• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kawasan Budidaya 1) Kawasan Perumahan

Dalam dokumen Kediri, Penyusun. Laporan Akhir (Halaman 43-48)

Pembagian wilayah kota menjadi 3 (lima) BWK Kota Kediri meliputi:

B. Kawasan Budidaya 1) Kawasan Perumahan

Luas kawasan permukiman keseluruhan adalah 1.679,631 ha yang terbagi pada Kecamatan Kota seluas 486,602 ha, Kecamatan Mojoroto seluas 724,740 ha dan Kecamatan Pesantren seluas 468,289 ha.

2) Kawasan Perdagangan dan jasa

Luas kawasan perdagangan dan jasa di Kota Kediri secara menyeluruh adalah 148,95 ha terbagi pada Kecamatan Kota seluas 69, 38 ha, Kecamatan Mojoroto seluas 56,13 ha dan Kecamatan Pesantren seluas 23,44 ha. Terdapat kegiatan perdagangan dan jasa pada kawasan perlindungan setempat yaitu pada Kecamatan Kota seluas 2,14 ha dan Kecamatan Mojoroto seluas 0,20 ha

3) Kawasan Perkantoran

Luas kawasan perkantoran secara keseluruhan adalah 57,29 ha yang terbagi pada Kecamatan Kota seluas 26,50 ha, Kecamatan Mojoroto seluas 30,38 ha dan Kecamatan Pesantren seluas 0,416 ha.

4) Kawasan Industri

▪ Rencana pengembangan kawasan industri kecil dan sedang, meliputi pengembangan industri di Kelurahan Setonopande, Kelurahan Banjarmlati, Kelurahan Tamanan, Kelurahan Bawang, Kelurahan Ngletih dan Kelurahan Betet

▪ Mempertahankan industri besar yaitu Pabrik gula di Kecamatan Mojoroto dan Pesantren, Pabrik penggolahan kayu di Kecamatan Pesantren, Pabrik makanan di Kecamatan Pesantren dan Industri rokok di Kecamatan Kota

Laporan Akhir 2-31 ▪ Pengembangan kawasan industri antara lain :

a. Pengembangan industri pembuatan rokok di Kelurahan Semampir seluas ±29 ha dan Kelurahan Dandangan seluas ±24 ha

b. Pengembangan industri untuk pembuatan makanan di Kelurahan Betet seluas ±34 ha dan Blabak seluas ±13 ha

5) Kawasan Pariwisata

▪ Pengembangan kawasan pariwisata budaya yang meliputi : a. Monumen Airlangga di Kelurahan Pojok;

b. Makam Kuno Mbah Bencolono di Kelurahan Pojok; c. Pura di Kelurahan Pojok;

d. Makam Sunan Geseng di Kelurahan Kampung Dalem; e. Masjid Agung Kota di Kelurahan Kampung Dalem; f. Klentheng Tri Dharma di Kelurahan Ringin Anom; g. Komplek Makam Islam Mbah Wasil;

h. Masjid Aulia di Kelurahan Setono Gedong; dan i. Gereja Merah di Keluruahan Mojoroto.

▪ Pengembangan kawasan pariwisata alam yang meliputi : a. Goa Selobele di Kelurahan Gayam;

b. Goa Pudedean di Kelurahan Gayam; c. Sumber Air Ngembah di Kelurahan Gayam; d. Sumber Lo di Kelurahan Sukorame;

e. Gunung Kelotok di Kelurahan Pojok;

f. Pemandian Sumber Bulus di Kelurahan Tosaren; g. Mata Air Cakarsi di Kelurahan Betet; dan h. Sumber Air Jiput di Kelurahan Rejomulyo.

▪ Pengembangan kawasan pariwisata buatanyang meliputi : a. Dermaga Joyoboyo di Kelurahan Mojoroto;

b. Taman Sekartaji di Kelurahan Mojoroto;

c. Taman Alun – Alun di Kelurahan Kampung Dalem; d. Pemandian Pagora dan Tirtoyoso di Kelurahan Banjaran. 6) Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)

Rencana pengembangan kawasan Ruang Terbuka non Hijau (RTnH) tersebar di pusat kegiatan masyarakat di seluruh wilayah Kota Kediri. Luas kawasan ini di Kota Kediri adalah

Laporan Akhir 2-32 60,05 ha yang terbagi pada Kecamatan Kota seluas 35,96 ha, Kecamatan Mojoroto seluas 23,05 dan Kecamatan Pesantren seluas 1,04 ha.

7) Ruang Evakuasi Bencana

▪ Penyediaan ruang evakuasi bencana kebakaran meliputi :

a. Ruang terbuka hijau terdekat di pemukiman kepadatan tinggi di Jl. Bandar Ngalim – Jl. Agus Salim, Jl. Yos Sudarso – Jl. Pattimura, Jl. Yos Sudarso – Jl. Dhoho serta Jl. Diponegoro dengan pemanfaatan RTH sekitar dan ruang terbuka yang terdekat untuk bencana kebakaran;

b. Pemanfaatan pada bangunan tinggi terdekat dari daerah – daerah yang rawan banjir; c. pemanfaatan fasilitas umum sekitar Gunung Kelotok di Jl. Mastrip dan kawasan

militer di Kelurahan Pojok.

▪ Penyediaan ruang untuk penampungan korban bencana banjir, kebakaran dan erosi meliputi penyediaan ruang di Kelurahan Tosaren seluas ±0,5 ha, Ngadirejo seluas ±0,5 ha, Sukorame ±2 ha, dan Kemasan seluas ±2 ha.

