• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAsus Meier & Spiritualismenya Oleh James W Deardorff

(dikirim oleh Don Allen, dona@bilver.uucp, 25 Agustus 91 01:15:27 GMT)

Jim Deardorff adalah seorang pensiunan profesor dari Departemen Ilmu Atmosfir di Universitas Oregon di Corvallis, Oregon, ilmuwan senior pendahulu di Pusat Penelitian Atmosfir Nasional di Boulder, Colorado, dan merupakan anggota dari Assosiasi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Amerika.

Pada tahun 1980an ketertarikannya bergeser pada penelitian fenomena UFO, dan pada tahun 1986 dia meminta pensiunnya dipercepat dengan tujuan untuk mempelajari kasus Meier dan implikasinya. Sejak saat itu, dia telah hampir sepenuhnya mengabdi untuk menjadi seorang ahli Perjanjian Baru dengan tujuan untuk lebih baik lagi menyelidiki sebuah dokumen yang dibahas di artikel ini: Kitab Suci Immanuel yang ditulis dengan bahasa Ibrani. Bukunya yang segera terbit yang mengangkat masalah ini, Pengajaran- Pengajaran Surgawi: Munculnya Perjanjian yang Benar dari Immanuel (Yesus) akan sudah tersedia tahun ini dari Penerbit Blue Water. (Lihat daftar sumber di artikel berikut.) Di antara mereka yang menyelidiki kasus-kasus UFO, kasus Meier sudah terkenal dan tidak perlu lagi diperkenalkan. Di antara kasus-kasus yang lain, jika salah satu kasus dikenal maka hal itu sepertinya dikarenakan buku Tahun-Tahun Cahaya dari Gary Kinder, yang tersedia di sebagian besar toko buku di tahun 1987.

Eduard Meier adalah seorang warga negara Swiss berumur 52 tahun yang melaporkan bahwa rangkaian utama hubungan dengan UFO dipercayakan kepadanya dari makhluk- makhluk yang kelihatan seperti manusia pada tahun 1975, mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka datang dari Pleiades dengan pesawat khusus yang mirip UFO yang mereka sebut sebagai kapal-kapal yang bercahaya. Karena suku bangsa Cherokee, Navaho, dan Inca, mengaku sebagai keturunan dari dewa-dewa langit yang datang dari Pleiades, maka kemungkinan ini tidak terlihat terlalu mengejutkan.

Dari tahun 1975 sampai 1978, Meier dihubungi oleh satu dari beberapa orang Pleiades, biasanya melalui telepati pikiran, untuk mengatur suatu waktu, biasanya pada larut malam, untuk mengadakan pertemuan langsung. Pertemuan-pertemuan ini terjadi rata- rata sekitar sepuluh hari sekali, tetapi hanya setelah Meier berhasil mencapai tempat pertemuan tanpa ditemani oleh orang lain. Pertemuan-pertemuan ini diadakan di bukit- bukit beberapa mil di tenggara Zurich, dengan sebagian besar kesempatan pembicaraan hubungan diadakan di dalam kapal bercahaya bangsa Pleiades. Penghubung utama Meier adalah seorang perempuan Pleiades yang dinamakan Semjase. Tema pembicaraan mencakup berbagai hal, dari obrolan ringan ke ilmu pengetahuan dan sejarah sampai pada spiritualisme. Setelah beberapa hubungan pertama, waktu Semjase telah banyak menceritakan kepada Meier tentang mengapa dia telah dipilih, dia diijinkan untuk bertanya banyak hal kepadanya.

Tersebar dalam hubungan-hubungan ini, bangsa Pleiades memberi Meier kesempatan selama 19 hari, dalam tahun 1975 dan 1976 dan kemudian 1981, di mana dia dapat membuat foto satu sampai empat pesawat ruang angkasa mereka dalam sekali pertemuan. Ini dimaksudkan sebagai pendukung kenyataan akan hubungannya ketika ia menceritakannya kepada orang lain. Sebagai hasilnya, dia mempunyai koleksi lebih dari 500 foto berwarna dari pesawat mereka yang melayang-layang baik dari dekat maupun jauh, dan kadang-kadang sebagian tertutup oleh cabang-cabang pohon yang berada di dekatnya. Pada enam dari kesempatan-kesempatan ini dia juga membawa

kamera film 8 mm bersamanya dengan apa dia mendapatkan urutan-urutan film. Semua ini jauh terlalu banyak bagi kebanyakan pakar UFO yang mempelajarinya, pertama organisasi UFO Eropa dan kemudian organisasi UFO Amerika, pada akhir tahun 1970an dan awal tahun 1980an, dengan suara bulat menolak kasus tersebut, menyatakan bahwa kasus tersebut pastilah merupakan sebuah penipuan.

