• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku kognitif dalam tingkat yang lebih tinggi atau tertinggi yaitu berpikir (thinking). Diaktakan demikian karena berpikir merupakan bentuk pengenalan dengan memanipulasi sejumlah konsep terutama dalam tatanan konsep abstrak. Dalam kajian psikologi, kognitif didefinisikan sebagai suatu proses mental dalam mengeksplorasi peta pengalaman yang merupakan suatu keterampilan bertindak dengan kecerdasan sebagai sumber daya penalaran. Proses berpikir berlangsung melalui moda – moda kognitif yang meliputi pengamatan, ingatan, pembentukan konsep, pemberian respon, menganalisis, membandingkan, imajinasi, dan penimbangan (judging) (Surya, 2015: 117).

Lorin Anderson, Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitif memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom (Kuswana. 2014:109). Taksonomi Bloom yang terdiri dari enam level kognitif yaitu mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi direvisi menjadi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, evaluasi, dan mencipta. Sama seperti sebelum revisi, tiga level pertama (terbawah) merupakan Low order Thinking Skills, sedangkan tiga level berikutnya merupakan High Order Thinking Skill.

Setiap proses kognitif memiliki kategori-kategori. Kategori – kategori dalam dimens proses kognitif itu dijelaskan dalam tabel berikut (Anderson. 2010).

Tabel 2. 1 Enam kategori pada dimensi proses kognitif dan proses kognitif terkait.

Kategori dan proses

kognitif Nama lain Definisi

1. MENGINGAT adalah mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang

1.1 Mengenali Mengidentifikasikan Menempatkan pengetahuan dalam memori jangka panjang yang sesuai dengan pengetahuan tersebut.

1.2 Mengingat kembali

Mengambil Mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang.

2. MEMAHAMI adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapakan, ditulis, dan digambar oleh guru.

2.1 Menafsirkan Mengklarifikasikan, memparafrasakan, merepresentasikan, menerjemahkan.

Mengubah suatu bentuk gambaran (misalnya angka) jadi bentuk lain (misalnya,kata-kata) dan

memparafrasakan ucapan dan dokumen penting.

2.2 Mencontohkan Mengilustrasikan, memberikan contoh.

Menemukan contoh atau ilustrasi tentang konsep atau prinsip (misalnya, memberikan contoh tentang aliran-aliran seni lukis) .

2.3

Mengklasifikasikan

Mengategorikan, mengelompokan

Menentukan sesuatu dalam satu kategori.

2.4 Merangkum Mengabstraksi, menggeneralisasi

Mengabstraksikan tema umum atau poin-poin pokok.

2.5 Menyimpulkan Menyarikan, mengekstrapolasi, menginterpolasi, memprediksi.

Membuat kesimpulan yang logis dari informasi yang diterima (misalnya, dalam belajar bahasa asing,

meyimpulkan tata bahasa berdasarkan contoh-contohnya).

2.6 Membandingkan Mengontraskan, memetakan, mencocokan.

Menentukan hubungan antara dua ide, dua objek, dan semacamnya.

2.7 Menjelaskan Membuat model Membuat model sebab-akibat dalam sebuah sistem.

8

Kategori dan proses

kognitif Nama lain Definisi

3. MENGAPLIKASIKAN adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu.

3.1 Mengeksekusi Melaksanakan Menerapkan suatu prosedur pada tugas yang familier (misalnya, membagi satu bilangan dengan bilangan lain, kedua bilangan ini terdiri dari beberapa digit).

3.2

Mengimplementasika n

Menggunakan Menerapkan suatu prosedur pada tugas yang tidak familier (misalnya,

menggunakan hukum Newton kedua pada konteks yang tepat).

4. MENGANALISIS adalah memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan anatara bagian-bagian tersebut dan keseluruh struktur atau tujuan.

4.1 Membedakan Menyendirikan, memilah,

memfokuskan, memilih

Membedakan bagian materi pelajaran yang relevan dari yang tidak relevan, bagian yang penting dari yang tidak penting (membedakan antara bilangan yang relevan dan bilangan yang tidak relevan dalam soal cerita matematika 4.2 Mengorganisasi Menemukan koherensi,

memadukan, membuat garis besar,

mendeskripsikan peran, menstrukturkan.

Menentukan bagaimana elemen-elemen bekerja atau fungsi dalam sebuah stuktur.

4.3 Mengatribusikan Mendekonstruksi Menentukan sudut pandang, bias, nilai, atau maksud dibalik materi pelajaran.

5. MENGEVALUASI adalah mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau standar.

5.1 Memeriksa Mengoordinasi, mendeteksi,

memonitor, menguji.

Menemukan inkonsistensi atau kesalahan dalam suatu proses atau pokok; menentukan apakah suatu proses atau produk memiliki konsistensi internal; menemukan efektivitas suatu prosedur yang sedang dipraktikan (misalnya, memeriksa apakah kesimpulan-kesimpulan seorang ilmuwan sesuai dengan data amatan atau tidak).

