• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya-Karya dan Karir Dzawin Nur Ikram

BAB III PROFIL DZAWIN NUR IKRAM

B. Karya-Karya dan Karir Dzawin Nur Ikram

B. Karya-Karya dan Karir Dzawin Nur Ikram Prestasi:

1. Juara 2 lomba dakwah Tingkat Provinsi Banten pada tahun 2007

Acara lomba dakwah tersebut, ia ikuti untuk mewakilin Pondok Pesantrennya sewaktu ia masih menjadi santri, ia sangat suka untuk berbicara di depan orang banyak. Dan berkat hobi berdakwahnya tersebut, ia berhasil memenangkan juara 2 dari 35 peserta.

2. Juara 3 Lomba Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) 4 di Kompas TV pada tahun 2014

Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) 4 yang disiarkan di Kompas TV,

adalah ajang kompetisi stand up comedy yang diikuti oleh pelawak tunggal berbakat melalui hasil seleksi dari seluruh wilayah di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kompas TV setiap tahun. Dan Dzawin mengikuti audisi ini, di kota Bandung pada tahun 2014, dan dari audisi tersebut hanya 45 orang yang berhasil mendapat golden ticket, dan setelah melalui berbagai tahap Dzawin berhasil meraih juara 3 SUCI 4 Kompas TV.

3. Juara 1 Kompetisi Stand Up Comedy Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta

Kompetisi stand up comedy ini diselenggarakan oleh Dewan Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakart, diikuti oleh 40 orang. Dan dalam kompetisi ini Dzawin berhasil memperoleh juara 1.

4. Juara 3 Kompetisi Stand Up Comedy Pesta Media pada tahun 2014

Acara kompetisi ini, diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang digelar setiap tahun. Ada berbagai acara dalam pesta media ini, termasuk di dalamnya kompetisi stand up comedy. Kompetisi ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari jurnalis, mahasiswa, comica, blogger, pemerhati media, dan umum. Dan dalam kompetisi ini Dzawin berhasil memenangkan juara 3.

5. Juara 2 Kompetisi Stand Up Comedy XL Competition pada tahun 2015 Kompetisi ini diadakan oleh perusahaan XL pada tahun 2005 dan diikutsertakan sebanyak 50 peserta dan Dzawin berhasil memperoleh juara 2 dalam kompetisi ini.

6. Harapan 2 Kompetisi Stand Up Comedy Piala BI 2013

Piala BI adalah acara kompetisi yang diadakan oleh Bank Indonesia, dan pada tahun 2013 Piala BI mengadakan kompetisi di bidang stand up comedy dan diikuti oleh 120 peserta.

Acara Televisi:

1. Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) 4, Kompas TV 2014

Dalam acara ini Dzawin menjadi peserta dalam kompetisi stand comedy yang diikuti oleh peserta dari berbagai kota, dan ia berhasil menjadi juara 3 dala kompetisi ini.

2. SUPER, Kompas TV sejak Agustus 2014

SUPER adalah acara stand up comedy show yang disiarkan di Kompas TV, yang isinya penampilan dari tiga comica untuk tampil stand up dalam acara tersebut.

3. SUCI Playground, Kompas TV 2015

Acara ini adalah acara yang menampilkan para comedian yang berasal dari jebolan Stand Up Comedy Indonesia, untuk menghibur para penonton dengan materi lawakannya yang ditampilkan dengan stand up comedy.

4. Comic Story, Kompas TV 2015

Comic story adalah acara serial komedi situasi yang tayang di Kompas TV.

Serial komedi ini berbeda dari serial komedi lainnya karena menampilkan pemain yang sebagian besar merupakan pelawak tunggal atau komika terbaik jebolan kompetisi nasional di Indonesia.