Adalah tim penyelidik Amerika yang diketuai Wendelle Stevens, seorang purnawirawan kolonel Angkatan Udara, yang meneliti kasus tersebut sampai pada hal-hal terkecil, mulai dari tahun 1977. Steven dan rekan-rekan kerjanya menemukan semua bukti keaslian dalam foto-foto, dan tidak ada bukti telah dilakukannya sebuah penipuan. Mereka tidak menemukan cara bagaimana Meier mungkin telah memalsukan objek dalam foto-foto (yang dalam banyak contoh tidak mungkin dilakukan dengan model kecil yang dekat dengan kamera, seperti yang akan kita lihat); mereka juga tidak dapat menemukan bagaimana caranya Meie dapat memalsukan foto-foto itu sendiri, dan tidak ada kemampuan keuangan dengan apa dia dapat membayar orang lain untuk mencapai hasil seperti ini. Selain itu juga ada sekitar dua lusin saksi kedua yang mendukung keaslian kasus tersebut – orang-orang yang, contohnya, melihat cahaya UFO pada malam atau sore hari tepat sebelum atau sesudah Meier menghadiri sebuah pertemuan, dan orang-orang lain yang membuat foto lingkaran aneh di lapangan berumput yang tertimpa menjadi suatu pola pusaran yang berlawanan dengan arah jarum jam, pada hari setelah suatu pertemuan, di tempat-tempat di mana Meier melaporkan kapal bercahaya milik Semjase melayang rendah di atas tanah. (Rumput tersebut akan terus tumbuh mendatar selama berminggu-minggu setelahnya, daripada tumbuh tegak atau mati.) Ada empat saksi yang pernah melihat Meier “terwujud” di tengah-tengah mereka segera setelah suatu pertemuan, dan salah satu dari mereka menyaksikan hal yang sama pada kesempatan yang kedua kali. Menurut Meier, hal ini dilakukan melalui penggunaan teknologi bangsa Pleiades, ketika kapal yang bercahaya melayang-layang tanpa terlihat di sekitar tempat tersebut.

Buku pertama yang mendukung kasus tersebut, ditulis oleh Lee dan Brit Elders, serta Tom Welch – anggota tim penyelidik Steven – terbit di tahun 1979 dan seperti merupakan sebuah album foto yang diberikan penjelasan. Sebagai tambahan selain banyaknya foto berwarna yang dibesarkan, UFO… Hubungan dari Pleiades, Jilid 1, memasukkan beberapa kutipan dari apa yang telah dikatakan Semjase dan orang Pleiades lainnya kepada Meier. Pada tahun 1983 mereka menerbitkan Jilid 2. Di antara kedua penerbitan itu, Steven menulis bukunya sendiri mengenai kasus tersebut yang memberikan banyak perincian – sebuah buku yang sekarang tidak dicetak lagi, seperti juga Jilid 1 dan 2. Salah satu foto Meier, foto “sinar matahari yang menyilaukan”, diperlihatkan di kanan atas (tidak tersedia untuk artikel ini, silakan lihat di “UFO dari Pleiades oleh W. Stevens”, halaman 436, gambar #174). Menurut data Steven, foto tersebut mempunyai fokus mengarah ke barat daya, sehingga matahari tenggelam, pada tanggal 29 Maret 1976, akan ada di sebelah kanan foto. Tanah yang terdekat terlihat tertutup bayangan, tetapi sinar emas dari matahari terlihat dengan jelas pada foto berwarna yang asli, memantulkan bagian kanan atas benda yang melayang-layang dalam dua garis yang memanjang ke bawah melewati bagian benda yang menghadap ke bawah. Karena pohon yang kelihatannya berada di depan benda itu berada di bawah bayangan, sama halnya dengan tanah di dekatnya, benda itu harus berada lebih jauh supaya bisa berpotongan dengan pancaran sinar matahari tenggelam. Benda tersebut pasti mempunyai diameter sekitar 23 kaki seperti apa yang Semjase katakan kepada Meier. Pohon itu tidak mungkin merupakan sebuah model, karena Steven membuat foto pohon itu satu setengah tahun kemudian ketika pohon itu berdaun.

