NO PROGRAM UTAMA LOKASI BES
A. Kawasan Lindung
Kawasan lindung meliputi kawasan hutan lindung, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana, dan kawasan lindung lainnya
Secara umum arahan pengembangan kawasan lindung dilakukan dengan mengembangkan kawasan lindung minimal menjadi 20 % dari luas lahan kota, memanfaatkan kawasan budidaya yang dapat berfungsi lindung, dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam dan buatan pada kawasan lindung.
Kawasan lindung yang dapat dikembangkan di wilayah Kota Kupang Sesuai Permen PU No. 17/PRT/M/2009 antara lain terdiri dari :
a. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahannya, yaitu kawasan resapan air.
b. Kawasan perlindungan setempat, antara lain : kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air. c. Kawasan suaka alam dan cagar budaya, yaitu berupa taman wisata alam, kawasan
pantai berhutan bakau/mangrove, kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya. d. Kawasan rawan bencana alam, yakni : kawasan rawan tanah longsor dan kawasan
rawan banjir.
Arahan pengembangan bagi kawasan lindung pada katagori kawasan yang memberikan perlindungan terhadap k awasan bawahannya dilakukan dengan mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi.
Sedangkan untuk kawasan perlindungan setempat, arahan pengembanganya adalah:
a. Melestarikan dan melindungi kawasan lindung yang ditetapkan dari alih fungsi. b. Mengembangkan kawasan yang potensial sebagai RTH sebagai pengaman
prasarana yaitu pada garis sempadan sungai, dan jalur tegangan tinggi. c. Intensifikasi dan ekstensifikasi RTH
d. Mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan mengendalikan alih fungsi ke fungsi lain serta mengembalikan fungsi RTH yang telah beralih fungsi.
Arahan pengembangan k awasan suak a alam adalah menyelamatkan keutuhan potensi keanekaragaman hayati, baik potensi fisik wilayahnya (habitat), potensi sumberdaya
kehidupan serta keanekaragaman sumber genetikanya. Sedangkan khusus untuk pengembangan kawasan cagar budaya diarahkan dengan cara :
a. Melestarikan dan melindungi kawasan lindung yang ditetapkan dari alih fungsi. b. Melestarikan bangunan tua, bangunan bernilai sejarah dan/atau bernilai arsitektur
tinggi, serta potensi sosial budaya masyarakat yang memiliki nilai sejarah. c. Melestarikan karakter perumahan lama yang prestisius.
Kawasan rawan bencana terletak di :
1. Kawasan rawan gelombang pasang dan rawan abrasi diprioritaskan di tepian pantai Utara kota Kupang
2. Kawasan rawan tanah longsor di prioritaskan di pinggiran sungai Liliba, sungai Dendeng (Kali Kupang), sungai Oesapa, sungai Merdeka
3. Kawasan rawan banjir di prioritaskan di sekitar Kelurahan Fatufeto Kecamatan Alak, Kelurahan Naikolan, Kelurahan Fenfui di Kecamatan Maulafa, Kelurahan Lasiana, Kel. Oesapa, Kel. Oesapa Selatan di Kecamatan Kelapa Lima, Dan Kelurahan Naikoten II di Kecamatan Oebobo
Penetapan kawasan lindung dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kupang ini bertujuan untuk mencegah berbagai kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian lingkungan di dalam maupun di sekitar kawasan lindung. Adapun Jenis, dan kriteria kawasan lindung di kota Kupang dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel. 3.28. KLASIF IKASI, KRITE RIA DAN TUJUAN PE RLINDUNGAN KAWASAN LINDUNG
Klasifikasi
Kaw asan Lindung Kriteria Tuj uan Perlindungan Lokasi
Kaw asan Hutan Lindung Kaw asan Hutan Lindung
Kawasan hutan dengan faktor-
faktor lereng lapangan, jenis tanah, dan curah hujan yang melebihi nilai skor 175, dan atau
Kawsan kawasan hutan yang
mempunyai lereng lapangan 40% atau lebih dan atau
Kawasan hutan dengan ketinggian
2.000 m atau lebih di atas permukaan air laut
Mencegah t erj adinya erosi, bencana banj ir , sediment asi dan m enj aga fungsi hidrologi t anah unt uk menjam in ket ersediaan unsur hara t anah, air tanah dan air per mukaan
-
Kaw asan yang m emberikan perlindungan terhadap kaw asan baw ahannya Kaw asan resapan air Kawasan dengan curah hujan
yang tinggi.
