• Tidak ada hasil yang ditemukan

343801120 Analisis Kasus Bank Mega

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "343801120 Analisis Kasus Bank Mega"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

“ANALISIS KASUS BANK MEGA” “ANALISIS KASUS BANK MEGA” Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Matakuliah Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Matakuliah

Seminar Kebijakan Bisnis yang dibina oleh Ibu Hanifa Maulani Ramadhan, S.AB., M.AB. Seminar Kebijakan Bisnis yang dibina oleh Ibu Hanifa Maulani Ramadhan, S.AB., M.AB.

Oleh Oleh

1.

1. Ide Ide Wahyu Wahyu Safitri Safitri (145030200(145030200111102)111102) 2.

2. Konia Konia Meta Meta Alfiah Alfiah (145030200(145030200111030)111030) 3.

3. Sahensa Sahensa Abi Abi Diarga Diarga (145030201(145030201111117)111117) 4.

4. Yuliana Yuliana Prasiska Prasiska (145030201(145030201111126)111126) 5.

5. Raudhatul Raudhatul Karimah Karimah (145030200(145030200111028)111028) 6.

6. Enggar Enggar Risky Risky Riadytama Riadytama (145030201(145030201111007)111007)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

MALANG

2017

2017

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan izin kepada Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan izin kepada  penulis,

 penulis, sehingga sehingga penulis penulis dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah makalah ini ini dengan dengan judul judul ““ Analisis  Analisis Kasus Kasus BankBank  Mega”

 Mega”

Tugas ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar kebijakan bisnis. Dan Tugas ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar kebijakan bisnis. Dan  juga saya mengucapkan terima kasih kepada yang telah mendu

 juga saya mengucapkan terima kasih kepada yang telah mendukung selesainya makalah ini.kung selesainya makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya.Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan dalam isi maupun sistematikanya.Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan saya.Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk wawasan saya.Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan bagi pembaca.

khususnya bagi kami dan bagi pembaca.

Malang, 27 Februari 2017 Malang, 27 Februari 2017

Penyusun Penyusun

(3)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan izin kepada Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan izin kepada  penulis,

 penulis, sehingga sehingga penulis penulis dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah makalah ini ini dengan dengan judul judul ““ Analisis  Analisis Kasus Kasus BankBank  Mega”

 Mega”

Tugas ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar kebijakan bisnis. Dan Tugas ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar kebijakan bisnis. Dan  juga saya mengucapkan terima kasih kepada yang telah mendu

 juga saya mengucapkan terima kasih kepada yang telah mendukung selesainya makalah ini.kung selesainya makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya.Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan dalam isi maupun sistematikanya.Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan saya.Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk wawasan saya.Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan bagi pembaca.

khususnya bagi kami dan bagi pembaca.

Malang, 27 Februari 2017 Malang, 27 Februari 2017

Penyusun Penyusun

(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... . 22 DAFTAR

DAFTAR ISI ...ISI ... ... 33 BAB I

BAB I PENDAHULUAN ...PENDAHULUAN ... ... 44 1.1

1.1 Latar Latar Belakang Belakang ... ... 44 1.2

1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... ... 44 1.3

1.3 Tujuan...Tujuan... ... 44 BAB II

BAB II PEMBAHASAN ...PEMBAHASAN ... ... 55 2.1

2.1 Kasus Kasus Dana Dana Elnusa Elnusa dan dan Kasus Kasus Pemkab Pemkab Batu Batu Bara Bara di di PT. PT. Bank Bank Mega Mega Tbk Tbk ... ... 55 2.2

2.2 Bagian Bagian Pemeriksaan Pemeriksaan Strategi Strategi ... . 77 2.2.1

2.2.1 Situasi Situasi Saat Saat Ini Ini ... ... 77 2.3

2.3 Analisis Analisis SWOT SWOT Awal Awal ... ... 77 2.3.1

2.3.1 Tata Tata Kelola Kelola Perusahaan...Perusahaan... ... 77 2.3.2

2.3.2 Lingkungan Lingkungan Eksternal Eksternal (EFAS) (EFAS) : : Peluang Peluang dan dan Ancaman Ancaman (SWOT)(SWOT)... ... 88 2.3.3

2.3.3 Lingkungan Lingkungan Internal Internal (IFAS): (IFAS): Kekuatan Kekuatan dan dan Kelemahan Kelemahan (SWOT) (SWOT) ... ... 1010 2.3.4

2.3.4 Analisis Analisis Faktor Faktor Strategis Strategis (PSAK) (PSAK) ... ... 1111 2.4

2.4 Analisis Analisis SWOT SWOT Akhir. Akhir. Rekomendasi Rekomendasi dimulai: dimulai: ... ... 1313 2.4.1

2.4.1 Alternatif Alternatif dan dan Rekomendasi Rekomendasi ... ... 1313 2.4.2

2.4.2 Pelaksanaan Pelaksanaan ... ... 1414 2.4.3

2.4.3 Evaluasi Evaluasi dan dan Pengendalian Pengendalian ... ... 1515 BAB III

BAB III PENUTUP PENUTUP ... ... 1616 3.1

3.1 Kesimpulan...Kesimpulan... ... 1616 DAFTAR

DAFTAR PUSTAKA ...PUSTAKA ... ... 1717 LAMPIRAN LAPORAN

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank Mega menjadi Bank yang dikenal kuat karena tidak terpengaruh terhadap krisis ekonomi yang pernah dihadapi Indonesia, Bank Mega juga menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang mobil operasionalnya menggunakan Livery Bank Mega. Dan Bank Mega seluruh saham kepemilikannya 100% dimiliki warga Indonesia.

Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama Bank Karman yang didirikan pada tanggal 15 April 1969 dan berkedudukan di Surabaya, Selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi Mega Bank dan melakukan relokasi kantor pusat ke J akarta.

Dan pada tahun 1996 diambil alih oleh CT. Corp. Pada bulan Juni 1997 melakukan  perubahan logo dan berubah nama menjadi Bank Mega, dan ditahun yang sama Bank Mega

melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian sebagian saham Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah namannya menjadi PT. Bank Mega Tbk. 1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana penjelasan kasus yang dihadapi oleh Bank Mega ? 2. Bagaimana detail bagian pemeriksaan strategi?

3. Bagaimana analisis SWOT awal disusun?

4. Bagaiman analisis SWOT akhir dibentuk? Dan rekomendasi apa yang diberikan? 1.3 Tujuan

2. Mahasiswa diharapkan memahami kasus apa yang dihadapi dan akan dibahas dalam makalah ini

3. Mahasiswa diharapkan mengerti detail-detail bagian pemeriksaan strategi bank Mega 4. Mahasiswa diharapkan memahami analisis SWOT awal kebijakan Bank Mega

5. Mahasiswa diharapkan memahami analisis akhir SWOT kebijakan Bank Mega dan rekomendasi apa yang dibutuhkan oleh Bank Mega.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kasus Dana Elnusa dan Kasus Pemkab Batu Bara di PT. Bank Mega Tbk

Kasus Pegawai Bank Mega Terlibat Kasus Pembobolan Dana Elnusa

Bank Indonesia (BI) menyatakan, kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk (ELSA)melibatkan langsung oknum pegawai PT Bank Mega Tbk (Bank Mega). Hal tersebut. Diketahui BI usai pemeriksaan internal yang dilakukan oleh bank sentral kepada Bank Mega.

