• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus Posisi menurut Dakwaan Penuntut Umum

Dalam dokumen BAB II KAJIAN PUSTAKA TEMUAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 24-29)

B. Temuan Pidana Rehabilitasi Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Bagi Diri Sendiri

2. Kasus Posisi menurut Dakwaan Penuntut Umum

Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Negeri Sleman menuntut terdakwa dengan dakwaan alternatif. Dalam dakwaan tersebut, Jaksa Penuntut Umum memberikan tiga dakwaan. Yang pertama, Terdakwa didakwa melakukan percobaan atau permufakatan jahat. Perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan pada tanggal 24 September 2015. Abdul didakwa telah melakukan percobaan atau permufakatan tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I. Perbuatan Abdul tersebut diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Cara atau epistimologi, modus operandi Terdakwa melakukan tindak pidananya dapat diuraikan sebagai berikut. Pada mulanya Terdakwa bermufakat

untuk membeli Narkotika Golongan I tanpa ada ijin dari pihak yang berwenang.

Abdul bersama-sama dengan Sandi Permata Sinubu alias Sandi bin Alm. Johan Sinubu (untuk selanjutnya disebut Sandi) bersepakat membeli shabu. Narkotika tersebut termasuk golongan I. Mereka membeli shabu tersebut dengan cara patungan dengan nilai patungan sejumlah 700.000 Rupiah. Jumlah tersebut dibagi antara Terdakwa sebesar 400.000 Rupiah dan Sandi sebesar 300.000 Rupiah.

Terdakwa dan Sandi memesan shabu tersebut dengan cara mengirim SMS ke nomor 082218805739. Nomor tersebut milik dari Ronald yang tinggal di Jayapura. Setelah Ronald menerima SMS tersebut, Ronald membalas SMS tersebut yang isinya memerintahkan Terdakwa untuk mentransfer uang ke nomor rekening BCA dengan nomor 0373861914 atas nama Adi Susilo. Kemudian Abdul mengirim uang tersebut sesuai permintaan dari Ronald. Satu jam setelahnya Ronald mengirim SMS yang berisi alamat pengambilan shabu. Alamat tersebut terletak di Dsn. Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Setelah Terdakwa dan temannya selesai mengambil shabu tersebut, mereka menuju Hotel Rumput yang terletak di Jl.

Cempaka Baru No. 28 Gempol Condongcatur Depok Sleman. Sekitar jam 10 mereka mengkonsumsi shabu tersebut. Setelah Terdakwa dan temannya diamankan, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Penguji Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta d No. Lab 440/2449/C.3 tanggal 24 Oktober 2015 diperoleh kesimpulan bahwa barang bukti No. 024308/T/10/2015.

024309/T/2015, dan 024310/T/2015 mengadung Metamfetamin yang terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Yang kedua, Terdakwa didakwa melakukan percobaan atau permufakatan jahat tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman. Perbuatan Terdakwa tersebut terancam pidana yang diatur di dalam Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Cara atau epistimologi, modus operandi Terdakwa melakukan tindak pidananya dapat diuraikan sebagai berikut.

Bahwa Terdakwa dan temannya didakwa melakukan percobaan atau permufakatan jahat tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman. Perbuatan tersebut dilakukan dengan Sandi pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar jam 13.00 WIB. Abdul dan Sandi membeli shabu seharga 700.000 Rupiah dengan berat 0,5 gram. Awalnya Sandi mengajak Terdakwa untuk mengkonsumsi shabu tersebut di kost Sandi. Kost sandi terletak di Kost Pondok Naraya Jalan Raya Tajem Maguwoharjo Depok Sleman. Terdakwa dan Sandi mengkonsumsi shabu sekitar jam 13.00 WIB. Sandi bertugas untuk menyiapkan alat-alat seperti botol bekas obat batuk Woods, sedotan, korek api gas dan pipet. Alat-alat tersebut sebelumnya telah dirakit oleh Sandi sehingga membentuk sebuah bong. Alat atau bong tersebut diisi air, kemudian shabu dimasukkan ke dalam pipet kaca menggunakan potongan sedotan dan disambungkan ke alat bong. Setelah itu pipet kaca yang telah diisi shabu dibakar menggunakan korek api gas sehingga mengeluarkan asap. Asap tersebut dihisap seperti orang merokok secara bergantian antara Abdul dan Sandi.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Urine Nomor R/376/X/2015/Biddokkes tanggal 19 Oktober 2015 atas nama Abdul Azis alias Andi bin H. Sulaiman menunjukkan hasil Metamphetamine/Narkotika Positif (+), Amphetamine Positif (+). Selain itu, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Penguji Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta Nomor Lab.

