• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Agar dalam proses belajar siswa mampu mencapai proses kognitif yang maksimal, maka guru diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir siswa, tidak hanya kemampuan berpikir tingkat rendah (Low Order Thinking Skills) tetapi juga kemampuan berpikir tingkat tinggi (High

116

Order Thinking Skills) dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif dalam proses belajar.

2. Untuk siswa yang belum terbiasa menggunakan model praktikum melalui pendekatan inkuiri, sebaiknya guru memberikan bimbingan selama proses praktikum berlangsung. Penerapan model pembelajaran inkuiri dalam melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, akan terlaksana dengan baik jika siswa tetap diarahkan dalam tiap tahapan pembeljaran inkuiri tetapi tidak memberikan jawaban secara langsung.

3. Bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut agar dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan metode belajar dari model pembelajaran yang kreatif yang dapat memfasilitasi siswa dalam melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi, tidak hanya dalam menyelesaikan soal-soal fisika tetapi juga mengajarkan siswa untuk mengerti konsep-konsep fisika. Selain itu durasi pelaksanaan penelitian disekolah harus diperhitungkan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W. dan David R. k. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daryanto. 2014. PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif ANALISIS DATA. Jakarta: Rajawali Pers.

Fajariani, Tria Endah, dan Ismono. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri pada Materi Pokok Larutan Penyangga untuk Melatih Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Plemahan Kediri.

Dalam Unesa Journal of Chemistry Education, Vol.2. No. 2, Mei. Hal 108 – 113.

Giancoli, D.C. 2014. Fisika. Edisi 7. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Gunawan, Imam. 2013. METODE PENELITIAN KUALITATIF Teori & Praktik.

Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. 2013. PROSES BELAJAR MENGAJAR. Jakarta: Bumi Aksara.

Kanginan, M. 1999. FISIKA SMU KELAS 1, CATURWULAN 3. Jakarta: Erlangga.

______. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

118

Kuswana, W. S. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nugroho, Timotius Vivid. 2016. Identifikasi Proses Kognitif Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Fisika Tentang Perubahan wujud. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Putra, Sitiatava. R. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.

Yogyakarta: Diva Press.

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Aksara.

Serway, R.A. dan John W. J. 2010. FISIKA untuk Sains dan Teknik. Edisi 6. Buku 1.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Suparno, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran INOVATIF, PROGRESIF DAN KONTEKSTUAL. Jakarta: Kencana.

LAMPIRAN I Lembar Kerja Siswa Nama :

Eksperimen mengenai hukum Archimedes

A. Tujuan : Menyelidiki gaya ke atas yang dilakukan zat cair B. Alat yang digunakan:

1. Beaker Glass C. Prosedur percobaan

1. Tulislah rumusan masalah dan hipotesis bersama teman kelompokmu, sebelum melakukan eksperimen.

2. Ukurlah berat beban di udara dan berat beban di dalam Fluida.

Catat hasilnya dalam tabel.

3. Ukurlah volume fluida sebelum dan setelah beban di masukkan.

Catat hasilnya dalam tabel.

4. Hitunglah berat zat cair yang dipindahkan.

5. Hitunglah volume fluida yang dipindahkan, kemudian hitunglah nilai F (gaya ke atas).

6. Tuliskan kesimpulan atas eksperimen yang kamu lakukan bersama teman kelompokmu.

D. Rumusan Masalah :

120

E. Hipotesis :

F. Data dan Analisis :

Tabel 1. Tabel hasil pengukuran berat dan volume

No

Berat Beban (N) Volume air (m3)

Di udara Di dalam air Tanpa beban Dengan beban tercelup 1

2 3

Rata-rata

Wzatcair yang dipindahkan = w di udara – w di dalam air

= Vfluida yang dipindahkan = ……….

Gaya ke atas (F) = ……..

G. Pembahasan :

H. Kesimpulan :

122

LAMPIRAN II

Lembar Pengerjaan Responden A

124

LAMPIRAN III

Lembar Pengerjaan Responden B

126

128

LAMPIRAN IV

Lembar Pengerjaan Responden C

130

LAMPIRAN V

Lembar Pengerjaan Responden D

132

134

LAMPIRAN VI Transkrip Wawancara Kode responden : A

Peneliti : P

Responden Menjawab pertanyaan untuk mengklarifikasi Observasi Kinerja P : “Kamu masih ingat percobaan yang kamu lakukan tadi mengenai

apa?”