Kasat Fismondep Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Aris Munandarsebelumnya juga mengatakan, pembobolan dana itu juga menggaet sejumlah  pihak antara lainKepala Cabang Bank Mega Jababeka berinisial IHB. Dalam pembobolan dana PT Elnusasebesar Rp 111 miliar ini, modus yang dilakukan dengan pemalsuan tandatangan dokumenpengalihan dana. Nah, pemalsuan ini tidak akan mulus tanpa  bantuan pihak bank.Sebelumnya BI memang memanggil manajemen Bank Mega.

Adapun yang hadiryakni Direktur Kepatuhan Bank Mega, Direktur Operasional dan Satuan Kerja Audit InternBank Mega. Ketua PPATK menjelaskan, berdasarkan  penelusuran PPATK sejak April 2011,dalam kasus Elnusa terdapat 33 laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) dan 69 laporan transaksi keuangan tunai (LTKT). Untuk Dana Pemkab Batubara, terdapat 18 LTKMdan 34 LTKT. Saat ini, PPATK telah mengirim laporan tersebut kepada penyidik Poldadan Kejaksaan Agung.

Seperti diketahui, telah terjadi kasus pembobolan dana milik Elnusa di Bank Megasebesar Rp 111 miliar oleh direktur keuangannya, Santun Nainggolan. Manajemen Elnusaakhirnya memecat Santun yang dulu juga pernah menjabat sebagai presiden direktur SempatiAir yang sudah bangkrut.Manajemen Elnusa juga memastikan bahwa hilangnya dana deposito Rp 111 miliartidak mempengaruhi kinerja perseroan. Penempatan deposito ini sedianya merupakan danaoperasional cadangan untuk tiga bulan ke depan. Pembobolan bank terjadi bukan hanya sistem pengawasan yang lemah, namun  jugamasalah sumber daya manusia (SDM) perbankan. BI meminta, ke depan agar bank

lebihmengawasi kualitas SDM. BI akan menilai kebijakan human capital oleh bank sebagaibagian dari penilaian risiko operasional.

(7)

Kasus Pemkab Batubara di PT Bank Mega Tbk

Dalam kasus dana Pemkab Batubara, PPATK telah membekukan 10 rekening yangdicurigai menerima dana dari rekening Pemkab Batubara yang ada di Bank Mega JababekaModus pembobolan dana Pemkab Batubara, Sumtera Utara senilai Rp 80 miliar di BankMega Cabang Jababeka, mirip dengan kasus bobolnya dana Elnusa di bank tersebut. Daripenyelidikan dan penyidikan yang dilakukan jajaran Kejaksaan Agung diperoleh keterangansementara, uang Pemkab Batubara dialirkan ke PT Noble Mandiri Invesment dan PT PacificFortune Management oleh sejumlah perantara yang berharap  bisa menarik keuntungan darihal tersebut.

Modus dari kasus ini adalah pemindahan rekening bank atas nama pemerintah daerah(pemda) yang berada di bank pembangunan daerah (BPD) yakni Bank Sumut ke  bank swastadengan iming-iming tingginya nilai jasa bunga yang akan diberikan pihak  bank swasta.Jugadengan sistem deposito on call yang dapat memberikan kesempatan  bagi para nasabah untukmelakukan penarikan deposito kapan saja.

 Namun, pengacara Kepala Cabang Bank Mega Jababeka Itman Harry Basuki (IHB),Dwi Heri Sulistiawan langsung menepis anggapan bahwa kliennya terlibat dalam kasus ini,apalagi disebut-sebut menerima fee dari pejabat Pemkab Batubara dalam  penempatan danaRp 80 miliar di Bank Mega cabang Jababeka.Menurutnya, justru Itman telah melakukan prosedur yang benar dalam pencairan danaPemkab Batu Bara. Ia membantah pernyataan pihak Kejaksaan Agung bahwa kliennyamengiming-imingi  pejabat Pemkab Batu Bara dengan bunga tinggi untuk mendepositokandananya di Bank

Mega.

Dalam pemeriksaan itu, kliennya juga telah menyampaikan bahwa  prosespendepositoan dana Pemkab dilakukan sesuai prosedur, alias tak

menyalahi aturanperbankan. “Dengan rate 7 persen per tahun, bukan 7 persen per 3  bulan. Itu produk jasaperbankan biasa,” ucapnya.Lantaran itu, dana Pemkab tersebut lalu disimpan di Bank Mega oleh Kepala DinasPendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Batubara Yos Rauke dan BendaharaUmum Daerah Fadil Kurniawan selaku kuasa kas Pemkab Batubara.Tapidalamperkembangannya, dia mengaku tidak tahu menahu kenapa dan bagaimana dana tersebutdiinvestasikan ke dua perusahaan investasi.Yang jelas, Kejagung tak mau kecolongan. Sinyalemen adanya peran Kepala CabangBank Mega Jababeka, Itman Harry Basuki yang dijadikan tersangka oleh kepolisian dalamkasus pembobolan dana PT Elnusa dengan modus operandi serupa, yakni hilangnya danaPemerintah Kabupaten Batubara Rp 80 miliar di Bank Mega,

(8)

ditelusuri.Kapuspenkum Kejagung Noor Rochmat menduga, yang bersangkutan memilikiketerkaitan dalam kasus hilangnya dana Pemkab Batubara di Bank Mega, Jababeka. dia jugamengatakan bahwa kasus ini mirip dengan kasus yang dialami oleh PT Elnusa. Kasus ini terbongkar pada tahun 2011.

2.2 Bagian Pemeriksaan Strategi

2.2.1 Situasi Saat Ini

1. Direktur keuangan PT. Elnusa atas nama Santun Nainggolan di pecat atas dasar kasus pembobolan dana milik PT. Elnusa di Bank Mega sebesar Rp.111 Miliar 2. Manajemen Elnusa memastikan bahwa hilangnya dana deposito Rp. 111 Miliar

tidak mempengaruhi kinerja perseroan karena dana yang dihimpun tersebut merupakan dana operasional cadangan untuk kurun waktu 3 bulan

3. Dalam kasus dana pemkab Batubara , PPATK membekukan 10 Rekening yang dicurigai menerima dana dari rekening pemkab Batubara yang ada di Bank Mega. 4. Itman Harry Basuki selaku Kepala Cabang Bank Mega Jababeka dijadikan

tersangka oleh pihak Kejagung dan Kepolisian dalam kasus pembobolan dana PT. Elnusa

5. Bank Mega meningkatkan pengawasan dan Kordinasi dengan menambah SDM yang berkualitas di bidang yang diperlukan dan memperketat perekrutan SDM Perbankan sehingga Bank memiliki SDM yang mempunyai kredibilitas yang tinggi

2.3 Analisis SWOT Awal

2.3.1 Tata Kelola Perusahaan A. Jajaran Direktur :

Dewan Komisaris :Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) orang dengan komposisi pada akhir tahun 2011 sebagai berikut ; 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris Independen. Enam puluh tujuh  persen (67%) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris

Independen

Direksi : Direksi Bank Mega terdiri dari 7 (tujuh) orang, seorang Direktur Utama dan 6 (enam) orang Direktur yaitu Direktur Risk,Compliance & HR, Direktur Retail Banking, Direktur Kredit, dan Direktur Branch Network & General Services, Direktur Treasury & Internasional Banking, Direktur IT & Operation Services,

(9)

B. Manajemen Puncak :

Dewan Komisaris : Penugasan anggota Dewan Komisaris telah melalui  proses penilaian kemampuan dan kepatutan sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia. Selain itu, kedua Komisaris Independen berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Tidak terdapat rangkap  jabatan anggota Dewan Komisaris Bank Mega sebagai Komisaris, Direksi atau

Pejabat Eksekutif pada Bank lain atau perusahaan la in, kecuali Komisaris Utama Direksi : Seluruh anggota Direksi merupakan tenaga profesional yang memiliki pengalaman pada industri perbankan dan telah lulus penilaian

kemampuan dan kepatutan (fit and proper test). Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Direksi sesuai dengan kegiatan usaha Bank serta telah

memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Bank Mega telah memiliki governance structure yang memadai untuk melaksanakan tata kelola yang baik. Jumlah, komposisi, kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi sangat memadai sesuai dengan kompleksitas usaha Bank Mega. Pengangkatan Komisaris dan Direksi dilakukan dengan

mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.

