• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus Bank Mega

Dalam dokumen 343801120 Analisis Kasus Bank Mega (Halaman 26-36)

 by rahadiamuba on Feb 17, 2016 Report Category: Documents Download: 6 Comment: 0 78 views Share Comments Description

CG PEMBAHASAN KASUS BANK MEGA Download Kasus Bank Mega

Transcript

PENDAHULUAN Pada umumnya Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima Simpanan, Giro, Tabungan dan Deposito. Kemudian Bank dikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang, atau menerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, air,

pajak, uang kuliah dan sebagainya. Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakat serta memberikan jasanya dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang.Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama Bank yaitu: 1. Bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. 2. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya 3. Bank sebagai lembaga yang memperlancar transaksi perdagangan dan predaran uang. Namun hal ini tidak sesuai dengan praktek yang dillakukan oleh Bank Mega. Bank tersebut telah melakukan pembobolan dana PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara sehingga hal ini merupakan tindak pidana pencucian uang. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK) menyimpulkan kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara di PT Bank Mega Tbk, merupakan tindak pidana pencucian uang. Wakil Ketua PPATK Gunadi mengatakan aliran dana Elnusa mengarah ke perorangan dan diinvestasikan di deposito. Sedangkan dana Pemkab Batubara mengarah ke rekening perseorangan dan diinvestasikan deposito. PEMBAHASAN a. Kasus Pegawai Bank Mega Terlibat Kasus Pembobolan Dana Elnusa Bank Indonesia (BI) menyatakan, kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk (ELSA) melibatkan langsung oknum pegawai PT Bank Mega Tbk (Bank Mega). Hal tersebut diketahui BI usai pemeriksaan internal yang dilakukan oleh bank sentral kepada Bank Mega. Kasat Fismondep Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Aris Munandar

sebelumnya juga mengatakan, pembobolan dana itu juga menggaet sejumlah pihak antara lain Kepala Cabang Bank Mega Jababeka berinisial IHB. Dalam pembobolan dana PT Elnusa sebesar Rp 111 milia r ini, modus yang dilakukan dengan pemalsuan tandatangan dokumen pengalihan dana. Nah, pemalsuan ini tidak akan mulus tanpa bantuan pihak bank. Sebelumnya BI memang memanggil manajemen Bank Mega. Adapun yang hadir yakni Direktur Kepatuhan Bank Mega, Direktur Operasional dan Satuan Kerja Audit Intern Bank Mega. Ketua PPATK menjelaskan, berdasarkan penelusuran PPATK sejak April 2011, dalam kasus Elnusa terdapat 33 laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) dan 69 laporan

transaksi keuangan tunai (LTKT). Untuk Dana Pemkab Batubara, terdapat 18 LTKM dan 34 LTKT. Saat ini, PPATK telah mengirim laporan tersebut kepada penyidik Polda dan Kejaksaan Agung. Seperti

diketahui, telah terjadi kasus pembobolan dana milik Elnusa di Bank Mega sebesar Rp 111 miliar oleh direktur keuangannya, Santun Nainggolan. Manajemen Elnusa akhirnya memecat Santun yang dulu juga pernah menjabat sebagai presiden direktur Sempati Air yang sudah bangkrut. Manajemen Elnusa juga memastikan bahwa hilangnya dana deposito Rp 111 miliar tidak mempengaruhi kinerja perseroan. Penempatan deposito ini sedianya merupakan dana operasional cadangan untuk tiga bulan ke depan. Pembobolan bank terjadi bukan hanya sistem pengawasan yang lemah, namun juga m asalah sumber daya manusia (SDM) perbankan. BI meminta, ke depan agar bank lebih mengawasi kualitas SDM. BI akan menilai kebijakan human capital oleh bank sebagai bagian dari penilaian risiko operasional. Seperti

diketahui, Elnusa mulai menempatkan dana di Bank Mega Cabang Jababeka, Cikarang, sejak 7

September 2009 hingga mencapai Rp161 miliar. Dana itu terbagi dalam lima bilyet deposito berjangka waktu antara 1-3 bulan. Seluruh dana telah ditransfer Elnusa dan diterima Bank Mega. Saat ini saldo deposito tersebut sebesar Rp111 miliar, deposito senilai Rp50 miliar pernah dicairkan Elnusa pada tanggal 5 Maret 2010, dan dananya telah diterima dengan baik di rekening sesuai perintah Elnusa. Permasalahan ini baru diketahui ketika Elnusa akan mencairkan deposito tersebut pada 19 April 2011.