A : “Itu mb, percobaan Archimedes.”

P : “Bunyi hukum Archimedes itu apa?”

A : “Archimedesitu bunyinya “gaya ke atas yang diberikan air pada suatu benda, itu akan sama dengan berat benda tersebut”.

P : “Berat benda yang mana?”

A : berat benda yang di udara dikurangi dengan berat benda di dalam air mba.

P : “Alat – alat yang kamu gunakan selama percobaan apa aja?”

A : “Tadi kelompok saya pake Neraca pegas, Statip, gelas ukur sama beban 100 gr.”

P : “Besaran apa yang kalian ukur pada saat percobaan?”

A : “Berat dan volume mb.”

P : “Satuannya berat & volume apa?”

A : “Kalau berta itu satuannya Newton, kalau volume satuannya m3.” P : “Cara kalian mengukur beratnya bagaimana?”

A : “Neraca pegasnya digantung pada statip, bebannya yang 100 gr digantung pada neraca pegas,terus dilihat berapa beratnya. Nah itu berat benda yang diudara. Kalau yang di dalam air, penjepit statipnya diturunkan perlahan – lahan sampai bebannya itu tercelup air, terus dilihat berapa beratnya pada neraca pegas.”

P : “Kalau volume airnya bagaimana cara mengukurnya?”

A : “Volume airnya sebelum beban dicelupkan dalam air diukur pada gelas ukur, terus volume yang kedua saat beban tercelup dalam air.”

P : “Menghitung volume fluida yang dipindahkan bagaimana?”

A : “Volume yang akhir dikurangi dengan volume awal.”

P : “Cara kalian menentukan nilai Fa(gaya ke atasnya) bagaimana?”

A : “untuk F-Nya itu pake rumus 𝐹 = 𝜌 𝑔 𝑉.”

P : “Volume yang kalian gunakan yang mana?”

A : “Volume itu, hasil pengurangan tadi. Diperoleh 10 ml terus diubah ke m3 jadi 10-6.”

P : “Hasil yang kalian peroleh bagaimana?”

A : “Beda mb hasilnya. Bedanya itu 0,05 N.”

P : “Misalkan {menggambar sebuah wadah berisi air, dan sebuah benda didalam air}”

“Menurut kamu, gaya-gaya apa yang bekerja pada benda tersebut?”

A : “{Menuliskan pada gambar gaya – gaya yangbekerj}”

{Setelahl berpikir sejenak, rsponden kemudian mengganti dengan gambar yang baru}.

136

A : “Emm…{berpikir sejenak, sambil memainkan pena}.

Gaya ke atas mb.”

P : “Oke, coba sekarang kamu lihat bagian Analisis dengan kesimpulan.

“Bagaimana kesimpulan dari kelompokmu?”

A : “Hasil perhitungannya berbeda mb. Kesimpulannya gaya ke atas sama dengan berat benda yang hilang didalam air.”

P : “Kesimpulan kelompok kalian gaya ke atas sama dengan berat benda yang hilang, tapi pada bagian analisis jawabannya beda?”

A : “Iya mb memang beda tapi ada penjelasannya kenapa hasilnya beda.”

P : “Alasannya kenapa?”

A : “Karena pada saat penentuan volume akhir, karena berada diantara 300 dan 400 ml, jadi kami memperkirakan 310. Kalau misalkan kami perkirakan 315 mungkin akan sama nilainya.”

LAMPIRAN VII Transkrip Wawancara

Kode responden : B

Peneliti : P

I. Responden menjawab pertanyaan wawancara untuk mengklarifikasi

P : “Kamu masih ingat praktikum yang kamu lakukan kemarin mengenai apa?”

B : “Praktikum mengenai hukum Archimedes.”

P : “Kamu masih ingat alat yang kamu gunakan kemarin apa saja?”

B : “Neraca pegas, gelas beaker, statip sama beban 100 gr.”

P : “Besaran apa saja yang kamu ukur?”

