KELOMPOK 8
NAMA KELOMPOK :
FEBRY NURJANAH
(C1B016091)
KRISTIYAN IMMANUEL PASARIBU (
FERDI ANDITO (
Aset Tetap dan Aset Tidak
Berwujud
Karakteristik Aset Tetap
Karakteristik Aset Tetap
Karakteristik Aset Tetap
Karakteristik Aset Tetap
Aset tetap adalah aset jangka
panjang atau relatif permanen.
Aset tetap adalah aset jangka panjang atau relatif permanen.
Aset tetap adalah aset berwujud
karena terlihat secara fisik. Aset tetap adalah aset berwujud
karena terlihat secara fisik.
Aset dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak
dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.
Aset dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak
PENGOLONGAN BIAYA
Pengeluaran Modal dan Pendapatan
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran yang berhubungan dengan aset tetap dibagi menjadi dua:
1.Pengeluaran modal (capital expenditure):
Tanah
Tanah
Tanah
Tanah
Pajak real estatPajak real estat
Pembongkaran bangunan Pembongkaran bangunan
yang tidak diperlukan
yang tidak diperlukan
Perataan tanahPerataan tanah
Pengaspalan atau pelapisan Pengaspalan atau pelapisan
jalan umum yang membatasi
jalan umum yang membatasi
tanah
tanah
Pajak real estatPajak real estat
Pembongkaran bangunan Pembongkaran bangunan
yang tidak diperlukan
yang tidak diperlukan
Perataan tanahPerataan tanah
Pengaspalan atau pelapisan Pengaspalan atau pelapisan
jalan umum yang membatasi
jalan umum yang membatasi
tanah
Bangunan
Bangunan
Bangunan
Bangunan
• Pajak penjualan
• Perbaikan (pembelian
bangunan bekas)
• Rekondisi (pembelian
bangunan bekas)
• Modifikasi penggunaan • Izin dari badan-badan
Pepohonan dan rerumputan
Pagar
Area parkir
Penerangan halaman
Selokan dan drainase
Pengaspalan area parkir
Pengembangan Tanah
Mesin dan Peralatan
Mesin dan Peralatan
Pajak penjualan
Biaya angkut
Instalasi
Perbaikan (pembelian mesin bekas)
Akuntansi Perolehan Aset Tetap
Aset Tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara :
• Pembelian Aset: 1. Tunai (kas)
2. Kredit (angsuran)
• Perolehan dengan pertukaran (trade in)
• Perolehan dengan sewa guna usaha modal (leasing)
• Perolehan dengan membangun sendiri
1. Pembelian Tunai
Dalam hal aset tetap diperoleh secara tunai, maka catatan pertama kali atas perolehan aset tetap adalah:
Aset Tetap Rpxxx
Contoh :
PT. EBAY membeli aset tetap dari sebuah
perusahaan yang dalam proses likuidasi. Aset
tetap yang dibeli terdiri dari tanah, bangunan dan mesin-mesin. Pembelian dilakukan secara paket (lumpsum) dengan harga Rp80.000.000,00.
Harga pasar setiap AT tersebut diketahui sebagai berikut:
Gedung : Rp.25.000.000,00
Tanah : 50.000.000,00
Maka harga perolehan masing AT yang diakui oleh PT. EBAY dihitung dengan cara sebagai berikut:
Gedung : Rp25.000.000,00
Rp100.000.000,00 Rp80.000.000,00
= Rp20.000.000,00
Tanah : Rp50.000.000,00
Rp100.000.000,00 Rp80.000.000,00
= Rp40.000.000,00
Mesin : Rp25.000.000,00
Rp100.000.000,00 Rp80.000.000,00
= Rp20.000.000,00
x
x
Contoh :
PT. Sharesale membeli mesin seharga Rp5.000.000,00 pada tgl 1 Januari 2005.