Governance structure diperkuat dengan dibentuknya Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Anti Money Laundering (AMLA), Satuan Kerja Penerapan Strategi Anti Fraud. Satuan Kerja-Satuan Kerja tersebut terpisah dari Unit Kerja Operasional dan Unit Kerja  bisnis sehingga dapat melaksanakan fungsinya secara independen. Pembentukan Satuan Kerja telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta memiliki job description dan pedoman kerja sesuai dengan struktur organisasi Bank. Untuk membantu tugas dan tanggug  jawab Dewan Komisaris, telah dibentuk Komite-Komite dibawah Dewan

Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi. Demikian pula untuk membantu tugas dan tanggungjawab Direksi  juga telah dibentuk Komite-Komite yang akan diuraikan pada Bab tersendiri. 2.3.2 Lingkungan Eksternal (EFAS) : Peluang dan Ancaman (SWOT)

A. Lingkungan Alam

Bank Mega kantor Cabang Jababeka terletak di Bekasi, Jawa Barat. Alamat lengkapnya berada di Ruko Jababeka 1 Shop House Blok B 14  –  15Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Phone: (021) 8934646 Fax: (021) 8934346

(10)

Peluang dari lingkungan alam adalah dengan tempatnya yang berada di sekitar kota, maka Bank Mega akan dengan mudah mendapatkan nasabah setiap harinya. Ditambah dengan kehidupan masyarakat kota yang konsumtif sehingga terdapat peluang yg dapat dicermati untuk meningkatkan jenis jasa dan kualitas  pelayanan bagi nasabah.

Sedangkan ancaman dari lingkungan bank mega yang berada di daerah  perkotaan adalah banyaknya perusahaan-perusahaan yang pegawainya memiliki niat jahat dan menginginkan keuntungan besar, lalu menggunakan bank sebagai salah satu cara untuk merealisasikan tindakan kejahatan dalam hal financial.

B. Lingkungan Sosial

Ekonomi : Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus mengembangkan  perekonomian Indonesia (Peluang), Kecenderungan pola hidup masyarakat yang

konsumtif, merupakan salah satu peluang yang perlu dicermati untuk meningkatkan jenis produk jasa kredit perbankan dan kualitas pelayanan bagi nasabah (Peluang), Perkembangan dunia bisnis semakin kompleks dengan tingkat  persaingan yang tinggi ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang terus  bergejolak dan tingkat inflasi yang cukup tinggi. (Ancaman)

Teknologi : Dengan adanya kemajuan teknologi dan perkembangan pola pikir masyarakatnya yang maju, maka banyak peluang yang bisa digunakan oleh Bank Mega untuk mempermudah masyarakat. (Peluang), Masyarakat cenderung meminati layanan perbankan yang simple dan menawarkan berbagai macam fleksibilitas (Ancaman)

Sosial –  Budaya : Pencanangan tahun 2008 sebagai tahun edukasi perbankan bagi masyarakat, memungkinkan dunia perbankan bertarung secara kompetitif untuk  berebut nasabah.

(11)

2.3.3 Lingkungan Internal (IFAS): Kekuatan dan Kelemahan (SWOT) A. Struktur Perusahaan

Kekuatan dari struktur yang dimiliki oleh Bank Mega : Bank Mega kcp Jababeka memiliki struktur organisasi yang tidak terlalu rumit, yakni terdapat Branch Operational Manager, lalu dibawahnya terdapat service supervisor yang membawahi 3 bagian yakni back officer, curtomer service, teller. Dimana dengan kesederhanaan struktur perusahaan yang dimilki, maka akan dapat mengurangi adanya salah paham antar bagian.

Sedangkan kelemahan dari struktur tersebut adalah dalam satu bagian bisa mengerjakan tugas bagian yang lain atau bisa disebut pemberian beberapa  pekerjaan yang berbeda terhadap 1 orang yang sama sehingga akan ada bagian

yang curang karena kurangnya pengawasan. B. Budaya Perusahaan

Keberhasilan dan kemajuan sebuah perusahaan tidak terlepas dari budaya yang dimilki perusahaan tersebut. Sedangkan budaya yang dikembangkan dalam Bank Mega didasari oleh kekuatan nilai-nilai kewirausahaan, etika, kerjasama, dinamis, dan komitmen. Dari segi budaya tidak ada kelemahan didalamnya. Selain itu,  bank Mega dibandingkan dengan pihak kompetitor lain adalah Bank Mega menerapkan budaya kepatuhan pada setiap jenjang organisasi dengan cara  penegakan disiplin agar menjaga kualitas pelayanannya kepada nasabah dana  pihak ketiga, memelihara etika bisnis, dan bertanggung jawab untuk memenuhi

ketentuan perundang-undangan yang berlaku C. Sumber Daya Perusahaan

1. Pemasaran : yang menjadi kekuatan dalam pemaasaran Bank Mega adalah telah memiliki banyak cabang yang tersebar di Indonesia sehingga memiliki banyak  pelanggan dan sudah cukup terkenal. Dengan tersebarnya cabang di kepulauan

Indonesia maka tingkat kepercayaan masyarakatpun semakin tinggi.

2. Sumber Daya Manusia : Kekuatan yang dimiliki SDM Bank Mega yakni  profesional, terampil dan teruji. SDM merupakan faktor yang sangat penting bagi

(12)

suatu organisasi untuk memajukan dan mencapai semua target usaha yang telah direncanakan. SDM yang handal akan memberikan kontribusi yang tinggi bagi kemajuan usahanya karena dapat memberikan strategi,rencana dan mengelola usahanya secara maksimal demi mencapai tujuan organisasi maupun tujuan masing-masing SDM. Adapun kelemahannya adalah kurangnya dilihat nilai attitude dan kejujuran dalam proses perekrutan SDM Bank Mega. Sehingga  pembobolan masih saja terjadi.

3. Teknologi Informasi : terdapat kelemahan dari sisi teknologi informasinya masih sangat jauh ketinggalan. Contohnya seperti fasilitas Mega Internet bankin-nya, dilihat dari sistem security i-banking, Bank Mega hanya menggunakan User ID dan Password dan TIN (6 digit angka), sistem ini sudah sangat lama sekali dan ketinggalan

2.3.4 Analisis Faktor Strategis (PSAK)

A. Kunci Internal dan Faktor Strategis Eksternal (SWOT)

Key internal yang dapat meminimalisir peristiwa yang kurang mengenakan di dunia perbankan seperti Bank Mega ini adalah kualitas sdm yang harus diperhatikan. Sikap profesionalisme tidak hanya berasal dari skill  atau knowledge namun juga attitude  yang harus diperhatikan. Maka dari itu sebelum pegawai  bertugas, terdapat pelatihan-pelatihan yang bertujuan mengenalkan pegawai terhadap dunia kerja dan dapat melatih attitude  yang dimiliki pegawai. Pegawai yang cerdas dan berkompeten tetapi attitude  yang dimiliki rendah, sama saja seperti 10 x 0 hasilnya ya 0. Pegawai dapat dikatakan sebagai salah satu pilar dari sebuah instansi, apabila pilar tersebut rusak maka akan rusak pula instasi tersebut. Apabila sudah terjadi seperti kasus Bank Mega ini maka, nama Bank Mega sendiri yang akan tercoreng. Pegawai membutuhkan instansi untuk bekerja, dan instansi membutuhkan pegawai untuk bergerak oleh karena itu seharusnya  pegawai dan instansi memiliki hubungan simbiosisme, yaitu hubungan yang

saling menguntungkan.