B : “Yang diukur itu berat beban dan Volume fluida.”

P : “Besaran apa saja yang kamu ukur?”

B : “Yang diukur itu berat beban dan Volume fluida.”

P : “Satuannya?”

B : “emmm {berpikir sejenak sambil menoleh kearah kiri}.

Kalau ndk salah berat itu satuannya Newton.”

P : “Kalau volume?”

B : “Volume itu satuannya ml tapi diubah ke m3 P : “Cara kamu mengukur berat beban bagaimana?”

B : “Waktu mengukur berat beban di udara itu, beban 100 gr digantung pada neraca pegas, terus neraca pegasnya digantung pada statip. Yang kedua penjepit statipnya diturunkan perlahan, sampai beban 100 gr tercelup dalam air.”

P : “Ada perbedaan gk saat mengukur beratnya?”

B : “Ada mb, yang kedua lebih ringan dari yang pertama.”

P : “Terus cara mengukur volumenya bagaimana?”

B : “Awalnya gelas beaker diisi air, terus diukur volume air mula-mula, volume awalnya itu 300 ml, kan tadi kita turunkan penjepit statipnya saat mengukur beratnya didalam air, nah pada sat itu volumenya juga diukur. Itu volume yang kedua, voume pada saat beban tercelup.”

P : “Terlihat perbedaan gk?”

B : “Iya mb, volumenya jadi naik, dari yang awalnya 300 ml jadi naik, tapi kelopok saya memperkirakan jadi 310 ml soalnya digelas beakernya tidak ada batas skala.

138

P : “Nah bagaimana cara kamu mencari volume fluida yang dipindahkan?”

B : “Oh itu dari V2 – V1.

P : “V2 - nya yang mana? V1 – nya yang mana?”

B : “V2 itu, volume setelah beban dimasukkan, terus untuk V1 volume mula-mula sebelum beban dimasukkan.”

P : “Setelah mencari nilai Volume fluida yang dipindahkan, kalian menghitung nilai Fa (gaya ke atasnya) tidak?”

B : “iya mb, kami menghitung nilai gaya ke atasnya.”

P : “Kalian menggunakan persamaan apa?”

B : “pake persamaan itu, 𝐹𝑎 = 𝜌 𝑔 𝑉 .”

P : “𝜌 itu artinya apa?”

B : “Itu massa jenis air mb, kami pake 𝜌 = 1000 𝑘𝑔⁄𝑚3. Terus nilai gravitasiya ( 𝑔 = 10 𝑚 𝑠⁄ ) . " 2

P : “V yang kalian gunakan yg mana?

B : “pake nilai volume fluida yang di pindahkan.

P : “Misalkan kita gambar gelas beaker {peneliti menggambar sebuah wadah yang berisi air yang dan sebuah benda yang tercelup dalam air}.

Coba kamu tuliskan gaya – gaya apa yang bekerja pada benda tersebut?”

B :

Gambar 4. 19 Keterangan yang dituliskan responden

P : “nah coba perhatikan gaya – gaya yang kamu tuliskan.

Gaya Fa (gaya ke atas) dan ada gaya w (berat benda) yang arahnya berlawanan. Misalkan saya tulis”

∑𝐹𝑦 = 0 𝐹 − 𝑤 = 0

𝐹 = 𝑤

“Menuurut kamu apakah ini benar?”

B : “kalau menurut saya ini benar mb, gaya ke atasnya itu sama dengan berat benda di dalam air.”

P : “Kamu yakin hasilnya sama dengan berat benda di dalam air?”

140

B : “emm. Eh sebentar, kayaknya keliru mb. Oh iya maksudnya sama dengan berat benda yang di dalam air dikurangi dengan berat benda di udara.”

P : “Coba kamu baca kesimpulan di laporan kelompokmu.”

“Gimana, sama gk dengan hasil analisis kalian?”

B : “{Responden B membaca kesimpulan dengan volume suara sedikit lebih besar}. Beda mb.”

P : “Coba kamu jelaskan kenapa bisa berbeda”

B : “kesimpulannya, gaya ke atas akan sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. Tapi karena volume air saat beban dicelupkan tidak tepat, hanya diperkirakan maka hasilnya berbeda. Kalau misalkan diperkirakan 315, pasti hasilnya akan sama mb.”