Menurut kepala cabang Bank Mega Jababeka,Cikarang, penempatan dana itu sudah tidak ada karena telah dicairkan. Elnusa lalu mempertanyakan sistem dan prosedur yang ada di Bank Mega. b. Kasus Pemkab Batubara di PT Bank Mega Tbk Dalam kasus dana Pemkab Batubara, PPATK telah membekukan 10 rekening yang dicurigai menerima dana dari rekening Pemkab Batubara yang ada di Bank Mega Jababeka Modus pembobolan dana Pemkab Batubara, Sumtera Utara senilai Rp 80 miliar di Bank Mega Cabang Jababeka, mirip dengan kasus bobolnya dana Elnusa di bank tersebut. Dari penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan jajaran Kejaksaan Agung diperoleh keterangan sementara, uang Pemkab Batubara dialirkan ke PT Noble Mandiri Invesment dan PT Pacific Fortune Management oleh sejumlah perantara yang berharap bisa menarik keuntungan dari hal tersebut. Modus dari kasus ini adalah

pemindahan rekening bank atas nama pemerintah daerah (pemda) yang berada di bank pembangunan daerah (BPD) yakni Bank Sumut ke bank swasta dengan iming-iming tingginya nilai jasa bunga yang akan diberikan pihak bank swasta.Juga dengan sistem deposito on call yang dapat memberikan kesempatan bagi para nasabah untuk melakukan penarikan deposito kapan saja. Namun, pengacara Kepala Cabang Bank Mega Jababeka Itman Harry Basuki (IHB), Dwi Heri Sulistiawan langsung menepis anggapan bahwa kliennya terlibat dalam kasus ini, apalagi disebut-sebut menerima fee dari pejabat Pemkab Batubara dalam penempatan dana Rp 80 miliar di Bank Mega cabang Jababeka. Menurutnya, justru Itman telah melakukan prosedur yang benar dalam pencairan dana Pemkab Batu Bara. Ia membantah pernyataan pihak Kejaksaan Agung bahwa kliennya mengiming-imingi pejabat Pemkab Batu Bara dengan bunga tinggi untuk mendepositokan dananya di Bank Mega. Dalam pemeriksaan itu, kliennya juga telah menyampaikan bahwa proses pendepositoan dana Pemkab dilakukan sesuai prosedur, alias tak menyalahi aturan perbankan. “Dengan rate 7 persen per tahun, bukan 7 persen per 3 bulan. Itu produk jasa perbankan biasa,― ucapnya. Lantaran itu, dana Pemkab tersebut lalu disimpan di Bank Mega oleh Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Batubara Yos Rauke dan Bendahara Umum Daerah Fadil Kurniawan selaku kuasa kas Pemkab Batubara. Tapi dalam

perkembangannya, dia mengaku tidak tahu menahu kenapa dan bagaimana dana tersebut

diinvestasikan ke dua perusahaan investasi. Yang jelas, Kejagung tak mau kecolongan. Sinyalemen adanya peran Kepala Cabang Bank Mega Jababeka, Itman Harry Basuki yang dijadikan tersangka oleh kepolisian dalam kasus pembobolan dana PT Elnusa dengan modus operandi serupa, yakni hilangnya dana Pemerintah Kabupaten Batubara Rp 80 miliar di Bank Mega, ditelusuri. Kapuspenkum Kejagung Noor Rochmat menduga, yang bersangkutan memiliki keterkaitan dalam kasus hilangnya dana Pemkab Batubara di Bank Mega, Jababeka. dia juga mengatakan bahwa kasus ini mirip dengan kasus yang dialami oleh PT Elnusa. KESIMPULAN Pembobolan bank terjadi bukan hanya sistem pengawasan yang lemah, namun juga masalah sumber daya manusia (SDM) perbankan. BI meminta, ke depan agar bank lebih mengawasi kualitas SDM. Untuk mencegah agar tidak terjadi lagi kasus pembobolan bank,

setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah (dalam hal ini BI). Pertama, dengan memperkuat penegakan hukum. Cara ini memang klise, namun untuk mewujudkan law enforcement, salah satu prasyarat utamanya adalah membersihkan aparat penegak hukum. Jika jaksa, polisi, ataupun hakim masih kotor, maka penegakan hukum sulit diwujudkan. Kedua, dengan memperbaiki dua

kelemahan mendasar BI: pengawasan dan koordinasi. Dua hal ini harus terus-menerus diperbaiki karena selama ini dijadikan jalan bagi pembobol bank untuk beraksi. Sistem perbankan sebenarnya cukup kuat untuk mencegah pembobolan oleh orang dalam tapi faktanya tidak bisa menjamin 100%. Ketiga, yaitu memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi. Tidak hanya dari sisi skill dan knowledge namun lebih penting dari itu attitude, yang menyangkut kejujuran dan komitmen tinggi pada profesi bankir. Semuanya harus dipenuhi guna

dan dunia usaha. Sedangkan, cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kasusnya adalah 1. memperkuat penegakan hukum. 2. memperbaiki dua kelemahan mendasar BI: pengawasan dan koordinasi. 3. memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi. 1

X

Recommended

Produk Bank Mega

1 Produk & Layanan Produk dan layanan Bank Mega sebagai solusi bagi kebutuhan Nasabah. INDIVIDU Simpanan Pinjaman Kartu Kredit Elektronik Banking Kartu Debit ATM Autopay…

Bank mega syariah

Mega Giro Dengan lebih dari 300 kantor cabang Bank Mega di seluruh Indonesia, transaksi menggunakan Cek dan Bilyet Giro Bank Mega akan menjadi mudah dan bisa diterima oleh…

Laporan Keuangan Bank Mega

LAPORAN KEUANGAN PT. BANK MEGA Tbk. dAN ENTITAS ANAK Per 31 MA R E T 2011 dengan angk a perbandingan per 31 MA R E T 2010 / Dalam Jutaan Rupiah sinergi untuk  pertumbuhan…

Syariah - Bank Mega

Slide 1 OLEH Tiara Nathasya (1434031050) M. Rianto Hermawan (14340310) Evan Pradipta (14340310) BANK MEGA SYARIAH Sejarah Singkat & Dewan Komisar is Struktur

Organisasi…

Tutorial Repro Logo Bank Mega

Aslinya artikel ini ditulis untuk adik-adik di SMA PGRI 1 Banjarbaru, pelaja ran T.I.K. Tapi buat siapa saja yang baru belajar juga bisa mencoba berlatih, dengan mengikuti…

Bank Mega Annual Report 2007_2105

Visi Kami menjadi kebanggaan bangsa Misi Kami mewujudkan hubungan baik yang  berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan yang prima dan

kemampuan kinerja…

1 Bank Mega Laporan Keuangan Sept 08

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2008 DAN 2007 Daftar Isi Halaman

 Neraca…………...………. ……...…

Kinerja 3 Bank Swasta (BCA, Mega, Niaga)

Tugas ini adalah mengenai kinerja 3 bank swasta yang cukup besar di Indonesia dan mengambil sample bank BCA, Mega, dan Niaga. Penilaian kinerja didasarkan pada beberapa rasio…

Chairul tanjung.bos trans tv & bank mega

1. www.rajaebookgratis.com CHAIRUL TANJUNG SUKSES BISNIS DI SAAT

KRISISBelakangan adalahini,sosokChairulTanjungpengusahayangnamanya paling banyak disebut ketika berbicaramengenaipetabarupengusaha…