Pembayaran pertama Rp2.000.000,00 dan sisanya diangsur tiap tgl 31 Desember selama 3 tahun
dengan bunga 12% per tahun. Pencatatan harga perolehan mesin dan pembayaran angsuran
3. Perolehan Melalui Pertukaran
Contoh :
PT. Clickbank menukar sebuah mesin dengan 1.000 lembar
saham biasa nominal Rp10.000,00. Pada saat penukaran, harga pasar saham sebesar Rp11.000,00 per lembar. Jurnal:
Mesin Rp11.000.000,00
Modal saham biasa Rp10.000.000,00 Agio saham 1.000.000,00
Karakteristik Penyusutan
Karakteristik Penyusutan
Karakteristik Penyusutan
Karakteristik Penyusutan
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitas produktifnya untuk menyediakan jasa. Kehilangan ini
diakui sebagai Beban Penyusutan.
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitas produktifnya untuk menyediakan jasa. Kehilangan ini
diakui sebagai Beban Penyusutan.
Penyusutan fisik terjadi akibat kerusakan dan keausan ketika digunakan dan pengaruh cuaca.
Penyusutan fisik terjadi akibat kerusakan dan keausan ketika digunakan dan pengaruh cuaca.
Penyusutan fungsional terjadi ketika suatu aset tetap tidak lagi dapat menyediakan jasa pada tingkat yang dimaksudkan, misalnya, komputer
pribadi (PC).
Penyusutan fungsional terjadi ketika suatu aset tetap tidak lagi dapat menyediakan jasa pada tingkat yang dimaksudkan, misalnya, komputer
83% 4% 8%
5%
Garis Lurus
Saldo Menurun
Lainnya Unit Produksi
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.
Penggunaan Metode Penyusutan
Penggunaan Metode Penyusutan
Penggunaan Metode Penyusutan
Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
Biaya – Estimasi Nilai Sisa
Estimasi Umur
Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
$24.000 – $2.000
5 tahun
Tarif Garis Lurus
Tarif Garis Lurus
Tarif Garis Lurus
Tarif Garis Lurus
$24.000 – $2.000
5 tahun = $4.400
$4.400
Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
Metode Garis Lurus
Metode garis lurus digunakan secara luas oleh perusahaan karena sederhana dan memungkinkan transfer biaya yang
wajar ke beban periodik jika
pemanfaatan aset tersebut sama dari periode ke periode.
Metode garis lurus digunakan secara luas oleh perusahaan karena sederhana dan memungkinkan transfer biaya yang
wajar ke beban periodik jika
Ak. Peny. Nilai Buku Beban Nilai
Awal Awal Penyusutan Buku
Tahun Biaya Tahun Tahun Tahun Tsb. Akhir Tahun
1 $24.000 $24.000 $4.400 $19.600
Estimasi Umur Manfaat (5 tahun)
Estimasi Umur Manfaat (5 tahun) =
Metode Unit Produksi
Metode Unit Produksi
Metode Unit Produksi
Metode Unit Produksi
Biaya – Estimasi Nilai Sisa
Estimasi Umur Manfaat dalam Unit,
Jam, dan lain-lain
$24.000 – $2.000
10.000 jam
= Depreciation per unit, hour, etc.
= $2,20 per jam
Metode Unit Produksi
Metode Unit Produksi
Metode Unit Produksi
Metode unit produksi lebih sesuai dibandingkan dengan metode garis
lurus ketika jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari tahun ke
tahun.
Metode unit produksi lebih sesuai dibandingkan dengan metode garis
lurus ketika jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari tahun ke
tahun.
Metode Unit Produksi
Metode Unit Produksi
Metode Unit Produksi
Merevisi Estimasi Penyusutan
Merevisi Estimasi Penyusutan
Merevisi Estimasi Penyusutan
Merevisi Estimasi Penyusutan
Satu mesin yang dibeli seharga $130.000 awalnya diestimasikan memiliki masa
manfaat 30 tahun dan nilai sisa $10.000. Aset tersebut sudah disusutkan selama 10 tahun menggunakan metode
garis lurus.
Satu mesin yang dibeli seharga $130.000 awalnya diestimasikan memiliki masa
manfaat 30 tahun dan nilai sisa $10.000. Aset tersebut sudah disusutkan selama 10 tahun menggunakan metode
Peralatan
Nilai buku = $90.000
Merevisi Estimasi Penyusutan
Merevisi Estimasi Penyusutan
Merevisi Estimasi Penyusutan
Pada tahun ke-11, diestimasikan bahwa sisa masa manfaat adalah 25 tahun (bukan 20) dan estimasi nilai
sisa yang telah direvisi adalah $5.000.