LAMPIRAN VIII Transkrip Wawancara Kode responden : C

Peneliti : P

P : “Kamu masih ingat praktikum kemarin tentang ap?”

C : “praktikum tentang Archimedes mb.”

P : “masih ingat sama alat yang kamu gunakan kemarin?”

C : “emm. Alat nya itu neraca {responden berusaha mengingat nama neraca yang digunakan}, pegas, ya… neraca pegas mb, sama gelas ukur dan beban 100 gr.”

P : “Kemarin kamu ngukur besaran apa aja?”

C : “Ngukur berat beban sama volume air.”

P : “satuannya apa?”

C : “Berat dan volume mb?”

P : “Iya. Satuannya berat dan volume.”

C : “Berat itu satuannya Newton, kalau volume m3.”

P : “Kamu masih ingat cara mengukurnya bagaimana?”

C : “Yang pertama mengukur berat di udara dulu. Beban 100 gr nya digantung di neraca pegas, lalu dilihat hasilnya pada neraca pegas.

Setelah berat yang di udara diukur, kemudian dicelupkan ke dalam gelas ukur tadi sampai bebannya itu tercelup.”

P : “Waktu kalian mengukur beban di dalam air, bebannya sampai menyentuh dasar gk?”

C : “Gk sampai dasar mb.”

P : “Terus kalau volumenya, cara kalian mengukurnya gimana?”

C : “Mengukur volumenya itu, volume awalnya dicatat sebelum beban dimasukkan. Nah volume yang kedua setelah beban dimasukkan dalam air. Volume yang kedua cuman ditebak-tebak aj mb, soalnya gk pas.”

P : “Ada perbedaan gk, antara volume awal dengan volume akhir?”

C : “Ada mb, volume akhirnya jadi naik.”

P : “Naik itu maksudnya bertambah?”

C : “Eh, iya maksud saya bertambah.”

P : “kemarin cara kalian mengukur volume fluidayang dipindahkan bagaimana?”

C : “caranya, V2 – V1.”

{gambar pengerjaan responden C pada LKS}

142

P : “V2 nya yang mana?”

C : “V2 nya itu, volume dengan beban tercelup.”

P : “Terus cara menentukan F (gaya ke atasnya bagaimana?”

C : “Fa nya itu pake rumus 𝜌 𝑔 𝑉.”

P : “Loh! Disini ditulisnya bukan 𝜌 tapi P.”

C : “oh maaf mb, teman saya mungkin salah tulis, itu harusnya 𝜌.

{mengubah P menjadi 𝜌}.

P : “Volume yang kalian gunakan, volume yang mana?”

C : “V yang digunakan itu, volume fluida yang dipindahkan.”

{gambar pengerjaan responden C}

P : “Misalkan saya gambar sebuah wadah yang berisi air, nah didalam air ini ada benda yang tercelup.

Coba kamu tuliskan gaya-gaya yang bekerja pada benda.”

C : “Gaya-gaya yang bekerja itu, emm”

{responden memberikan keterangan pada gambar dengan menuliskan w gaya yang arahnya ke atas, F untuk gaya yang arahnya ke bawah}.

P : “Gaya yang arahnya ke atas itu kamu tuliskan 𝑤 terus yang kebawah 𝐹. Menurutmu ini sudah benar belum?”

C : “|Emm. Menurut saya (sambil berpikir sejenak), sudah benar mb.”

P : “Kamu yakin sdh benar?”

C : “Eh salah mb, itu kebalik, F itu kan gaya ke atas jadi harusnya arahnya ke atas. (responden memperbaiki keterangan gambarnya).

Gambar 4. 29 Keterangan yang dituliskan responden P : “Oke misalkan kita tulis

∑𝐹𝑦 = 0 𝐹 − 𝑤 = 0

𝐹 = 𝑤

Menurut kamu ini benar gk, F= w ? C : “ Kalau menurut saya itu benar mb.”

P : “Oke, coba sekarang kamu lihat bagian Analisis dari LKS kelompokmu, bagaimana nilai F dan w, apakah nilainya sama?

C : “Iya mb nilainya sama.”

P : “Kok bisa hasilnya bisa sama?”