Nilai lain atas kebenaran foto ini adalah pantulan cahaya keemasan, yang menjadi terlihat karena kabut dan asap yang sering ada di sebagian besar daerah Eropa dan terutama di bagian timur Zurich, seharusnya tidak terlihat jika benda yang dipotret adalah sebuah model yang terletak dekat dengan kamera, bahkan jika tanah di dekatnya diterangi oleh sinar matahari. Dengan demikian tidak akan ada jarak pandang yang cukup melalui sinar matahari untuk membuat sinar tersebut terlihat, kecuali kabut dan asap begitu tebalnya sehingga bukit-bukit di kejauhan menjadi tidak jelas.

Foto kedua yang ditunjukkan (halaman selanjutnya, kiri atas [tidak tersedia untuk artikel ini, silakan lihat “UFO dari Pleiades”, halaman 383, gambar #66]) berasal dari satu seri di mana kapal yang bercahaya mengambil beberapa posisi di sisi yang berbeda dari sebuah pohon cemara. Dua professor kehutanan dari Universitas Oregon yang saya tunjukkan beberapa dari foto-foto ini tidak mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi pohon tersebut sebagai abies alba dewasa (cemara perak Eropa). Oleh karena itu pohon itu tidak mungkin sebuah pohon model, dengan sebuah UFO model yang ditempelkan. Segera setelah Meier membuat foto seri tersebut, puncak pohon itu terbakar, seperti yang sering terlihat ketika UFO mendekat terlalu dekat pada sejumlah tumbuhan. Beberapa waktu kemudian, pohon itu menghilang, dan ketika Meier bertanya kepada Semjase mengenai hal ini, dia diberitahu bahwa mereka telah “mengubah waktunya”. Dengan demikian, bahwa tidak ada laginya pohon tersebut di tempat ini-dan-pada waktu sekarang sebagai bukti yang melanjutkan dengan apa diameter UFO mungkin ditentukan. Pendukung kasus Meier dapat melihat hal ini sebagai tanda bahwa bangsa Pleiades ini merasa bertanggung jawab terhadap makhluk hidup dengan apa mereka berinteraksi, sementara pengingkar-pengingkar kasus ini mengabaikan kenyataan yang diberikan foto-foto ini karena mereka merasa bahwa adalah tidak mungkin bagi peradaban asing apapun, tidak peduli bagimana lebih canggihnya mereka daripada kita, untuk melakukan tindakan seperti itu.

Semakin banyak foto yang dikumpulkan Meier, dan semakin banyak pengalamannya dengan bangsa Pleiades yang menjadi perhatian para pakar UFO, semakin luar biasa kasusnya terlihat bagi mereka. Hal tersebut menjadi suatu bukti bahwa jika kasus itu benar-benar terjadi, maka berarti makhluk-makhluk dari planet asing ini, atau makhluk asing dan orang asing itu bertanggung jawab atas lebih banyak penglihatan UFO yang “biasa” di seluruh dunia, yang sekarang mempunyai suatu strategi rahasia untuk menghadapi kita – satu yang tidak pernah memberikan bukti yang cukup untuk memuaskan para ilmuwan dan orang-orang yang meragukan masalah ini, tetapi bagaimanapun biarlah kehadiran mereka dan beberapa kemampuan mereka diketahui oleh orang-orang lain yang dapat menerima kenyataan mereka yang berpotensial. Jika mereka mempunyai suatu strategi seperti itu, hal tersebut berarti makhluk-makhluk dari planet lain itu lebih berpengalaman daripada kita, paling tidak sama pintarnya atau lebih pintar, dan mempunyai semacam kode etik yang dirancang untuk tidak membuat peradaban kita mengalami suatu kejutan budaya secara tiba-tiba. Kesimpulan- kesimpulan seperti itu belum dapat diterima oleh sebagian besar pakar UFO, oleh karena itu hanya sedikit sekali dari mereka yang meneruskan kasus tersebut cukup jauh untuk mengerti apa yang telah bangsa Pleiades katakan kepada Meier. Dari antara mereka yang melakukannya, beberapa merasa tidak senang setelah mengetahui bahwa bangsa Pleiades mendukung filsafat spiritualisme yang bertentangan dengan konsep Kristen-Yudea. Hal ini hanya mengobarkan rasa ketidaksenangan mereka terhadap kasus tersebut.