Struktur tanah yang mudah
meresapkan air
Bentuk geomorfologi yang mampu
meresapkan air hujan secara besar-besaran.
Mencegah t erj adinya erosi, bencana banj ir , sediment asi dan menj aga f ungsi hidrologik t anah unt uk menjam in ket ersediaan unsur hara t anah, air tanah dan air per mukaan
Kawasan r esapan air ut ama kota ter let ak di Kel. Fatukoa & Kel. Naioni Kawasan r esapan lainnya berpa RTH & lainnya ter sebar di 4 kecamatan yang ada di Kot a Kupang
Kaw asan perlindungan setem pat
Sempadan Pantai
dar atan sepanj ang t epian yang lebarnya proposional dengan bent uk dan kondisi fisik minimal 100 m dari t itik pasang t ertinggi ke arah darat
Melindungi w ilayah pantai dari usikan kegiatan yang mengganggu kelestar ian f ungsi pant ai
Seluruh garis pantai Kota Kupang yang berada di wilayah Kec. Alak dan Kec. Kelapa Lima
Sempadan sungai Minimal 10 meter hingga 15
meter dari tepi kiri - kanan sungai
Klasifikasi
Kaw asan Lindung Kriteria Tuj uan Perlindungan Lokasi
yang berada di kawasan
permukiman (terbangun) yang
diperkirakan cukup untuk
dibangun jalan inspeksi
Minimal 100 meter dari tepi kiri -
kanan sungai besar dan 50 meter dari tepi kiri - kanan anak sungai yang berada di luar permukiman / kegiatan perkotaan.
Untuk Sungai di kawasan
permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan
kegiat an manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi f isik dan dasar sungai serta pengamanan aliran sungai
Dendeng / Kali Kupang, sungai Mer deka, sungai Alak, sungai Oesapa, sungai Oesapa Kecil, dll
Kaw asan Sekit ar Danau/ W aduk
Daratan sekeliling t epian yang lebarnya proposional dengan bent uk dan kondisi fisik danau/ waduk antara 50 – 100 m dari t it ik pasang ter tinggi ke ar ah dar at
Melindungi danau/ waduk dari kegiat an budidaya yang dapat mengganggu kelest arian f ungi danau/ waduk
Rencana Bendungan Kolhua di Kel. Kolhua Kec. Maulaf a Embung tersebar di Kec. Alak, Maulafa, & Kec. Kelapa Lima,
Kaw asan Sekit ar Mata Air
Minimal radius 200 m di sekit ar mata air
Melindungi mat a air dari kegiat an budidaya yang dapat mengganggu kelest arian f ungi mata air
Tersebar di Kec. Oebobo, Maulaf a dan Kec. Alak
Kaw asan Suaka Alam dan Cagar Budaya
Cagar Alam
Mem iliki keanekaragam an j enis tumbuhan dan sat wa sert a t ipe ekosist emnya Mem iliki for masi biot a
t ert entu dan at au unit- unit penyusun
Mempunyai kondisi alam, t ert entu agar menunj ang pengelolaan yang efekt if dengan daer ah-daer ah penyangga yang cukup luas Mempunyai ciri khas dan
dapat m erupakan sat u- satunya contoh disuatu daerah ser ta keberadaanya mem erlukan konservasi
Melindungi keanekar agaman biota, tipe ekosistem, gej ala dan keunikan alam bagi
kepentingan ilmu
pengetahuan dan
pembangunan pada umum nya
-
Suaka Margasat w a
Tempat hidup dan berkembangnya suat u j enis satwa yang per lu dikonservasi
Mem iliki keanekaragam an dan populasi yang t inggi Merupakan t empat dan
kehidupan bagi j enis sat wa migran t ert entu
Mempunyai luasan yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang ber sangkut an
Melindungi kelestarian suatu j enis satwa bagi ilmu
pengetahuan dan
pembangunan pada umum nya
-
Hut an Wisat a
Mem iliki keadaan yang menar ik dan indah baik secara alami maupun buatan Mem enuhi kebut uhan manusia akan rekreasi dan olahr aga serta ter let ak dekat pusat- pusat permukim an penduduk
Mengandung sat wa buru yang dapat dikembang
biakan sehingga
mem ungkinkan perbur uan secara t erat ur dengan mengut amakan segi r ekreasi, olahr aga dan kelestar ian sat wa
Pengembangan pendidikan, r ekreasi dan par iwisata serta meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya dan per lindungan dar i pencemar an
