• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kawasan Strategis berdasarkan Kepentingan Bidang Sosial Budaya Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain,

KONSEP DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

5.2. Kawasan Strategis berdasarkan Kepentingan Bidang Sosial Budaya Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain,

adalah :

1. Kawasan adat tertentu;

2. Kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya yang diakui sebagai warisan dunia.

Kawasan-kawasan di Kota Medan yang dapat dikatagorikan sebagai kawasan strategis sosial budaya meliputi wilayah :

(a) Kawasan Komplek Kereta Api Medan;

Banyak bangunan di sekitar Lapangan Merdeka yakni kompleks stasiun kereta api, jembatan Titi Gantung, komplek pergudangan, dan pertokoan di Kesawan dan Pusat penjualan tekstil yang dikenal dengan Pajak Ikan Lama.

Kawasan seputar stasiun kereta api Medan, merupakan pusat laayanan transportasi dan merupakan alun-alun kota Medan. Lapangan Merdeka juga merupakan titik 0 dari kota Medan, bahkan perkembangan saat ini telah menjadi kawasan bisnis khususnya restoran dan perdagangan.

Kawasan ini juga merupakan pusat keuangan perbankan sebagai pendukung aktivitas ekonomi. Selain itu, kawasan ini menjadi pusat Hotel Bintang 5 di kota Medan, dimana akses ke kantor-kantor pemnerinbtahan

24

dan bisnis tidak dari lokasi hotel dan stasiun kereta api yang menuju Bandara Kuala Namu.

Selain sebagai pusat layanan transportasi, kawasan seputar Stasiun kereta api Medan merupakan kawasan cagar budaya berupa bangunan-bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda, seperti kawasan pertokoan KESAWAN Medan yang menjadi pusat kegiatan perdagangan dan restoran. Pada kawasan ini terdapat juga rumah peninggalan Tjong Afie pendatang dari daratan Cina dan akhirnya menetap di kota Medan. Untuk menambah destinasi wisata kota tua di Medan, maka program revitalisasi kota tua di seputaran Kesawan sampai jalan Hindu harus direnovasi dan dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah dan lansekap bangunan.

Sebahagian dari gedung tua tersebut dapat dijadikan Museum Tematik, seperti transportasi Medan dari masa ke masa yang dapat menjadi venue nya kota Medan.

Gambar 5-6

Titi Gantung sebagai Akses Jalan dari dan ke Stasiun Besar Medan

25 Gambar 5-7

Kawasan Seputaran Lapangan Merdeka Medan

Gambar 5-8

Kawasan Bangunan Tua Seputaran Kesawan Medan

26 Gambar 5-9

Kawasan Rumah Tjong Afie Kesawan Medan

Gambar 5-10

Kawasan Bangunan Tua Seputaran Jalan Hindu Medan

27 Gambar 5-11

Kawasan Bangunan Tua Seputaran Jalan Raden Saleh Dalam Medan

(b) Kawasan Kota Lama Labuhan Deli;

Kawasan Kota Tua bergaya Pecinan dan Melayu yang terdiri dari Toapekong Labuhan, Rumah-rumah Toko Pekong, Rumah-rumah Melayu, Mesjid Raya Labuhan, Bangunan Eks Bea Cukai dan Stasiun Kereta Api Belawan.

28

Gambar 5-12

Toapekong Medan Labuhan

Kawasan kota tua Medan Labuhan akan dijadikan kawasan heritage kota Medan sebagai bagian dari kawasan pecinan. Tapi kawasan ini belum direhabilitasi, sehingga belum dimanfaatkan secara ekonomi walaupun potensi ekonominya cukup besar.

Kawasan pecinan ini sangat berdekatan dengan Mesjid Al-Osmani sebagai bagian dari peninggalan Kesultanan Deli. Maka kawasan ini dapat dikembangkan menjadi kawasan akultrasi budaya Merlayu dan Cina di kota Medan.

