• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK TRANSFORMATOR 3

BAB IV ANALISIS DATA

4.4 KARAKTERISTIK TRANSFORMATOR 3

Karakteristik yang terjadi pada pengujian setelah proses produksi dan perakitan transformator daya 3 selesai adalah sebagai berikut.

• Pola Gelombang Pulsa Partial Discharge

Pola gelombang pulsa yang sering terjadi pada phasa A ditunjukkan oleh gambar 3.41. Pola gelombang pulsa yang terjadi pada phasa A transformator 3 dalam pengujian penerapan variasi tegangan tampak pulsa muncul pada kuadran 4 di dalam diagram elips, kemudian muncul lagi pada kuadran 2 dan 4.

Pada pengujian berikutnya pola gelombang pulsa yang sering terjadi pada phasa A ditunjukkan oleh gambar 3.44. Pola gelombang pulsa yang terjadi di phasa A transformator 3 di dalam pengujian penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu tampak sebaran pulsa muncul pada setiap kuadran tetapi hanya di puncak kuadran pada diagram elips kemudian muncul pada kuadran 1 dan 3 seperti yang terjadi pada gambar 4.1(f).

Pola PD yang sering terjadi pada phasa B ditunjukkan oleh gambar 3.42. Pola gelombang pulsa yang terjadi pada phasa B transformator 3 di dalam pengujian penerapan variasi tegangan tampak pulsa-pulsa yang dihasilkan muncul pada kuadran 1 dan 3 seperti pada pola pada gambar 4.1(e).

Pada pengujian berikutnya pola gelombang pulsa yang sering terjadi pada phasa B ditunjukkan oleh gambar 3.45. Pola gelombang pulsa yang terjadi di phasa B transformator 3 di dalam pengujian penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu tampak pulsa-pulsa muncul pada pada kuadran 1 dan 3 seperti pada gambar 4.1 (e).

Pola gelombang pulsa yang sering terjadi pada phasa C ditunjukkan oleh gambar 3.43. Pola gelombang pulsa yang terjadi pada phasa C transformator 3 dalam pengujian penerapan variasi tegangan tampak pulsa-pulsa muncul pada kuadran 2 dan 4 di dalam diagram elips.

Pada pengujian berikutnya pola gelombang pulsa yang sering terjadi pada phasa C ditunjukkan oleh gambar 3.46. Pola gelombang pulsa yang terjadi di phasa C transformator 3 di dalam pengujian penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu tampak pulsa-pulsa muncul sedikit pada kuadran 2 dan 4.

Kesimpulan pertama yang bisa diambil dari analisis pola gelombang pulsa yang dihasilkan tampak munculnya pulsa PD pada kuadran 1 dan 3 terjadi pada belitan phasa B hal ini menunjukkan adanya gejala internal partial discharge pada belitan tersebut. Pada belitan phasa A dan C gelombang pulsa terjadi pada kuadran 2 dan 4.

pulsa gelombang yang terjadi pada belitan phasa A dan C belum dapat diidentifikasikan sebagai internal partial discharge. Untuk meyakinkan hal tersebut harus dipadukan dengan tingkatan yang terjadi pada setiap hasil data pengujian.

• Kurva Tingkat PD Terhadap Variasi Tegangan

Karakteristik dari analisis pola harus didukung oleh tingkat besaran yang terjadi dalam pengujian supaya dapat kesimpulan supaya tidak terjadi kesalahan dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan.

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan variasi tegangan di Phasa A pada kurva (before repair) tampak pada gambar 4.22.

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan variasi tegangan di Phasa B pada kurva (before repair) tampak pada gambar 4.23.

Gambar 4.23 Kurva Kecenderungan Tingkat PD transformator 3 Phasa B Pada pengujian dengan penerapan Variasi tegangan

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan variasi tegangan di Phasa C pada kurva (before repair) tampak pada gambar 4.24.

Dari gambar 4.22 (before repair) , 4.23 (before repair) dan 4.24 before repair) kecenderungan grafik tampaknya sejalan dengan kenaikan tegangan. Terlebih pada phasa B (gambar 4.23 before repair) kecenderungan grafik telah melebihi nilai standar yang diijinkan. Dari penunjukan kecenderungan dan analisa pola yang terjadi pada hasil pengujian penerapan variasi tegangan yaitu adanya pendugaan gangguan di phasa B. Untuk mengetahui lebih jelasnya maka harus dilihat analisis data hasil penerapan tegangan pada interval waktu tertentu.

• Kurva Tingkat PD Terhadap Penerapan Tegangan dalam interval waktu tertentu.

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan tegangan selama interval waktu di Phasa A tampak pada gambar 4.25.