Hutan Kot a Fat ukoa di Kel. Fatukoa Kec. Maulafa Bumi Per kemahan Pramuka Manutapen
Pant ai Berhut an Bakau
Minimal 130 kali nilai rat a-rat a per bedaan air pasang t ert inggi dan t erendah t ahunan diukur dar i garis air surut t erendah ke ar ah dar at
Melindungi pant ai dar i usikan kegiat an yang mengganggu kelest arian f ungsi pant ai
Hutan bakau di tepian pantai Kel. Oesapa Bar at & Oesapa Kec. Kelapa Lima
Kaw asan Suaka Alam Laut dan Perairan Lainnya
Kawasan berupa perairan laut , per air an dar at, wilayah pesisir, muara sungai, gugusan kar ang dan at ol yang m empunyai ciri
Melindungi keanekar agaman biota, tipe ekosistem, gej ala dan keunikan alam bagi kepentingan plasma nuft ah,
Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang
Klasifikasi
Kaw asan Lindung Kriteria Tuj uan Perlindungan Lokasi
dan/ atau keunikan ekosistem pembangunan pada umum nya
Taman Wisat a Alam
Kawasan berhut an dan ber vegetasi tetap, memiliki flor a dan fauna yang ber aneka ragam, memiliki ar sitekt ur bent ang alam yang baik dan memiliki akses yang baik unt uk keper luan w isata
Pengembangan pendidikan, r ekreasi dan par iwisata serta meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya dan per lindungan dar i pencemar an
Taman Wisat a Alam Gua Moyet di Kel. Alak dan Kel. Kelapa Lima
Kaw asan Raw an Bencana
Kawasan Rawan Tanah Longsor, Kawasan Rawan Gelombang Pasang, Kawasan Rawan Abrasi Kawasan Rawan Banjir
Rawan akan bencana let usan gunung berapi, gempa bumi dan tanah longsor
Melindungi manusia dan kegiat annya dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara tidak langsung oleh perbuat an manusia
1. Kawasan rawan gelombang
pasang dan rawan abrasi diprioritaskan di tepian pantai Utara kota Kupang
2. Kawasan rawan longsor di
prioritaskan di pinggiran
sungai Kali Liliba, Kali
Dendeng, Noel Biknoi, Nono Ukitau, dan Noel Matani
3. Kawasan rawan banjir di
prioritaskan di sekitar Kel. Fatufeto Kec. Alak, Kel. Naikolan, Kel. Fenfui di Kec. Maulafa, Kel. Lasiana, Kel. Oesapa, Kel. Oesapa Selatan di Kec. Kelapa Lima, & Kel. Naikoten II di Kec. Oebobo Sumber : Keppres No. 57 Tahun 1989; Keppres No. 32 Tahun 1990; dan RTRW Kota Kupang 2009
B. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya yang berkaitan dengan bidang Ke-Ciptakarya-an terdiri atas :
a. Kawasan Permukiman b. Kawasan Pariwisata;
c. Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau d. Kawasan Pertanian
e. Kawasan Peruntukan bagi kegiatan Informal f. Kawasan Ruang Evakuasi Bencana
(a) Rencana kawasan Permukiman terdiri atas :
Pengembangan perumahan di BWK I, BWK II, BWK III, BWK IV, BWK V, BWK VI dan BWK VII, yaitu :
1. arahan pengembangan perumahan di BWK I antara:
a). perumahan kepadatan tinggi antara 40 – 60 unit/Ha luas lahan 923,800 Ha;
b). perumahan kepadatan sedang antara 20 – 40 unit/Ha luas lahan 28,177 Ha
2. arahan pengembangan perumahan di BWK II antara:
a) perumahan kepadatan tinggi antara 40 – 60 unit/Ha luas lahan 334,503 Ha;
b) perumahan kepadatan sedang antara 20 – 40 unit/Ha luas lahan 254,084 Ha
c) Perumahan kepadatan rendah antara 0 – 20 unit rumah/Ha luas lahan 142,618 Ha.
3. arahan pengembangan perumahan di BWK III antara:
a) perumahan kepadatan sedang antara 20 – 40 unit/Ha luas lahan 1.079,009 Ha
b) perumahan kepadatan rendah antara 0 – 20 unit rumah/Ha luas lahan 32,982 Ha.
4. arahan pengembangan perumahan di BWK IV antara:
a) perumahan kepadatan sedang antara 20 – 40 unit/Ha luas lahan 1.471,503 Ha
b) perumahan kepadatan rendah antara 0 – 20 unit rumah/Ha luas lahan 1.397,882 Ha.