Faktor strategis eksternal yang dapat dibaca adalah faktor pribadi. Karena dana yang dialirkan masuk rekening perseorangan dan investasi deposito. Kedua masalah yang menyangkut Bank Mega memiliki kemiripan dari segi modus yang dilakukan, yaitu pencucian uang. Dari PT Elnusa modus yang digunakan adalah

(13)

tanda tangan palsu yang dibuat oleh direktur keuangnnya dan dari Pemkab Batubara masi simpang siur beritanya, namun ada indikasi bahwa pemindahan rekening bank atas nama daerah (Bank Sumut) ke bank swasta (Bank Mega) dengan iming-iming bunga jasa yang diberikan. Kesamaan kedua dari 2 kasus tersebut adalah tersangka yang menyetujui cairnya dana, yaitu Kepala Cabang Bank Mega Jababeka Itman Hary Basuki. Tanpa adanya persetujuan IHB maka tidak mungkin kejadia yang mencoreng dunia perbankan akan terjadi. Nasabah menjadi curiga dan khawatir, menurunnya investor akan merugikan Bank Mega sendiri.

B. Ulasan Misi dan Tujuan  Misi dari Bank Mega

Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui  pelayanan jasa keuangan yang prima dan kemampuan kinerja organisasi terbaik

untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan ( stakeholder )

Misi yang dimiliki Bank Mega sangat baik dan terstruktur, namun misi yang seharusnya menjadi gambaran tujuan atau target Bank Mega tidak terjadi di dunia nyata. Kepala Cabang Bank Mega Jababeka sama sekali tidak mengerti maksud dari misi yang seharusnya dilakukan. Seharusnya sebagai Kepala Cabang memberikan contoh yang baik. Visi dan Misi bukan hanya sekedar kata-kata yang tercantum di website atau di pajang di dinding. Namun itu adalah  goals  dalam masa depan dan harus diterapkan dipergunakan secara terus menerus.

Tujuan Bank Mega

Harapan Bank Mega untuk berkiprah membangun Indonesia menjadi bangsa yang memiliki keunggulan dan pantang menyerah sehingga selalu mampu mewujudkan kesejahteraan dan kehidupan yang terus lebih baik.

Harapan hanya sekedar harapan, tanpa adanya tindakan maka tidak ada tujuan yang dapat tercapai. Harapan Bank Mega sangat menyentuh, ingin membangun Indonesia, mewujudkan kesejahteraan dan kehidupan yang terus lebih baik. Apabila disambungkan dengan kasus Kepala Cabang Bank Mega Jababeka, yang sejahtera dan yang hidup lebih baik adalah kepala cabang tersebut, karena dana yang cair masuk ke dalam kantong yang salah. Apabila dana yang cair digunakan

(14)

semestinya maka akan mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan lebih baik. Indonesia tidak akan berkembang menjadi negara yang lebih baik apabila di dalamnya dihuni oleh manusia yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan ingin mendapatkan hasil banyak tanpa adanya usaha. Semoga Bank Mega dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi, dan menjadi pelajaran bagi  bank-bank lain dalam bertugas.

2.4 Analisis SWOT Akhir. Rekomendasi dimulai: 2.4.1 Alternatif dan Rekomendasi

A. Strategi Alternatif Pro dan Kontra 1. Perampingan Karyawan

Pro: Dengan mem-PHK dapat sekaligus melakukan pembersihan karyawan yang diduga hubungan terkait dengan kasus ini.

Kontra: Kecurigaan atas karyawan yang terkait dapat mengakibatkan salah sasaran PHK.

2. Mengatur Kembali Budaya Perusahaan

Pro: Budaya Perusahaan sudah bagus secara struktural tetapi perlu diatur kembali karena masih ada penyelewengan diantara para karyawan.

Kontra: Dengan mengatur budaya perusahaan maka akan merubah budaya yang sudah lama ada menjadi budaya baru yang mengharuskan untuk  beradaptasi kembali.

3. Melakukan Training untuk Karyawan

Pro: Dengan melakukan training pada karyawan saat ini dengan karyawan  baru diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnnya dalam menjalankan  perusahaan.

Kontra: Training Organization mengharuskan perusahaan untuk menyisihkan dana yang agak besar demi produktivitas perusahaan. 4. Melakukan Pembaharuan Standart Operasional

Pro: Dengan melakukan pembaharuan maka akan menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. menambahkan standar-standar mana yang masih belum lengkap dan kurang tepat.

(15)

Kontra: Dengan pembaharuan ini akan merubah semua sistem yang ada dan menggantinya dengan yang baru membuat manajemen harus mengadakan  pelatihan ulang.

B. Rekomendasi Strategi

1. Dengan melakukan Training untuk para Karyawan.

Training pada Perusahaan untuk Karyawan sekarang dan karyawan baru untuk mempelajari skill baru yang belum dimiliki. Pelatihan i ni sangat  penting untuk menekankan strategi diferensiasi kualitas atau

 pelayanan pelanggan

2. Melakukan Pembaharuan standart operasional

Dengan melakukan standart operasional yang baru maka akan

menghambat transaksi-transaksi bank yang mencurigakan terjadi. apabila terjadi transaksi mencurigakan sistem akan langsung mendeteksi dan akan sulit terjadi kecurangan.

2.4.2 Pelaksanaan

1. Dengan melukan Human Capital Management

Menurut Stockley (2003), human capital adalahArtinya bahwa human capital merupakan konsep menjelaskan bahwa manusia dalam organisasi dan  bisnis merupakan aset yang penting dan beresensi, yang memiliki sumbangan

terhadap pengembangan dan pertumbuhan, sama seperti halnya aset fisik misal mesin dan modal kerja. Sikap dan ketrampilan dan kemampuan manusia

memiliki kontribusi terhadap kinerja dan produktivitas organisasi. Pengeluaran untuk pelatihan, pengembangan, kesehatan dan dukungan merupakan investasi dan bukan hanya biaya tapi merupakan investasi.

Pengembangan human capital ini antara lain dapat dilakukan melalui:

 Internalisasi Corporate Culture

 Memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance

 Mengembangkan SDM profesional sebagai human capital yang produktif dan prudent

(16)

 Menegakkan dan meningkatkan kepatuhan hukum 2.4.3 Evaluasi dan Pengendalian

1. Membentuk steering Control

Dunia perbankan di Indonesia pasti memiliki lembaga yang mengawasi. yaitu Bank Indonesia. Bank Indonesia memiliki Otoritas Jasa Keuangan (OJK). keberadaan OJK diharapkan mampu melindungi masyarakat jika terjadi  penyimpangan yang dilakukan oleh sektor penyedia jasa keuangan.