Pada awal kehidupannya Meier pertama kali dihubungi, melalui telepati, oleh seorang laki-laki Pleiades. Tetapi pada umur duapuluhan hubungan-hubungannya diambil alih oleh seorang perempuan yang mengatakan bahwa bangsanya bekerja sama erat

dengan bangsa Pleiades, dan berasal dari alam semesta lain. Hanya dalam beberapa puluh tahun terakhir ini saja beberapa ilmuwan menerima keberadaan alam-alam semesta lain. Meskipun demikian, pemikiran bahwa mungkin saja ada komunikasi atau perjalanan antar alam semesta sama sekali tidak dapat diterima oleh ilmu pengetahuan yang ada sekarang. Pemikiran bahwa ada seseorang yang terpilih untuk hubungan seperti itu sama tidak dapat diterimanya.

Telah ditemukan bahwa banyak di antara korban-korban penculikan ini mempermudah berulangnya peristiwa UFO, sering kali kembali ke masa kanak-kanak, sehingga sekarang menjadi bukti bagi kebanyakan pakar UFO bahwa makhluk-makhluk dari planet lain tersebut memilih orang-orang tertentu atas siapa mereka ingin melakukan percobaan, atau dengan siapa mereka ingin berkomunikasi. Tetapi tetap saja, jika orang-orang tertentu yang diberikan pesan-pesan luas dari makhluk-makhluk dari planet lain tersebut tidak diperlakukan sebagaimana layaknya korban penculikan, mereka dianggap sebagai penipu-penipu yang tidak layak dipelajari oleh organisasi-organisasi UFO. Oleh karena itu, penghubung-penghubung, seperti Meier, sebagian besar tetap diacuhkan.

Pada beberapa pengalaman pertama Meier dengan makhluk-makhluk dari planet lain, pada tahun 1950an dan 1960an, dia didesak untuk mempelajari sebanyak yang dia mampu, melalui pengalaman secara lagsung, mengenai berbagai agama yang ada di Bumi. Hal ini dia lakukan dalam perjalanan-perjalanan ke India dan Timur Tengah, dan pada pertengahan tahun 1970an dia dipersiapkan untuk filsafat spiritual untuk apa bangsa Pleiades mendidiknya. Filsafat tersebut adalah suatu filsafat yang menekankan pada keabadian roh atau jiwa seseorang, dan tujuannya dalam kehidupan belajar – belajar bahkan ketika seseorang melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan- kesalahan tersebut. Proses belajar ini berlangsung terus dalam kehidupan selanjutnya, atau reinkarnasi, atau selama jiwa tersebut sedikit demi sedikit berevolusi dan mengumpulkan ingatan-ingatan dan pengetahuan yang biasanya tidak tersedia bagi kita kecuali sebagai perasaan dan kesadaran. Filsafat mereka juga meliputi hidup dalam keselarasan dengan alam, menghindari pengeksploitasian sumber daya dari suatu planet yang ramah, menghindari polusi lingkungan dan kelebihan penduduk, tidak membangun industri-industri nuklir dan persenjataan, dan menghindari perbuatan yang melampaui batas dan hal-hal yang ekstrim. Mereka menekankan pendekatan holistik, dan menyatukan penarikan kesimpulan berdasarkan akal sehat dan kekuatan fisik. Tidak perlu dikatakan, bangsa Pleiades ini tidak menyetujui perlakuan pemerintah- pemerintah dan lembaga-lembaga yang buruk terhadap orang-orang dan lingkungan Bumi.