5. arahan pengembangan perumahan di BWK V antara:
a). perumahan kepadatan sedang antara 20 – 40 unit/Ha luas lahan 807,133 Ha
b). perumahan kepadatan rendah antara 0 – 20 unit rumah/Ha luas lahan 142,618 Ha.
6. arahan pengembangan perumahan di BWK VI antara:
a). perumahan kepadatan sedang antara 20 – 40 unit/Ha luas lahan 168,180 Ha
b). perumahan kepadatan rendah antara 0 – 20 unit rumah/Ha luas lahan 619,118 Ha.
7. arahan pengembangan perumahan di BWK VII antara:
a) perumahan kepadatan tinggi antara 40 – 60 unit/Ha luas lahan 11,661 Ha; (Komplek BTN Kolhua)
b) perumahan kepadatan sedang antara 20 – 40 unit/Ha luas lahan 241,602 Ha
c) perumahan kepadatan rendah antara 0 – 20 unit rumah/Ha luas lahan 409,470 Ha.
Pembangunan/Revitalisasi Kawasan Kumuh di BWK I Kelurahan Fatubesi, Kelurahan Naikoten I, Kelurahan Kuanino, Kelurahan Airmata, Kelurahan Fatululi dan BWK III Kelurahan Oesapa;
Pembangunan Rusunawa di BWK I di Kelurahan Fatubesi, Bonipoi, Air Mata, Solor, BWK III, Kelurahan Penfui Kelurahan Oesapa;
Pembangunan Rusunami di Kelurahan Kelapa Lima, Kelurahan Naikoten I, dan secara bertahap akan dikembangkan di kelurahan lain;
Pengembangan Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun di Kelurahan Belo, Kelurahan Sikumana, Kelurahan Manulai II, Kelurahan Fatukoa, Kelurahan Kolhua, Kelurahan Naimata, Kelurahan Lasiana, dan Kelurahan Liliba;
Pembangunan rumah kebun atau agropolitan di BWK VI Kelurahan Fatukoa, Kelurahan Naioni, dan di BWK VII Kelurahan Belo dan Kelurahan Kolhua; Setiap rumah diwajibkan mempunyai sarana pengelolaan limbah yang dihasilkan
dari rumah tangga berupa septic tank individu maupun komunal.
Setiap rumah diwajibkan menanam pohon pelindung (ruang terbuka individu) minimal satu pohon pelindung;
Koefisien dasar bangunan di tiap-tiap Bagian Wilayah Kota (BWK) sebagai berikut:
kawasan pemukiman kepadatan rendah, 1 lantai, KLB 0,3, KDB 0,3, maksimal 20 M;
kawasan pemukiman kepadatan sedang, 2 lantai, KLB 1, KDB 0,4 – 0,5, maks. 40 M;
kawasan pemukiman kepadatan tinggi, 3 lantai, KLB 1,5, KDB 0,5 – 0,6, maks.60 M.
Perlu disiapkan data base perumahan permukiman;
Harus dibuatkan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D) Kota Kupang;
Harus dibuatkan SK Walikota tentang Kelompok Kerja (POKJANIS) tentang pemantauan pelaksanaan pengembangan dan Pembangunan Perumahan di wilayah Kota Kupang;
Perlu disiapkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada kawasan-kawasan yang dianggap perkembangan sangat cepat;dan
Pengaturan permukiman yang lebih rinci diatur pada Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan Permukiman (RP4D).
(b) Kawasan Pariwisata
Kawasan pariwisata terdiri atas pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan.
Rencana kawasan pariwisata alam meliputi :
a. di sepanjang pantai Teluk Kupang mulai dari pantai Tenau sampai Lasiana, tetapi ada spot-spot untuk kegiatan pelabuhan sempadan pantai, hutan mangrouve,
campuran, permukiman, reklamasi pantai dan lokasi untuk konservasi kawasan pesisir;
b. taman Wisata Alam Teluk Kupang di pesisir Kota Kupang; c. kawasan Goa Monyet Tenau di Kelurahan Alak;
d. kawasan Goa Monyet Sasando di Kelurahan Kelapa Lima;
e. kawasan wisata penelitian Taman Hutan Kali Kupang di Kelurahan Fatukoa; f. kawasan wisata perkemahan Hutan Bumi Perkemahan Pramuka Manutapen di
Kelurahan Manutapen dan Kelurahan Batuplat;
g. rencana pengembangan wisata Air Nunut Opan sebagai Air Lobang di Kelurahan Naioni.
h. rencana pengembangan wisata kawasan perkemahan Loti di Kelurahan Naioni. i. rencana pengembangan wisata Gua Walet / Kelelawar di Kelurahan Naioni. j. rencana pengembangan wisata Taman rekreasi di Kelurahan Naioni.
k. rencana pengembangan wisata untuk Hutan Kota sebagai Hutan penelitian dan pendidikan di Kelurahan Fatukoa.
