KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
A. Kawasan Lindung
A.1. Kawasan lindung yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya A.1.1. Kawasan Hutan Lindung kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai perlindungan system penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
• diperbolehkan untuk kegiatan yang bersifat mendukung fungsi pokok dari hutan lindung; • diperbolehkan untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekowisata dengan syarat tidak mengganggu fungsi pokok hutan lindung; • tidak diperbolehkan dipergunakan untuk kegiatan
budidaya yang berpotensi merubah/mengurangi fungsi pokok kawasan dan merubah bentang alam; dan
• diperbolehkan penggunaan kawasan hutan lindung untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan dengan syarat untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis nasional, seperti pemanfaatan energi panas bumi serta minyak dan gas bumi sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundangan.
• Terhadap Kegiatan budidaya yang sudah ada di kawasan lindung yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. • Apabila kegiatan budidaya tersebut mengganggu
fungsi lindung, maka harus dikendalikan/dicegah perkembangannya dan fungsi sebagai kawasan lindung harus dikembalikan secara bertahap sesuai dengan kondisi social, ekonomi dan kemampuan pemerintah daerah.
A.1.2. Kawasan Resapan Air Kawasan yang mempunyai
kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akifer) yang berguna sebagai sumber air.
• tidak diperbolehkan kegiatan yang mengganggu fungsi resapan air;
• diperbolehkan untuk kegiatan hutan rakyat; • diperbolehkan terbatas untuk kegiatan budidaya
tidak terbangun yang memiliki kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air hujan;
• diperbolehkan untuk wisata alam dengan syarat tidak mengubah bentang alam;
• diperbolehkan kegiatan pendidikan dan penelitian dengan syarat tidak mengubah bentang lama; • diperbolehkan penyediaan sumur resapan
dan/atau waduk pada lahan terbangun yang sudah ada; dan
• pemanfaatan ruang bagi kegiatan budidaya harus sesuai dengan ketentuan perundangan.
A.2. Kawasan Perlindungan Setempat
A.2.1. Kawasan Sempadan Pantai Kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai.
• Diperbolehkan penanaman hutan bakau dan aktivitas konservasi lainnya;
• Tidak diperbolehkan kegiatan yang menurunkan luas, nilai ekologis, dan estetika kawasan;
POLA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SERANG DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN
• Tidak diperbolehkan kegiatan yang mengganggu bentang alam, mengganggu kelestarian fungsi pantai, mengganggu akses terhadap kawasan sempadan pantai;
• Pembatasan pendirian bangunan kecuali bangunan yang menunjang fungsi kegiatan yang berbatasan langsung dengan sempadan pantai; • Pemanfaatan ruang bagi kegiatan budidaya harus
sesuai dengan ketentuan perundangan;
• pemanfaatan ruang yang diperbolehkan meliputi : RTH, pengembangan struktur alami dan buatan untuk mencegah bencana dan untuk kepentingan umum;
• penelitian dan pendidikan, pertahanan dan keamanan, dan kepentingan adat serta kearifan lokal yang mencakup : upacara adat, upacara keagamaan, hak dan kewajiban masyarakat adat; dan
• pemanfaatan ruang yang diperbolehkan dengan syarat tertentu meliputi kegiatan rekreasi, wisata bahari dan ekowisata
A.2.2. Kawasan Sempadan Sungai Kawasan sepanjang kanan kiri sungai, termasuk sungai
buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
• Diperbolehkan pemanfaatan ruang sebagai ruang terbuka hijau;
• Diperbolehkan kegiatan budidaya tidak terbangun dengan syarat tidak mengganggu fungsi pokok kawasan; dan
• Tidak diperbolehkan pendirian bangunan kecuali bangunan yang dimaksudkan untuk pengelolaan badan air dan atau pemanfaatan air.
A.2.3. Kawasan Sekitar Danau/Waduk Kawasan tertentu disekeliling waduk atau situ yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi waduk atau situ.
• tidak diperbolehkan kegiatan yang
menyebabkan perubahan fungsi lindung dan perusakan kualitas air;
• diperbolehkan kegiatan pariwisata dan budidaya lain dengan syarat tidak menyebabkan
kerusakan kualitas air;
• diperbolehkan kegiatan preservasi dan konservasi seperti reboisasi lahan; dan • pemanfaatan ruang bagi kegiatan budidaya
harus sesuai dengan ketentuan perundangan. A.2.4. Kawasan Sekitar Mata Air Kawasan tertentu disekeliling mata air
yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan fungsi mata air.
• tidak diperbolehkan kegiatan yang menyebabkan pencemaran kualitas air, kondisi fisik kawasan, dan daerah tangkapan air;
• tidak diperbolehkan kegiatan yang mengganggu bentang alam, kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologi, kelestarian flora dan fauna, serta
POLA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SERANG DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN
fungsi lingkungan hidup;
• diperbolehkan untuk kegiatan pariwisata dan budidaya lain dengan syarat tidak menyebabkan kerusakan kualitas air;
• diperbolehkan kegiatan preservasi dan konservasi seperti reboisasi lahan; dan
• pemanfaatan ruang bagi kegiatan budidaya harus sesuai dengan ketentuan perundangan.
A.2.5. Ruang Terbuka Hijau kawasan perkotaan
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
• diperbolehkan untuk digunakan sebagai tempat rekreasi dan olah raga;
• tidak diperbolehkan mendirikan bangunan kecuali bangunan penunjang kegiatan rekreasi; dan • pemanfaatan ruang untuk kegiatan budidaya
lainnya harus sesuai dengan ketentuan perundangan.
A.3. Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam
A.3.1. Kawasan Cagar Alam Kawasan suaka alam yang karena
keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami.
• diperbolehkan kegiatan reboisasi lahan; • diperbolehkan kegiatan wisata alam;
• diperbolehkan terbatas kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam;
• tidak diperbolehkan kegiatan pemanfaatan biota yang dilindungi peraturan perundangan; • tidak diperbolehkan kegiatan yang mengurangi
daya dukung dan daya tampung lingkungan; • tidak diperbolehkan kegiatan yang mengubah
bentang alam dan ekosistem, mengganggu kelestarian flora fauna serta keanekaragaman hayati; dan
• pemanfaatan ruang bagi kegiatan budidaya harus sesuai dengan ketentuan perundangan.
A.3.2. Kawasan Taman Wisata Alam Kawasan pelestarian alam di darat atau di laut yang terutama
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
.
• diperbolehkan kegiatan wisata alam; • diperbolehkan bersyarat pendirian bangunan
yang menunjang kegiatan wisata alam; • tidak diperbolehkan kegiatan yang tidak sesuai
dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman wisata alam;
• tidak diperbolehkan kegiatan yang mengubah bentang alam dan ekosistem, serta tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari wisata alam; dan
• pemanfaatan ruang bagi kegiatan budidaya harus sesuai dengan ketentuan perundangan.
A.4. Kawasan Rawan Bencana
A.4.1. Kawasan Rawan Bencana Kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam
• diperbolehkan pembangunan fasilitas untuk kepentingan pemantauan bencana;
POLA RUANG WILAYAH
KABUPATEN SERANG DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN KETERANGAN
seperti banjir, longsor, gempa bumi dan sebagainya.
• tidak diperbolehkan untuk aktivitas permukiman dan fasilitas umum penting lainnya;
• pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik, jenis dan ancaman bencana; dan • pemanfaatan ruang bagi kegiatan budidaya
harus sesuai dengan ketentuan perundangan.