Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Nilai tukar tambah (NTT) – nilai peralatan lama yang
dihitung sebagai pengurang dari harga beli aset baru sejenis.
Sisa yang terutang – saldo yang terutang atas
peralatan baru setelah dikurangi dengan nilai tukar tambah.
NTT > Nilai Buku = Keuntungan atas Pertukaran NTT < Nilai Buku = Kerugian atas Pertukaran Keuntungan tidak pernah diakui (tidak dicatat). Kerugian harus diakui (dicatat).
KASUS SATU (UNTUNG): Nilai tukar tambah, $1.100
Kas yang dibayar, $3.900 ($5.000 – $1.100)
NTT > Nilai Buku = Keuntungan
$1.100 – $800 = $300
Sisa yang Terutang + Nilai Buku = Harga Peralatan Baru
$3.900 + $800 = $4.700
Harga peralatan baru $5.000 Harga peralatan lama yang ditukarkan $4.000 Ak. penyusutan pada tgl. pertukaran 3.200 Nilai buku pada tgl. pertukaran $ 800
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Keuntungan tidak diakui untuk pelaporan keuangan. Keuntungan tidak diakui untuk pelaporan keuangan.
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Jun. 19 Ak. Penyusutan—Peralatan 3 200 00 Peralatan (baru) 5 000 00
Peralatan (lama) 4 000 00
Kas 3 900 00
Pada tanggal 19 Juni, peralatan ditukar dengan keuntungan sebesar
$300 (aset tetap yang berbeda).
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Jun. 19 Ak. Penyusutan—Peralatan 3 200 00 Peralatan (baru) 4 700 00
Peralatan (lama) 4 000 00
Kas 3 900 00
Pada tanggal 19 Juni, peralatan ditukar dengan keuntungan sebesar
KASUS DUA (RUGI):
Nilai tukar tambah, $2.000
Kas yang dibayarkan, $8.000 ($10.000 – $2.000)
NTT < Nilai Buku = Kerugian
$2.000 – $2.400 = $400
Harga peralatan baru $10.000 Harga peralatan lama yang ditukarkan $7.000 Ak. penyusutan pada tgl. pertukaran 4.600 Nilai buku pada tgl. pertukaran $2.400
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Kerugian diakui untuk pelaporan keuangan. Kerugian diakui untuk pelaporan keuangan.
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Sep. 7 Ak. Penyusutan—Peralatan 4 600 00 Peralatan (baru) 10 000 00 Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap 400 00
Pada tanggal 7 September, peralatan ditukar dengan kerugian $400.
Peralatan (lama) 7 000 00
Cadangan Alaska $1.200.000 $ 800.000 $400.000 Cadangan Wyoming 750.000 200.000 550.000
$1.950.000 $1.000.000 950.000 Total aset tetap $1.629.000
Aset Tidak Berwujud:
Paten $ 75.000
Goodwill 50.000 Total aset tidak berwujud $
125.000
Discovery Mining Co. Neraca Parsial 31 Desember 2006
Harga Ak. Nilai Aset Tetap: Perolehan Peny. Buku
Tanah $ 30.000 $ 30.000 Bangunan 110.000 $ 26.000 84.000 Peralatan pabrik 650.000 192.000 458.000 Peralatan kantor 120.000 13.000 107.000
$910.000 $231.000 $ 679.000
Harga Ak. Nilai
Aset Tidak Berwujud
1. Definisi Aset Tidak Berwujud
Berdasarkan PSAK 19 paragraf 8 (revisi 2009) aset tidak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik. Aset ini dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif. Aset tetap tidak berwujud diakui jika dan hanya jika:
a. Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depa dari aktiva tersebut, dan
Karakteristik Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud memiliki tiga karakteristik utama, yaitu:
a. Kurang memiliki eksistensi fisik
Aset tidak berwujud memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan atau privilege yang diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya.
b. Bukan merupakan instrumen keuangan
Aset tidak berwujud merupakan instrumen keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak (klaim) untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa depan.
c. Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi
Aset tidak berwujud menyediakan jasa selama periode bertahun-tahun. Investasi dalam aset ini biasanya dibebankan pada periode masa mendatang melalui beban amortisasi periodik.
Penilaian Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud pada awal perolehannya harus diakui sebesar harga perolehannya, untuk periode berikutnya aset tidak berwujud dilaporkan sebesar nilai tercatatnya.
Penentuan harga perolehan aset tidak berwujud bergantung pada cara perolehannya. Aset tidak berwujud yang diperoleh melalui pembelian atau transaksi kas lainya maka harga perolehannya adalah sebesar jumlah uang yang dibayarkan dan atau yang akan dibayarkan. Bila aset tidak berwujud diperoleh melalui proses pertukaran dengan aset lainnya maka harga perolehannya adalah sebesar taksiran harga pasar dari aset yang digunakan sebagai penukar.
