• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Atas berkat rahmat Allah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH TAKASHI DALAM NOVEL TERJEMAHAN JERITAN LIRIH KARYA KENZABURO OE”, yang merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dalam susunan kalimatnya maupun proses analisisnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini agar dapat menjadi skripsi yang lebih bermanfaat dan lebih sempurna.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M. Hum, selaku ketua Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing I atas ketulusan hati dan kesabarannya dalam memberikan arahan, dukungan dan waktu untuk penulisan skripsi ini. Bapak Drs. Nandi S. selaku Dosen Pembimbing II atas ketulusan dalam membaca dan memb erikan arahan untuk penulisan skripsi ini.

Seluruh Dosen Departemen Sastra Jepang USU yang telah mengajarkan ilmu dan pengetahu an Sastra Jepang sehingga penulis dapat menyelesaikan perkulihan dengan baik.

lu mendoakan penulis agar selalu sehat dan telah memberikan dukungan moral maupun mater il serta seluruh cinta dan kasih sayang yang membuat penulis bisa bahagia selama ini. Semua pengorbanan yang tidak akan mampu penulis balas sampai kapan pun juga.

Kepada adik-adik saya M. Irham Maulana Nasution, M. Fadil Akbar Nasution dan Ratu Ayu yang selalu ceria dan memberikan semangat kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini. D an untuk seluruh keluarga saya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas duku ngan dan doanya.

Teman-teman di Departemen Sastra Jepang terutama stambuk 2011 yang tidak bisa penulis se but satu per satu. Kepada sahabat penulis Maharani, Kiki, Riska, yang selalu memberikan se mangat dan keceriaan kepada penulis. Terima kasih atas canda tawa dan air matanya selama 4 tahun ini.

Kepada sahabat tercinta Meyliza Rinanda, Lisa, Lia Apriani, Ajeng Diah dan Nurchairani, pe nulis berterima kasih untuk dukungan dan kebersamaan yang telah diberi selama ini.

Semua pihak yang telah membantu menyelasaikan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan sat u persatu, terimakasih atas dukungan dan doanya.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca, dan bagi pembelajaran Bahasa dan Sastra Jepang. Semoga kiranya Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada semua pihak yang memberikan bantuan kepada penulis. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk masa yang akan datang.

Medan, Juli 2015

Zaimilatun Nuri Z

ABSTRAK

Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan. Karya sastra adalah suatu media yang menggunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Karya sastra, pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Salah satu contoh karya sastra adalah novel. Novel adalah sebuah karya sastra berbentuk prosa yang

bersifat naratif dan merupakan hasil ungkapan ekspresi pengarang berdasarkan hasil imajinasi dan harapan pengarang.

Novel di bangun dari beberapa unsur yaitu unsur intrinsik dan unsure ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri atau dapat juga dikatakan unsur-unsur yang secara langsung membangun cerita seperti tema, plot, tokoh, latar, sudut pandang cerita dan bahasa. Unsur ekstrintik adalah unsur-unsur yang terdapat di luar karya sastra itu tetapi tidak secara langsung mempengaruhi karya tersebut seperti kebudayaan, sosial, psikologis, politik, dan agama.

Novel yang berjudul Jeritan Lirih ini merupakan salah satu dari sekian banyak judul novel yang ditulis oleh Kenzaburo Oe. Dalam novel ini Kenzaburo Oe menyampaikan pesan tentang beragam masalah psikologis yang dialami tokoh terutama pada tokoh Takashi. Novel Jeritan Lirih menceritakan tentang beragam konflik yang dialami dua bersaudara Mitsusaburo dan Takashi. Takashi merupakan sosok yang tertutup dan kehidupannya penuh misteri.

Takashi digambarkan sangat mengagumi sosok adik kakek buyutnya yang merupakan seorang pelopor pemberontakan pada tahun 1860. Kenangannya terhadap adik kakek buyutnya itu sangat intens dan selalu membayang-bayangi dirinya sendiri. Ia tidak senang dengan hal-hal yang bersimpangan dengan pendapatnya mengenai tokoh tersebut, terutama terhadap pendapat dan kenangan yang berbeda oleh Mitsusaburo kakak kandungnya sendiri. Karena hal tersebut membawa Takashi menjadi sosok yang kejam.

Sementara itu rasa bersalah akibat kematian adik perempuannya yang dilakukan secara bunuh diri karena dirinya sendiri dan perasaan dendam terhadap kematian kakak pertamanya yang dibunuh oleh anak buah penguasa desa membuat sosok Takashi berubah menjadi kasar dan sangat terobsesi untuk melakukan pemberontakan terhadap penguasa di desanya. Segala cara dilakukan agar pencapaian pemberontakannya berhasil. Selain itu,

perasaan gelisah, tekanan batin, keraguan serta ketakutan dalam melakukan pemberontakan, mengakibatkan Takashi melakukan tindakan di luar batas kejiwaan seperti : membunuh remaja desa, meniduri istri kakak kandungnya, serta menembakkan pistol ke kepalanya sendiri.

