BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
4.1.2 Keadaan Demografis
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kota
Subulussalam tahun 2012 sebanyak 71.256 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan
penduduk sebesar 2,28%. Adapun laju pertumbuhan penduduk dapat dipengaruhi
Jumlah Penduduk Kota Subulussalam menurut kecamatan pada tahun 2012
dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 4.1
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Subulussalam Tahun 2012
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam Tahun 2012
4.1.2.1 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kota Subulussalam tahun 2012 adalah 51,23 per
Km² artinya terdapat 51 jiwa penduduk tiap Km² nya. Kepadatan penduduk
dipengaruhi oleh besarnya wilayah pada masing-masing kecamatan. Kepadatan
penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Simpang Kiri yaitu sebesar 137,70 per
Km² dan terendah di Kecamatan Sultan Daulat sebesar 22,57 per Km². Kepadatan
penduduk dari sektor kesehatan merupakan indikator dalam melihat beberapa
kondisi kesehatan yang akan muncul terutama kondisi kesehatan lingkungan yang 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000
Penanggalan Simpang Kiri Runding Sultan Daulat Longkib
12,094 29,331 11,572 13,590 4,669 Jumlah Penduduk
berkaitan dengan ketersediaan air minum, air bersih, sistem pembuangan air
limbah dan sampah keluarga. Kepadatan penduduk di Kota Subulussalam menurut
kecamatan pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 4.2
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Subulussalam Tahun 2012
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam Tahun 2012
4.1.2.2 Komposisi Penduduk
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Kota
Subulussalam sebanyak 71.256 jiwa yang terdiri dari 35.873 jiwa laki-laki dan
35.383 jiwa perempuan. Berdasarkan distribusi penduduk menurut jenis kelamin
dan kelompok umur maka kita dapat memperoleh gambaran piramida penduduk
Kota Subulussalam sebagai berikut. .000 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000
Penanggalan Simpang Kiri Runding Sultan Daulat Longkib
130.043 137.704 36.163 22.575 28.644 Kepadatan…
Grafik 4.3
Piramida Penduduk Kota Subulussalam Tahun 2012
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam Tahun 2012
Komposisi penduduk di Kota Subulussalam menurut kelompok umur, antara
lain; kelompok umur muda (0-14 tahun) sebesar 40,09 %, kelompok umur
produktif (15-64 tahun) sebesar 57,83 % dan kelompok umur tua (≥ 65 tahun)
sebesar 2,08 %, dengan angka beban tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota Subulussalam pada tahun 2012 sebesar 72,92.
4.1.2.3 Rasio Jenis Kelamin
Pada tahun 2012, rasio jenis kelamin penduduk kota Subulussalam berada di
atas 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kota Subulussalam lebih
banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Yang mana untuk setiap 100
penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki.
6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 0 - 4 10 - 14 20 - 24 30 - 34 40 - 44 50 - 54 60 - 64 70 - 74
4.1.2.4 Rasio Beban Tanggungan
Rasio beban tanggungan merupakan perbandingan antara banyaknya orang
yang belum produktif (usia kurang dari 15 tahun) dan tidak produktif lagi (usia 65
tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (15 - 64
tahun).
Rasio ketergantungan penduduk Kota Subulussalam pada tahun 2012
sebesar 72,92. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15
– 64 tahun) terdapat sekitar 73 orang usia tidak produktif (0-14 dan >65 tahun), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah.
4.1.2.5 Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu kota adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Peningkatan
SDM saat ini lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada
penduduk untuk mengecap pendidikan, terutama penduduk kelompok usia
sekolah (umur 7 – 24 tahun).
Jumlah murid menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan di Kota
Subulussalam tahun 2011 adalah 13.365 orang SD, 5.730 orang SMTP, 2.873
Grafik 4.4
Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Di Kota Subulussalam Tahun 2011
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Subulussalam Tahun 2011
4.1.2.6 Keadaan Ekonomi
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah. Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kota Subulussalam mengalami peningkatan dari tahun 2010 ke
tahun 2011, yaitu dari 354.425,94 juta rupiah menjadi 394.316,07 juta rupiah.
Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan volume produksi barang dan
jasa serta kenaikan harga dari tahun 2010 hingga tahun 2011. Pertanian masih
merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar bagi PDRB di tahun
2011, dengan kontribusi sebesar 33,84%, disusul oleh perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 29,93% dan sektor bangunan dan konstruksi sebesar 20,77%. 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0
SD SMTP SMTA SMK DIPLOMA SARJANA
142.0 - 27.0 14.0 58.0 72.0
Laju pertumbuhan PDRB tertinggi terdapat pada sektor industri dan air
minum sebesar 13,23% disusul oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran
sebesar 12,61%. Sedangkan laju pertumbuhan yang paling rendah terdapat pada
sektor pertanian sebesar 1,17%.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan angkatan kerja dan
kesempatan kerja. Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) definisi
operasional angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja atau punya
pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan penganggur. Sementara bekerja
menurut definisi Sakernas adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang
dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan , paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.
Kegiatan itu juga termasuk kegiatan pekerja tidak dibayar yang membantu dalam
suatu usaha atau kegiatan ekonomi.
Proporsi pengangguran terbuka dari angkatan kerja menunjukkan tingkat
keberhasilan pembangunan program ketenagakerjaan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan publikasi data Sakernas BPS Tahun 2011 terjadi peningkatan angka
pengangguran. Hal ini disebabkan peningkatan angkatan kerja lebih kecil
dibanding jumlah tenaga kerja yang diserap. Hal tersebut dapat disebabkan
Tabel 4.1 Penduduk Berumur > 15 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin Di Kota Subulussalam Tahun 2011
Jenis Kegiatan Utama Laki-Laki Perempuan Jumlah
Angkatan Kerja 16.587 9.816 26.403
Bekerja 15.361 8.882 24.243
Pengangguran 1.226 934 2.160
Bukan Angkatan Kerja 3.779 10.729 14.508
Jumlah 20.366 20.545 40.911
Sumber: Subulussalam Dalam Angka Tahun 2011
Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan
terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang
dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang terhadap penyakit-penyakit
tertentu. Fenomena gizi buruk dan kurang seringkali dikaitkan dengan kondisi
ekonomi yang buruk. Kemiskinan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan
ekonomi penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan maupun non
makanan yang diukur dari pengeluaran. Pengukuran kemiskinan dilakukan
dengan cara penetapan nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan
maupun non makanan yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat hidup layak.
Berikut presentase banyaknya keluarga pra sejahtera menurut kecamatan (grafik
4.5) dan presentase penduduk miskin di Kota Subulussalam (grafik 4.6) dapat
Grafik 4.5
Presentase Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera Menurut Kecamatan di Kota Subulussalam Tahun 2011
Sumber: Subulussalam Dalam Angka Tahun 2011
Grafik 4.6
Presentase Penduduk Miskin di Kota Subulussalam Tahun 2007 – 2011
Sumber: Subulussalam Dalam Angka Tahun 2011
Simpang Kiri, 37.194 Penanggalan, 8.073 R u n d e n g, 23.162 Sultan Daulat, 9.226 Longkib, 22.345 30.16 28.99 26.8 24.36 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 2007 2008 2009 2010