440/2449/C.3 tanggal 24 Oktober 2015 diperoleh kesimpulan bahwa barang bukti Nomor 024308/T/10/2015, 024309/T/2015 dan 024310/T/2015 mengandung Metamfetamin. Zat tersebut terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 lampiran Undang- Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Abdul terbukti memiliki Narkotika Golongan I bukan tanaman tersebut tanpa ada ijin dari pihak yang berwenang.

Yang terakhir, jaksa mendakwa bahwa Abdul telah melakukan perbuatan pidana yang diatur di dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Abdul bersama dengan Sandi didakwa melakukan penyalahgunaan narkotika golongan I bagi diri sendiri. Perbuatan tersebut dilakukan pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar jam 13.00 WIB.

Abdul dan Sandi melakukan perbuatan tersebut di Kost Pondok Naraya Jalan Raya Tajem Maguwoharjo Depok Sleman. Cara atau epistimologi, modus operandi Terdakwa melakukan tindak pidananya dapat diuraikan sebagai berikut.

Pada awalnya hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekira jam 10.00 WIB Sandi membeli shabu seharga 700.000 Rupiah. Shabu tersebut terhitung memiliki berat 0,5 gram. Sandi kemudian mengajak Terdakwa untuk mengkonsumsi shabu tersebut di kostnya. Kost Sandi terletak di Kost Pondok Naraya Jalan Raya Tajem

Maguwoharjo Depok Sleman. Sekitar pukul 13.00 WIB, Abdul dan Sandi memulai mengkonsumsi shabu tersebut. Sandi bertugas untuk menyiapkan alat-alat seperti botol bekas obat batuk Woods, sedotan, korek api gas dan pipet. Alat-alat tersebut sebelumnya telah dirakit oleh Sandi sehingga membentuk sebuah bong. Alat atau bong tersebut diisi air, kemudian shabu dimasukkan ke dalam pipet kaca menggunakan potongan sedotan dan disambungkan ke alat bong. Setelah itu pipet kaca yang telah diisi shabu dibakar menggunakan korek api gas sehingga mengeluarkan asap. Asap tersebut dihisap seperti orang merokok secara bergantian antara Abdul dan Sandi.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Urine Nomor R/376/X/2015/Biddokkes tanggal 19 Oktober 2015 atas nama Abdul Azis alias Andi bin H. Sulaiman menunjukkan hasil Metamphetamine/Narkotika Positif (+), Amphetamine Positif (+). Selain itu, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Penguji Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta Nomor Lab.

440/2449/C.3 tanggal 24 Oktober 2015 diperoleh kesimpulan bahwa barang bukti Nomor 024308/T/10/2015, 024309/T/2015 dan 024310/T/2015 mengandung Metamfetamin. Zat tersebut terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 lampiran Undang- Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Berdasarkan hasil test tersebut, Abdul telah turut menyalahgunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri tersebut tanpa ada ijin dari pihak yang berwenang.

Dengan adanya dakwaan alternative yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sleman, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan secara langsung dakwaan yang paling relevan dengan

fakta-fakta yang ditemukan di persidangan. Akhirnya Majelis Hakim memutuskan untuk menggunakan dakwaan ketiga bahwa perbuatan Terdakwa diatur dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam dokumen BAB II KAJIAN PUSTAKA TEMUAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 24-29)

Dokumen terkait