5.2 Mengkritik Menilai Menemukan inkonsistensi antara suatu

produk dan kriteria eksternal;

menentukan apakah suatu produk memiliki konsistensi eksternal;

Kategori dan proses

kognitif Nama lain Definisi

menemukan ketetapan suatu prosedur untuk menyelesaikan masalah.

6. MENCIPTA adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheran atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.

6.1 Merumuskan Membuat hipotesis Membuat hipotesis-hipotesis berdasarkan kriteria (misalnya,

membuat hipotesis tentang sebab-sebab terjadinya suatu fenomena)

6.2 Merencanakan Mendesain Merencanakan prosedur untuk menyelesaikan suatu tugas.

6.3 Memproduksi Mengkonstruksi Menciptakan suatu produk.

Pada proses-proses kognitif diatas dapat dijelaskan secara spesifik dibawah ini :

1. Mengingat

Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan. Kategori Mengingat terdiri dari mengenali dan mengingat kembali.

1.1. Mengenali

Dalam Proses mengenali, siswa mencari informasi yang identik atau mirip dengan informasi yang baru diterima kemudian membandingkannya. Contoh proses kognitif mengenali yaitu pada saat siswa menyebutkan dan menuliskan besaran – besaran yang perlu diketahui sebelum melakukan eksperimen tentang hukum Archimedes.

10

1.2. Mengingat Kembali

Pada proses Mengingat kembali, siswa mencari informasi di memori jangka panjang dan membawa informasi tersebut ke memori kerja untuk diproses. Contoh proses kognitif mengenali yaitu pada saat siswa menuliskan persamaan 𝐹 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 untuk kasus gaya angkat.

2. Memahami

Kategori memahami adalah kategri dimana siswa harus mampu mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapakan, ditulis, dan digambar oleh guru. Proses-proses kognitif dari kategori Memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.

2.1. Menafsirkan

Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk lain. Istilah lain dari menafsirkan adalah menerjemahkan, menggambarkan atau mengklarifikasi. Contoh proses kognitif mengenali yaitu pada saat siswa mengubah pertanyaan pada lembar soal ke dalam bentuk gambar atau sebaliknya.

2.2. Mencontohkan

Proses kognitif Mencontohkan terjadi manakala siswa memberikan contoh tentang konsep atau prinsip umum.

Misalkan pada saat siswa menuliskan contoh penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari – hari. Istilah lain untuk Mencontohkan adalah mengilustrasikan atau memberi contoh.

2.3. Mengklasifikasikan

Proses kognitif Mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengetahui bahwa sesuatu termasuk dalam kategori tertentu.

Mengklasifikasikan melibatkan proses mendeteksi ciri-ciri atau pola-pola β€œsesuai” dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut. Nama lain dari Mengklasifikasikan adalah mengkategorikan atau mengelompokkan. Contohnya pada saat siswa mengelompokkan benda – benda yang dapat terapung, tenggelam dan melayang ketika dimasukkan ke dalam air.

2.4. Merangkum

Proses kognitif Merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu kalimat yang memperesentasikan informasi yang diterima atau mengabstraksikan sebuah tema. Merangkum melibatkan proses membuat ringkasan informasi, misalnya makna suatu adegan drama, dan proses mengabstraksikan ringkasannya, misalkan menentukan tema atau poin-poin pokoknya. Istilah lain dari Merangkum adalah menggeneralisasi dan mengabstraksi.

2.5. Menyimpulkan

12

Proses kognitif Menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola dalam sejumlah contoh. Menyimpulkan terjadi ketika siswa dapat mengabstraksikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh tersebut dengan mencermati ciri-ciri dari setiap contohnya dan yang terpenting, dengan menarik hubungan di antara ciri-ciri tersebut. Istilah lain dari proses kognitif menyimpulkan adalah mengekstrapolasi, menginterpolasi dan memprediksi.

2.6. Membandingkan

Proseskognitif Membandingkan melibatkan proses mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi. Misalkan pada saat siswa mengukur volume fluida sebelum beban dimasukkan dan saat benda tercelup dalam fluida. Istilah lain dari membandingkan adalah mengontraskan, memetakan, mencocokkan.

2.7. Menjelaskan

Proses kognitif Menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat dan menggunakn model penyebab atau pengaruh yang mencakup setiap bagian pokok dari suatu sistem. Misalkan pada saat siswa memberikan penjelasan bahwa ketika benda berada dalam fluida, gaya ke atas yang dialami benda sama dengan

berat fluida yang dipindahkan. Istilah lain dari proses kognitif menjelaskan adalah membuat model.

3. Mengaplikasikan

Proses kognitif Mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan berkaitan erat dengan Pengetahuan Prosedural. Kategori mengaplikasikan terdiri dari proses kognitif mengeksekusi dan mengimplementasikan.

