BAB IV TINJAUAN YURIDIS TERHADAP SITA MARITAL ATAS
D. Dasar Pengajuan Sita Marital Oleh Mantan Istri Selaku Penggugat dalam
2. Pertimbangan
Keputusan menurut Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon Nomor 330/Pdt.G/2013/Ms-Lsk adalah :
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat dan dihubungkan dengan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat, maka ditemukan fakta sebagai berikut:
a. Bahwa benar dahulu Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, akan tetapi saat ini Penggugat dan Tergugat sudah bercerai;
b. Bahwa selama dalam perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah memperoleh harta yang menjadi objek sengketa adalah:
1) 1 (satu) petak tanah/kebun rambutan seluas + 3.184,56 m2 sesuai dengan Akta Jual Beli no.590/05/PB/III/2010, yang terletak di Gampong Mns Asan Seuleumak, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, yang batas- batasnya sebagai berikut :
- Utara dengan lorong Rusli 79,50 meter; - Selatan dengan parit jalan 22 meter; - Timur dengan parit jalan 82,50 meter; - Barat dengan kebun Ansari 43 meter;
2) 1 (satu) jalur tanah/kebun sawit seluas + 51.772,5 m2 sesuai dengan Akta Jual Beli no.590/19/PB/2011, yang terletak di Gampong Mns Asan Seuleumak, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, yang batas- batasnya sebagai berikut :
-Utara dengan parit jalan Desa Tanjong Drien 160 meter; -Selatan dengan kebun H. Ramli 170/60 meter;
-Timur dengan kebun Basli/Nurdin, Imum Jafar dan Matni 156/293 meter;
-Barat dengan pinggir sungai 137/187 meter;
3) 1 (satu) petak tanah kebun seluas + 4.051,7 meter, yang terletak di Dusun Tgk Batei Puteh, Gampong Tanjong Drien Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, yang batas-batasnya sebagai berikut;
-Sebelah utara dengan tanah dan rumah Cut Ali 58,50 meter -Sebelah Selatan dengan tanah/rumah Jamaluddin 8,50 meter -Sebelah Barat dengan jalan pante bahagia 34,80 meter -Sebelah Timur dengan paret irigasi 34,80 meter
Di atas tanah tersebut terdapat dua unit bangunan masing-masing: a. Satu unit bangunan rumah papan atap seng berukuran 8,70 x 8,70
meter;
b. Satu unit bangunan kayu beratap seng tanpa dinding yang digunakan sebagai panglong atau kilang kayu beratap seng yang berbentuk huruf L, dan didalam bangunan tersebut terdapat alat-alat atau perkakas yaitu:
1) 1 (satu) unit Mesin Siku Rakitan tanpa merek 12 inci; 2) 1 (satu) unit Mesin Belah kayu;
3) 1 (satu) unit Mesin Roter Kayu ;
5) 1 (satu) unit Mesin Bor Pahat; 6) 1 (satu) unit Mesin Gerenda;
7) 1 (satu) unit Mesin Ketam rakitan tanpa merek, 20 Inci; 8) 1 (satu) unit Ketam tangan Maktek ;
9) 1 (satu) Graver Maktek;
10) 1 (satu) unit Bor Tangan Maktek;
Bahwa atas harta harta bersama tersebut di atas belum pernah dibagi antara Penggugat dengan Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 37 Undang- undang Nomor 1 Tahun l974 jo Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam, dimana dijelaskan bahwa apabila perkawinan putus karena perceraian, harta bersama diatur menurut hukum masing- masing, yang bagi orang Islam berpedoman kepada Kompilasi Hukum Islam dimana janda atau duda cerai hidup masing-masing berhak seperdua dari harta bersama, oleh karenanya pada kenyataan Penggugat dan Tergugat adalah orang Islam, maka pembahagian harta bersamanya berpedoman pada aturan tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkan petitum Penggugat satu persatu;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan primer Penggugat pada petitum angka 1 yang menuntut agar Majelis Hakim menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat, maka oleh karena petitum a quo bersifat umum dan berhubungan dengan petitum lainnya, maka Majelis Hakim
