• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan pengembangan kawasan perumahan di Kota Baubau adalah menyediakan tanah untuk pengembangan rumah tinggal dengan kepadatanbangunan dan kepadatan penduduk yang bervariasi di seluruh Kota, mengakomodasi bermacam tipe rumah tinggal dalam rangka mendorong penyediaan hunian bagi semua lapisan masyarakat di Kota Baubau, serta merefleksikan pola-pola pengembangan yang diinginkan masyarakat pada lingkungan-lingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang. Pengembangan kawasan perumahan direncanakan tersebar di seluruh wilayah kota.

Dalam kaitannya dengan pendistribusian penduduk serta pengembangan karakter ruang kota serta pertimbangan pertimbangan daya dukung dan daya tampung ruang, maka kawasan perumahan di Kota Baubau diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu kawasan perumahan dengan tingkat kepadatan tinggi, kawasan

24

perumahan dengan tingkat kepadatan sedang dan kawasan perumahan dengan tingkat kepadatan rendah.

a. Kawasan perumahan kepadatan tinggi.

Sebaran kawasan perumahan eksisting dengan kepadatan tinggi meliputi : 1) Kelurahan Bataraguru, Tomba, Wale, Batulo dan Wangkanapi di

Kecamatan Wolio;

2) Kelurahan Kadolomoko, Lakologou, Kadolo dan Waruruma di Kecamatan Kokalukuna;

3) Kelurahan Wameo, Kaobula, Bone-Bone, Nganganaumala, Lanto dan Tarafu di Kecamatan Batupoaro; dan

4) Kelurahan Wajo, Lamangga dan Tanganapada di Kecamatan Murhum. Rencana pengembangan kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi di Kota Baubau berupa pengembangan perumahan vertikal yakni rumah susun. Pengembangan perumahan vertical yang eksisting saat ini adalah di Kelurahan Kaobula dan Kelurahan Wameo di Kecamatan Batupoaro. Rencana rumah susun pada masa mendatang di Kota Baubau diarahkan di Kelurahan Sulaa dan Katobengke Kecamatan Betoambari dan Kelurahan Lakologou Kecamatan Kokalukuna.

b. Kawasan perumahan kepadatan sedang

Sebaran kawasan perumahan eksisting dengan kepadatan sedang di Kota Baubau meliputi :

1) Kelurahan Bukit Wolio Indah dan Kadolokatapi di Kecamatan Wolio; 2) Kelurahan Baadia dan Melai di Kecamatan Murhum;

3) Kelurahan Waborobo, Katobengke, Lipu, Sulaa dan Labalawa di Kecamatan Betoambari; dan

4) Kelurahan Waruruma, Liwuto, Lakologou dan Sukanayo di Kecamatan Kokalukuna.

Rencana pengembangan kawasan perumahan dengan kepadatan sedang di Kota Baubau berupa rencana pengembangan kawasan transmigrasi yang diarahkan di Kelurahan Tampuna Kecamatan Bungi.

25

c. Kawasan Perumahan kepadatan rendah

Sebaran perumahan dengan kepadatan rendah meliputi :

1) Kelurahan Palabusa, Kantalai, Kalialia, Kolese dan Lowulowu di Kecamatan Lea-lea;

2) Kelurahan Tampuna, Kampeonaho, Waliabuku, Liabuku dan Ngakringkari di Kecamatan Bungi;

3) Kelurahan Kaisabu Baru, Karya Baru, Gonda Baru dan Bugi di Kecamatan Sorawolio; dan

4) Kelurahan Sulaa di Kecamatan Betoambari.

Kebutuhan perumahan di Kota Baubau terus meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Sejalan dengan penerapan konsep pembangunan Baubau yang berbasis kota perdagangan dan jasa, maka untuk memperoleh kualitas lingkungan kota yang baik dan nyaman, dilakukan penataan guna lahan perumahan.

Rencana pengembangan kawasan perumahan di Kota Baubau diupayakan menggunakan konsep neighborhood unit yang dilengkapi dengan fasilitas dan prasarana pelayanan umum yang memadai, sehingga penduduk yang tinggal di lingkungan perumahan tersebut sudah dapat terlayani kebutuhan pokoknya oleh pusat pelayanannya.

Sebagai bahan pertimbangan dalam jangka menengah dan jangka panjang, sudah harus diperkenalkan sistem hunian vertikal seperti rumah susun untuk golongan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah atau apartemen untuk masyarakat menengah ke atas. Hal tersebut bermanfaat bagi optimalisasi pemanfaatan lahan di kemudian hari, khususnya di kawasan padat seperti pusat kota.