1. Aset tidak berwujud dalam bentuk berbagai hak yang menyertai berbagai produk intelektual dam pemanfaatan fasilitas pihak lain, baik yang diperoleh dari proses internal maupun yang diperoleh dengan cara membeli atau proses pertukaran.
a. Hak cipta (Copyright) b. Hak paten
Contoh soal:
Harcott Co. mengeluarkan biaya hukum sebesar $200.000 pada tanggal 1 Januari 2009 untuk mempertahankan paten. Paten itu memiliki masa manfaat 20tahun dan diamortisasi menggunakan
metode garis lurus. Jurnal untuk mencatat biaya hukum dan amortisasi setiap akhir tahun, yaitu:
Tanggal
1 Januari 2009 Hak Paten $200.000
Kas $200.000 Tanggal
31 Desember 2009 Beban Amortisasi Hak Paten $10.000
c. Hak merk dagang d. Hak franchaise
e. Hak sewa (Leasehold) f. Hak eksklusif
2. Aset tidak berwujud yang timbul karena aktivitas
penelitian dan pengembangan produk, adanya nilai lebih perusahaan, perubahan struktur, kepemilikan dalam
perusahaan, reorganisasi perusahaan ataupun
rearrangement sistem.
a. Formula dan Proses Rahasia
b. Software (Perangkat Lunak Komputer)
c. Biaya-biaya ditangguhkan serta biaya penelitian dan biaya pengembangan
3. Aset Tidak Berwujud berdasarkan Tujuan Akuntansi a. Aset tidak berwujud yang diamortisasi
b. Aset tidak berwujud yang tidak diamortisasi
c. Menurut statement No.142 FASB, Goodwill tidak diamortisasi
Beberapa macam aset tidak berwujud dan proses pengakuannya, adalah sebagai berikut:
A. Aset Tidak Berwujud yang Dihasilkan Sendiri
Satu hal yang tidak dijelaskan oleh FASB dalam Statement No. 141 dan Statement No. 142 adalah meminta perusahaan
mengidentifikasikan dan menilai aset tidak berwujud yang dihasilkan sendiri atau dibuat oleh perusahaan. dalam banyak kasus, aset
tidak berwujud adalah aset yang bernilai yang dimiliki perusahaan. Contohnya adalah hak merk dagang yaitu merk The Coca -cola Company.
Hak Paten $200.000
Pabrik $450.000
Peralatan $100.000
B. Aset Tidak Berwujud Diperoleh Melalui Pembelian secara Paket
Ilustrasi:
Alfa Company mungkin membayar $700.000 untuk membeli hak paten berikut pabrik yang berfungsi dan peralatan khusus untuk memproduksi produk yang dipatenkan. Informasi yang cukup membantu akan hilang apabila keseluruhan harga beli sebesar $700.000 hanya dicatat sebagai suatu “aset”. Oleh karena itu, pembelian secara paket tersebut meliputi aset tidak berwujud, total harga beli sebesar $700.000 dialokasikan pada seluruh aset berwujud dan tidak berwujud menurut nilai wajarnya. Berikut adalah nilai wajar masing-masing aset:
Perkiraan Nilai Wajar
Alokasi Harga Perolehan pada Nilai Perkiraan Relatif Harga Perolehan Ditetapkan untuk Masing-masing Aset Hak Paten $200.000 200.000 / 750.000 x $700.000 $ 186.667 Pabrik $450.000 450.000 / 750.000 x $700.000 $ 420.000 Peralatan $100.000 200.000 / 750.000 x $700.000 $ 93.333 $750.000 $ 700.000
Maka masing-masing aset tersebut akan
dialokasikan dengan harga perolehan $800.000 sebagai berikut:
Tiga pendekatan dasar yang disarakan untuk mengamortisasi goodwill, yaitu:
1. Membebankan goodwill dengan segera ke ekuitas
Perlakuan akuntansi goodwill yang dibeli dan goodwill yang dihasilkan secara internal harus dikonsisten. Goodwill yang dihasilkan secara internal langsung dibebankan dan tidak tampak sebagai suatu aset: perlakuan yang sama juga harus diberikan untuk goodwill yang dibeli. 2. Mempertahankan goodwill untuk jangka waktu tidak terbatas
kecuali terjadi penurunan nilai
Goodwill dapat memiliki umur yang tidak terbatas dan harus dipertahankan sebagai aset hingga terjadi penurunan nilai. 3. Mengamortisasi goodwill selama masa manfaat
Nilai goodwill pada akhirnya akan menghilang dan sudah sewajarnya jika aset tersebut dibebankan sebagai beban selama periode yang dipengaruhi. Prosedur ini menyediakan penandingan biaya dan pendapatan yang lebih baik.