan – pantangan makanan dan pola aktifitas

33 50.8

2. Akan menggunakan pengobatan tradisional

untuk pengobatan lanjutan 20 30.8

3. Kembali seperti biasa seperti saat belum terkena

hipertensi 12 18.4

Total 65 100

Dari tabel 4.31 diatas dapat diketahui bahwa dari 65 responden yang merupakan penderita hipertensi mayoritas melakukan tindakan sesuai dengan anjuran dokter setelah menjalani pengobatan yaitu sebanyak 33 orang (50.8%) dan sebanyak 20 orang (30.8%) Akan menggunakan pengobatan tradisional untuk pengobatan lanjutan sedangkan 12 orang (18.4%) Kembali seperti biasa seperti saat belum terkena hipertensi

Dokumen terkait