Pengalaman Narasumber/ Bintang Tamu Stand Up Comedy TV:

1. Program Sebelas Dua Belas di Trans 7 pada tahun 2015

2. Program Stand Up Comedy Akademi 14 besar di Indosiar 2016 3. Program Stand Up Comedy akademi 16 besar di Indosiar 2016 4. Program Negeri ½ Demokrasi di TV One 2014

5. Program Stand Up Comedy Show di Metro TV 2015

Karya-Karya:

1. Menggelar Tour Stand Up Comedy 18 kota bertema Rule of Three

Tour stand up comedy ini diadakan di 18 kota di Indonesia dan diisi oleh

comica yang berhasil menjadi juara di kompetisi Stand Up Comedy Indonesia

di Kompas TV. Comica tersebut adalah Dzawin Nur Ikram, David, dan Abdur. Dengan tampil masing-masing di atas panggung dengan durasi 40 menit untuk menghibur masyarakat setempat.

2. Menulis Buku Stand Up Comedy

Buku ini bercerita tentang pengalaman Dzawin selama di Pondok Pesantren, dan buku ini merupakan sebuah buku nonfiksi.

3. Tour Stand Up Comedy “Di Balik Tawa” yang digelar di 10 kota

4. Membuat Youtube Chanel

Dalam konteks berdakwah melalui stand up comedy, Dzawin adalah

comica yang baik. Dan bisa dibilang jika Dzawin berdakwah melalui stand up

comedy dapat efektif untuk anak muda zaman sekarang yang lebih tertarik

menonton acara stand up comedy daripada acara dakwah di Telivisi.67 Dalam

67

Wawancara Pribadi dengan Fidi, pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

melakukan stand up comedy, Dzawin awalnya belum berniat untuk berdakwah. Tetapi ia berpikir ketika ia bias berbicara di depan orang banyak bahkan melalui Televisi nasional, kenapa ia harus berbicara hanya untuk melucu. Akhirnya Dzawin termotivasi harus ada pesan yang disampaikan dan bermanfaat bagi orang lain.68

68

Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

47

BAB IV

RETORIKA DAKWAH DZAWIN NUR IKRAM DALAM STAND UP COMEDY

A. Retorika Dzawin Nur Ikram dalam Mengemas Materi Dakwah melalui Stand Up Comedy

Retorika pada awalnya berkaitan dengan persuasi, sehingga retorika adalah seni penyusunan argumentasi dan pembuatan naskah pidato. Persuasi dapat diartikan sebagai metode komunikasi berupa ajakan, permohonan, atau bujukan yang lebih menyentuh emosi, yaitu aspek afeksi dari manusia.

Menurut Dzawin, retorika adalah setiap ungkapan atau gaya seni berbicara, setiap mubaligh atau orator ketika dia menyampaikan pesan kepada penontonnya yang menjadi sasaranya sehingga mereka dapat mencerna dengan baik dan apa yang orator sampaikan menyebabkan pendengarnya menjadi merasa mendapat ilmu. Kemudian penonton bisa memetik hikmahnya kemudian termotivasi untuk mengamalkannya, karena daya tarik dari retorika yang disampaikan orator tersebut telah tepat pada sasarannya.

Kepandaian seseorang dalam berbicara dapat merubah jalan pikiran orang lain ke dalam perbuatan yang lebih baik sesuai yang dikehendaki merupakan

suatu kepandaian berbicara. Dalam berdakwah, seorang da‟i juga dituntut agar memahami betul apa yang diinginkan oleh mad‟u agar dakwah yang disampaikan

benar-benar sampai kepada masyarakat sehingga dapat merubah jalan pikiran orang lain kepada ajaran yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam. Seni

berbicara yang baik akan memudahkan kepada pendengar untuk menerima dan mememahi apa yang disampaikan oleh seseorang.69

Menurut Aristoteles, ada tiga cara untuk mempengaruhi orang lain dalam retorika yaitu:

a. Ethos : anda harus bisa dan sanggup menunjukan pada khalayak bahwa

anda memiliki pengetahuan yang luas dan status yang terhormat.

b. Phatos : anda mampu menyentuh hati, khalayak (perasaan, emosi,

harapan, kebencian dan kasih sayang mereka).

c. Logos : anda harus meyakinkan khalayak dengan mengajukan bukti. Pada

situasi ini anda harus mendekati khalayak melalui otak atau pola pikir mereka.

