Letak Geografis
Lokasi PPP Lampasing tepat berada pada wilayah kelurahan suka maju, kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung dengan luas wilayah 749 hektar yang berada pada ketinggian 1-500 m di atas permukaan laut. Curah hujannya antara 2500-3000 milimeter/tahun dan suhu udara rata-ratanya yaitu 180 sampai 300 C (kelurahan Suka Maju Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, 2010).
Penduduk kelurahan sukamaju berjumlah 4.249 orang yang terdiri dari 1170 KK. PendudukKelurahan Suka maju pada umunya berprofesi sebagi petani dan nelayan. Secara administratif Kelurahan Suka Maju memiliki batas-batas wilayah, yaitu (kelurahan Suka Maju Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, 2010).
1. Sebelah Utara : Kelurahan Keteguhan
2. Sebelah Selatan : Desa Suka jaya, Kabupaten Lampung Selatan 3. Sebelah Barat : Desa Suka Jaya, Kabupaten Lampung Selatan 4. Sebelah Timur : Laut
Pelabuhan Perikanan Pantai Lampasing secara geografis terletak pada 05029’ sampai 15,0” Lintang Selatan dan 105015’ sampai 12,5” Bujur Timur. Luas kawasan PPP Lampasing secara keseluruhan adalah 42.500 m2 yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut (UPTD Pelabuhan Perikanan Provinsi Lampung, 2010)
1. Sebelah Utara : Desa Hanura, Kabupaten Lampung Selatan 2. Sebelah Selatan : Kelurahan Suka Maju
3. Sebelah Barat : Lampung Selatan 4. Sebelah Timur : Laut
Ditinjau dari letaknya, lokasi PPP Lampasing sangat strategis karena jaraknya kurang lebih 5 km dari Kota Bandar Lampung.
Sejarah dan Perkembangan PPP Lampasing
Tujuan pembangunan pelabuahn perikanan ini adalah berawal dari semakin berkembangnya usaha perikanan tangkap di Kota Bandar Lampung. Selain itu, semakin meningkatnya permintaan, masyarakat Kota Bandar Lampung khusunya dan masyarakat Provinsi Lampung pada umumnya terhadap kebutuhan ikan segar dari tahun ke tahun.
Perencanaan pembangunan PPP Lampasing sudah mulai dilakukan pada tahun 1982 berikut studi kelayakannya dan sampai tahun 2003 sudah mengalami 10 tahap pembangunan. Tahapan-tahapan pembangunan tersebut adalah (UPTD Pelabuhan Perikanan Lampasing Provinsi Lampung,2010) :
1) Pembangunan tahap I (1982)
Pembangunan di tahap ini meliputi perencanaan pembangunan dan analisis studi kelayakan.
2) Pembangunan tahap II (Tahun 1982-1988)
Pembangunan di tahap ini meliputi pembebasan dan penyediaan lahan untuk lokasi PPP Lampasing.
3) Pembangunan tahap III (Tahun 1989)
Pembangunan di tahap ini meliputi pembangunan dermaga,kolam pelabuhan, kantor administrasi, gedung pelelangan, areal perbaikan jaring, penyediaan sumber air tawar, mesin genset/instalasi, bengkel, drainase, rumah mesin, jalan masuk ke lingkunganPPP Lampasing, pos jaga dan pagar.
4) Pembangunan tahap IV (Tahun 1992)
Pembangunan di tahap ini melputi pembangunan gedung pengepakan, slipway, pengerukan kolam pelabuhan, balai pertemuan nelayan, dan tempat ibadah.
5) Pembangunan tahap V (Tahun 1994)
Pembangunan di tahap ini hanya melakukan penambahan panjang dermaga. 6) Pembanguna tahap VI (Tahun 1995)
Pembangunan di tahap ini meliputi pembangunan turap yang berada di sekitar areal bengkel.
7) Pembanguna tahap VII (Tahun 1997)
Pembangunan di tahap ini melakukan penambahan luas areal pada dermaga, pengerukan kolam pelabuhan, gedung pelelangan, gedung pengepakan, areal parkir, drainase, jalan menuju lingkungan PPP Lampasing.
8) Pembangunan tahap VIII (Tahun 2000)
Pembangunan di tahap ini melakukan penambahan panjang dermaga, pengerukan kolam pelabuhan, gedung pengepakan, unit pengolahan limbah, tempat istirahat, sumber air tawar, bengkel, depot es, depot BBM, genset, listrik PLN, gedung WASKI, MCK, drinase, pagar dan pembelian kendaraan pelabuhan perikanan.
9) Pembangunan tahap IX (Tahun 2001)
Pembangunan di tahap ini melakukan penambahan panjang dermaga, perluasan tanah, gedung pelelangan, bangsal pengepakan, unit pengolahan limbah, tempat istirahat, sumber air tawar, bengkel, areal parkir, SPBM, jaringan air bersih, water treatment plant dan drainase
10) Pembangunan tahap X (tahun 2002)
Pembangunan di tahap ini meliputi pendirian kantor administrasi, perlengkapan pelelangan, drainase, gapura, bak sampah, gerobak sampah, plang himbauan, dan jalan masuk ke lingkungan PPP Lampasing.
