• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Subjek Penelitian

Tabel VIII. Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik Mahasiwa (n=58) p Mahasiswi (n=67) p

Umur (tahun) 21 (18-24) ** 0,000 20 (18-22)** 0,000

Body fat percentage

(%) 22,0 ± 8,5 * 0,195 26,6 ± 5,0 * 0,200 Abdominal skinfold thickness (mm) 30,9 ± 1,68 * 0,200 24,7 (9,8-52,0) ** 0,009 Suprailiac skinfold thickness (mm) 27,9 ± 1,44 * 0,200 18,1 ± 7,2 * 0,200 Triceps skinfold thickness (mm) 24,2 (5,7-47,3) ** 0,028 21,3 ± 6,3 * 0,200 Trigliserida (mg/dl) 81 (22-236)** 0,003 83 (49-378)** 0,000 Keterangan : * = rata-rata ± SD ** = median (minimum-maksimum)

p>0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi normal

Penelitian ini dilakukan pada 125 subjek penelitian antara lain 58 mahasiswa dan 67 mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis karakteristik subjek penelitian terdiri dari usia, body fat percentage, abdominal skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness, tricep skinfold thickness dan kadar trigliserida. Karakteristik subjek penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Menurut Dahlan (2012), analisis uji normalitas Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk data yang jumlahnya besar yaitu lebih dari 50 subjek penelitian dan analisis Shapiro-Wilk digunakan untuk data yang jumlahnya kurang atau sama dengan dari 50 subjek penelitian. Data dalam penelitian ini berjumlah 125 subjek penelitian, maka dari itu analisis normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov dengan nilai kriteria normal significancy (p)>0,05. Normalitas data juga digambarkan melalui gambar histogram. Histogram dikatakan normal jika

simetris, tidak miring ke kiri maupun ke kanan (Dahlan, 2012).

1. Usia

Usia subjek penelitian ini baik mahasiswa maupun mahasiswi berada pada rentang 18-24 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi data usia mahasiswa dan mahasiswi tidak normal dengan nilai signifikansi (p)= 0,000. Data dengan distribusi tidak normal pemusatannya dapat dilihat pada nilai median dan ukuran penyebarannya dilihat dari nilai minimum dan nilai maksimum (Dahlan, 2012). Nilai median untuk usia pada mahasiswa adalah 21 tahun dengan nilai minimum 18 tahun dan nilai maksimum 24 tahun, sedangkan nilai median untuk usia pada mahasiswi adalah 20 tahun dengan nilai minimum 18 tahun dan nilai maksimum 22 tahun. Distribusi data usia mahasiswa dan mahasiswi dapat dilihat pada histogram di bawah ini.

Gambar 4. Histogram Distribusi Usia : mahasiswa (a) dan mahasiswi (b)

b. a.

Gambar histogram usia untuk mahasiswa pada penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi usia tidak normal karena cenderung miring ke kiri. Gambar histogram usia untuk mahasiswi pada penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi usia tidak normal karena sedikit cenderung miring ke kanan. Hasil distribusi data usia baik mahasiswa dan mahasiswi pada penelitian ini tidak sesuai dengan nilai signifikansi atau nilai p dan juga kriteria normal distribusi gambar. 2. Body fat percentage

Hasil penelitian data statistik menunjukkan karakteristik body fat percentage pada mahasiswa memiliki rata-rata 22,0 % dengan SD ± 8,5, sedangkan body fat percentage pada mahasiswi memiliki rata-rata 26,6 % dengan SD ± 5,0. Hasil distribusi data pada mahasiswa diperoleh nilai p= 0,195 dan pada mahasiswi p= 0,200. Hal ini menunjukkan distribusi data body fat percentage pada mahasiswa dan mahasiswi terdistribusi normal. Berikut adalah gambar histogram body fat percentage mahasiswa dan mahasiswi yang diperoleh dari hasil penelitian.

Gambar 5. Histogram Distribusi body fat percentage : mahasiswa (a) dan mahasiswi (b) Histogram distribusi body fat percentage pada mahasiswa dan mahasiswi menunjukkan bahwa histogram keduanya relatif simetris dan tidak cenderung miring ke kiri maupun ke kanan. Berdasarkan gambar histogram dan nilai signifikansi (p), maka dapat dikatakan bahwa hasil distribusi body fat percentage pada mahasiswa dan mahasiswi terdistribusi normal.

3. Abdominal skinfold thickness

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa distribusi data abdominal skinfold thickness untuk mahasiswa terdistribusi normal dengan nilai p= 0,200 dan nilai karakteristiknya memiliki rata-rata 30,9 mm dengan nilai SD ± 1,68, sedangkan data abdominal skinfold thickness untuk mahasiswi tidak terdistribusi normal dengan nilai p= 0,009. Pemusatan data yang distribusinya tidak normal dapat dilihat pada median dan nilai maksimum dan minimum (Dahlan, 2012). Nilai median abdominal skinfold thickness pada mahasiswi adalah 24,7 mm dengan nilai minimum 9,8 mm dan nilai maksimum 52 mm. Berikut adalah gambar histogram abdominal skinfold thickness pada mahasiswa dan mahasiswi yang diperoleh dari hasil penelitian.