Rencana pengembangan kawasan untuk pertumbuhan kawasan permukiman dan atau perumahan perkotaan termasuk real estate, dan perumahan pedesaan harus sesuai dengan peruntukan kawasan dalam RTRW kota dan tidak pada kawasan yang rawan terhadap becana alam dan kawasan dengan kemiringan lereng lebih

26

dari 25% (dua puluh lima persen). Untuk rencana perumahan baru di Kota Baubau di arahkan di setiap kecamatan.

Permukiman dan atau perumahan yang telah ada di kawasan hutan lindung, kawasan penyangga, RTH, kawasan resapan air dan kawasan sekitar mata air, kawasan pantai berhutan bakau serta kawasan cagar budaya tidak boleh melakukan pengembangan

Untuk itu, strategi, rencana dan lokasi pembangunan perumahan dan permukiman Kota Baubau dirumuskan dengan merujuk kepada hasil dari Kegiatan Penyusunan Naskah Akademis Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D) Kota Baubau yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 berupa Rencana Pembangunan Perumahan di Kota Baubau.

Tabel 3.3

Lokasi Rencana Pembangunan Perumahan di Kota Baubau

No. Rencana Pembangunan Perumahan Lokasi

1. Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Baru

a. Rencana Perumahan Swadaya Kecamatan Bungi,

Kecamatan Sorawolio,

Kecamatan Wolio,

Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Kokalukuna. b. Rencana Pembangunan Perumahan Baru

oleh Developer/Pemerintah

Kecamatan Bungi,

Kecamatan Sorawolio,

Kecamatan Wolio,

Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Kokalukuna. c. Rencana Pembangunan Perumahan Vertikal Kecamatan Batupoaro

di Kelurahan Wameo,

27

No. Rencana Pembangunan Perumahan Lokasi

di Kelurahan Sulaa,

Kecamatan Betoambari di Kelurahan Katobengke, 2. Rencana Peningkatan Kualitas Lingkungan

a. Rencana Penanganan Lingkungan Permukiman Padat dan Kumuh

 Perumahan dengan Tingkat Kekumuhan Tinggi Kecamatan Wolio Bataraguru, Tomba, Wale. Kecamatan Batupoaro Wameo. Nanganaumala  Perumahan dengan Tingkat Kekumuhan

Sedang Kecamatan Wolio Batulo, Kadolokatapi. Kecamatan Murhum Baadia, Melai Kecamatan Batupoaro Bone-Bone, Kaobula, Lanto. Kecamatan Betoambari Sulaa, Waborobo, Katobengke, Labalawa, Kecamatan Bungi Liabuku, Waliabuku, Ngkari-Ngkari,

28

No. Rencana Pembangunan Perumahan Lokasi

Kecamatan Lea-Lea Kalia-lia, Kampeonaho, Palabusa. Kecamatan Sorawolio Kaisabu Baru, Gonda Baru, Karya Baru, Bungi. Kecamatan Kokalukuna Waruruma, Liwuto, Sukanaeyo.  Perumahan dengan Tingkat Kekumuhan

Rendah Kecamatan Wolio Wangkanapi Bukit Wolio Indah Kecamatan Murhum Wajo Lamangga Kecamatan Batupoaro Tanganapada Tarafu Kecamatan Betoambari Lipu Kecamatan Lea-Lea Lowu-Lowu Kolese Kecamatan Kokalukuna Kadolomoko Kadolo Lakologou b. Rencana Penanganan Lingkungan Kawasan Pesisir/Nelayan

29

No. Rencana Pembangunan Perumahan Lokasi

Permukiman Nelayan/Pesisir Wolio)

Kawasan Betoambari, Kokalukuna, Bungi

Kawasan Pulau Makassar c. Rencana Penanganan Lingkungan

Permukiman di Bantaran Sungai

Bantaran Sungai Baubau

Bantaran Sungai Bungi

3 Rencana Kawasan Permukiman yang Perlu di Hapus (Negatif List)

a. Kawasan kemiringan diatas 40% Kadolomoko,

Kadolokatapi,

Liabuku,

Kalialia,

Ngkari-Ngkari,

Kampeonaho,

sebagian kecil Karya Baru,

Gonda Baru,dan

Bugi.

b. Kawasan sempadan sungai, Sungai Baubau,

Sungai Wandoke,

Sungai Bungi,

Sungai Liabuku,

Sungai Wonco,dan

Sungai Malaoge.

c. Kawasan sempadan pantai Kecamatan Betoambari,

Kecamatan Batupoaro,

Kecamatan Wolio,

30

No. Rencana Pembangunan Perumahan Lokasi

Kecamatan Lea-Lea.