8) Kawasan Peruntukkan Ruang Kegiatan Sektor Informal

Sebaran sektor informal di Kota Kediri yaitu di kawasan wisata Selomangleng, Jl. Merbabu, Taman Sekartaji, Jl. Veteran, Jl. Panglima Polim, Jl. Penanggungan, Jl. A. Yani, Jl. KH. Wachid Hasyim, Jl. Mauni, Jl. DI. Panjaitan, Jl. Patiunus, Jl. Sriwijaya, Jl. Pattimura, Jl. Dhoho, Alun-alun dan Jl. Mataram.

9) Kawasan Peruntukan Lain ▪ Kawasan Hutan Produksi

Luas kawasan hutan secara keseluruhan adalah 163,439 ha yang terdapat di Kelurahan Sukorame dan Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto. Hutan produksi pada kawasan penyangga ditemukan di Kelurahan Pojok seluas 52,70 ha dan Kelurahan Sukorame seluas 3,31 ha.

▪ Kawasan Pertanian

a) Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Kegiatan pertanian untuk lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan pada Kota Kediri dengan luas keseluruhan adalah minimal 422,73 ha

b) Kawasan Sawah Irigasi

Kawasan pertanian sawah irigasi teknis di Kota Kediri seluas 3.085,72 ha yang terbagi dalam 3 kecamatan yaitu Kecamatan Mojoroto seluas 980,77 ha, Kecamatan Kota seluas 518,45 ha, dan Kecamatan Pesantren seluas 1.586,5 ha.

Laporan Akhir 2-33 ▪ Kawasan Perkebunan

Selain pertanian tanaman pangan dan hutan produksi, kawasan pertanian Kota Kediri terdiri atas pertanian tegalan seluas 638,866 ha yang terbagi pada Kecamatan Kota seluas 120,605 ha, Kecamatan Mojoroto seluas 268,193 dan Kecamatan Pesantren seluas 250,069 ha.

▪ Kawasan Perikanan

Kota Kediri memiliki potensi perikanan yang terdapat pada : a. Kecamatan Mojoroto

▪ Pojok, Mrican : Lele, nila, gurami

▪ Sukorame, Tamanan, Lirboyo, Bandar Lor : Lele

▪ Dermo : Gurami

b. Kecamatan Kota

▪ Semampir, Kampungdalem : Lele

▪ Kaliombo : Lele, Gurami

▪ Ngronggo, Rejomulyo : Nila c. Kecamatan Pesantren

▪ Jamsaren, Betet : Hias

▪ Tinalan : Lele, nila

▪ Blabak : Nila, gurami, hias

▪ Pesantren : Lele, hias

▪ Bawang : Hias, nila

▪ Ngletih : Gurami, nila

▪ Ketami : Hias, lele

▪ Tempurejo : Hias, nila

▪ Kawasan Peternakan

Pengembangan peternakan sapi diarahkan disekitar Kecamatan Pesantren. Yang perlu ditingkatkan pada kondisi sekarang adalah pengolahan dari hasil ternak sendiri, seperti industri susu segar yang sudah terdapat di kelurahan Pakelan dan Kelurahan Tosaren, industri seperti ini yang perlu dikembangkan di seluruh wilayah Kota Kediri. Untuk jenis ternak kecil, secara umum di Kota Kediri belum dikembangkan secara besar-besaran, sehingga dalam perkembangannya untuk jenis ternak kecil ini mempuyai potensi untuk berkembang terutama untuk merespon pemenuhan kebutuhan skala regional.

Laporan Akhir 2-34 ▪ Kawasan Pertambangan

Pertambangan di wilayah Kota Kediri berjenis pertambangan bahan batuan, yaitu pasir. Adapun lokasi dari pertambangan pasir yang berijin di Kota Kediri adalah KSU Bojong Makmur di Kelurahan Semampir, KSU Baito Suro di Kelurahan Mrican di wilayah Sungai Brantas dan di Kelurahan Mojoroto.

▪ Kawasan Pelayanan Umum a) Kawasan Pendidikan

Kawasan Pendidikan terletak menyebar diseluruh wilayah Kota Kediri terutama pada ruas jalan Penanggungan, jalan PK Bangsa dan jalan Veteran. Fasilitas pendidikan tersebut meliputi TK, SD, SMP, SMU serta perguruan tinggi.

b) Kawasan Kesehatan

Melihat kondisi eksisting kawasan sekitar RSUD Gambiran yang semakin padat dengan volume kendaraan relatif tinggi dan lebar jalan yang kurang memadai, maka dilakukan rekomendasi pembangunan RSUD Gambiran II di Kelurahan Pakunden seluas 6,045 ha

c) Kawasan Peribadatan

Fasilitas peribadatan yang ada di Kota Kediri meliputi masjid, langgar/mushola, gereja, dan vihara, kesemuanya itu sudah terdistribusi dengan baik dengan di dukung fasilitas ibadah yang ada di Kota Kediri

▪ Kawasan Khusus Militer

Kawasan khusus militer di Kota Kediri berupa asrama militer di Kelurahan Bujel, Komplek TNI di Kelurahan Banjaran, Kelurahan Mojoroto dan Kelurahan Sukorame dengan luas seuruhnya 25,32 ha.

Laporan Akhir 2-35 Peta 2.6 Rencana Pola Ruang Kota Kediri

Dalam dokumen Kediri, Penyusun. Laporan Akhir (Halaman 43-48)

Dokumen terkait