Nilai buku – Revisi Nilai Sisa Revisi Estimasi Umur Manfaat
Merevisi Estimasi Penyusutan
Merevisi Estimasi Penyusutan
Merevisi Estimasi Penyusutan
Merevisi Estimasi Penyusutan
$90.000 – $5.000 25 tahun
$3.400 revisi
penyusutan tahunan
Pengeluaran yang dilakukan untuk
mengakuisisi aset tetap baru dikenal sebagai belanja
modal.
Pengeluaran yang dilakukan untuk
mengakuisisi aset tetap baru dikenal sebagai belanja
modal.
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap yang
tidak memperpanjang umur manfaatnya atau meningkatkan
nilainya dikenal sebagai
belanja pendapatan.
Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap yang
tidak memperpanjang umur manfaatnya atau meningkatkan
nilainya dikenal sebagai
belanja pendapatan.
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
KEWAJIBAN
4. Perbaikan luar
4. Perbaikan luar
biasa
4. Perbaikan luar
4. Perbaikan luar
biasa
biasa
Laba bersih
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
KEWAJIBAN
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Akuntansi untuk Pelepasan Aset Tetap
Akuntansi untuk Pelepasan Aset Tetap
Akuntansi untuk Pelepasan Aset Tetap
Akuntansi untuk Pelepasan Aset Tetap
Ketika aset tetap kehilangan kegunaannya, asettersebut dapat dilepas melalui salah satu cara berikut:
1. dibuang,
2. dijual, atau
3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Ayat jurnal yang dibutuhkan akan bervariasi dengan jenis pelepasan dan kondisi, tetapi ayat jurnal berikut selalu dibutuhkan:
Akun aset harus dikredit untuk mengeluarkan aset dari buku besar, dan akun Akumulasi Penyusutan
Suatu peralatan dibeli dengan harga $25.000
telah sepenuhnya
disusutkan. Pada tanggal 14 Februari, peralatan
tersebut dibuang. Suatu peralatan dibeli dengan harga $25.000
telah sepenuhnya
disusutkan. Pada tanggal 14 Februari, peralatan
tersebut dibuang.
Pelepasan Aset Tetap
Pelepasan Aset Tetap
Pelepasan Aset Tetap
Pelepasan Aset Tetap
Pelepasan Aset Tetap
Pelepasan Aset Tetap
Pelepasan Aset Tetap
Feb. 14 Akumulasi Peny.—Peralatan 25 000 00
Menghapus peralatan yang sudah sepenuhnya disusutkan.
Peralatan seharga $6.000 disusutkan dengan tarif tahunan garis lurus 10%. Setelah ayat jurnal
penyesuaian tanggal 31 Des, Akumulasi
Penyusutan—Peralatan memiliki saldo $4.750.
Peralatan tersebut dibuang tanggal 24 Maret. Peralatan seharga $6.000 disusutkan dengan tarif
tahunan garis lurus 10%. Setelah ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Des, Akumulasi
Penyusutan—Peralatan memiliki saldo $4.750.
Peralatan tersebut dibuang tanggal 24 Maret.
Mar. 24 Beban Penyusutan—Peralatan 150 00
Peralatan seharga $6.000 disusutkan dengan tarif tahunan garis lurus 10%. Setelah ayat
jurnal penyesuaian tanggal 31 Des.,
Akumulasi Penyusutan—Peralatan memiliki
saldo $4.750. Peralatan tersebut dibuang tanggal 24 Maret.
Peralatan seharga $6.000 disusutkan dengan tarif tahunan garis lurus 10%. Setelah ayat
jurnal penyesuaian tanggal 31 Des.,
Akumulasi Penyusutan—Peralatan memiliki
saldo $4.750. Peralatan tersebut dibuang tanggal 24 Maret.
Mar. 24 Ak. Penyusutan—Peralatan 4 900 00 Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap 1 100 00
Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan laba rugi sebagai Pendapatan lain atau Kerugian
Lain-lain.
Ketika aset tetap dijual, si pemilik bisa impas,
menderita kerugian, atau memperoleh keuntungan. 1. Jika harga jual setara dengan nilai buku,
tidak ada untung atau rugi.