2. Mengevaluasi Top Management dan karyawan.

Karena Kasus PT. Elnusa Tbk. telah terjadi untuk mengendalikan agar tidak terjadi lagi yaitu harus melakukan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Fit and Proper Test adalah hasil proses evaluasi secara berkala atau setiap waktu apabila dianggap perlu oleh Bank Indonesia terhadap integritas pemegang saham pengendali, serta integritas dan kompetensi dari  pengurus dan pejabat ekskutif dalam mengelola kegiatan operasional bank.

(17)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bank Mega menjadi Bank yang dikenal kuat karena tidak terpengaruh terhadap krisis ekonomi yang pernah dihadapi Indonesia, Bank Mega juga menjadi satu-satunya  bank di Indonesia yang mobil operasionalnya menggunakan Livery Bank Mega. Dan Bank Mega seluruh saham kepemilikannya 100% dimiliki warga Indonesia. Namun terjadi kasus di Tahun 2011 mengenai pencucian uang yang dilakukan oknum Bank dengan perusahaan Elnusa dan kasus dengan Pemkab Batu Bara di PT. Bank Mega Tbk. Kurangnya pengawasan pusat ke pada cabang perusahaannya membuat para oknum dengan mudah melakukan tindakan pencucian uang. Perlu adanya peningkatan kontrol dari pusat terhadap peusahaan cabangnnya, dan diadakannya pengecekan rutin sesuai standar perusahaan. Pengelolaan SDM yang terpercaya, jujur, dan kompeten melalui seleksi awal yang ketat akan mengurangi tindakan kriminal di perusahaan. Serta  pemberlakuan laporan keuangan yang jelas dan penanggungjawab yang jelas dan teliti

(18)

DAFTAR PUSTAKA

(19)
(20)
(21)
(22)

PENDAHULUAN

Pada umumnya Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

menerima Simpanan, Giro, Tabungan dan Deposito. Kemudian Bank dikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang, atau menerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan sebagainya.

Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakat serta memberikan  jasanya dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang.Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama Bank yaitu:

1. Bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.

2. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya

3. Bank sebagai lembaga yang memperlancar transaksi perdagangan dan predaran uang.

Namun hal ini tidak sesuai dengan praktek yang dillakukan oleh Bank Mega. Bank

tersebut telah melakukan pembobolan dana PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara sehingga hal ini merupakan tindak pidana pencucian uang. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyimpulkan kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara di PT Bank Mega Tbk, merupakan tindak pidana pencucian uang. Wakil Ketua PPATK Gunadi mengatakan aliran dana Elnusa mengarah ke perorangan dan diinvestasikan di deposito. Sedangkan dana Pemkab Batubara mengarah ke rekening perseorangan dan diinvestasikan deposito.

(23)

PEMBAHASAN

a. Kasus Pegawai Bank Mega Terlibat Kasus Pembobolan Dana Elnusa

Bank Indonesia (BI) menyatakan, kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk (ELSA) melibatkan langsung oknum pegawai PT Bank Mega Tbk (Bank Mega). Hal tersebut

diketahui BI usai pemeriksaan internal yang dilakukan oleh bank sentral kepada Bank Mega. Kasat Fismondep Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Aris Munandar

sebelumnya juga mengatakan, pembobolan dana itu juga menggaet sejumlah pihak antara lain Kepala Cabang Bank Mega Jababeka berinisial IHB. Dalam pembobolan dana PT Elnusa

sebesar Rp 111 miliar ini, modus yang dilakukan dengan pemalsuan tandatangan dokumen pengalihan dana. Nah, pemalsuan ini tidak akan mulus tanpa bantuan pihak bank.

Sebelumnya BI memang memanggil manajemen Bank Mega. Adapun yang hadir

yakni Direktur Kepatuhan Bank Mega, Direktur Operasional dan Satuan Kerja Audit Intern Bank Mega. Ketua PPATK menjelaskan, berdasarkan penelusuran PPATK sejak April 2011, dalam kasus Elnusa terdapat 33 laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) dan 69 laporan transaksi keuangan tunai (LTKT). Untuk Dana Pemkab Batubara, terdapat 18 LTKM dan 34 LTKT. Saat ini, PPATK telah mengirim laporan tersebut kepada penyidik Polda

dan Kejaksaan Agung.

Seperti diketahui, telah terjadi kasus pembobolan dana milik Elnusa di Bank Mega

sebesar Rp 111 miliar oleh direktur keuangannya, Santun Nainggolan. Manajemen Elnusa akhirnya memecat Santun yang dulu juga pernah menjabat sebagai presiden direktur Sempati Air yang sudah bangkrut.

Manajemen Elnusa juga memastikan bahwa hilangnya dana deposito Rp 111 miliar

tidak mempengaruhi kinerja perseroan. Penempatan deposito ini sedianya merupakan dana operasional cadangan untuk tiga bulan ke depan.

Pembobolan bank terjadi bukan hanya sistem pengawasan yang lemah, namun juga masalah sumber daya manusia (SDM) perbankan. BI meminta, ke depan agar bank lebih mengawasi kualitas SDM. BI akan menilai kebijakan human capital oleh bank sebagai

(24)

bagian dari penilaian risiko operasional. 2

Seperti diketahui, Elnusa mulai menempatkan dana di Bank Mega Cabang Jababeka, Cikarang, sejak 7 September 2009 hingga mencapai Rp161 miliar. Dana itu terbagi dalam lima bilyet deposito berjangka waktu antara 1-3 bulan.

Seluruh dana telah ditransfer Elnusa dan diterima Bank Mega. Saat ini saldo deposito tersebut sebesar Rp111 miliar, deposito senilai Rp50 miliar pernah dicairkan Elnusa pada tanggal 5 Maret 2010, dan dananya telah diterima dengan baik di rekening sesuai perintah Elnusa.

Permasalahan ini baru diketahui ketika Elnusa akan mencairkan deposito tersebut

pada 19 April 2011. Menurut kepala cabang Bank Mega Jababeka,Cikarang, penempatan dana itu sudah tidak ada karena telah dicairkan. Elnusa lalu mempertanyakan sistem dan prosedur yang ada di Bank Mega.

b. Kasus Pemkab Batubara di PT Bank Mega Tbk

Dalam kasus dana Pemkab Batubara, PPATK telah membekukan 10 rekening yang

dicurigai menerima dana dari rekening Pemkab Batubara yang ada di Bank Mega Jababeka Modus pembobolan dana Pemkab Batubara, Sumtera Utara senilai Rp 80 miliar di Bank Mega Cabang Jababeka, mirip dengan kasus bobolnya dana Elnusa di bank tersebut. Dari penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan jajaran Kejaksaan Agung diperoleh keterangan sementara, uang Pemkab Batubara dialirkan ke PT Noble Mandiri Invesment dan PT Pacific Fortune Management oleh sejumlah perantara yang berharap bisa menarik keuntungan dari hal tersebut.

Modus dari kasus ini adalah pemindahan rekening bank atas nama pemerintah daerah (pemda) yang berada di bank pembangunan daerah (BPD) yakni Bank Sumut ke bank swasta dengan iming-iming tingginya nilai jasa bunga yang akan diberikan pihak bank swasta.Juga dengan sistem deposito on call yang dapat memberikan kesempatan bagi para nasabah untuk melakukan penarikan deposito kapan saja.

(25)

Namun, pengacara Kepala Cabang Bank Mega Jababeka Itman Harry Basuki (IHB),

Dwi Heri Sulistiawan langsung menepis anggapan bahwa kliennya terlibat dalam kasus ini, apalagi disebut-sebut menerima fee dari pejabat Pemkab Batubara dalam penempatan dana Rp 80 miliar di Bank Mega cabang Jababeka.