Rencana kawasan pariwisata buatan meliputi Kawasan Wisata Bendungan Kolhua di BWK VII Kelurahan Kolhua, Kawasan Wisata Bendung Kali Kaca di BWK I Kelurahan Fontein, kawasan pusat perbelanjaan modern di BWK I kelurahan Oebufu, dan Taman Rekreasi Subasuka di BWK II Kelurahan Kelapa Lima.
Rencana kawasan pariwisata budaya meliputi :
a. kawasan Kampung Solor dan pantai Pasir Panjang di Kecamatan Kelapa Lima;dan b. pengembangan sentra wisata kuliner dan sektor informal di kawasan rencana lahan
reklamasi Kota Lama Kecamatan Kelapa Lima yang diatur dengan aturan tersendiri.
Harus dibuatkan Rencana Induk Pariwisata Wilayah Kota Kupang.
(c) Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau
Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau meliputi :
a. lapangan olah raga; dan
b. lapangan terbuka dan plaza, untuk berbagai jenis kegiatan
(1) Rencana kawasan ruang terbuka non hijau dalam bentuk lapangan olah raga meliputi :
a. penempatan fasilitas lapangan olah raga di pusat lingkungan dan pusat BWK, kecuali untuk fasilitas dengan tingkat pelayanan kota dapat ditempatkan pada kawasan khusus fasilitas olah raga;
b. penempatan jenis fasilitas olah raga pada setiap BWK Kota Kupang disesuaikan dengan jenis jangkauan pelayanan pusat kegiatannya, yaitu pusat lingkungan dengan jenis lapangan bola volley/tenis/basket/bulutangkis; pusat BWK dengan jenis lapangan sepak bola; dan untuk pelayanan kota dengan stadion olah raga terbuka yang memuat lapangan sepak bola, lintasan atletik dan tribun penonton yang dialokasikan di BWK I;
c. lapangan olah raga eksisting dengan jangkauan pelayanan kota dan BWK, yaitu : Lapangan Sitarda di Kelurahan Lasiana, Lapangan Merdeka di Kelurahan Oeba, lapangan sepak bola di Kelurahan Manulai II, lapangan olah raga Kampus Universitas Cendana di Kelurahan Lasiana, Stadion Oepoi di Kelurahan Oebufu, dan Lapangan Golf Penfui di Kelurahan Penfui; dan d. pengembangan fasilitas olah raga baru diarahkan pada masing-masing BWK
Kota Kupang sesuai struktur ruang dan daya jangkau pelayanan.
(2) Rencana kawasan ruang terbuka non hijau dalam bentuk lapangan terbuka dan plasa meliputi :
a. lapangan terbuka eksisting, terdiri atas lapangan upacara kawasan pemerintahan provinsi di Kelurahan Oebobo;
b. plasa eksisting, terdiri atas lapangan upacara kawasan pemerintahan Kota Kupang di halaman kantor Walikota Kupang Kelurahan Kelapa Lima, lokasi pameran terbuka Fatululi di Kelurahan Fatululi, Halaman pada Flobamora Mal, Lapangan Polda, Rumah Jabatan depan Kantor Gubernur, Plaza pantai Tedy’s di Kelurahan Lai Lai Besi Kopan, plaza di Kelurahan Pasir Panjang, serta di Kelurahan Kelapa Lima; dan
c. rencana fasilitas plaza baru diarahkan pada lahan reklamasi Kawasan Pantai Kota Lama di Kecamatan Kota Lama.
d. Rencana pengembangan wisata Sungai Liliba.
(d) Kawasan Pertanian
Rencana kawasan pertanian meliputi :
a. pertanian lahan basah beririgasi teknis di BWK VII seluas 10,879 Ha, BWK V seluas 34,599 Ha, BWK IV seluas 101,025, BWK III seluas 2,279 Ha, dan di BWK I seluas 100,199 Ha;
c. perkebunan, berbentuk perkebunan rakyat terletak di BWK VI dan BWK VII Kelurahan Naioni, Kelurahan Belo, Kelurahan Kolhua Kelurahan Naimata, dan Kelurahan Fatukoa direncanakan sebagai kawasan agropolitan.