TUGAS 4,ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK MEGA SYARIAH

TUGAS 4,ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK MEGA SYARIAH. RONI PEERDANA PUTRA 20110730054. A nalisis Neraca :. - PowerPoint PPT Presentation

Surat Pengajuan Ke Bpn & Bank Mega

ui

Iklan Laporan Keuangan Bank Mega - Maret 2013

KANTOR PUSAT : Menara Bank Mega, Jl. Kapten Tendean 12-14A Jakarta 12790, Telp. (021) 7917 5000 (Hunting), Fax. (021) 7018 7100 †¢ MegaCall : (021) 7917 5555 †¢

Outline Kasus Bank Global

KASUS BANK GLOBAL Mata Kuliah : Etika Bisnis MAKSI-PPAk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1. 2. 3. 4. Anita Puspita Dewi David Marganti Bakara Dini Paramita Sapaty Maria…

Kasus Bank Lippo Updated

Profil perusahaan PT Bank Lippo Tbk merupakan perusahaan yang menyediakan produk  perbankan umum dan pelayanan dengan segmen konsumen dan perusahaan di Indonesia.

Perusahaan…

Kasus Bank Century

INILAH.COM, Jakarta - Bank Century menempuh 5 strategi transformasi bisnis untuk

mempercepat pemulihan dalam upaya percepatan penyehatan. Menurut Presdir Bank Century Tbk,…

Analisis Kasus Rahasia Bank

ANALISIS PERKARA TINDAK PIDANA DI BIDANG PERBANKAN DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 942 K/Pid/2007 KELAS Reguler RUANG E302 Kelompok  Nomor 12 056. 057. 058. 059. 060. 0806341564…

Analisis Kasus Bank Lippo

Timbulnya kasus ini mengakibatkan terungkapnya kenyataan bahwa mekanis me good corporate governance yang baik belum diterapkan. Hal ini dapat menjadi pemicu perusahaan atau…

Kasus Bank Century Uwa

Kasus bank century , Opini Publik dan Pendalaman Demokrasi Ahluwalia Boediono-Sri Mulyani (inilah.com/Agung Rajasa) INILAH.COM, Jakarta - Opini publik telah membuat Wapres…

Kasus Bank Lippo

Pelanggaran kode etik bank LIppo

Kasus Bank Bali (1)

Bank Bali Scandal

View more

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyimpulkan kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara di PT Bank Mega Tbk, merupakan tindak pidana pencucian uang. Wakil Ketua PPATK Gunadi mengatakan aliran dana Elnusa mengarah ke perorangan dan diinvestasikan di deposito. Sedangkan dana Pemkab Batubara mengarah ke rekening perseorangan dan diinvestasikan deposito.

 “Kami juga menemukan adanya penyalahgunaan Jabatan di Bank Mega Cabang Bekasi -Jababeka,” kata Gunadi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI, Rabu (25/5).

Gunadi menjelaskan, berdasarkan penelusuran PPATK sejak April 2011, dalam kasus Elnusa terdapat 33 laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) dan 69 laporan transaksi keuangan tunai (LTKT). Untuk Dana Pemkab Batubara, terdapat 18 LTKM dan 34 LTKT. Saat ini, PPATK telah mengirim laporan tersebut kepada penyidik Polda dan Kejaksaan Agung. Dalam kasus dana Pemkab Batubara, PPATK telah membekukan 10 rekening yang dicurigai menerima dana dari rekening Pemkab Batubara yang ada di Bank Mega Jababeka. “Kami menstop 10 rekening yang ditengarai dari rekening Pemerintah Kabupaten Batubara yang  jumlahnya senilai Rp4,4 miliar,” tuturnya.

Menurut Gunadi, uang Rp4,4 miliar itu bisa dapat menjadikan asset recovery   Bank Mega. Selain itu, PPATK menemukan adanya kesamaan modus yang terjadi pada pembobolan di Bank Mega yakni adanya tindak pidana pencucian uang.