2. Jika harga jual kurang dari nilai buku, ada
kerugian senilai selisih tersebut.
3. Jika harga jual lebih dari nilai buku, ada
keuntungan senilai selisih tersebut.
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Peralatan seharga $10.000 didepresiasikan pada tarif tahunan garis lurus 10%. Peralatan tersebut dijual secara tunai pada tanggal 12 Oktober. Akumulasi Penyusutan (terakhir disesuaikan tanggal 31 Des.)
memiliki saldo sebesar $7.000.
Peralatan seharga $10.000 didepresiasikan pada tarif tahunan garis lurus 10%. Peralatan tersebut dijual secara tunai pada tanggal 12 Oktober. Akumulasi Penyusutan (terakhir disesuaikan tanggal 31 Des.)
memiliki saldo sebesar $7.000.
Okt. 12 Beban Penyusutan—Peralatan 750 00
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual seharga $2.250, jadi tidak untung maupun rugi.
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual seharga $2.250, jadi tidak untung maupun rugi.
Okt. 12 Kas 2 250 00
Menjual peralatan.
Ak. Penyusutan—Peralatan 7 750 00
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Asumsi 2: Peralatan tersebut dijual seharga $1.000, sehingga
terjadi kerugian sebesar $1.250. Asumsi 2: Peralatan tersebut dijual
seharga $1.000, sehingga
terjadi kerugian sebesar $1.250.
Okt. 12 Kas 1 000 00
Menjual peralatan.
Ak. Penyusutan—Peralatan 7 750 00
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Asumsi 3: Peralatan tersebut dijual seharga $2.800, sehingga
terdapat keuntungan sebesar $550. Asumsi 3: Peralatan tersebut dijual
seharga $2.800, sehingga
terdapat keuntungan sebesar $550.
Menjual peralatan.
Peralatan 10 000 00 Keunt. atas Pelepasan Aset Tetap 550 00 Ak. Penyusutan—Peralatan 7 750 00
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Nilai tukar tambah (NTT) – nilai peralatan lama yang
dihitung sebagai pengurang dari harga beli aset baru sejenis.
Sisa yang terutang – saldo yang terutang atas
peralatan baru setelah dikurangi dengan nilai tukar tambah.
KASUS SATU (UNTUNG): Nilai tukar tambah, $1.100
Kas yang dibayar, $3.900 ($5.000 – $1.100)
NTT > Nilai Buku = Keuntungan
$1.100 – $800 = $300
Sisa yang Terutang + Nilai Buku = Harga Peralatan Baru
$3.900 + $800 = $4.700
Harga peralatan baru $5.000 Harga peralatan lama yang ditukarkan $4.000 Ak. penyusutan pada tgl. pertukaran 3.200 Nilai buku pada tgl. pertukaran $ 800
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Jun. 19 Ak. Penyusutan—Peralatan 3 200 00 Peralatan (baru) 5 000 00
Peralatan (lama) 4 000 00
Kas 3 900 00
Pada tanggal 19 Juni, peralatan ditukar dengan keuntungan sebesar
$300 (aset tetap yang berbeda).
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Jun. 19 Ak. Penyusutan—Peralatan 3 200 00 Peralatan (baru) 4 700 00
Peralatan (lama) 4 000 00
Kas 3 900 00
Pada tanggal 19 Juni, peralatan ditukar dengan keuntungan sebesar
KASUS DUA (RUGI):
Nilai tukar tambah, $2.000
Kas yang dibayarkan, $8.000 ($10.000 – $2.000)
NTT < Nilai Buku = Kerugian
$2.000 – $2.400 = $400
Harga peralatan baru $10.000 Harga peralatan lama yang ditukarkan $7.000 Ak. penyusutan pada tgl. pertukaran 4.600 Nilai buku pada tgl. pertukaran $2.400
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Sep. 7 Ak. Penyusutan—Peralatan 4 600 00 Peralatan (baru) 10 000 00 Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap 400 00
Pada tanggal 7 September, peralatan ditukar dengan kerugian $400.
