• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Kategori

Dalam melakukan wawancara peneliti tentunya membutuhkan pedoman-pedoman dalam melaksanakan wawancara agar wawancara terlaksana dengan baik dan peneliti memperoleh informasi yang betul-betul dibutuhkan dan relevan dengan penelitiannya. Pedoman-pedoman tersebut akan menentukan kategori-kategori yang diperoleh dari hasil wawancara. Adapun kategori-kategori yang telah ditentukan peneliti sebagai berikut :

4.2.1 Penerapan Sistem Automasi Perpustakaan INLIS

Pada awalnya PBHB memakai sistem yang bernama QALIS yang merupakan sistem usulan dari DPR RI, dan setelah 4 tahun memakai sistem QALIS, PBHB merubah sistem automasi perpustakaan menjadi INLIS. Hal ini

sesuai dengan pernyataan yang disampaikan informan (I1) sebagai berikut:

I2:Pada awalnya Perpustakaan Bung Hatta memakai QALIS yang dimana program automasi QALIS ini merupakan usulan dari DPR RI pada tahun 2008. QALIS ( Quadran Automated Library Information) setelah memakai QALIS selama 4 tahun, perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi merubah sistem teruatomasi nya menjadi INLIS ( Integrated Library Sistem)”

Berdasarkan pernyataan informan I2 PBHB pada awalnya menggunakan

sistem Qalis dan PBHB beralih pada sistem INLIS.

PBHB melakukan peralihan sistem pada sistem INLIS, adapun penyebab PBHB beralih pada sistem INLIS adalah di karenakan pada sistem QALIS ditemukan beberapa kelemahan. Adapun kelemahannya adalah Modul Pengadaan tidak diterapkan pada sistem QALIS, sebaliknya pada sistem INLIS telah menerapkan Modul Pengadaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan Informan (I2) sebagai berikut:

I2: Di dalam system QALIS modul kerjanya tidak termasuk dalam pengadaan pengolahan bahan pustaka masih secara manual , yang dimana proses kerja

24

manual dapat memperlambat pekerjaan.Sedangkan dalam INLIS telah menerapkan automasi peprustakaan pada bagian Pengadaan.

Sistem INLIS (INtegrated LIbrary System/INLIS) merupakan sebuah sistem

berbasis teknologi informasi yang didesain dan dikembangkan untuk mendukung pelaksanaan tugas subtantif dan administratif perpustakaan. Sistem INLIS merupakan sistem yang di peroleh dari PNRI. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan informan (I1) berikut:

I1 : “INLIS diperoleh dari pusat, yaitu Perpustakaan Nasional RI yang ada dijakarta. Perpustakaan Nasional RI mempunyai 2 buah UPT (Unit Pelayanan Teknis), yaitu Perpustakaan Bung Karno di Blitar dan Perpustakaan Bung Hatta di Bukittinggi.”

Berdasarkan pernyataan informan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem INLIS yang digunakan PBHB merupakan sistem yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

INLIS merupakan sistem informasi yang terintegrasi, namun modul-modul

dalam aplikasi INLIS diciptakan untuk bisa berdiri sendiri-sendiri (standalone).

Begitu juga pada PBHB, modul-modul yang sudah diterapkan dapat dilihat dari pernyataan informan ( I1 dan I2 ) berikut :

I1 : “oh..untuk diterapkan sistem INLIS ini telah diterapkan dibagian pengolahan, entry karu anggota, sirkulasi, dan pengadaan.”

I2 : “sudah diterapkan dibagian layanan pengadaan, sirkulasi, pengolahan, bahan pustaka.”

I2 : “hal baru yang diberikan INLIS adalah membuat kartu anggota.”