Selain itu kawasan Kota Tua ini sangat berdekatan dengan rumah toko bergaya Cina dimasa kolonial Belanda, sehingga jejak-jejak bisnis perdagangan masa lalu masih jelas terlihat. Sebaiknya pemerintah Kota Medan membuat program revitalisasi kota tua di wilayah Labuhan ini, maka lokasi ini akan menjadi tujuan wisata kota tua yang sedikit lebih religious karena ada 2 bangunan rumah ibadah yang umurnya sudah cukup lama, serta kondisi fisik bangunan relative cukup baik. Pusat kuliner Cina Peranakan di Medan serta etnik Melayu Deli sebagai landmark kota Medan di wilayah utara. Revitalisasi kota tua ini dapat mendukung sector

pariwisata kota Medan.

29

Gambar 5-13

Rumah Toko Bergaya Pecinan di Kota Tua Labuhan

Gambar 5-14

Mesjid Al-Osmani Medan Labuhan

Akses menuju kawasan heritage Medan Labuhan ini dapat melaui jalan raya utama yakni Jalan Yos Sudarso karena berada di pinggir jalan

30

utama, selain itu dapat diakses juga melaui jalan tol BELMERA. Selain itu jalur kereta api juga dapat digunakan karena ada stasiun kereta api sejak zaman Belanda, maka lokasi stasiun sudah direvitalisasi karena perencanaan PT. KAI (Kereta api Indonesia) akan menghidupkan lagi jalur Medan Belawan untuk angkutan orang.

Gambar 5-15

Stasiun Kereta Api Medan Labuhan

(c) Kawasan Perumahan dan Pergudangan Eks DSM (Deli Spoorweg Maatsehappij) di Pulo Brayan;

Stasiun Pulu Brayan (PUB) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur, Medan. Stasiun ini berada di Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh. Stasiun ini berada 200 meter dari persimpangan Brayan. Kompleks stasiun ini memiliki sebuah rumah sinyal yang masih dipakai sampai saat ini dan juga memiliki kompleks pergudangan yang kini disewakan untuk umum.

Sekitar 200 m ke arah selatan stasiun, terdapat persimpangan rel ke kanan menuju Balai Yasa Medan. Selain itu, di ujung sebelah utara stasiun ini terdapat juga Dipo Kereta Pulu Brayan, sebagai tempat diperbaikinya kereta api dan gerbong. Setiap harinya stasiun ini melayani sekitar 16 kali dinasan kereta CPO dan BBM, dan empat kali dinasan kereta komuter Sri Lelawangsa. Stasiun ini juga merupakan stasiun pengisian pupuk yang akan dibawa sampai ke Rantau Prapat.

31

Gambar 5-16

Stasiun Kereta Api Belawan

Gambar 5-17

Kawasan Pergudangan di Stasiun Keretaapi Brayan

32

(d) Kawasan Istana Maimun; yang meliputi Mesjid Raya Kota Medan, Istana Maimun dan Taman Sri Deli;

Istana Maimun yang merupakan salah satu ikon kota Medan dibangun oleh Sultan Seli , Sultan Mahmud Al Rasyid. Memiliki luas sekitar 2.772 m persegi. Kawasan Istana Maimundan Mesjid Raya AL Mahsun yang terketak di Jakan Brigjen Katamso dan Jalan Sisingamangaraja saat ini dikelilingi oleh bangunan-bangunan komersial, perumahan dan pemukiman penduduk. Kawasan ini dilengkapi dengan komplek Masjid Raya dan Taman Sri Deli sebagai satu kesatuan.

Gambar 5-18

Kompleks Istana Maimun Medan

33

Gambar 5-19

Kompleks Mesjid Raya Al Mashun Medan

(e) Kawasan Kampung Keling;

Terdapat bangunan rumah ibadah etnis India berupa Kuil Sri Maryamman untuk agama Hindu, dan yang cukup terkenal juga adalah Pusat Kuliner Kota Medan mulai dari sore sampai malam hari.

Gambar 5-20

Kompleks Kuil Sri Maryamman

34

(f) Kawasan Kesawan; Kota Tua Pusat Kota Medan (dengan gedung-gedung tua bekas pusat perdagangan kota di zaman Belanda); Rumah Tradisonal Tionghoa peninggalan Tjong A Fie.

5.3.Kawasan Strategis berdasarkan Fungsi dan Daya Dukung

Dokumen terkait