Menurutnya, justru Itman telah melakukan prosedur yang benar dalam pencairan dana Pemkab Batu Bara. Ia membantah pernyataan pihak Kejaksaan Agung bahwa kliennya 3

KESIMPULAN

Pembobolan bank terjadi bukan hanya sistem pengawasan yang lemah, namun juga masalah sumber daya manusia (SDM) perbankan. BI meminta, ke depan agar bank lebih mengawasi kualitas SDM. Untuk mencegah agar tidak terjadi lagi kasus pembobolan bank, setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah (dalam hal ini BI).

Pertama, dengan memperkuat penegakan hukum. Cara ini memang klise, namun

untuk mewujudkan law enforcement, salah satu prasyarat utamanya adalah membersihkan aparat penegak hukum. Jika jaksa, polisi, ataupun hakim masih kotor, maka penegakan hukum sulit diwujudkan.

Kedua, dengan memperbaiki dua kelemahan mendasar BI: pengawasan dan

koordinasi. Dua hal ini harus terus-menerus diperbaiki karena selama ini dijadikan jalan bagi pembobol bank untuk beraksi. Sistem perbankan sebenarnya cukup kuat untuk mencegah pembobolan oleh orang dalam tapi faktanya tidak bisa menjamin 100%.

Ketiga, yaitu memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi. Tidak hanya dari sisi skill dan knowledge namun lebih penting dari itu attitude, yang menyangkut kejujuran dan komitmen tinggi pada profesi bankir. Semuanya harus dipenuhi guna menjaga keberlangsungan bisnis perbankan mengingat keterkaitannya dengan kepercayaan nasabah dan dunia usaha.

Sedangkan, cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kasusnya adalah 1. memperkuat penegakan hukum.

(26)

2. memperbaiki dua kelemahan mendasar BI: pengawasan dan koordinasi.

3. memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi.

5 6

Download 

of 6

Kasus Bank Mega

 by rahadiamuba on Feb 17, 2016 Report Category: Documents Download: 6 Comment: 0 78 views Share Comments Description

CG PEMBAHASAN KASUS BANK MEGA Download Kasus Bank Mega

(27)

Transcript

PENDAHULUAN Pada umumnya Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima Simpanan, Giro, Tabungan dan Deposito. Kemudian Bank dikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang, atau menerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, air,

pajak, uang kuliah dan sebagainya. Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakat serta memberikan jasanya dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang.Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama Bank yaitu: 1. Bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. 2. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya 3. Bank sebagai lembaga yang memperlancar transaksi perdagangan dan predaran uang. Namun hal ini tidak sesuai dengan praktek yang dillakukan oleh Bank Mega. Bank tersebut telah melakukan pembobolan dana PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara sehingga hal ini merupakan tindak pidana pencucian uang. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK) menyimpulkan kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara di PT Bank Mega Tbk, merupakan tindak pidana pencucian uang. Wakil Ketua PPATK Gunadi mengatakan aliran dana Elnusa mengarah ke perorangan dan diinvestasikan di deposito. Sedangkan dana Pemkab Batubara mengarah ke rekening perseorangan dan diinvestasikan deposito. PEMBAHASAN a. Kasus Pegawai Bank Mega Terlibat Kasus Pembobolan Dana Elnusa Bank Indonesia (BI) menyatakan, kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk (ELSA) melibatkan langsung oknum pegawai PT Bank Mega Tbk (Bank Mega). Hal tersebut diketahui BI usai pemeriksaan internal yang dilakukan oleh bank sentral kepada Bank Mega. Kasat Fismondep Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Aris Munandar

sebelumnya juga mengatakan, pembobolan dana itu juga menggaet sejumlah pihak antara lain Kepala Cabang Bank Mega Jababeka berinisial IHB. Dalam pembobolan dana PT Elnusa sebesar Rp 111 milia r ini, modus yang dilakukan dengan pemalsuan tandatangan dokumen pengalihan dana. Nah, pemalsuan ini tidak akan mulus tanpa bantuan pihak bank. Sebelumnya BI memang memanggil manajemen Bank Mega. Adapun yang hadir yakni Direktur Kepatuhan Bank Mega, Direktur Operasional dan Satuan Kerja Audit Intern Bank Mega. Ketua PPATK menjelaskan, berdasarkan penelusuran PPATK sejak April 2011, dalam kasus Elnusa terdapat 33 laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) dan 69 laporan

transaksi keuangan tunai (LTKT). Untuk Dana Pemkab Batubara, terdapat 18 LTKM dan 34 LTKT. Saat ini, PPATK telah mengirim laporan tersebut kepada penyidik Polda dan Kejaksaan Agung. Seperti

diketahui, telah terjadi kasus pembobolan dana milik Elnusa di Bank Mega sebesar Rp 111 miliar oleh direktur keuangannya, Santun Nainggolan. Manajemen Elnusa akhirnya memecat Santun yang dulu juga pernah menjabat sebagai presiden direktur Sempati Air yang sudah bangkrut. Manajemen Elnusa juga memastikan bahwa hilangnya dana deposito Rp 111 miliar tidak mempengaruhi kinerja perseroan. Penempatan deposito ini sedianya merupakan dana operasional cadangan untuk tiga bulan ke depan. Pembobolan bank terjadi bukan hanya sistem pengawasan yang lemah, namun juga m asalah sumber daya manusia (SDM) perbankan. BI meminta, ke depan agar bank lebih mengawasi kualitas SDM. BI akan menilai kebijakan human capital oleh bank sebagai bagian dari penilaian risiko operasional. Seperti

diketahui, Elnusa mulai menempatkan dana di Bank Mega Cabang Jababeka, Cikarang, sejak 7

September 2009 hingga mencapai Rp161 miliar. Dana itu terbagi dalam lima bilyet deposito berjangka waktu antara 1-3 bulan. Seluruh dana telah ditransfer Elnusa dan diterima Bank Mega. Saat ini saldo deposito tersebut sebesar Rp111 miliar, deposito senilai Rp50 miliar pernah dicairkan Elnusa pada tanggal 5 Maret 2010, dan dananya telah diterima dengan baik di rekening sesuai perintah Elnusa. Permasalahan ini baru diketahui ketika Elnusa akan mencairkan deposito tersebut pada 19 April 2011.

(28)

Menurut kepala cabang Bank Mega Jababeka,Cikarang, penempatan dana itu sudah tidak ada karena telah dicairkan. Elnusa lalu mempertanyakan sistem dan prosedur yang ada di Bank Mega. b. Kasus Pemkab Batubara di PT Bank Mega Tbk Dalam kasus dana Pemkab Batubara, PPATK telah membekukan 10 rekening yang dicurigai menerima dana dari rekening Pemkab Batubara yang ada di Bank Mega Jababeka Modus pembobolan dana Pemkab Batubara, Sumtera Utara senilai Rp 80 miliar di Bank Mega Cabang Jababeka, mirip dengan kasus bobolnya dana Elnusa di bank tersebut. Dari penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan jajaran Kejaksaan Agung diperoleh keterangan sementara, uang Pemkab Batubara dialirkan ke PT Noble Mandiri Invesment dan PT Pacific Fortune Management oleh sejumlah perantara yang berharap bisa menarik keuntungan dari hal tersebut. Modus dari kasus ini adalah