Gambar 6. Histogram Distribusi Abdominal Skinfold Thickness : mahasiswa (a) dan mahasiswi (b)

Histogram distribusi abdominal skinfold thickness pada mahasiswa menunjukkan relatif simetris dan tidak cenderung miring ke kiri maupun ke kanan, sedangkan pada mahasiswi histogramnya menunjukkan sedikit cenderung ke kanan. Berdasarkan gambar histogram dan nilai signifikansi (p), maka dapat dikatakan bahwa hasil distribusi abdominal skinfold thickness untuk mahasiswa terdistribusi normal dan untuk mahasiswi tidak terdistribusi normal.

4. Suprailiac skinfold thickness

Hasil penelitian data statistik memperlihatkan karakteristik suprailiac skinfold thickness untuk mahasiswa memiliki rata-rata 27,9 mm dengan nilai SD ± 1,44 dan karakteristik suprailiac skinfold thickness untuk mahasiswi memiliki

a.

rata-rata 18,1 mm dengan nilai SD ± 7,2. Hasil distribusi data suprailiac skinfold thickness pada mahasiswa dan mahasiswi dapat dilihat pada nilai signifikansi (p). Nilai signifikansi (p) untuk mahasiswa adalah 0,200 dan untuk mahasiswi 0,200. Hal ini berarti distribusi data suprailiac skinfold thickness pada mahasiswa dan mahasiswi terdistribusi normal. Berikut adalah gambar histogram yang diperoleh dari hasil penelitian.

Gambar 7. Histogram Distribusi Suprailiac Skinfold Thickness : mahasiswa (a) dan mahasiswi (b)

Gambar histogram suprailiac skinfold thickness pada mahasiswa dan mahasiswi relatif simetris, tidak cenderung miring ke kiri atau ke kanan. Hasil distribusi data suprailiac skinfold thickness pada penelitian ini baik mahasiswa

b. a.

maupun mahasiswi sesuai dengan nilai signifikansi (p) dan sesuai dengan kriteria normal distribusi gambar.

5. Tricep skinfold thickness

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa distribusi data tricep skinfold thickness pada mahasiswa tidak terdistribusi normal dengan nilai p= 0,028 dan memiliki nilai median 24,2 mm dengan nilai minimum 5,7 mm dan nilai maksimum 47,3 mm, sedangkan data tricep skinfold thickness pada mahasiswi terdistribusi normal dengan nilai p= 0,200 dan nilai karakteristiknya memiliki rata-rata 21,3 mm dengan nilai SD ± 6,3. Distribusi yang tidak normal pada mahasiswa dan distribusi normal pada mahasiswi juga dapat dilihat pada histogram dibawah ini.

Gambar 8. Histogram Distribusi Tricep Skinfold Thickness : mahasiswa (a) dan mahasiswi (b)

b. a.

Histogram distribusi tricep skinfold thickness pada mahasiswa sedikit cenderung ke kanan, sedangkan pada mahasiswi histogramnya menunjukkan relatif simetris dan tidak cenderung miring ke kiri maupun ke kanan. Histogram dikatakan normal jika simetris, tidak miring ke kiri maupun ke kanan (Dahlan, 2012). Berdasarkan gambar histogram dan nilai signifikansi (p), maka dapat dikatakan bahwa hasil distribusi tricep skinfold thickness untuk mahasiswa tidak terdistribusi normal dan untuk mahasiswi terdistribusi normal.

6. Trigliserida

Hasil analisis statistik untuk kadar trigliserida baik mahasiswa maupun mahasiswi yaitu terdistribusi tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi (p) yaitu untuk mahasiswa p= 0,003 dan untuk mahasiswi p= 0,000. Nilai karakteristik untuk mahasiswa memiliki nilai rata-rata 81 mg/dl dengan nilai minimum 22 mg/dl yang termasuk dalam kategori normal dan nilai maksimum 236 mg/dl yang termasuk dalam kategori tinggi. Nilai karakteristik untuk mahasiswi memiliki nilai rata-rata 83 mg/dl dengan nilai minimum 49 mg/dl yang termasuk dalam kategori normal dan nilai maksimum 378 mg/dl yang termasuk dalam kategori tinggi. Berikut gambar histogram mahasiswa dan mahasiswi yang menunjukkan distribusi kadar trigliserida.

Gambar 9. Histogram Distribusi Kadar Trigliserida : mahasiswa (a) dan mahasiswi (b) Gambar histogram kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi tidak simetris tetapi sedikit miring ke kanan. Histogram dikatakan normal jika simetris, tidak miring ke kiri maupun ke kanan (Dahlan, 2012). Gambar histogram demikian menunjukkan distribusi data trigliserida tidak sesuai dengan kriteria normal.

Nilai rata-rata kadar trigliserida baik pada mahasiswa maupun mahasiswi berada dalam kategori normal berdasarkan klasifikasi NCEP-ATP III (2001). Trigliserida akan meningkat pada orang dengan aktivitas fisik kurang, overweight dan obesitas (NCEP, 2002).

B. Perbandingan Body Fat Percentage, Abdominal, Suprailiac, dan Tricep

Dokumen terkait