Peralatan (lama) 7 000 00
Cadangan Alaska $1.200.000 $ 800.000 $400.000 Aset Tetap: Perolehan Peny. Buku
Tanah $ 30.000 $ 30.000
Aset Tidak Berwujud
1. Definisi Aset Tidak Berwujud
Berdasarkan PSAK 19 paragraf 8 (revisi 2009) aset tidak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik. Aset ini dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif. Aset tetap tidak berwujud diakui jika dan hanya jika:
a. Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depa dari aktiva tersebut, dan
Karakteristik Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud memiliki tiga karakteristik utama, yaitu:
a. Kurang memiliki eksistensi fisik
Aset tidak berwujud memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan atau privilege yang diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya.
b. Bukan merupakan instrumen keuangan
Aset tidak berwujud merupakan instrumen keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak (klaim) untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa depan.
c. Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi
Penilaian Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud pada awal perolehannya harus diakui sebesar harga perolehannya, untuk periode berikutnya aset tidak berwujud dilaporkan sebesar nilai tercatatnya.
1. Aset tidak berwujud dalam bentuk berbagai hak yang menyertai berbagai produk intelektual dam pemanfaatan fasilitas pihak lain, baik yang diperoleh dari proses internal maupun yang diperoleh dengan cara membeli atau proses pertukaran.
a. Hak cipta (Copyright) b. Hak paten
Contoh soal:
Harcott Co. mengeluarkan biaya hukum sebesar $200.000 pada tanggal 1 Januari 2009 untuk mempertahankan paten. Paten itu memiliki masa manfaat 20tahun dan diamortisasi menggunakan
metode garis lurus. Jurnal untuk mencatat biaya hukum dan amortisasi setiap akhir tahun, yaitu:
c. Hak merk dagang d. Hak franchaise
e. Hak sewa (Leasehold) f. Hak eksklusif
2. Aset tidak berwujud yang timbul karena aktivitas
penelitian dan pengembangan produk, adanya nilai lebih perusahaan, perubahan struktur, kepemilikan dalam
perusahaan, reorganisasi perusahaan ataupun
rearrangement sistem.
a. Formula dan Proses Rahasia
b. Software (Perangkat Lunak Komputer)
3. Aset Tidak Berwujud berdasarkan Tujuan Akuntansi a. Aset tidak berwujud yang diamortisasi
b. Aset tidak berwujud yang tidak diamortisasi
c. Menurut statement No.142 FASB, Goodwill tidak diamortisasi
Beberapa macam aset tidak berwujud dan proses pengakuannya, adalah sebagai berikut:
A. Aset Tidak Berwujud yang Dihasilkan Sendiri
Satu hal yang tidak dijelaskan oleh FASB dalam Statement No. 141 dan Statement No. 142 adalah meminta perusahaan
mengidentifikasikan dan menilai aset tidak berwujud yang dihasilkan sendiri atau dibuat oleh perusahaan. dalam banyak kasus, aset
Hak Paten $200.000
Pabrik $450.000
Peralatan $100.000
B. Aset Tidak Berwujud Diperoleh Melalui Pembelian secara Paket
Ilustrasi:
Perkiraan Nilai Wajar
Alokasi Harga Perolehan pada Nilai Perkiraan Relatif
Harga Perolehan Ditetapkan untuk Masing-masing Aset
Hak Paten $200.000 200.000 / 750.000 x $700.000 $ 186.667
Pabrik $450.000 450.000 / 750.000 x $700.000 $ 420.000
Peralatan $100.000 200.000 / 750.000 x $700.000 $ 93.333
$750.000 $ 700.000
Maka masing-masing aset tersebut akan
Tiga pendekatan dasar yang disarakan untuk mengamortisasi goodwill, yaitu:
1. Membebankan goodwill dengan segera ke ekuitas
Perlakuan akuntansi goodwill yang dibeli dan goodwill yang dihasilkan secara internal harus dikonsisten. Goodwill yang dihasilkan secara internal langsung dibebankan dan tidak tampak sebagai suatu aset: perlakuan yang sama juga harus diberikan untuk goodwill yang dibeli. 2. Mempertahankan goodwill untuk jangka waktu tidak terbatas
kecuali terjadi penurunan nilai
Goodwill dapat memiliki umur yang tidak terbatas dan harus dipertahankan sebagai aset hingga terjadi penurunan nilai. 3. Mengamortisasi goodwill selama masa manfaat