Melihat dari tiga aspek tersebut, Dzawin telah melakukan ketiganya untuk mempengaruhi orang lain dalam retorika. Dimulai dari Ethos, Dzawin bisa dan sanggup menunjukan pada khalayak bahwa ia memiliki pengetahuan yang luas dan status yang terhormat di bidang stand up comedy. Dimulai dengan Dzawin yang mengawali penampilan perdananya di sebuah acara kampusnya, kemudian Dzawin berhasil menarik perhatian teman-teman kampusnya dengan penampilannya.

Setelah mengawali karir stand up comedy nya di kampus dan mengikuti banyak komunitas stand up comedy seperti Stand Up Comedy Depok, Serpong,

Stand Up Comedy Bogor dan Stand Up Comedy UIN Jakarta. Dzawin

memberanikan mengikuti ajang pencarian bakat Stand Up Comedy Indonesia

69

Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

(SUCI) 4 di Kompas TV pada tahun 2014 lalu. Dzawin mengikuti audisi tersebut di kota Bandung, dan dari banyaknya kontestan yang mengikuti ajang pencarian bakat tersebut, hanya 45 finalis yang mendapat golden ticket, dan dari 45 finalis tersebut Dzawin berhasil meraih juara 3 di SUCI 4.70

Dan sejak saat itu, sampai sekarang ia masih sering tampil dan diundang di berbagai acara stand up comedy baik yang disiarkan di TV maupun juga yang tidak disiarkan di Televisi. Dan Dzawin berhasil meyakinkan masyarakat bahwa beliau mempunyai ethos dalam penampilan stand up comedy nya.

Kemudian dari segi phatos, Dzawin mampu menyentuh hati dari (perasaaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang) dari penonton yang menyaksikan stand up comedy nya. Dimulai dari para juri Stand Up Comedy Indonesia yang sangat menyukai materi stand up nya yang berbau Islam dan

Pondok Pesantren sehingga ia mempunyai julukan “Komika Syariah” yang diberikan oleh para juri.71

Selain itu, Dzawin juga berhasil membuat teman yang bernaung di dalam satu komunitas Stand Up UIN Jakarta menjadikannya panutan di dalam stand up. Karena bukan hanya untuk melucu, Dzawin selalu memasukkan pesan penting di dalam stand up nya. “Stand up nya Dzawin itu lucu dan bergizi. Bergizi karena ada pesan penting yang disampaikan di dalam stand up nya” ucap fidi salah satu

teman Dzawin dalam komunitas Stand Up Comedy UIN Jakarta.72

70

Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

71

(STAND UP DZAWIN LAPmi)

72

Wawancara Pribadi dengan Fidi, pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

Fidi berpendapat bahwa ia sangat suka dengan penampilan stand up Dzawin, karena Dzawin dapat stand up seakan-akan sedang mengobrol dengan penontonnya sehingga penonton dapat tertawa dan terbawa suasana dalam penampilannya. 73 Dan ia selalu mudah menangkap pesan penting yang disampaikan oleh Dzawin ketika Dzawin tampil di atas panggung. Menurutnya, cara Dzawin menyampaikan pesan dakwah melalui stand up adalah cara yang dangat efektif untuk anak muda zaman sekarang yang lebih sering menonton acara seperti stand up comedy daripada acara ceramah dari ustad.

Lalu dari segi Logos, Dzawin dapat mempengaruhi khalayak dengan ilmu dan pola pikir yang ia miliki. Dari latar belakang pendidikannya yang berasal dari lulusan Pondok Pesantren Latansa di Banten dan sekarang menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri Jakarta, Dzawin sering memasukkan pesan-pesan dakwah di dalam penampilan stand up nya. Mulai dari tentang kehidupan di dalam pesantren sampai dengan tentang ajaran-ajaran agama Islam yang ia pelajari selama menjadi santri di Pondok Pesantren.