PD Vs Time

Gambar 4.25 Kurva Kecenderungan Tingkat PD Transformator 3 Phasa A Pada Pengujian Dengan Penerapan Tegangan Pada Interval Waktu Tertentu

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan tegangan selama interval waktu di Phasa B tampak pada gambar 4.26.

PD Vs Time

Gambar 4.26 Kurva Kecenderungan Tingkat PD Transformator 3 Phasa B Pada Pengujian Dengan Penerapan Tegangan Pada Interval Waktu Tertentu

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan tegangan selama interval waktu di Phasa B tampak pada gambar 4.27.

PD Vs Time

Gambar 4.27 Kurva Kecenderungan Tingkat PD Transformator 3 Phasa C Pada Pengujian Dengan Penerapan Tegangan Pada Interval Waktu Tertentu

Gambar 4.25 (before repair) dan Gambar 4.27 (before repair) menunjukkan kecenderungan tingkat PD untuk terus mengalami kenaikan setiap waktu pada penerapan tegangan tertentu. Kenaikan tingkat ini (pada kurva before repair) walaupun belum melewati batas yang diijinkan standar tetapi akan mempunyai kecenderungan untuk melebihi.

Pada Gambar 4.26 (before repair) kecenderungan yang terjadi sudah melewati batas tertentu hal ini mendukung hasil analisis internal partial discharge yang terdeteksi pada pola. Sedangkan untuk pola PD yang hanya terjadi pada puncak yaitu kuadran 2 dan 4 yang terjadi pada phasa A dan C merupakan induksi yang terjadi dari phasa B yang memicu terjadinya kenaikan tingkat partial discharge pada kedua phasa tersebut.

Kesimpulan yang bisa diambil dari pengujian ini adalah terjadi gangguan pada phasa B. Untuk lebih jelas mengetahui karakteristik hubungan dan tingkat kenaikan antara tegangan dan tingkat PD yang terjadi maka dilakukan analisa statistik.

• Analisis Uji Statistik

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa A dari data hasil pengujian penerapan variasi tegangan adalah terjadi hubungan yang significant antara kenaikan tegangan dan tingkat PD, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih besar dari ttabel. Hubungan antara tingkat tegangan dan PD sangat kuat yang ditunjukkan oleh nilai r sebesar 0.96. Pengaruh kenaikan tegangan sangat besar terhadap tingkat PD dilihat dari besarnya nilai KP yaitu 93.81% sehingga kenaikan/

fluktuasi tegangan akan berpengaruh terhadap tingkatan PD.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa A dari data hasil pengujian penerapan tegangan tertentu dalam interval waktu adalah t terjadi hubungan yang significant kenaikan tingkat PD dalam interval waktu tersebut, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih besar dari ttabel. Tingkat hubungan kenaikan PD selama waktu

tersebut adalah 0.90. kenaikan tingkat PD selama waktu tersebut sebesar 81,55 %.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa B dari data hasil pengujian penerapan variasi tegangan adalah terjadi hubungan yang significant antara kenaikan tegangan dan tingkat PD, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih besar dari ttabel. Hubungan antara tingkat tegangan dan PD sangat kuat yang ditunjukkan oleh nilai r sebesar 0.98. Pengaruh kenaikan tegangan sangat besar terhadap tingkat PD dilihat dari besarnya nilai KP yaitu 97,45%.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa B dari data hasil pengujian penerapan tegangan tertentu dalam interval waktu adalah terjadi hubungan yang sangat significant kenaikan tingkat PD dalam interval waktu tersebut, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih besar dari ttabel. Tingkat hubungan kenaikan PD selama waktu tersebut adalah 0.91. kenaikan tingkat PD selama waktu tersebut sebesar 82,92 %.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa C dari data hasil pengujian penerapan variasi tegangan adalah terjadi hubungan yang significant antara kenaikan tegangan dan tingkat PD, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih besar dari ttabel. Hubungan antara tingkat tegangan dan PD sangat kuat yang ditunjukkan oleh nilai r sebesar 0.99. Pengaruh kenaikan tegangan sangat besar terhadap tingkat PD dilihat dari besarnya nilai KP yaitu 99.00%.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa C dari data hasil pengujian penerapan tegangan tertentu dalam interval waktu adalah terjadi hubungan yang significant kenaikan tingkat PD dalam interval waktu tersebut, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih besar dari ttabel. Tingkat hubungan kenaikan PD selama waktu tersebut adalah 0.97. kenaikan tingkat PD selama waktu tersebut sebesar 95,13 %.