pemindahan rekening bank atas nama pemerintah daerah (pemda) yang berada di bank pembangunan daerah (BPD) yakni Bank Sumut ke bank swasta dengan iming-iming tingginya nilai jasa bunga yang akan diberikan pihak bank swasta.Juga dengan sistem deposito on call yang dapat memberikan kesempatan bagi para nasabah untuk melakukan penarikan deposito kapan saja. Namun, pengacara Kepala Cabang Bank Mega Jababeka Itman Harry Basuki (IHB), Dwi Heri Sulistiawan langsung menepis anggapan bahwa kliennya terlibat dalam kasus ini, apalagi disebut-sebut menerima fee dari pejabat Pemkab Batubara dalam penempatan dana Rp 80 miliar di Bank Mega cabang Jababeka. Menurutnya, justru Itman telah melakukan prosedur yang benar dalam pencairan dana Pemkab Batu Bara. Ia membantah pernyataan pihak Kejaksaan Agung bahwa kliennya mengiming-imingi pejabat Pemkab Batu Bara dengan bunga tinggi untuk mendepositokan dananya di Bank Mega. Dalam pemeriksaan itu, kliennya juga telah menyampaikan bahwa proses pendepositoan dana Pemkab dilakukan sesuai prosedur, alias tak menyalahi aturan perbankan. “Dengan rate 7 persen per tahun, bukan 7 persen per 3 bulan. Itu produk jasa perbankan biasa,― ucapnya. Lantaran itu, dana Pemkab tersebut lalu disimpan di Bank Mega oleh Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Batubara Yos Rauke dan Bendahara Umum Daerah Fadil Kurniawan selaku kuasa kas Pemkab Batubara. Tapi dalam

perkembangannya, dia mengaku tidak tahu menahu kenapa dan bagaimana dana tersebut

diinvestasikan ke dua perusahaan investasi. Yang jelas, Kejagung tak mau kecolongan. Sinyalemen adanya peran Kepala Cabang Bank Mega Jababeka, Itman Harry Basuki yang dijadikan tersangka oleh kepolisian dalam kasus pembobolan dana PT Elnusa dengan modus operandi serupa, yakni hilangnya dana Pemerintah Kabupaten Batubara Rp 80 miliar di Bank Mega, ditelusuri. Kapuspenkum Kejagung Noor Rochmat menduga, yang bersangkutan memiliki keterkaitan dalam kasus hilangnya dana Pemkab Batubara di Bank Mega, Jababeka. dia juga mengatakan bahwa kasus ini mirip dengan kasus yang dialami oleh PT Elnusa. KESIMPULAN Pembobolan bank terjadi bukan hanya sistem pengawasan yang lemah, namun juga masalah sumber daya manusia (SDM) perbankan. BI meminta, ke depan agar bank lebih mengawasi kualitas SDM. Untuk mencegah agar tidak terjadi lagi kasus pembobolan bank,

setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah (dalam hal ini BI). Pertama, dengan memperkuat penegakan hukum. Cara ini memang klise, namun untuk mewujudkan law enforcement, salah satu prasyarat utamanya adalah membersihkan aparat penegak hukum. Jika jaksa, polisi, ataupun hakim masih kotor, maka penegakan hukum sulit diwujudkan. Kedua, dengan memperbaiki dua

kelemahan mendasar BI: pengawasan dan koordinasi. Dua hal ini harus terus-menerus diperbaiki karena selama ini dijadikan jalan bagi pembobol bank untuk beraksi. Sistem perbankan sebenarnya cukup kuat untuk mencegah pembobolan oleh orang dalam tapi faktanya tidak bisa menjamin 100%. Ketiga, yaitu memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi. Tidak hanya dari sisi skill dan knowledge namun lebih penting dari itu attitude, yang menyangkut kejujuran dan komitmen tinggi pada profesi bankir. Semuanya harus dipenuhi guna

(29)

dan dunia usaha. Sedangkan, cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kasusnya adalah 1. memperkuat penegakan hukum. 2. memperbaiki dua kelemahan mendasar BI: pengawasan dan koordinasi. 3. memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi. 1

X

Recommended

Produk Bank Mega

1 Produk & Layanan Produk dan layanan Bank Mega sebagai solusi bagi kebutuhan Nasabah. INDIVIDU Simpanan Pinjaman Kartu Kredit Elektronik Banking Kartu Debit ATM Autopay…

Bank mega syariah

Mega Giro Dengan lebih dari 300 kantor cabang Bank Mega di seluruh Indonesia, transaksi menggunakan Cek dan Bilyet Giro Bank Mega akan menjadi mudah dan bisa diterima oleh…

(30)

Laporan Keuangan Bank Mega

LAPORAN KEUANGAN PT. BANK MEGA Tbk. dAN ENTITAS ANAK Per 31 MA R E T 2011 dengan angk a perbandingan per 31 MA R E T 2010 / Dalam Jutaan Rupiah sinergi untuk  pertumbuhan…

Syariah - Bank Mega

Slide 1 OLEH Tiara Nathasya (1434031050) M. Rianto Hermawan (14340310) Evan Pradipta (14340310) BANK MEGA SYARIAH Sejarah Singkat & Dewan Komisar is Struktur

Organisasi…

Tutorial Repro Logo Bank Mega

Aslinya artikel ini ditulis untuk adik-adik di SMA PGRI 1 Banjarbaru, pelaja ran T.I.K. Tapi buat siapa saja yang baru belajar juga bisa mencoba berlatih, dengan mengikuti…

(31)

Bank Mega Annual Report 2007_2105

Visi Kami menjadi kebanggaan bangsa Misi Kami mewujudkan hubungan baik yang  berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan yang prima dan

kemampuan kinerja…

1 Bank Mega Laporan Keuangan Sept 08

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2008 DAN 2007 Daftar Isi Halaman

 Neraca…………...………. ……...…

Kinerja 3 Bank Swasta (BCA, Mega, Niaga)

Tugas ini adalah mengenai kinerja 3 bank swasta yang cukup besar di Indonesia dan mengambil sample bank BCA, Mega, dan Niaga. Penilaian kinerja didasarkan pada beberapa rasio…

(32)

Chairul tanjung.bos trans tv & bank mega

1. www.rajaebookgratis.com CHAIRUL TANJUNG SUKSES BISNIS DI SAAT

KRISISBelakangan adalahini,sosokChairulTanjungpengusahayangnamanya paling banyak disebut ketika berbicaramengenaipetabarupengusaha…

TUGAS 4,ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK MEGA SYARIAH

TUGAS 4,ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK MEGA SYARIAH. RONI PEERDANA PUTRA 20110730054. A nalisis Neraca :. - PowerPoint PPT Presentation

Surat Pengajuan Ke Bpn & Bank Mega

ui

Iklan Laporan Keuangan Bank Mega - Maret 2013

KANTOR PUSAT : Menara Bank Mega, Jl. Kapten Tendean 12-14A Jakarta 12790, Telp. (021) 7917 5000 (Hunting), Fax. (021) 7018 7100 †¢ MegaCall : (021) 7917 5555 †¢

(33)

Outline Kasus Bank Global

KASUS BANK GLOBAL Mata Kuliah : Etika Bisnis MAKSI-PPAk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1. 2. 3. 4. Anita Puspita Dewi David Marganti Bakara Dini Paramita Sapaty Maria…

Kasus Bank Lippo Updated

Profil perusahaan PT Bank Lippo Tbk merupakan perusahaan yang menyediakan produk  perbankan umum dan pelayanan dengan segmen konsumen dan perusahaan di Indonesia.