1. Model Retorika Dzawin Nur Ikram

Seni berbicara merupakan rasa atau warna yang melengkapi setiap kata yang terlontar dalam berkomunikasi, sehingga setiap tutur kata yang keluar dari lisan menjadi indah untuk didengar bagi siapa saja yang mendengarkannya.

Mengenai pembagian bentuk retorika P. Dori Wuwur Hendrikus membagi ke dalam 3, yaitu:

a. Gaya retorika monologika atau monolog. Seni berbicara secara monolog dimana hanya ada seorang saja yang berbicara, dalam model komunikasi

73

Wawancara Pribadi dengan Fidi, pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

ini biasanya terjadi dalam proses pidato yang bersifat satu arah, sebab hanya satu orang yang berbicara (komunikator), dan yang lain hanya sebagai pendengar (komunikan).

b. Dialogika, seni berbicara secara dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara mengambil bagian dalam suatu proses pembicaraan. Gaya retorika ini biasanya memang jarang ditemui dalam acara-acara pidato atau orasi politik yang dihadiri banyak orang (massa) di sebuah lapangan terbuka.

c. Pembinaan teknik berbicara. Efektifitas monologika dan dialogika tergantung pada teknik bicara. Bahkan teknik bicara ini menjadi syarat penting dalam retorika. Mulai dari bagaimana cara ia mengatur pernafasan, teknik membina suara dan berbicara. Semua harus diperhatikan dan diatur agar bicaranya bias menjadi efektif.

Dari ketiga pengertian di atas retorika yang digunakan Dzawin Nur Ikram adalah Monologika karena pemakaian gaya retorika seperti ini penampilan stand

up comedy Dzawin dapat berjalan dengan baik. Dan penonton dapat lebih paham

apa dan apa yang disampaikan lebih dapat menyerap pesan dakwahnya. Karena pembicara hanya ada satu orang maka penonton akan lebih terfokus kepadanya.

Berbeda dengan Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Retorika Modern, beliau membagi retorika menjadi 3 bentuk yaitu:

d. Informatif

Pidato informatif, seperti namanya, bertujuan untuk menyampaikan informasi. Pidato informatif merupakan upaya untuk menanamkan pengertian. Karena itu, secara keseluruhan, pidato informatif harus jelas, logis, dan sistematis.

e. Persuasif

Pidato persuasif adalah pidato yang memiliki tujuan untuk menarik perhatian, meyakinkan dan menyentuh atau menggerakkan hati pendengarnya untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh orator.

f. Rekreatif

Pidato rekreatif adalah pidato yang bertujuan untuk menggembirakan, melepaskan ketegangan, menggairahkan suasana atau sekedar memberikan selingan yang enak setelah rangkaian acara yang melelahkan. Pidato rekreatif tidak selalu melucu. Orator dapat menceritakan pengalaman yang luar biasa, eksotik, atau cerita yang aneh tetapi nyata atau aneh tetapi tidak nyata.

Dilihat dari pengertian di atas, retorika yang digunakan Dzawin dalam

stand up comedy masuk ke dalam bentuk retorika rekreatif. Karena di dalam

penampilannya Dzawin bertujuan untuk membuat penonton terhibur dengan membawakan cerita-cerita atau pengalaman yang dialami olehnya, seperti menceritakan pengalaman pribadinya selama ia menjadi santri di Pondok Pesantren dan dikemas menjadi sebua cerita yang lucu dan ia bawakan dalam stand up comedy.

2. Penerapan Retorika dalam Stand Up Comedy Dzawin Nur Ikram

Penerapan stand up comedy yang efektif menurut Dzawin, yaitu dengan mengetahui peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi saat ini atau dapat dikatakan hal-hal yang sedang banyak dijadikan pembicaraan saat ini karena ini sesuatu yang faktual dan akurat menjadi sebuah bahan retorika.

