Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Rp'000 Rp'000
Aset keuangan
Nilai w ajar melalui laba rugi aset keuangan lainnya 44.746.264 44.054.117 Pinjaman diberikan dan piutang
Kas dan setara kas 525.545.650 331.487.639
Aset keuangan lainnya 71.389.758 69.577.816
Piutang usaha 123.788.217 122.064.047
Piutang lain-lain 52.472.152 49.385.657
Deposito dibatasi penggunaannya 51.551.821 50.675.614
Uang jaminan 2.216.680 2.153.722
Liabilitas keuangan
Biaya perolehan diamortisasi
Utang usaha 59.093.301 60.012.628
Utang lain-lain 42.191.015 37.449.280
Biaya masih harus dibayar 61.402.322 60.070.639
Utang kontraktor 20.274.830 21.867.111
Uang muka dan jaminan 279.148.021 270.410.787
Liabilitas derivatif 39.408.636 44.452.087
a. Manajemen Risiko Modal
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan usaha, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), investasi sementara (Catatan 6) dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 22), saldo laba dan kepentingan nonpengendali.
Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
Gearing ratio pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012
Rp'000 Rp'000
Utang bank dan liabilitas derivatif 1.087.871.166 1.000.171.672 Kas dan setara kas
dan aset keuangan lainnya 641.681.672 445.119.572
Pinjaman - bersih 446.189.494 555.052.100
Ekuitas 2.305.201.848 2.232.284.134
Rasio pinjaman - bersih
terhadap modal 19,36% 24,86%
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi.
i. Manajemen risiko mata uang asing
Grup terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing.
Perusahaan mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang.
Pada tanggal pelaporan aset dan liabilitas moneter dalam nilai tukar mata uang asing, termasuk instrumen keuangan yang diungkapkan dalam Catatan 37.
Analisis sensitivitas mata uang asing
Grup terutama terekspos terhadap US$. Tabel berikut merinci sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan 3% dalam Rupiah Indonesia terhadap mata Dolar Amerika Serikat. 3% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing.
Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 3% dalam nilai tukar mata uang asing. Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba setelah pajak dimana Rp menguat 3% terhadap mata uang yang relevan. Untuk pelemahan 3% dari Rp terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba atau ekuitas, dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (lanjutan) i. Manajemen risiko mata uang asing (lanjutan)
Analisis sensitivitas mata uang asing (lanjutan)
Mata uang asing
Rp'000
Dollar Amerika Serikat 3 (3) 20.168.796 (20.168.796)
Dollar Singapura 3 (3) 80.086 (80.086)
Euro 3 (3) 246.931 (246.931)
% Persentasi kenaikan
Sensitivitas dari laba rugi (penurunan)
Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo kas dan setara kas, aset keuangan lainnya, piutang usaha, uang jaminan, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang bank dan uang muka dan jaminan Grup dalam mata uang US$ pada akhir periode pelaporan.
ii. Manajemen risiko tingkat bunga
Risiko tingkat suku bunga mengacu pada risiko nilai wajar arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar.
Grup dipengaruhi risiko tingkat suku bunga karena mereka memiliki pinjaman dengan suku bunga fluktuatif dan tetap. Manajemen mereview pengaruh pergerakan tingkat suku bunga pada tingkat profitabilias sehingga tindakan yang tepat diambil untuk mengurangi risiko.
Analisis sensitivitas suku bunga
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk utang bank dengan tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas pada akhir periode pelaporan itu ada sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, Grup laba setelah pajak untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2013 akan turun/naik sebesar Rp 2.052.437 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
Tidak terdapat perubahan eksposur Grup yang signifikan terhadap risiko suku bunga atau cara di mana risiko tersebut dikelola dan diukur.
iii. Manajemen risiko kredit
Aset keuangan Grup sebagian besar terdiri dari kas dan setara kas, investasi sementara yang diperdangkan serta piutang usaha lainnya dan uang jaminan.
Risiko kredit pada saldo bank dan investasi jangka pendek untuk diperdagangkan adalah minimal karena ditempatkan pada institusi yang dapat dipercaya.
Grup mengelola risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi yang gagal membayar sewa dengan cara penyewa menyerahkan deposit tunai untuk rental minimal selama 3 bulan. Grup juga menetapkan persyaratan tertentu dalam perjanjian sewa yang membuat penyewa tidak dapat menggunakan hak sewanya dan tidak dapat mengalihkan hak sewanya kepada penyewa lain bila tidak melakukan pembayaran.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (lanjutan) iv. Manajemen risiko likuiditas
Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada direksi, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen Grup dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan cadangan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau arus kas prakiraan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Tabel risiko likuiditas dan suku bunga
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar.