Dalam analisis disimpulkan bahwa tingkat penerapan variasi tegangan pada tiap phasa memiliki pengaruh yang sangat kuat. Hal ini sangat berbahaya sebab fluktuasi tegangan akan mempengaruhi nilai PD yang nantinya bisa merusak peralatan. Pengujian ketahanan isolasi yang didapat dari analisis statistik tampak kenaikan tingkat PD akibat penerapan tegangan selama interval tertentu tinggi terutama pada phasa B yang nilainya sudah melebihi batas yang diijinkan.

• Investigasi Kasus

Analisis yang sudah dilakukan menyimpulkan bahwa ada masalah pada belitan phasa B. Setelah dilakukan investigasi maka didapatkan kesalahan pemasangan layar isolasi padat (screen) yang tidak sempurna. Foto-foto yang diambil pada saat investigasi tampak pada gambar 4.28 dan 4.29.

Gambar 4.28 Foto Pemasangan Screen Isolasi Pada Saat Pengangkatan

Gambar 4.29 Foto Kesalahan Pemasangan Pada Screen Isolasi

Pemasangan isolasi yang kurang sempurna mengakibatkan jarak antara konduktor bertegangan dan belitan menjadi lebih dekat. Apabila diterapkan stress tegangan yang besar maka muatan elektrik dalam konduktor tersebut akan cepat meluah dan apabila diteruskan akan mengalami kegagalan. Penunjukan dari analisis secara statistik dan kecenderungan serta pola yang terjadi sangat membantu dalam mengetahui adanya suatu kegagalan.

Setelah diketahui identifikasi dari masalah maka dilakukan perbaikan-perbaikan pada transformator. Transformator yang sudah diperbaiki diuji kembali untuk mendapatkan kualitas yang baik.

Karakteristik yang terjadi setelah transformator daya 3 setelah selesai diperbaiki adalah sebagai berikut.

• Pola partial discharge

Pola partial discharge yang sering terjadi pada phasa A ditunjukkan oleh gambar 3.47. Pola gelombang pulsa yang terjadi pada phasa A transformator 3 ini dengan melakukan pengujian variasi tegangan tampak sebaran pulsa muncul pada setiap kwadran secara beraturan pada diagram elips seperti pada gambar 4.1(g).

Pola partial discharge yang terjadi pada phasa A ditunjukkan oleh gambar 3.50. Pola gelombang pulsa yang terjadi di phasa A transformator 3 ini dengan pengujian dengan penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu tampak pulsa-pulsa muncul setiap kuadran secara beraturan seperti gambar 4.1 (g).

Pola partial discharge yang sering terjadi pada phasa B ditunjukkan oleh gambar 3.48. Pola gelombang pulsa yang terjadi pada phasa B transformator 3 ini dengan melakukan pengujian variasi tegangan tampak pulsa-pulsa muncul setiap kuadran secara beraturan pada diagram elips.

Pola partial discharge yang terjadi pada phasa B ditunjukkan oleh gambar 3.51. Pola gelombang pulsa yang terjadi di phasa B transformator 3 ini dengan pengujian dengan penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu tampak pulsa periodik beraturan muncul pada setiap kuadran.

Pola partial discharge yang sering terjadi pada phasa C ditunjukkan oleh gambar 3.49. Pola gelombang pulsa yang terjadi pada phasa C transformator 3 ini dengan melakukan pengujian variasi tegangan tampak sebaran pulsa periodik muncul setiap kuadran diagram elips.

Pola partial discharge yang terjadi pada phasa C ditunjukkan oleh gambar 3.52. Pola gelombang pulsa yang terjadi di phasa C transformator 3 ini dengan pengujian dengan penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu tampak pulsa-pulsa muncul setiap kuadran pada diagram elips.

Analisis pada masing-masing pola gelombang di setiap phasa menunjukkan tidak ada pulsa yang mengindikasikan terjadinya internal partial discharge. Pulsa yang terdeteksi hanyalah derau yang berasal dari luar. Untuk lebih meyakinkan dalam pengambil keputusan kita harus juga melihat tingkatan dan kecenderungan data hasil pengujian peralatan tersebut.

• Kurva Tingkat PD Terhadap Variasi Tegangan

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan variasi tegangan di Phasa A tampak pada gambar 4.22 (after repair).

kecenderungan kurva adalah konstan dan nilai yang ada tidak melebihi batas yang diijinkan.

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan variasi tegangan di Phasa B tampak pada gambar 4.23 (after repair).

kecenderungan kurva adalah konstan dan nilai yang ada tidak melebihi batas yang diijinkan.

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan variasi tegangan di Phasa C tampak pada gambar 4.24 (after repair).

kecenderungan kurva adalah konstan dan nilai yang ada tidak melebihi batas yang diijinkan.