Sekarang, semua hal ini mewakilkan konsep yang umum bagi banyak pesan-pesan penghubung makhluk-makluk asing yang lainnya, konsep-konsep yang umum bagi pergerakan Jaman Baru, dan konsep-konsep yang umum bagi keturunan orang Indian Amerika. Sebagian karena alasan inilah, para pakar UFO cenderung untuk menolaknya semua karena terlalu dangkal sehingga tidak layak untuk diselidiki. Mereka juga dapat menunjukkan berbagai inkonsistensi di antara pesan-pesan yang berbeda yang berasal dari makhluk-makhluk dari planet lain tersebut, serta dapat memperlihatkan ketidakmasukakalan dalam beberapa pesan tersebut, sebagai alasan untuk menolak semua penghubung. Daripada meneliti komunukasi-komunikasi tersebut secara terbuka sebagai usaha untuk mempelajari mengapa mereka bisa memiliki aspek khusus yang membingungkan, para pakar UFO malah menolak pesan-pesan tersebut dengan mengasumsikan bahwa jika mereka mengandung hal lain selain kebenaran seperti yang diketahui ilmu pengetahuan abad ke-20, maka pesan-pesan tersebut pastilah

merupakan penipuan atau hasil dari khayalan-khayalan yang sesat. Satu alasan untuk tindakan ini adalah jika mereka memperlakukan pesan-pesan itu dengan serius, mereka takut terhadap cemoohan dari ilmuwan-ilmuwan yang mereka coba bujuk untuk masuk ke bidang per-UFO-an. Mereka sangat khawatir terhadap kemungkinan tertipu oleh penipuan besar, bahkan jika mereka tidak mampu menjelaskan bagaimana penipuan seperti itu dapat dilaksanakan. Dan mereka khawatir terhadap kecaman dari ilmuwan- ilmuwan pendukung Panitia Penelitian Ilmiah atas Pernyataan Paranormal jika mereka menyatakan pendirian bahwa pernyataan-pernyataan dari para penghubung yang jujur itu harus melibatkan aspek-aspek dari teknologi canggih yang benar-benar di luar pengertian kita.

Kasus Meier terlihat menonjol dari semua kasus penghubung lain dan pesan-pesan mereka, meskipun demikian, dialah satu-satunya yang mempunyai bukti foto yang besar pengaruhnya dalam mendukung keseluruhan kebenarannya. Oleh karena dari semua kasus yang lain kekhawatiran akan tertipu oleh kasus ini adalah paling besar. Tetapi, penyisipan dalam bukti Meier yang tidak jelas dan keanehan-keanehan yang tidak dapat dijelaskanlah yang mampu memuaskan orang-orang yang meragukan kebenaran kasus tersebut bahwa kecaman mereka dapat dibenarkan. Hal ini lagi-lagi terlihat sebagai suatu strategi dari makhluk-makhluk dari planet lain, bahwa makhluk-makhluk dari planet lain ini mempunyai suatu kode etik tertentu yang melarang memaksakan pandangan mereka atas mayoritas populasi suatu planet. Hubungan Meier menyebutkan, seperti juga banyak pesan-pesan penghubung yang lain, mengakui secara terang-terangan filsafat tidak adanya campur tangan pada tingkat sosial. Strategi tersebut akan berhasil selama orang-orang yang meragukan kasus ini dan para ilmuwan bersikeras bahwa semua kesaksian seorang saksi UFO dan semua bukti dari seorang penghubung harus terbukti benar tanpa keraguan sedikitpun, jika gagal, saksi tersebut dinyatakan salah dan penghubung UFO tersebut bersalah atas sebuah penipuan atau halusinasi.

Penelitian Gary Kinder mengenai kasus Meier selama tiga tahun, mengarah pada Tahun-tahun Cahaya, mengkonfirmasi di antara hal-hal lain bahwa film 35 mm berwarna milik Meier benar-benar diproses melalui jalur-jalur komersil biasa. Kinder juga mampu memperoleh pendapat lebih jauh dari para ilmuwan dan teknisi mengenai dampak yang terjadi jika benda-benda yang berada dalam foto itu benar-benar melayang-layang dalam jarak yang jauh, atau Meier benar-benar adalah penipu yang sangat ulung. Analisa atas contoh logam tertentu yang diakui Meier diberi Semjase kepadanya, dan analisa sebuah rekaman suara pesawat bercahaya yang Meier rekam sewaktu kapal tersebut sedang melayang tidak terlihat, menghasilkan pernyataan-pernyataan yang serupa yang mendukung keanehan hal-hal tersebut dan ketidakmungkinan adanya penipuan. Meskipun demikian, organisasi-organisasi UFO telah lama berjanji pada diri mereka sendiri untuk membuktikan ketidakbenaran kasus tersebut, dan karena Kinder sendiri bukan seorang pakar UFO maupun ahli fotografi, penemuannya yang positif tidak menimbulkan pengaruh yang nyata pada para pemimpin organisasi UFO tersebut. Bagi Kinder sendiri, ada hal-hal tertentu dalam kasus ini nampak terlalu luar biasa untuk dapat diterima, dan dia tidak tertarik pada sisi spiritualnya. Dengan demikian, dia bahkan gagal untuk mengutarakan apa yang mungkin menjadi ciri yang paling luar biasa dari kasus tersebut. Adalah sebuah naskah, yang disebut Talmud Immanuel (Kitab Suci Immanuel dalam bahasa Ibrani) (TJ), sebuah terjemahan yang mejadi milik Meier pada awal tahun 1970an, dan yang terbaca seolah-olah seperti tulisan asli pengajaran- pengajaran dari Yesus. Naskah kuno yang asli dikatakan ditulis di Aramaic, tetapi telah dimusnahkan oleh orang-orang yang merasa terancam oleh keberadaannya. Sebelum