Menurut Dzawin bahwa dalam stand up ada faktor-faktor atau aspek dalam

stand up comedy yaitu lucu dan bermanfaat. Menurut Dzawin retorika dengan

stand up comedy juga sangat berhubungan karena stand up comedy adalah untuk

berbicara yang bertujuan untuk menghibur penonton dan retorika adalah sebagai alat untuk bagaimana stand up comedy itu menjadi enak dan nyaman untuk didengar dan dipahami oleh penonton. Saat stand up comedy seorang comica harus memiliki seni dan gaya penyampaian maka disitulah retorika berperan untuk keberhasilan stand up comedy itu sendiri.74

Penerapan retorika sangat penting demi menunjang keberhasilan dalam stand

up comedy. Penerapan retorika harus tepat pada tujuan dan sasaran mengingat

bervariasinya tingkat kesadaran dan kemampuan daya nalar masyarakat. Dalam pelaksanaan retorika dakwah dengan stand up comedy Dzawin mempersiapkan tahapan-tahapan, seperti menguasai dan menentukan topik yang akan dibahas, dan penyampaian dengan gaya bahasa yang baik,serta bagaimana humor yang membangunkan suasana penonton. Untuk memudahkan penulis dalam melakukan jawaban terhadap penerapan retorika dakwah dalam stand up comedy yang Dzawin gunakan, maka penulis membaginya dalam beberapa langkah, yaitu:

a. Di awal penampilan stand up comedy

Di awal penampilannya, Dzawin menyapa penonton dengan mengucapkan salam terlebih dahulu dengan intonasi yang lumayan cepat sambil mengangkat tangannya ke atas, setelah itu dilanjutkan dengan menanyakan kabar penonton seperti berikut:

74

Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

ya assalamualaikum, ini gimana kabarnya pada sehat ya? Alhamdulillah Sehat kan? Sehat yaaaaa.”

Hampir di semua penampilan stand up comedy Dzawin melakukan salam yang sama setiap mengawali penampilannya di atas panggung.

b. Pertengahan penampilan stand up comedy

Setelah mengawali penampilannya dengan menyampaikan salam dan menyapa penonton, Dzawin menyampaikan materi dakwahnya melalui stand up

ccomedy kepada penonton sesuai dengan tema yang sudah ia tentukan. Seperti

berikut:

“ Kalo menurut gua penyakit itu bisa dibagi menjadi dua ya, yang pertama penyakit fisik terus yang ke dua penyakit hati. Penyakit fisik itu bisa diobati dengan obat-obatan, tapi sedangkan penyakit hati itu tidak bisa diobati dengan amoxilin, parasetamol, alkohol, revanol,bahenol hmmm ga bisaaaa. penyakit fisik itu ga bisa bikin kita masuk neraka, tapi penyakit hati sudah pasti bisa bikin kita masuk neraka. Ga ada kan, orang ga jadi masuk surga karna punya panu di pahanya.

iya penyakit hati salah satunya yaitu dengki. Dengki yaitu seneng ngeliat orang lain susah, susah banget ngeliat orang lain lagi seneng. Liat orang lain beli mobil baru “hemmm paling juga hasil korupsi”, liat orang beli motor baru “yah paling juga boleh kredit”, liat tetangga punya istri baru “ah paling juga second” hahaha ga boleh ya.

Dalam penampilannya, Dzawin menggunakan pemilihan bahasa yang mudah dipahami dan dicerna oleh penonton. Menurut Dzawin seorang comica

harus cerdas dalam menata bahasa, memilih kata yang digunakan, serta mengemasnya dengan sangat menarik sehingga penonton mau dan dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan oleh comica. Dalam dalam retorika, bahasa lisan harus menggunakan kata-kata yang jelas, tepat, dan menarik.75

Sedangkan dalam penampilannya saat Dzawin dakwah melalui stand up

comedy, Dzawin selalu memperhatikan beberapa hal yaitu:

a. Vocal

1) Volume Dzawin dalam menyampaikan dakwahnya melalui stand up bersifat sedang karena sudah menggunakan sound system yang memang sudah tentu bisa diatur tinggi dan rendahnya suara. Tidak sering juga Dzawin menggunakan volume yang agak tinggi dengan melihat banyaknya penonton yang hadir.