Tingkat bunga efektif
rata-rata Kurang dari 3 bulan - Lebih dari
tertimbang satu bulan 1-3 bulan 1 tahun 1 tahun Jumlah
% Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Tanpa bunga
Utang usaha - - 59.093.301 - - 59.093.301
Utang lain-lain - - 42.191.016 - - 42.191.016
B iaya masih harus dibayar - - 61.402.322 - - 61.402.322
Utang ko ntrakto r - - 20.274.830 - - 20.274.830
Uang muka dan jaminan - - - 28.410.345 250.737.676 279.148.021
Liabilitas derivatif - - 6.265.875 18.797.625 18.797.625 43.861.125
Instrumen tingkat bunga variabel
Utang Bank 4,40% - 6% - 59.188.710 195.449.090 803.936.242 1.058.574.042
Jumlah - 248.416.054 242.657.060 1.073.471.543 1.564.544.657
Tabel berikut merinci ekspektasi jatuh tempo untuk aset keuangan Grup. Tabel disusun berdasarkan jatuh tempo kontrak tak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Dicantumkannya informasi aset keuangan diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.
Tingkat bunga ef ektif
rata-rata Kurang dari 3 bulan - Lebih dari
tertimbang satu bulan 1-3 bulan 1 tahun 1 tahun Jumlah
% Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Tanpa bunga
Kas dan setara kas - 400.588 - - - 400.588
Aset keuangan lainny a - - - 44.746.264 - 44.746.264
Piutang usaha - 73.433.556 27.009.275 - 23.345.386 123.788.217
Piutang lain-lain - - - 52.472.152 - 52.472.152
Uang jaminan - - - - 2.216.680 2.216.680
Instrumen tingkat bunga v ariabel
Kas dan setara kas 0 - 2% 49.837.117 - - - 49.837.117
Instrumen tingkat bunga tetap
Deposito berjangka 0,25 - 6,25% 10.711.564 464.596.380 71.389.758 - 546.697.702
Deposito y ang dibatasi
penggunaanny a 5,5 - 5,75% - - 51.551.821 51.551.821
Jumlah 134.382.825 491.605.655 168.608.174 77.113.887 871.710.541
Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk aset dan liabilitas keuangan harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (lanjutan) iv. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)
Grup menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang dihasilkan dari arus kas operasi dan ketersediaan sumber pendanaan yang cukup dari fasilitas kredit yang diperoleh.
v. Manajemen risiko harga lain
Grup memiliki investasi sementara dalam bentuk reksadana dan pengelolaan dana. Investasi ini dikelompokkan sebagai investasi diperdagangkan dan diukur dengan nilai wajar. Kinerja dan nilai aset bersih reksadana atau portofolio investasi awal yang dikelola oleh pengelola dana mempengaruhi laba atau rugi yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Dalam mengelola risiko harga lain, Grup melakukan kerjasama hanya dengan pegelola dana dengan kredibilitas dan kondisi keuangan yang sehat. Grup hanya memilih investasi dengan tingkat risiko rendah.
c. Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar Instrumen Keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Manajemen mengganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi diakui laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012.
Nilai wajar dari reksadana ditentukan menggunakan tingkat 1 pengukuran nilai wajar dan nilai wajar dari pengelolaan dana ditentukan menggunakan tingkat 2 pengukuran nilai wajar.
a. Tingkat 1: nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga pasar aktif (unadjusted) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;
b. Tingkat 2: pengukuran nilai wajar diperoleh dari input selain dari kuotasi harga pasar yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (seperti harga) maupun tidak langsung (diperoleh dari harga);
c. Tingkat 3: pengukuran nilai wajar diperoleh dari teknik valuasi yang di dalamnya terdapat input untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data yang dapat diobservasi di pasar (input yang tidak dapat diobservasi)
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012 Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen
currency Rp '000 currency Rp '000
Aset
Kas dan setara kas US$ 31.770.112 308.773.947 13.170.112 127.346.980
EUR 1.638 20.352 1.638 20.986
Aset keuangan lainnya US$ 7.345.381 71.389.758 7.195.224 69.577.816
Piutang usaha US$ 5.495.968 53.415.317 5.255.525 50.820.927
Jumlah Aset 433.599.374 247.766.709
Liabilitas
Utang kontraktor US$ 409.154 3.976.566 178.615 1.727.207
EUR 664.203 8.251.392 44.516 570.244
SGD 341.548 2.669.537 4.431 35.036
Utang bank US$ 108.918.000 1.058.574.042 100.008.000 967.077.360 Uang muka dan jaminan US$ 22.711.214 220.730.292 23.694.125 227.179.273
Jumlah Liabilitas 1.294.201.829 1.196.589.120
Liabilitas Bersih (860.602.455) (948.822.411)
Pada tanggal 29 April 2013, 28 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, kurs konversi yang digunakan sebagai berikut:
Mata uang/ Currency 29 April 2013 28 Maret 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
1 US$ 9.721 9.719 9.670
1 EUR 12.689 12.423 12.810
1 SGD$ 7.875 7.816 7.907