(e) Kawasan Peruntukan bagi kegiatan Informal
a. Kawasan peruntukan bagi kegiatan sektor informal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 Ayat (3) huruf i terdiri atas kawasan kegiatan informal di ruang tetap dan kawasan kegiatan informal di ruang temporer.
b. Rencana kawasan kegiatan informal di ruang tetap meliputi lahan reklamasi Kota Lama, Kelurahan Pasir Panjang, Taman Alun-alun Kota Kelurahan Kelapa Lima, dan Kelurahan Oebufu;
c. Rencana kawasan kegiatan informal di ruang temporer meliputi Lapangan Pasir Panjang Kelurahan Pasir Panjang, Ruang Milik Jalan (Rumija) Jalan W.J. Lalamentik dengan waktu penyelenggaraan pukul 18.00 sampai dengan 23.00 WITA;
d. Penempatan sektor informal perkotaan ini perlu diatur dengan Peraturan Walikota; dan
e. Harus dibuatkan master plan kawasan pengembangan sektor informaldi wilayah Kota kupang.
(f) Kawasan Ruang Evakuasi Bencana
Kawasan ruang evakuasi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 Ayat (3) huruf g memanfaatkan kawasan terbuka, meliputi :
a. taman Nostalgia; b. stadion Oepoi;
c. lapangan Komplek Perumahan dan RSAL di Kelurahan Alak; d. lapangan kampus Universitas Nusa Cendana di Kelurahan Lasiana; e. lokasi rencana pusat olah raga baru di Kelurahan Fatukoa;
f. Lokasi bumi perkemahan; dan
g. Lokasi Lapangan Olah Raga di Kawasan Pendidikan Sekolah Unggulan Fatukoa.
C. Pola Ruang terkait Bidang Cipta Karya
(1) Kawasan RTH ditentukan sebesar 30 (tiga puluh) persen yang terdiri dari 20 % RTH publik dan 10 %RTH privat terdiri atas:
a. taman lingkungan; taman kota;hutan kota;jalur hijau;kawasan bentang alam;taman pemakaman;
b. Kawasan yang dapat dikembangkan sebagai RTH Jalur Hijau jalan adalah penempatan tanaman antara 20–30% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan kelas jalan; dan
c. Kawasan yang dapat dikembangkan sebagai RTH ruang pejalan kaki adalah ruang yang disediakan bagi pejalan kaki pada kiri-kanan jalan atau di dalam taman.
(2) Rencana taman lingkungan diarahkan tersebar di setiap BWK Kota Kupang untuk memenuhi kebutuhan RTH Kota Kupang sebesar 30 persen;
(3) Rencana taman kota terdiri atas:
a. pengembangan taman kota eksisting di kawasan Bundaran PU BWK II Jalan El Tari II dan taman Monumen Sasando di BWK II Jalan Kartini; dan
b. Pembangunan taman kota baru di lahan Reklamasi kawasan pusat Kota Lama di BWK I sekitar kawasan pusat Kota Baru kelurahan Kelapa Lima, Taman Publik Kota serta Taman Nostalgia di BWK II Jl. Eltari Kelurahan Kelapa Lima.
(4) Rencana hutan kota terdiri atas :
a. pengembangan hutan kota eksisting Taman Hutan Kali Kupang di BWK VI Kelurahan Fatukoa, Naioni dan Hutan Bumi Perkemahan Pramuka Manutapen di BWK I Kelurahan Manutapen dan BWK IV Kelurahan Batuplat; dan
b. pembangunan baru hutan kota pada kawasan resapan air rencana Bendungan Kolhua di Kelurahan Kolhua di BWK VI dan BWK VII.
(5) Rencana jalur hijau terdiri atas :
a. pengembangan jalur hijau eksisting di sepanjang jalan E l Tari I, El Tari II, El Tari III serta di jalur 40 atau; dan
b. pengembangan jalur hijau baru di kawasan industri di BWK IV Kelurahan Alak.
(6) Rencana kawasan bentang alam terdiri atas :
a. pengembangan kawasan eksisting Punggung Sasando BWK II Kelurahan Oesapa Barat dan kelurahan Kelapa Lima dan tegalan di lembah sungai dan lereng tebing Sungai Liliba, Sungai Kali Kaca dan Sungai Bimoku; dan
b. pengembangan lereng perbukitan di sisi jalan Timor Raya Kelurahan Oesapa dan