Dari pernyataan informan diatas dapat disimpulkan penerapan INLIS pada PBHB meliputi:

a. Penerapan Modul Pengadaan

Bagian pengadaan merupakan salah satu bagian yang melakukan pengadaan koleksi, mulai dari melakukan permintaan koleksi yang dibutuhkan, dan mengusulkan permintaan buku pengguna. Untuk itu penerapan modul dan fitur kerja INLIS diharapkan dapat membantu mempermudah proses tersebut. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan informan berikut :

I2 : “dibagian pengadaan INLIS membuat form khusus pada web INLIS tersebut. Adapun formnya bernorma usulan buku, dalam form tersebut berupa usulan

25

buku yang dibutuhkan. Sehingga pustakawan tidak harus repot-repot lagi membuat surat usulan buku ke pusat, langsung saja masukkan usulan bukunya kedalam form tersebut dan usulan langsung terkirim kepusat.”

Berdasarkan pernyataan informan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya modul pengadaan di Sistem INLIS, pustakawan tidak perlu lagi membuat surat usulan permintaan buku yang dilakukan secara manual.

b. Penerapan Modul Pengolahan

Pengolahan merupakan kegiatan dalam pendataan buku-buku yang masuk. Untuk mempermudah kegiatan tersebut Perpustakaan Bung Hatta Kota Bukittinggi menerapkan modul pengolahan. Hal ini seperti yang disampaikan informan berikut :

I2 : “untuk bagian pengolahan bahan koleksi, INLIS memberikan suatu kemudahan. Dimana form pengolahan dibagi kedalam 2 bagian yaitu bibliografi dan katalog. Dan prosesnya sangat mudah dimana bagiankatalog kita tinggal mengimput data-data yang dibutuhkan dalam sebuah katalog. Dan untuk bibliografi kita hanya memasukkan poin2 penjelasan yang ada dalam buku tersebut. Setelah selesai secara otomatis format katalogpun terbentuk ”

Dari penjelasan informan diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya modul pengolahaan memudahkan pustakawan dalam membuat katalog tanpa harus melakukan secara manual.

c. Penerapan Modul Sirkulasi

Sirkulasi merupakan kegiatan pelayanan terhadap pengguna, mulai dari peminjaman buku hingga pengembalian buku. Untuk mempermudah kegiatan tersebut perpustakaan Bung Hatta Kota Bukittinggi menerapkan modul sirkulasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan berikut :

I2 : “dalam yanan sirkulasi mempunyai admin tersendiri, jadi hanya pegawai sirkulasi saja yang dapat membuka layanan tersebut. Akan tetapi form yang dimiliki oleh layanan sirkulasi ini berupa layanan peminjaman yang terdiri no. Anggota dan nama anggota. Begitu juga dengan layanan pengembalian yang terdiri dari no. dan nama anggota. Jadi petugas tinggal memasukkan no. anggota saja, maka akan tampil form yng diinginkan.”

Berdasarkan pernyataan informan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pelayanan sirkulasi petugas hanya tinggal memasukkan nomor anggota, maka akan muncul tampilan/form yang diinginkan, tanpa perlu repot-repot

26

mencari data pengguna.

d. Penerapan Modul Entri Kartu Anggota

Entry kartu anggota meliputi kegiatan mengimput data calon pengguna perpustakaan. Diperpustakaan Bung Hatta Kota Bukittinggi juga sudah diterapkan modul enrty kartu anggotanya. Hal ini seperti yang disampaikan informan berikut: I2 : “jadi INLIS memberikan kemudahan untuk mengentri anggota perpustakaan.

Pengguna dapat langsung mengisi biodata yang dibutuhkan dan lasung difoto pada saat itu juga. Dan menunggu 5 menit langsung cetak kartu anggota perpustakaan.”

Dari pernyataan informan diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk memdapatkan kartu anggota pengguna tidak perlu menunggu lama dan melalui proses yang panajang. Dengan adanya penerapan modul entry kartu anggota ini pengguna perpustakaan bisa dengan cepat mendapatkan kartu anggota.

Dari beberapa uraian diatas secara singkat dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya penerapan Modul dan Fitur-fitur kerja dari sistem INLIS mempermudah kegiatan perpustakaan di Perpustakaan Bung Hatta Kota Bukittinggi.