Pengelolaan PPP Lampasing mulai dilakukan pada tahun 1989 dan mulai beroperasi secara penuh 1992. Kemudian pada tahun 2001 dibentuklah pengelolaan PPP Lampasing dibawah kelembagaan Unit Pelaksana teknis Daerah (UPTD) pelabuhan perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Pengelolan tersebut sesuai keputusan Gubernur Lampung No. 03 Tahun 2001 tentang pembentukan Organisasi dan Tata kerja UPTD pada dinas-dinas Provinsi Lampung dan keputusan kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Nomor 808/410/III.17-TU/2003 tentang pembentukan organisasi dan Tata kerja Satuan Pelaksanaan UPTD Pelabuhan Perikanan di
Provinsi Lampung (UPTD Pelabuhan Perikanan Lampasing Provinsi Lampung, 2010).
Pengelolaan pelabuhan perikanan tersebut tidak hanya mencakup PPP Lampasing saja, melainkan seluruh PPP yang ada di Provinsi Lampung. Hal ini searah dengan penerapan otonomi daerah, sehingga dikeluarkan Keputusan Gubernur Lampung Nomor 37 Tahun 2000 tentang Penetapan klasifikasi dan wawenang Pengelolaan Pelabuhan Perikanan di Provinsi Lampung, yaitu dari 5 (lima) pelabuhan perikanan kelas C yang ditetapkan kemudian ditindak lanjuti dengan evaluasi oleh Tim Teknis dan Direktorat Jendral Perikanan Tangkap diperoleh keputusan bahwa dari 5 (lima) PelabuhanPerikananPantai (PPP) yang kewenangannya dan tanggung jawabnya berada di bawah pemerintahan Provinsi Lampung, kemudian diperkuat dengan surat menteri kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 340/MEN-KPVII/2003 perihal penetapan Klasifikasi Pelabuhan Perikanan. Pelabuhan Perikanan Pantai yang dimaksud adalah :
1) PPP Lampasing Kota Bandar Lampung
2) PPP Labuhan Maringgai di Kabupaten Lampung Timur 3) PPP Kotaagung di Kabupaten Tanggamus
4) PPP Teladas di Kabupaten Tulang Bawang
Sebagai dasar dari Pelaksanaan Pelayan jasa di PPP, digunakan peraturan daerah Provinsi Lampung, yaitu (UPTD Pelabuhan Perikanan Lampasing Provinsi lampung, 2010) :
1) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2000 tentang Retribusi Pengujian Kapal Perikanan.
2) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2000 tentang Retribusi Pendaratan Kapal Perikanan.
3) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2000 tentang Retribusi Pemakaian Kelayakan Daerah.
Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya kepala PPPLampasing bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Provinsi Lampung dimana Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Provinsi Lampung bertanggungjawab secara langsung kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. UPTD Pelabuhan Perikanan dalam penyelenggaraannya memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan Perikanandi bidang pengembangan, pembangunan, pengelolaan pelabuhan perikanan, pengawasan penangkapan ikan dan pelayanan teknis kapal perikanan. Selain itu, UPTD Pelabuhan Perikanan juga mempunyai fungsi (UPTD Pelabuhan Perikanan Lampasing Provinsi Lampung, 2010) :
1) Perencanaan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan serta koordinasi pemanfaatan sarana pelabuhan perikanan. 2) Pelayanan teknis kapal perikanan dan kesyahbandaran pelabuhan. 3) Pengawasan penangkapan.
4) Koordinasi pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban, kebersihan serta pengawasan mutu hasil perikanan.
5) Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
Gambar 2 StrukturPelabuhanPerikananProvinsi Lampung
Sarana PPP Lampasing
Sarana yang ada di PPP Lampasing terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang (Laporan Tahunan UPTD Pelabuhan Perikanan Provinsi Lampung, 2010).
Fasilitas Pokok
Fasilitas pokok adalah fasilitas pokok/utama yang diperlukan oleh PPP Lampasing guna memperlancar aktivitas yang ada di PPP Lampasing.
1) Dermaga
Dermaga di PPP Lampasing merupakan dermaga tipe wharf atau quay dimana letak kontruksi bangunannya sejajar dengan garis pantai. Pantai dermaga di PPP Lampasingyaitu 275 m .
2) Kolam Pelabuhan
Kolam pelabuhan yang ada di PPP Lampasing menjadi satu bagian dengan Teluk Lampung karena terletak di perairan Teluk Lampung.
3) Turap/rivetment
KEPALA UPTD PROVINSI LAMPUNG
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAG TATA USAHA SEKSI KESYAHBANDARAN SEKSI TATA PENGUSAHAAN Ka. PPP Teladas Ka. PPP LabuhanMaringgai Ka. PPP Kotaagung Ka. PPP Lampasing
turap yang dibangun di PPP Lampasing memiliki panjang 87 m yang berfungsi sebagai batas kolam pelabuhan. Bahan-bahan penyusun turap yaitu berupa lapisan batu pecah yang ditempatkan secara tidak beraturan.