penghancurannya, bagaimanapun juga, seorang penerjemah, seorang mantan pendeta berkebangsaan Libanon yang bisa berbahasa Jerman, mengirimkan bagian yang telah dia terjemahkan kepada Meier, yang dia kenal pada tahun 1960an. Kemudian, penerjemah tersebut dibunuh karena usaha-usahanya. Meier diberitahu Semjase bahwa naskah tersebut adalah tulisan yang paling penting di Bumi, dan dia sebaiknya membagi-bagikannya kepada pihak-pihak yang tertarik dan tulus. Menurut keterangan- keterangan dari hubungan Meier bukanlah suatu kebetulan bahwa dia bertemu orang yang telah dibantu bangsa Pleiades dalam mencari TJ, sewaktu dia berada di Timur Tengah.

TJ tersebut kelihatannya mewakili logia, atau perkataan-perkataan Yesus, yang dipikirkan imam dari awal abad kedua, Papias dari Kaisarea, ketika dia menulis “Matius mengumpulkan logia [dari Allah] dalam bahasa Yahudi, dan masing-masing menginterpretasikan mereka sebaik mungkin.” Sejak saat itu orang-orang terpelajar telah memikirkan arti kalimat ini, dengan seorang ahli teologi di awal abad ke-20, Burnette Streeter, mengusulkan bahwa kalimat tersebut mungkin berarti bahwa logia- logia ini tidak mempunyai terjemahan yang disetujui secara resmi. Sebagai akibatnya hal ini akan menyatakan secara tidak langsung bahwa mereka berhubungan dengan kepercayaan yang menyimpang dari ajaran gereja, dan memerlukan banyak perbaikan dari penyalin naskah Kristen yang berlatar belakang Yahudi yang menambahkan nama Matius pada injilnya yang baru.

Dari penerjemah TJ Meier mengetahui bahwa naskah itu tidak sampai ke daerah Palestina sampai sekitar pergantian abad pertama, ketika satu salinan dari naskah yang dilekatkan dengan damar dikubur di daerah Yerusalem, dan tetap berada di sana selama kurang lebih 1900 tahun, sementara salinan yang lain (atau aslinya) nampaknya berhasil sampai ke gereja Kristen awal untuk membentuk dasar dari doktrin-doktrin. TJ disebut-sebut secara singkat di dalam kumpulan buku utama yang meremehkan kasus Meier, salah satunya ditulis oleh Kal Korff, yang pernah menjadi rekan muda seorang pakar UFO William Moore. Meskipun demikian, tidak satupun dari aspeknya yang luar biasa yang disebut, mungkin karena isinya yang berkenaan dengan kepercayaan yang menyimpang dari ajaran gereja, atau karena tujuannya adalah untuk membuktikan ketidakbenaran kasus tersebut. TJ menjelaskan sebagian besar pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab yang telah mengganggu pakar-pakar Kristen selama berabad-abad, tetapi dengan suatu cara yang jauh lebih kreatif daripada penipu manapun atau kelompok pakar-pakar Perjanjian Baru palsu. Penekanannya pada “kekuatan jiwa” dapat menjelaskan mengapa gerakan Gnostic menjamur dengan tiba-tiba di awal abad kedua. Dari hal ini seseorang dapat menarik kesimpulan