• Tidak ada hasil yang ditemukan

teknis agar dapat menjadi realitas. Hal ini berlaku pula

dalam kawasan pengembangan dalam teknologi

pembelajaran menurut AECT 1994. Menurut Seels dan Richey, 2000: 38, kawasan pengembangan merupakan proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik . Gambar di bawah ini menunjukkan 4 cakupan kawasan pengembangan.

· Teknologi Cetak

· Teknologi Audio Visual

· Teknologi Berbasis

Komputer

· Teknologi Terpadu

PENGEMBANGAN

Gambar 5.1. Kawasan Pengembangan

Menurut Seels dan Richey (2000: 38), kawasan pengembangan terdiri atas 4 cakupan utama, meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual,

teknologi berbasis komputer, dan teknologi multimedia. Berikut merupakan pembahasan mengenai definisi, karakteristik, dan pola pengembangan dari 4 cakupan utama kawasan pengembangan :

Teknologi Cetak

Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku-buku dan bahan-bahan visual statis, melalui pencetakan mekanis atau fotografis (Seels dan Richey, 2000: 40). Teknologi cetak merupakan teknologi generasi pertama dalam kawasan pengembangan, dan menjadi acuan bagi cakupan kawasan pengembangan lainnya. Dua komponen utama dalam teknologi cetak adalah teks verbal dan visualisasi gambar. Adapun karakteristik dari teknologi cetak, meliputi :

a. Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang

b. Pola komunikasi satu arah c. Berbentuk visual yang statis

d. Pengembangannya mengacu pada prinsip linguistik dan persepsi visual

f. Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai (elaborasi dari Warsita, 2008: 28).

Dalam pola pengembangannya, teknologi cetak tidak hanya mengacu pada unsur materi. Teori lainnya yang perlu diadopsi sehingga kemasan teknologi cetak dapat lebih efektif dalam membelajarkan adalah teori pedagogik, teori komunikasi, dan teori media grafis. contoh teknologi cetak ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

Teori pedagogik, pengembangan teknologi cetak perlu menyesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, ditinjau dari sudut tingkat kesukaran materi, tingkat kesukaran bahasa, dan sosio-psikologis peserta didik.

Teori komunikasi, pengembangan teknologi cetak hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana, komunikatif, dan interaktif. Walau informasi yang disajikan dalam bentuk satu arah, namun dengan sentuhan desain pesan yang baik, dapat ditingkatkan efektifitasnya.

Secara umum pengembangan teknologi cetak akan dominan dalam penggunaan kata, sehingga informasi

yang disajikan cenderung abstrak. Dengan

mengintegrasikannya dengan teori media grafis,

teknologi cetak yang dikembangkan dapat ditambahkan visualisasi dalam penyampaian informasinya, seperti gambar, foto, diagram, ilustrasi, bagan, grafik, dan ragam bentuk visualisasi lainnya, sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih konkrit dan lebih mudah untuk dipahami.

Teknologi Audiovisual

Teknologi audiovisual adalah cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual (Seels dan Richey, 2000: 41). Teknologi audiovisual menyajikan informasi visual gerak yang disertai dengan perangkat audio. Teknologi audiovisual

memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi, dapat

menyajikan tayangan visual yang dapat disetting ukurannya, serta dilengkapi dengan fungsi pemutaran kembali suara. Oleh karenanya, teknologi audiovisual memiliki kemampuan penetrasi lebih dari 70%, sehingga akan sangat efektif jika digunakan dalam pembelajaran, membuat informasi yang disampaikan termemori lebih lama. Menurut Warsita : 2008: 30-31, karakteristik dari teknologi audiovisual adalah sebagai berikut :

a. Bersifat linier

b. Menampilkan visual yang dinamis

c. Secara khas digunakan menurut cara yang

sebelumnya telah ditentukan oleh pengembang d. Cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari

e. Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif

f. Sering berpusat pada guru

Dalam pengembangannya, teknologi audiovisual dapat mengadopsi konsep desain instruksional, sehingga dapat mendorong tingkat efektifitas yang lebih tinggi, khususnya diperuntukkan dalam kegiatan pembelajaran. Contoh teknologi audio visual terlihat seperti gambar berikut ini.

Berikut merupakan tahapan pengembangan teknologi audiovisual dalam konteks penggunaannya dalam pembelajaran:

a. Tahap perancangan, meliputi analisis kebutuhan, penyusunan GBIM, dan penulisan naskah

b. Tahap produksi, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian produksi

c. Tahap evaluasi, meliputi uji coba lapangan dan evaluasi produk yang melibatkan ahli materi dan ahli media.

Teknologi Berbasis Komputer

Teknologi berbasis komputer adalah cara-cara

memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan

menggunakan perangkat yang bersumber pada

mikroprosesor (Seels dan Richey, 2000: 42). Dalam pengembangannya, aplikasi teknologi berbasis komputer dikembangkan atas pengejawantahan dari teori belajar behaviorisme dan teori belajar kognitif. Setting dalam teknologi berbasis komputer memberi kesempatan peserta didik untuk secara mandiri mengembangkan pengetahuannya.

Aplikasi dari teknologi berbasis komputer, meliputi: a. Tutorial, pemberian pembelajaran utama

b. Latihan dan pengulangan, untuk membantu peserta didik mengembangkan kefasihan dalam bahan belajar yang telah dipelajari

c. Permainan dan simulasi, untuk memberi kesempatan peserta didik menerapkan pengetahuan yang baru dipelajari (Warsita, 2008: 33).

Penerapan teknologi berbasis komputer akan sangat mendongkrak efektifitas pembelajaran, oleh karena kemampuannya untuk :

a.

Menyimpan dan memanipulasi data alfanumerik

b.

Menampilkan beberapa operasi dengan cara yang

tepat

c.

Mengombinasikan tulisan, warna, gerak, suara, dan

video

d.

Memuat kecerdasan buatan yang dapat menyajikan

Adapun karakteristik yang dimiliki oleh teknologi berbasis komputer, yakni:

a.

Dapat digunakan secara acak, disamping secara

linier

b.

Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta

didik

c.

Prinsip-prinsip teori belajar kognitif dan behaviorisme

diterapkan dalam pengembangannya

d.

Berpusat pada peserta didik (Warsita:, 2008: 34).

Teknologi Multimedia

Multimedia atau teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer (Seels dan Richey, 2000: 43). Teknologi multimedia merupakan bentuk kawasan pengembangan paling mutakhir, oleh karena berbagai sumber belajar telah tercakup didalamnya, dengan memadukan data teks, gambar, animasi, suara, dan video kedalam satu kemasan.

Adapun karakteristik yang dimiliki oleh teknologi multimedia, antara lain sebagai berikut :

a.

Dapat digunakan secara acak, di samping secara

linier

b.

Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta

didik

c.

Informasi disajikan secara realistik dalam konteks

pengalaman peserta didik, relevan dengan kondisi peserta didik, dan di bawah kendali peserta didik

d.

Prinsip teori belajar kognitif, behaviorisme, dan

konstruktivisme diterapkan dalam

pengem-bangannya

e.

Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut

pengetahuan kognitif

f.

Tingkat interaktivitas yang tinggi

g.

Mengintegrasikan kata-kata dan contoh dari banyak

sumber media (elaborasi dari Warsita, 2008: 37)

Dalam pola pengembangannya, menurut Bates (1995) terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, yakni:

a.

Aksesibilitas

b.

Biaya

d.

Pengorganisasian

e.

Pembaharuan

f.

Kecepatan

Dalam pengembangan lebih lanjut, terdapat teknologi Smartboard seperti gambar berikut ini.

Dokumen terkait