Berdasarkan uraian cerita di atas, novel Jeritan Lirih ini banyak mengungkap masalah kejiwaan tokoh Takashi dalam menjalani kehidupannya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas novel Jeritan Lirih dilihat dari sisi psikologis. Pada skripsi ini penulis menggunakan pendekatan psikologi sastra dan semiotik.

Psikologi sastra adalah ilmu sastra yang mendekati karya sastra dari sudut psikologis. Teori psikologi sastra yang digunakan dalam pendekatan ini adalah teori Sigmund Freud. Menurut Sigmund Freud seluk-beluk jiwa manusia ada 3 yaitu Id, Ego, dan Super Ego dan dinamika kepribadian terdiri dari insting hidup dan insting mati serta kecemasan. Id adalah Libido/dorongan bawah sadar untuk mencapai suatu kepuasan. Id tidak mampu membedakan benar atau salah dan tidak tahu moral. Ego adalah peraturan yang dibuat manusia untuk menekan Id supaya tidak berbuat sesuatu yang tidak berdasarkan undang-undang. Super Ego adalah penuntut moral dan aspirasi manusia. Super Ego adalah sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan yang menyangkut baik dan buruk, juga berisi kata hati seseorang. Dengan menggunakan pendekatan semiotik dan teori psikoanalisa Sigmund Freud maka dapat dilihat keterkaitannya dengan Id, Ego, dan Super Ego.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan psikologis yang dialami oleh tokoh Takashi serta untuk memberikan gambaran sikap dan perilaku Id, Ego, dan Super Ego yang diungkapkan oleh Kenzaburo Oe dalam novel Jeritan Lirih. Dalam melakukan analisis digunakan beberapa metode penelitian berupa metode deskriptif dan metode studi kepustakaan (Library Research).

Sosok Takashi dalam novel Jeritan Lirih, mengalami kehidupan masa lalu yang kelam atas kematian adik perempuannya secara bunuh diri dan kematian kakak tertuanya yang dibunuh oleh anak buah penguasa desa. Hal itu menyebabkan Takashi memiliki tekanan batin dan dendam terhadap penguasa desa dan juga mempunyai hasrat untuk memimpin pemberontakan terhadap penguasa desa seperti adik kakek buyutnya di masa lalu.

Masa lalu yang dialami Takashi berdampak pada psikologisnya. Sikap Takashi dalam menanggapi keadaan rumit yang terjadi padanya termasuk ke dalam struktur jiwa manusia Freud yaitu Id. Sedangkan tekanan batin yang dialaminya tersebut tidak dapat diterima dengan baik oleh Ego. Karena seharusnya dalam keadaan seperti itu Ego harus mampu untuk menahan Id yang ada dalam diri Takashi. Tapi dalam hal ini terlihat jelas bahwa Ego telah melanggar ketetapan yang telah ditetapkan Super Ego sehingga membuat Takashi semakin tertekan batin. Ego yang gagal menyeimbangkan Id dan larangan Super Ego mengakibatkan konflik batin.

Setelah semua sikap, tindakan, dan cara berfikir dari tokoh Takashi di analisa, maka yang paling banyak menonjol dari diri Takashi adalah Id. Dengan diartikan Id yang ada didalam diri Takashi sangat mendominasi dirinya yang hanya mengejar kesenangan hatinya tanpa memperdulikan pertimbangan moral dan mempertimbangkan dampak negatif dari perbuatannya bagi kehidupan di sekitarnya.

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... iv BAB I PENDAHULUAN

Perumusan Masalah ... 4

Ruang Lingkup Pembahasan ... 5

Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ... 6

Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

Metode Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL JERITAN LIRIH DAN PSIKOANALISA SIGMUN FREUD Definisi Novel ... 12

2.2 Unsur Instrinsik dan Ektrinsik dalam Novel ... 13

a. Tema ... 13

b. Plot/Alur Cerita ... 15

c. Tokoh ... 16

2.3 Setting dalam Novel “JERITAN LIRIH” 2.3.1 Latar Tempat ... 18

2.3.2 Latar Waktu ... 18

2.3.3 Latar Sosial ... 19

2.4 Psikoanalisa Sigmun Freud ... 19

2.4.1 Psikoanalisa sebagai Teori Kepribadian ... 20

2.4.2 Sistem Kepribadian ... 21 1. Id ... 21 2. Ego ... 21 3. Super Ego ... 22 2.4.3 Dinamika Kepribadian ... 22 Naluri (Insting) ... 23 Kecemasan ... 25

2.5 Biografi Pengarang ... 26 BAB III ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH TAKASHI DALAM NOVEL TERJEMAHAN “JERITAN LIRIH” KARYA KENZABURO OE

Ringkasan Novel ... 28 Analisis Psikologis Tokoh Takashi ... 33 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 43 4.2 Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

Dokumen terkait