C : “Kan sudah dibahas, pada gambar yang tadi. Gaya F kan arahnya ke atas, sedangkan w itu arahnya ke bawah. Nah karena saling berlawanan maka gaya F akan sama dengan w nya itu mb.”

144

LAMPIRAN IX Transkrip Wawancara Kode responden : D

Peneliti : P

P : “Kemarin kamu masih ingat gk, tentang praktikum yang kamu lakukan?”

D : “Praktek tentang hukum Archimedes.”

P : “Bunyi hukum Archimedes itu apa?”

D : “Lupa e, cuman ingat dikit-dikit.”

P : “Ya udah apa? Sebutin aj.”

D : “Gaya apung yang bekerja pada benda yang tercelup sebagian (responden membaca catatan yang ada di meja).

P : “Kamu baca itu (peneliti menutup buku yang ada di meja.).”

D : “hemm(Responden tersenyum kemudian tertawa)”

P : “Coba ingat dulu.”

D : “Gaya apung yang tercelup di dalam fluida, e… sama dengan berat benda yang tercelup dalam fluida.”

P : “Coba ulangi.”

D : “Gaya apung yang bekerja pada benda yang tercelup sebagian dalam air atau seluruhnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan.”

P : “Masih ingat gk, alat-alat yang kamu gunakan kemarin apa aja?”

D : “Gelas beaker, neraca pegas, terus air, sama beban.”

P : “Besaran apa yang kamu ukur kemarin?”

D : “Besaran…e.(responden mencoba mengingat) itu, volume sama berat.”

P : “Satuannya volume apa?”

D : “meter pangkat tiga (m3)”

P : “Satuannya berat?”

D : “Newton.”

P : “Kemarin kamu ngukur berat benda di udara sama berat benda di daam air itu kan beda, nah menurut kamu yang mempengaruhi beratnya berbeda apa?

D : “Massa jenis air.”

P : “{peneliti menggambar wadah yang berisi air, dan benda yang tercelup dalam air}. Coba kamu gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang tercelup dalam air.

D : “{Responden menuliskan F yang arahnya ke atas, dan w yang arahnya ke bawah}.”

P : “Misalkankita tulis {responden menuliskan gaya-gaya yang bekerja pada benda}”

∑𝐹𝑦 = 0 𝐹 − 𝑤 = 0

𝐹 = 𝑤

“Berarti 𝐹 = 𝑤 . Coba kamu lihat nilai F dan w pada lembar kerja kelompokmu, sama gk?

{gambar pengerjaan responden D}

D : “Beda”

P : “Kenapa bisa beda? Kamu pake persamaan apa?”

D : “𝐹 = 𝜌 𝑔 𝑉”

P : “Volume fluida yang mana?”

D : “Voume rata-rata”

P : “harusnya volume yang digunkan yang mana?”

D : “volume fluida yang dipindahkan.”

P : “Coba lihat kesimpulanmu”

D : “Uji coba kami sama dengan hipotesis {responden membaca bagian kesimpulan pada lembar kerja kelompoknya}”

{gambar pengerjaan responden D}

P : “Uji coba kami sama dengan hipotesis {peneliti membaca kesimpulan dari kelompok responden }. hipotesismu apa?”

146

D : “Tidak, karena massa jenisnya berbeda {responden membaca hipotesis pada lembar kerja kelompoknya}”

P : “tadi kan kamu gambar gaya-gaya yang bekerja pada benda, ada yang ke atas da nada yang kebawah. Kemarin bendanya sedikit terangkat to? Nah yang membuat dia terangkat apa?”

D : “Gaya”

P : “Gaya apa namanya?”

D : “Gaya..{sambil mikir}. Gaya Archimedes.”

P : “Gaya Apung atau Gaya?”

D : “Gaya ke atas”

147 LAMPIRAN X

Lembar Validasi

148

149

150

LAMPIRAN XI

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA N 11 Yogyakarta

LAMPIRAN XII

Surat Telah Melakukan Penelitian di SMA 1 Prambanan

152

LAMPIRAN XIII

Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

153 LAMPIRAN XIV

Penilaian Kinerja Tiap Responden

154

155

156

157

158

Dokumen terkait