4.2.2 Fitur-fitur dan Modul Kerja Sistem Informasi INLIS

INLIS sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola berbagai basis data bibliografis dan mengorganisasikan jaringan kerja sama antar perpustakaan, maka penerapan format standar dalam struktur data bibliografisnya merupakan syarat mutlak. Oleh karenanya, fasilitas pengembangan basisdata bibliografis yang disediakan dalam INLIS dikembangkan dengan mengacu kepada sistem basis data terkait yang memiliki fitur-fitur dan modul kerja Perpustakaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan ( I1 dan I2 ) berikut :

I1 : “Dalam INLIS mereka mempunyai modul kerja yaitu : modul buku tamu, modul OPAC, modul Sirkulasi, Modul pengadaan, modul pengolahan, dan entry kartu anggota.”

I2 : “Hmmm...karena INLIS merupakan penyempurnaan dari QALIS. Adapun sistem INLIS ini memiliki suatu jaringan atau WEB yang mempunyai server langsung pada server pusat. Jadi sistem automasi perpustakaannya saling terjaring dari yang satu ke yang lainya. Adapun fitur-fitur yang terdapat dalam WEB tersebut modul buku tamu, modul OPAC, modul Sirkulasi, Modul pengadaan, modul pengolahan, dan entry kartu anggota.”

27

Berdasarkan penyataan beberapa informan diatas, dapat disimpulkan fitur -fitur dan modul kerja INLIS yang dimiliki PBHB antara lain :

• Modul Buku Tamu

• Modul OPAC

• Modul Sirkulasi

• Modul Pengadaan

• Modul Pengolahan

• Entri kartu Anggota

4.2.3 Evaluasi Sistem menggunakan teknik evaluasi TAM (Technology Acceptance Model).

4.2.3.1 Kemudahan dalam Menggunakan sistem INLIS

Sistem INLIS memberikan kemudahan dapat terlihat dari modul yang ditawarkan oleh INLIS, dan desain sistem nya sederhana dan mudah di mengerti. Tetapi dalam pengoperasiannya tidak semua beranggapan mudah untuk di pahami.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Informan (I 1):

I1: Menurut saya sistem INLIS memberikan kemudahan tetapi saya terkendala dalam pengoperasiannya, karna sistem ini berbeda dengan sistem QALIS sehingga saya harus mempelajari lagi sistem INLIS.

4.2.3.2. Manfaat menggunakan sistem INLIS

Dalam sistem INLIS pekerjaan dan produktivitas pekerjaan menjadi mudah dan tepat guna karena sistem INLIS memberikan kemudahan dalam proses pekerjaan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Informan (I1) :

I 1: Menurut saya sistem INLIS memberikan manfaat yang besar dalam kinerja dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan mudah dalam pengoperasian pekerjaan.

28

4.2.3.3 Organisasi E-resources (E-resources Organization)

Organisasi e-resources mengacu pada tatacara sistem komputer sehingga dapat secara efektif terintegrasi ke dalam pekerjaan praktis dari suatu organisasi

tertentu. Fasilitas bagi seseorang untuk dapat memperoleh pelatihan dan

berkonsultasi dalam belajar menggunakan sistem dan dapat menemukan bantuan atas permasalahan dalam penggunaan sistem.

Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi tidak memberikan pelatihan dan tempat untuk berkonsultasi dalam menggunakan sistem, sedangkan pada perpustakaan tersebut banyak pegawai yang tidak punya wawasan dan pengetahuan di bidang perpustakaan.

Hal ini dapat terlihat dari wawancara pada

I1: Masalah yang sedang terjadi di perpustakaan Bung Hatta ini adalah pada SDM pegawai yang tidak punya latar belakang, wawasan dan pengetahuan tentang sistem INLIS, sehingga masih banyak pegawai yang sering tertunda pekerjaannya karena kurang pemahaman sistem tersebut.

Dokumen terkait