No. Rencana Pembangunan Perumahan Lokasi

1. Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Baru

a. Rencana Perumahan Swadaya Kecamatan Bungi,

Kecamatan Sorawolio,

Kecamatan Wolio,

Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Kokalukuna. b. Rencana Pembangunan Perumahan Baru

oleh Developer/Pemerintah

Kecamatan Bungi,

Kecamatan Sorawolio,

Kecamatan Wolio,

Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Kokalukuna. c. Rencana Pembangunan Perumahan Vertikal Kecamatan Batupoaro

di Kelurahan Wameo,

Kecamatan Betoambari di Kelurahan Sulaa,

Kecamatan Betoambari di Kelurahan Katobengke, 2. Rencana Peningkatan Kualitas Lingkungan

a. Rencana Penanganan Lingkungan Permukiman Padat dan Kumuh

 Perumahan dengan Tingkat Kekumuhan Tinggi Kecamatan Wolio Bataraguru, Tomba, Wale. Kecamatan Batupoaro Wameo. Nanganaumala

31

No. Rencana Pembangunan Perumahan Lokasi

 Perumahan dengan Tingkat Kekumuhan Sedang Kecamatan Wolio Batulo, Kadolokatapi. Kecamatan Murhum Baadia, Melai, Kecamatan Batupoaro Bone-Bone, Kaobula, Lanto. Kecamatan Betoambari Sulaa, Waborobo, Katobengke, Labalawa Kecamatan Bungi Liabuku, Waliabuku, Ngkari-Ngkari, Kecamatan Lea-Lea Kalia-lia, Kampeonaho, Palabusa. Kecamatan Sorawolio Kaisabu Baru, Gonda Baru, Karya Baru, Bungi. Kecamatan Kokalukuna Waruruma, Liwuto, Sukanaeyo.  Perumahan dengan Tingkat Kekumuhan

Rendah Kecamatan Wolio Wangkanapi Bukit Wolio Indah

32

No. Rencana Pembangunan Perumahan Lokasi

Kecamatan Murhum Wajo Lamangga Kecamatan Batupoaro Tanganapada Tarafu Kecamatan Betoambari Lipu Kecamatan Lea-Lea Lowu-Lowu Kolese Kecamatan Kokalukuna Kadolomoko Kadolo Lakologou b. Rencana Penanganan Lingkungan

Permukiman Nelayan/Pesisir

Kawasan Pesisir/Nelayan Pusat Kota (Batupoaro dan Wolio)

Kawasan Betoambari, Kokalukuna, Bungi

Kawasan Pulau Makassar c. Rencana Penanganan Lingkungan

Permukiman di Bantaran Sungai

Bantaran Sungai Baubau

Bantaran Sungai Bungi 3 Rencana Kawasan Permukiman yang Perlu di Hapus

(Negatif List)

a. Kawasan kemiringan diatas 40% Kadolomoko,

Kadolokatapi,

Liabuku,

Kalialia,

Ngkari-Ngkari,

Kampeonaho,

33

No. Rencana Pembangunan Perumahan Lokasi

Gonda Baru,dan

Bugi.

b. Kawasan sempadan sungai, Sungai Baubau,

Sungai Wandoke,

Sungai Bungi,

Sungai Liabuku,

Sungai Wonco,dan

Sungai Malaoge.

c. Kawasan sempadan pantai Kecamatan Betoambari,

Kecamatan Batupoaro,

Kecamatan Wolio,

Kecamatan Kokulukuna, dan

Kecamatan Lea-Lea.

Sumber : RTRW KOTA BAUBAU Tahun 2014-2034

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, maka lingkungan perumahan yang akan dikembangkan dilengkapi pula dengan kegiatan perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan lingkungan setempat. Penempatan lokasi kegiatan perdagangan dan jasa lingkungan perumahan tersebut diarahkan ditempatkan di pinggir jalan utama lingkungan. Dengan demikian diharapkan pemenuhan kebutuhan penduduk akan fasilitas pelayanan dapat dipenuhi oleh masing-masing unit perumahan.

Dokumen terkait