Perusahaan…

Kasus Bank Century

INILAH.COM, Jakarta - Bank Century menempuh 5 strategi transformasi bisnis untuk

mempercepat pemulihan dalam upaya percepatan penyehatan. Menurut Presdir Bank Century Tbk,…

(34)

Analisis Kasus Rahasia Bank

ANALISIS PERKARA TINDAK PIDANA DI BIDANG PERBANKAN DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 942 K/Pid/2007 KELAS Reguler RUANG E302 Kelompok  Nomor 12 056. 057. 058. 059. 060. 0806341564…

Analisis Kasus Bank Lippo

Timbulnya kasus ini mengakibatkan terungkapnya kenyataan bahwa mekanis me good corporate governance yang baik belum diterapkan. Hal ini dapat menjadi pemicu perusahaan atau…

Kasus Bank Century Uwa

Kasus bank century , Opini Publik dan Pendalaman Demokrasi Ahluwalia Boediono-Sri Mulyani (inilah.com/Agung Rajasa) INILAH.COM, Jakarta - Opini publik telah membuat Wapres…

(35)

Kasus Bank Lippo

Pelanggaran kode etik bank LIppo

Kasus Bank Bali (1)

Bank Bali Scandal

View more

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyimpulkan kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara di PT Bank Mega Tbk, merupakan tindak pidana pencucian uang. Wakil Ketua PPATK Gunadi mengatakan aliran dana Elnusa mengarah ke perorangan dan diinvestasikan di deposito. Sedangkan dana Pemkab Batubara mengarah ke rekening perseorangan dan diinvestasikan deposito.

 “Kami juga menemukan adanya penyalahgunaan Jabatan di Bank Mega Cabang Bekasi -Jababeka,” kata Gunadi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI, Rabu (25/5).

Gunadi menjelaskan, berdasarkan penelusuran PPATK sejak April 2011, dalam kasus Elnusa terdapat 33 laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) dan 69 laporan transaksi keuangan tunai (LTKT). Untuk Dana Pemkab Batubara, terdapat 18 LTKM dan 34 LTKT. Saat ini, PPATK telah mengirim laporan tersebut kepada penyidik Polda dan Kejaksaan Agung. Dalam kasus dana Pemkab Batubara, PPATK telah membekukan 10 rekening yang dicurigai menerima dana dari rekening Pemkab Batubara yang ada di Bank Mega Jababeka. “Kami menstop 10 rekening yang ditengarai dari rekening Pemerintah Kabupaten Batubara yang  jumlahnya senilai Rp4,4 miliar,” tuturnya.

Menurut Gunadi, uang Rp4,4 miliar itu bisa dapat menjadikan asset recovery   Bank Mega. Selain itu, PPATK menemukan adanya kesamaan modus yang terjadi pada pembobolan di Bank Mega yakni adanya tindak pidana pencucian uang.

Atas kasus ini, PPATK memberikan lima rekomendasi kepada Bank Indonesia (BI) agar lebih mengamankan sistem perbankan nasional. Pertama, penyidik dan penuntut umum harus

(36)

mencantumkan adanya pengenaan sanksi pidana pencucian uang sesuai dengan Pasal 7 Undang-undang tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU).

Kedua, PPATK mengusulkan peningkatan kerjasama antar bank dan penyedia jasa keuangan lainnya dalam membantu proses penyelamatan dana hasil tindak pidana seperti penundaan transaksi dalam Pasal 26 Undang-undang PPTPPU.

Ketiga, peningkatan peran aktif penyedia jasa keuangan, PPATK dan penegak hukum untuk melaksanakan kewenangan yang diberikan UU PPTPPU, seperti penundaan transaksi, penghentian sementara transaksi dan pemblokiran guna mencegah berpindahnya dana dari hasil tindak pidana.

Kelima, penyedia jasa keuangan khususnya bank wajib melakukan enhanced due diligence dalam hal terdapat transaksi penempatan Deposito on Call   (DoC) dana milik Pemerintah Daerah/BUMN dalam jumlah yang signifikan atau besar pada kantor cabang bank atau cabang pembantu bank yang relatif kecil.

Sekadar catatan, Pasal 7 UU PPTPPU menyatakan, selain terkena sanksi denda, korporasi bisa terancam izin usahanya. Sanksi berat ini berlaku jika perusahaan ikut terlibat atau menikmati hasil kejahatan. Sanksi paling ringan berupa denda maksimal Rp1 miliar, bila bank sebagai penyedia jasa keuangan sengaja tidak melaporkan keberadaan transaksi mencurigakan.

BI sendiri baru saja menjatuhkan sanksi kepada Bank Mega terkait kasus pembobolan dana Elnusa sebesar Rp111 miliar dan Pemkab Batubara Rp80 miliar. Namun, BI memutuskan tidak mencabut izin usaha bank milik taipan Chairul Tanjung tersebut.

Keputusan RDG

Rapat Dewan Gubernur BI tanggal 23 Mei 2011 memutuskan; Pertama, mengenakan sanksi kepada Bank Mega dengan menghentikan penambahan nasabah DoC baru dan perpanjangan DoC lama, termasuk untuk produk sejenis seperti Negotiable Certificate of Deposit  (NCD), selama satu tahun, menghentikan pembukaan jaringan kantor baru selama satu tahun. Sanksi tersebut berlaku sejak 24 Mei 2011.

Kedua, BI akan melakukan fit and proper test   terhadap manajemen dan pejabat eksekutif Bank Mega. Ketiga, BI menginstruksikan Bank Mega untuk mereview seluruh kebijakan dan prosedur, khususnya aktivitas pendanaan (funding) termasuk penetapan target, limit dan kewenangan untuk kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan individu, baik nominal maupun suku bunga, pengaturan wilayah kerja kantor serta mekanisme inisiasi nasabah baru.

BI juga menginstruksikan agar Bank Mega untuk memperbaiki fungsi internal control   dan risk management , termasuk kecukupan jumlah auditor di setiap kantor, proses check and balance baik melalui tahapan kewenangan maupun sistem, fungsi pengawasan kantor pusat terhadap kantor-kantor di bawahnya dan pri nsip know your employee.

Kemudian, bank sentral meminta Bank Mega memberhentikan pegawai di bawah pejabat eksekutif yang terlibat dalam kasus dana nasabah atas nama PT Elnusa dan dana Pemkab Batubara, Sumatera Utara di KCP Bekasi Jababeka. Bank Mega juga diinstruksikan segera membentuk escrow account  senilai dana Elnusa dan Pemkab Batubara.

Pencairan escrow account  tersebut hanya dapat dilakukan dengan persetujuan BI dalam hal sudah tidak terdapat sengketa antara bank dengan nasabah, baik yang diselesaikan melalui keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atau melalui kesepakatan para pihak.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Mekanisme Transfer Dana Sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) melalui PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Cabang Medan

menggambarkan atau mengetahui kinerja PT Bank Mega, Tbk, pada periode tiga tahun terakhir yaitu 2006, 2007 dan 2008 dengan menggunakan metode analisis keuangan yang ditetapkan oleh

Adalah pinjaman dana talangan haji dari Bank Mega Syariah yang digunakan untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji. •

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: 1) Informasi yang diungkapkan Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia dalam Islamic

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiatmadja saat menerima penghargaan Best Asian Bank.. Wakil Presiden Direktur BCA

Siswati, 2004 Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), NPF, danBonus SWBI Terhadap Penyaluran Dana Bank Syariah (Studi Kasus Pada PT Bank Syariah Mega Variabel

Bank Mega Syariah tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan hasil usaha, arus kas, rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, serta sumber dan penggunaan dana zakat dan

Bank Mega Syariah tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, hasil usaha, arus kas, rekonsiliasi pendapatan, dan bagi-hasil, serta sumber dan penggunaan dana zakat dan qardhul hasan