Tingkatan kurva yang terjadi pada ketiga phasa tidak melebihi batasan yang diijinkan pada masing-masing phasa, dan juga tidak memiliki kecenderungan untuk melebihi. Dari beberapa hal ini belum bisa diambil kesimpulan sehingga harus dianalisis juga mengenai kecenderungan tingkatan penerapan tegangan pada interval waktu tertentu.

• Kurva Tingkatan PD Terhadap Penerapan Tegangan pada Interval Waktu Tertentu

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan tegangan selama interval waktu di Phasa A tampak pada gambar 4.25 (after repair) tampak kecenderungan kurva konstan dan nilai yang ada tidak melebihi batas yang diijinkan.

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan tegangan selama interval waktu di Phasa B tampak pada gambar 4.26. (after repair) tampak kecenderungan kurva konstan dan nilai yang ada tidak melebihi batas yang diijinkan .

Kurva tingkat PD yang terjadi pada pengujian penerapan tegangan selama interval waktu di Phasa C tampak pada gambar 4.27. (after repair) tampak kecenderungan kurva konstan dan batasan yang ada tidak melebihi batas yang diijinkan.

Kecenderungan ketiga kurva adalah konstan dan nilai-nilai yang ada tidak melebihi batas nilai yang diijinkan. Untuk mengetahui lebih jelas maka dilakukan uji statistik untuk mengetahui tingkat hubungan dan kecenderungannya secara pasti.

• Analisis hasil pengolahan statistika

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa A dari data hasil pengujian penerapan variasi tegangan adalah terjadi hubungan yang tidak significant antara kenaikan tegangan dan tingkat PD, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih kecil dari ttabel. Hubungan antara tingkat tegangan dan PD rendah yang ditunjukkan oleh nilai r = 0.21. Pengaruh kenaikan tegangan kecil terhadap tingkat PD dilihat dari besarnya nilai KP yaitu 4.61%.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa A dari data hasil pengujian penerapan tegangan tertentu dalam interval waktu adalah terjadi hubungan yang tidak significant kenaikan tingkat PD dalam interval waktu tersebut, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih kecil dari ttabel. Tingkat hubungan kenaikan PD selama waktu tersebut adalah 0.017. dan kenaikan tingkat PD selama waktu tersebut sebesar 0.029 %.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa B dari data hasil pengujian penerapan variasi tegangan adalah terjadi hubungan yang tidak significant antara kenaikan tegangan dan tingkat PD, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih kecil dari ttabel.

Hubungan antara tingkat tegangan dan PD cukup kuat yang ditunjukkan oleh nilai r = 0.39. Pengaruh kenaikan tegangan sangat besar terhadap tingkat PD dilihat dari besarnya nilai KP yaitu 15.47%.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa B dari data hasil pengujian penerapan tegangan tertentu dalam interval waktu adalah terjadi hubungan yang tidak significant kenaikan tingkat PD dalam interval waktu tersebut, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih kecil dari ttabel. Tingkat hubungan kenaikan PD selama waktu tersebut adalah 0.32. kenaikan tingkat PD selama waktu tersebut sebesar 10,75 %.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 2 Phasa C dari data hasil pengujian penerapan variasi tegangan adalah terjadi hubungan yang tidak significant antara kenaikan tegangan dan tingkat PD, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih kecil dari ttabel. Hubungan antara tingkat tegangan dan PD cukup kuat yang ditunjukkan oleh nilai r = 0.26. Pengaruh kenaikan tegangan tidak begitu besar terhadap tingkat PD dilihat dari besarnya nilai KP yaitu 6.88%.

Hasil pengolahan statistik yang terjadi pada transformator 3 Phasa C dari data hasil pengujian penerapan tegangan tertentu dalam interval waktu adalah terjadi hubungan yang tidak significant kenaikan tingkat PD dalam interval waktu tersebut, hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai thitung lebih kecil dari ttabel. Tingkat hubungan kenaikan PD selama waktu tersebut adalah 0.33. kenaikan tingkat PD selama waktu tersebut sebesar 11,42 %.

Dalam analisa disimpulkan bahwa tingkat penerapan variasi tegangan pada tiap phasa memiliki pengaruh yang cukup kecil. Hal ini membuktikan bahwa tegangan tidak berpengaruh terhadap nilai PD.

Pengujian ketahanan isolasi yang didapat dari analisis statistik tampak kenaikan tingkat PD akibat penerapan tegangan selama interval tertentu juga cukup rendah yang membuktikan kekuatan isolasi masih baik.

4.5 PEMETAAN GANGGUAN YANG TERJADI DARI ANALISIS

Dokumen terkait