3.1. Mengeksekusi

Dalam proses kognitif mengeksekusi, siswa secara langsung menerapkan prosedur ketika menghadapi tugas yang umum.

Istilah lain dari proses kognitif mengeksekusi adalah melaksanankan.

3.2. Mengimplementasikan

Mengimplentasiakn berlangsung saat siswa memilih dan menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak familier. Pada proses ini siswa harus memahami jenis masalahnya dan alternative-alternatif prosedur yang tersedia.

Proses kognitif mengimplementasikan terjadi bersamaan dengan kategori memahami dan mencipt. Istilah lain dari proses kognitif mengimplemantasikan adalah menggunakan.

4. Menganalisis

14

Menganalisis merupakan kategori yang memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian serta struktur keseluruhannya. Menganalisis juga dapat dipandang sebagai perluasan dari kategori memahami atau sebagai pembuka untk kategori mengevaluasi atau mencipta. Kategori menganalisis meliputi proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.

4.1. Membedakan

Membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Proses kognitif membedakan terjadi sewaktu seseorang mendiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan, yang penting dan tidak penting dan kemudian memerhatikan informasi yang relevan atau penting. Istilah lain dari proses kognitif membedakan adalah menyendirikan, memilah, memfokuskan, dan memilih.

4.2. Mengorganisasi

Proses kognitif mengorganisasi merupakan proses menetapkan bagaimana elemen-elemen cocok atau berfungsi dalam sebuah struktur. Dalam proses kognitif mengorganisasi, seorang membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren antar potongan informasi. Istilah lain dari proses kognitif mengorganisasi adalah menstrukturkan, memadukan,

menemukan, koherensi, membuat garis besar, dan mendiskripsikan peran.

4.3. Mengatribusikan

Proses kognitif mengatribusikan merupakan proses yang terjadi terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan yang mendasari materi. Contohnya pada saat siswa mendeskripsikan gaya-gaya yang mempengaruhi benda ketika berada di dalam fluida. Istilah lain dari proses kognitif mengatribusikan adalah mendekonstruksi.

5. Mengevaluasi

Kategori mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.

Standar-standarnya bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif.. Kategori mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan proses kognitif mengkritik (keputusan-keputusan yng diambil berdasarkan kriteria eksternal).

5.1. Memeriksa

Proses kognitif memeriksa melibatkan proses menguji inkonsistensiatau kesalahan internal dalam suatu operasi atau produk. Contohnya pada saat siswa memeriksa hasil kesimpulan apakah sesuai dengan data yang diperoleh. Istilah lain dari

16

proseskognitif memeriksa adalah menguji, mendeteksi, memonitor dan mengoordinasi.

5.2. Mengkritik

Proses kognitif mengkritik melibatkan proses penilaian asuatu produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar eksternal.

Dalam proses kognitif mengkritik, seseorang mencatat ciri-ciri positif dan negative dari suatu produk dan membuat keputusan setidaknya sebagian berdasarkan ciri-ciri tersebut. Istilah lain dari proses kognitif mengkritik adalh menilai.

6. Mencipta

Kategori mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kategori mencipta menghendaki seseorang untuk membuat produk baru dengan mengorganisasi sejumlah elemen jadi suatu pola yang tidak pernah ada sebelumnya. Kategori mencipta terdiri dari proses kognitif merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.

6.1. Merumuskan

Proses kognitif merumuskan melibatkan proses menggambarkan masalah dan membuat pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria tertentu. Merumuskan melampaui batasan pengetahuan lama dan teori-teori yang ada. Proses kognitif ini melibatkan proses berpikir divergen dan menjadi inti

dari apa yang disebut berpikir kreatif. Istilah lain dari proses kognitif merumuskan adalah membuat hipotesis.

6.2.Merencanakan

Proses kognitif merencanakan melibatkan proses merencanakan metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan kriteria-kriteria masalahnya, yakni membuat rencana untuk menyelesaikan masalah. Proses kognitif merencanakan adalah mempraktikkanlangkah-langkah untuk menciptakan solusi yang nyata bagi suatu masalah. Istilah lain dari proses kognitif merencanakan adalah mendesain.

6.3. Memproduksi

Proses kognitif memproduksi melibatkan proses melaksnakan rencana untuk menyelesaikan masalah yngmemenuhi spesifikasi-spesifikasi tertentu. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, tujuan –tujuan yang termasuk kategori mencipta bisa pula tidak memasukkan orisinalitas atau kekhasan sebagai salah satu spesifikasinya. Tujuan yang memasukkan orisinalitas atau kekhasan merupakan tujuan memproduksi.

Istilah lain dari proses kognitif memproduksi adalah mengkonstruksi.

B. Model Pembelajaran Inkuiri

Dokumen terkait