2) Artikulasi Dzawin sangat jelas dalam pengucapan kata dan kalimat saat stand up comedy.76

b. Fisik

1) Pose Dzawin sangat sederhana dan tenang saat penampilan stand up nya. Dari segi penampilan, Dzawin menggunakan pakaian sesuai tempat yang ia hadiri. Ketika acara tersebut santai, Dzawin hanya menggunakan kaos dan celana jeans panjang. Namun ketika acaranya formal Dzawin memakai kemeja atau baju koko serta celana panjang.

75

Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

76

Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

2) Gesture (bahasa tubuh) Dzawin tidak berlebihan. Saat tampil stand up Dzawin menggunakan bahasa tubuh sesuai dengan apa yang disampaikan, karena bukan hanya dalam penggunaan bahasa, namun bahasa tubuh menjadi pelengkap untuk menekankan pokok-pokok tertentu.

3) Mimik Dzawin yang selalu ditampilkan adalah senyuman dengan penuh keceriaan yang bersahabat. Karena saat tampil di atas panggung seseorang harus menampilkan keceriaan untuk menghidupkan suasana penonton.

Dalam menyampaikan stand up comedy, Dzawin selalu menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna oleh penonton. Sehingga apa yang disampaikan dapat diambil pesannya secara langsung oleh penonton.

c. Di akhir penampilan stand up comedy

Setelah sukses di atas penggung stand up comedy, Dzawin menutup penampilannya dengan memberikan salam dan membungkuk seraya melambaikan tangan. Sambil mengatakan “ Nama gua Dzawin, Assalamualaikum Wr. Wb” dan diiringi oleh tepuk tangan penonton.

B. Isi Pesan Dakwah Dzawin Nur Ikram

Penggunaan materi dakwah saat stand up comedy sebenarnya hanya sebagai pelengkap saja. Tanpa materi dakwah sebenarnya isi stand up comedy tetap mempunyai daya tarik yang kuat untuk penonton, jadi materi dakwah itu bersifat sisipan, boleh ada atau tidak. Kembali lagi kepada karakter dan ilmu

pengetahun yang dimiliki oleh comica itu sendiri. Yang terpenting penonton mendengarkan dan meresapi pesan yang disampaikan oleh comica dengan baik.

Menurut Dzawin, memasukkan materi dakwah di dalam stand up comedy itu adalah hal yang cukup penting dalam penampilannya. Karena dia termotivasi bukan hanya membuat penonton tertawa dan terhibur saja, melainkan ketika penonton selesai menyaksikan penampilan stand up nya penonton dapat memetik pelajaran dari apa yang disampaikan oleh Dzawin di atas panggung. Karena sebenarnya apabila kita menyampaikan pesan dakwah terlalu serius maka akan menciptakan suasana yang bisa membuat penonton bosan.77

Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk menyampaikan dakwah kepada

muslim lainnya seperti Dzawin mengatakan “Ketika saya diberi kesempatan

beberapa menit, saya berpikir kenapa saya tidak menyapaikan sesuatu yang lebih bermanfaat di dalam stand up comedy. Untuk itu ya saya termotivasi untuk

menyampaikan hal yang baik, sampaikanlah walau hanya satu ayat”.78

Untuk itu dibeberapa penampilannya Dzawin menyelipkan pesan dakwah di dalam penampilannya.

Dakwah menurut Dzawin adalah mengajak, menghimbau dan menganjurkan manusia kepada kebaikan dan bagaimana kita mampu mensyiarkan walaupun hanya satu ayat yang kita punya dengan menyampaikannya dengan baik. Dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat agar senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhkan larangannya.79

77

Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

78

Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

79

Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.

Adapun metode dakwah yang Dzawin gunakan lebih sering menggunakan metode maui’zatul hasanah yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat yang baik atau menyampaikan ajara-ajaran Islam dengan rasa kasih sayang

Dokumen terkait