akan mempertimbangkan dan memberi putusan sebagaimana tercantum dalam amar setelah mempertimbangkan petitum lainnya;
Menimbang, bahwa terhadap petitum gugatan Penggugat angka 2 yang mohon diletakkan sita jaminan, maka setelah diletakkan sita jaminan oleh Mahkamah Syar’iyyah Lhoksukon terhadap objek perkara maka sita dinyatakan sah dan berharga;
Menimbang, bahwa terhadap petitum gugatan Penggugat angka 3 yang menuntut Majelis Hakim menetapkan bahwa objek sengketa sebagaimana tersebut pada angka 3 nomor 1 s/d 16 surat gugatan Penggugat adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat, maka sesuai fakta dan pertimbangan Majelis Hakim telah mengabulkan seluruhnya gugatan Penggugat yang letak, batas dan ukurannya sebagaimana Akta Jual Beli untuk objek perkara angka 3.1 dan 3.2, sedangkan untuk angka 3.3, 3.4 dan 3.5 menjadi satu objek menjadi 3.3 yang ukurannya sesuai hasil pemeriksaan setempat (descente) serta menetapkan bahwa harta tersebut adalah harta bersama antara Penggugat dan Tergugat, sesuai dengan ketentuan Undang-undang nomor 1 tahun 1974 pasal 35 ayat(1), Kompilasi Hukum Islam pasal 91 ayat (1), (2) dan (3) serta pasal 93 ayat (2);
Menimbang, bahwa terhadap petitum gugatan Penggugat angka 4 yang menyangkut porsi pembagian harta bersama antara Penggugat dan Tergugat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, maka Majelis Hakim akan menetapkan porsi bagian antara Penggugat dan Tergugat dengan ketentuan Penggugat dan Tergugat masing-masing mendapat ½
(seperdua) dari jumlah keseluruhan harta bersama tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 97 Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa terhadap petitum gugatan Penggugat angka 5 yang Menghukum Tergugat untuk menyerahkan yang menjadi hak Penggugat setelah putusan Mahkamah Syariah berkekuatan hukum tetap dalam keadaan kosong, dan tidak tersangkut dengan pihak lain, dan apabila tidak dapat dibagi secara natura dijual lelang dan hasilnya dibagikan kepada Penggugat dan Tergugat masing-masing mendapat ½ (setengah) bagian, Majelis Hakim akan memberikan pertimbangan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh harta bersama kini dikuasai oleh Tergugat, maka dengan adanya pembagian harta bersama tersebut dimana Penggugat memperoleh ½ (seperdua) bagian dari seluruh harta bersama, sudah sepantasnya Menghukum Tergugat dan atau siapapun juga yang menguasai harta bersama tersebut di atas secara melawan hak untuk membagi dan menyerahkan hak bagian Penggugat dari harta bersama tersebut sesuai dengan hak bagiannya kepada Penggugat, untuk menyerahkan harta bersama tersebut dalam keadaan bebas, utuh dan terlepas dari segala ikatan hukum dengan pihak lain atau ketiga, dan jika tidak dapat dilakukan pembagiannya secara natura maka dijual lelang oleh pejabat yang berwenang pada Kantor Lelang Negara dan hasilnya dibagi dua antara Penggugat dan Tergugat;
Menimbang, bahwa terhadap petitum gugatan Penggugat angka 6 yang menuntut Majelis hakim menyatakan putusan ini dapat dijalankan
dengan baik secara sukarela ataupun dalam bentuk upaya paksa (eksekusi) dengan menggunakan alat negara, walaupun objek perkara berada dalam kekuasaan siapapun, Majelis Hakim akan memberikan pertimbangan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa petitum a quo secara substansi sama dengan petitum angka 5 (lima) maka menurut Majelis Hakim petitum a quo tidak perlu dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa terhadap petitum gugatan Penggugat pada gugatan subsidair yang menuntut agar jika Majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya, dinilai karena gugatan in casu merupakan gugatan alternatif, bila pada gugatan primair tidak tercover serta bila majelis Hakim berpendapat lain, maka gugatan primair tidak perlu dipertimbangkan karena Majelis Hakim telah mempertimbangkan semua dan tidak perlu ada alternatif lain;