Atas kasus ini, PPATK memberikan lima rekomendasi kepada Bank Indonesia (BI) agar lebih mengamankan sistem perbankan nasional. Pertama, penyidik dan penuntut umum harus

mencantumkan adanya pengenaan sanksi pidana pencucian uang sesuai dengan Pasal 7 Undang-undang tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU).

Kedua, PPATK mengusulkan peningkatan kerjasama antar bank dan penyedia jasa keuangan lainnya dalam membantu proses penyelamatan dana hasil tindak pidana seperti penundaan transaksi dalam Pasal 26 Undang-undang PPTPPU.

Ketiga, peningkatan peran aktif penyedia jasa keuangan, PPATK dan penegak hukum untuk melaksanakan kewenangan yang diberikan UU PPTPPU, seperti penundaan transaksi, penghentian sementara transaksi dan pemblokiran guna mencegah berpindahnya dana dari hasil tindak pidana.

Kelima, penyedia jasa keuangan khususnya bank wajib melakukan enhanced due diligence dalam hal terdapat transaksi penempatan Deposito on Call   (DoC) dana milik Pemerintah Daerah/BUMN dalam jumlah yang signifikan atau besar pada kantor cabang bank atau cabang pembantu bank yang relatif kecil.

Sekadar catatan, Pasal 7 UU PPTPPU menyatakan, selain terkena sanksi denda, korporasi bisa terancam izin usahanya. Sanksi berat ini berlaku jika perusahaan ikut terlibat atau menikmati hasil kejahatan. Sanksi paling ringan berupa denda maksimal Rp1 miliar, bila bank sebagai penyedia jasa keuangan sengaja tidak melaporkan keberadaan transaksi mencurigakan.

BI sendiri baru saja menjatuhkan sanksi kepada Bank Mega terkait kasus pembobolan dana Elnusa sebesar Rp111 miliar dan Pemkab Batubara Rp80 miliar. Namun, BI memutuskan tidak mencabut izin usaha bank milik taipan Chairul Tanjung tersebut.

Keputusan RDG

Rapat Dewan Gubernur BI tanggal 23 Mei 2011 memutuskan; Pertama, mengenakan sanksi kepada Bank Mega dengan menghentikan penambahan nasabah DoC baru dan perpanjangan DoC lama, termasuk untuk produk sejenis seperti Negotiable Certificate of Deposit  (NCD), selama satu tahun, menghentikan pembukaan jaringan kantor baru selama satu tahun. Sanksi tersebut berlaku sejak 24 Mei 2011.

Kedua, BI akan melakukan fit and proper test   terhadap manajemen dan pejabat eksekutif Bank Mega. Ketiga, BI menginstruksikan Bank Mega untuk mereview seluruh kebijakan dan prosedur, khususnya aktivitas pendanaan (funding) termasuk penetapan target, limit dan kewenangan untuk kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan individu, baik nominal maupun suku bunga, pengaturan wilayah kerja kantor serta mekanisme inisiasi nasabah baru.

BI juga menginstruksikan agar Bank Mega untuk memperbaiki fungsi internal control   dan risk management , termasuk kecukupan jumlah auditor di setiap kantor, proses check and balance baik melalui tahapan kewenangan maupun sistem, fungsi pengawasan kantor pusat terhadap kantor-kantor di bawahnya dan pri nsip know your employee.

Kemudian, bank sentral meminta Bank Mega memberhentikan pegawai di bawah pejabat eksekutif yang terlibat dalam kasus dana nasabah atas nama PT Elnusa dan dana Pemkab Batubara, Sumatera Utara di KCP Bekasi Jababeka. Bank Mega juga diinstruksikan segera membentuk escrow account  senilai dana Elnusa dan Pemkab Batubara.

Pencairan escrow account  tersebut hanya dapat dilakukan dengan persetujuan BI dalam hal sudah tidak terdapat sengketa antara bank dengan nasabah, baik yang diselesaikan melalui keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atau melalui kesepakatan para pihak.

Dalam dokumen 343801120 Analisis Kasus Bank Mega (Halaman 26-36)

Dokumen terkait