Menimbang, bahwa karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan (vide Penjelasan Pasal 49 huruf a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009), maka berdasarkan Pasal 89 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;
Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dalil syar’i yang berkenaan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sita jaminan yang telah diletakkan oleh Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon sahdan berharga;
3. Menetapkan Harta Bersama antara Penggugat dan Tergugat sebagai berikut:
a. 1 (satu) petak tanah/kebun rambutan seluas + 3.184,56 m2 sesuai dengan Akta Jual Beli No.590/05/PB/III/2010, yang terletak di Gampong Menasah Asan Seuleumak, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, yang batas- batasnya sebagai berikut : -Utara dengan lorong Rusli 79,50 meter;
-Selatan dengan parit jalan 22 meter; -Timur dengan parit jalan 82,50 meter; -Barat dengan kebun Ansari 43 meter;
b. 1 (satu) jalur tanah/kebun sawit seluas + 51.772,5 m2 sesuai dengan Akta Jual Beli no.590/19/PB/2011, yang terletak di Gampong Menasah Asan Seuleumak, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, yang batas- batasnya sebagai berikut : -Utara dengan parit jalan Desa Tanjong Drien 160 meter;
-Selatan dengan kebun H. Ramli 170/60 meter;
-Timur dengan kebun Basli/Nurdin, Imum Jafar dan Matni 156/293 meter;
-Barat dengan pinggir sungai 137/187 meter;
c. 1 (satu) petak tanah kebun seluas + 4.051,7 meter, yang terletak di Dusun Tgk Batei Puteh, Gampong Tanjong Drien, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, yang batas-batasnya sebagai berikut;
- Sebelah utara dengan tanah dan rumah Cut Ali 58,50 meter - Sebelah Selatan dengan tanah/rumah Jamaluddin 58,50 meter - Sebelah Barat dengan jalan pante bahagia 34,80 meter
- Sebelah Timur dengan paret irigasi 34,80 meter
Diatas tanah tersebut terdapat dua unit bangunan masing-masing:
Satu unit bangunan rumah papan, atap seng, berukuran 8,70 x 8,70 meter dan 1 (satu) unit bangunan kayu beratap seng tanpa dinding yang digunakan sebagai panglong atau kilang kayu, beratap seng yang berbentuk huruf L, dan didalam bangunan tersebut terdapat alat-alat atau perkakas yaitu:
1) 1 (satu) unit Mesin Siku Rakitan tanpa merek 12 inci; 2) 1 (satu) unit Mesin Belah kayu;
4) 1 (satu) unit Gergaji Pita merek Oscar Mini ; 5) 1 (satu) unit Mesin Bor Pahat;
6) 1 (satu) unit Mesin Gerenda;
7) 1 (satu) unit Mesin Ketam rakitan tanpa merek, 20 Inci; 8) 1 (satu) unit Ketam tangan Maktek ;
9) 1 (satu) Graver Maktek;
10) 1 (satu) unit Bor Tangan Maktek;
4. Menetapkan bahwa terhadap harta-harta bersama pada diktum angka 3 tersebut di atas, baik Penggugat maupun Tergugat masing-masing berhak memperoleh ½ (seperdua) bagian;
5. Menghukum Tergugat dan atau siapa saja yang menguasai harta bersama pada diktum angka 3 tersebut di atas secara melawan hak untuk membagi dan menyerahkan harta tersebut ½ (setengah) bagian untuk Penggugat dan ½ (setengah) bagian lagi untuk Terguga dalam keadaan bebas, utuh dan terlepas dari segala ikatan hukum dengan pihak lain, bila perlu dibongkar dan, dirobohkan, jika tidak dapat dibagi secara natura, maka dijual lelang oleh pejabat yang berwenang pada Kantor Lelang Negara dan hasilnya ½ (setengah) bagian diserahkan kepada Penggugat dan ½ (setengah) bagian menjadi bagian Tergugat, jika terhadap harta-harta bersama tersebut tidak ada lagi, maka Tergugat harus mengganti ½ (setengah) bagiannya dan diserahkan kepada Penggugat;
6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp. 6.841.000,- (enam juta delapan ratus empat puluh satu ribu rupiah).