4) Menara pengawas
Pihak PPP Lampasing sampai saat ini baru menyediakan 1 unit fasilitas menara pengawas.
Fasilitas Fungsional
Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang memiliki nilai lebih bagi keberadaan fasilitas pokok sesuai kebutuhan PPP Lampasing.
1) Fasilitas untuk penanganan hasil tangkapan dan pemasarannya, antaralain : (1) Gedung pelelangan ikan
Tempat pelelangan ikan di PPP Lampasing seluas 570 m2 (panjang 57 m, lebar 10 m) dengan kemiringan lantai sebesar 30 dan dibagian sisi-sisi lantainya terdapat saluran pembuangan.
(2) Gedung dan bangsal pengepakan
Gedung dan bangsal pengepakan yang dimiliki PPP Lampasing masing-masing seluas 3800 m dan yang digunakan oleh para pedagang dan pengusaha ikan untuk mengepak ikan sebelum diangkut ke atas mobil untuk di distribusikan ke daerah tujuan.
(3) Unit pengolahan limbah
Unit pengolahan limbah yang dimiliki PPP Lampasing sebanyak 2 unit yang berasal dari BLN pada tahun 2000 dan 2001.
(4) Sumber air tawar/air bersih
Sumber air tawar/air bersih yang ada di PPP Lampasing disuplai setiap harinya dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berada di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan tengki air yang berkapasitas 1.500 liter.
2) Fasilitas untuk pemeliharaan dan perbaikan armada dan alat tangkap, antaralain :
(1) Areal perbaikan jaring
Area perbaikan jaring seluas 200 m2 dan areal untuk penjemuran jaring seluas 300 m2 dimana lantai untuk memperbaiki dan menjemur jaring terbuat dari bahan batako yang disusun dengan bahan perekat berupa pasir. (2) Slipway dan bengkel
Panjang slipway yang dimilki PPP Lampasing adalah 90 m dengan jumlah sebanyak 2 unit. Sedangkanuntuk areal bengkel memiliki luas bangunan sebesar 200 m2. Pengelolaan slipway dan bengkel oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung dengan pelaksana teknisnya berasal dari pengelola PPP Lampasing untuk masaalah perbaikan mesin, sedangkan untuk perbaikan lambung dan lunas kapal dikerjakan sepenuhnya oleh pemilik kapal.
Kekuatan genset dengan ukuran 18 m2 dan listrik PLN yang dimiliki PPP Lampasing berkekuatan 13.000 watt.
3) Fasilitas untuk perbekalan, antaralain : (1) Depot es
Adanya fasilitas berupa depot es sangat membantu para nelayan di PPP Lampasing dalam menyiapkan perbekalan melaut. Luas bangunan depot es yang dimiliki PPP Lampasing yaitu 42 m2.
(2) Depot BBM
Depot BBM yang dimiliki PPP Lampasing berupa Stasiun Pengisian Bakar Nelayan (SPBN) yang dikelola oleh Dinas kelautan dan Perikanan Kota Bandar Lampung melalui KUD Mina Jaya dan pihak swasta dengan luas bangunan yaitu 42 m2(panjang 7 m, lebar 6 m). SPBN PPP Lampasing mampu menampung kurang lebih 10.000 liter untuk masing-masing bahan bakar solar dan minyak tanah, sedangkan bensin dan oli ditampung pada drum-drum berkapasitas kurang lebih 200 liter.
4) Fasilitas untuk memperlancar komunikasi yang tersedia di PPP Lampasing yaitu SSB (single Side Band).
Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang disediakan pihak pengelolaan PPP Lampasing dalam menciptakan rasa nyaman bagi para pelaku yang melakukan aktivitas di PPP Lampasing.
1) Musholla
Musholla yang dimiliki PPP Lampasing memiliki luas bangunan seluas 36 m2 (panjang 6 m, lebar 6 m)
2) Jalan komplek PPP Lampasing
Panjang jalan komplek PPP Lampasing yaitu 400 m dengan lebar 4-5 m terhitung mulai dari pintu gerbang masuk ke PPP Lampasing. Tersedianya fasilitas ini sangat membantu aktivitas transfortasi di PPP Lampasing.
3) Areal parkir
Areal parkir yang dimiliki PPP Lampasing adalah seluas 4.254 m2. Tempat ini membantu terciptanya kerapihan lingkungan PPP Lampasing
4) MCK
Pihak PPP Lampasing sampai saat ini baru menyediakan 1 unit MCK dengan luas bangunan 15 m2 (panjang 3 m, lebar 5 m).
5) Kantor administrasi
Kantor administrasi yang berada di PPP Lampasing memiliki luas bangunan sebesar 132 m2. Gedung ini merupakan pusat kegiatan administrasi dua instansi pemerintah yaitu UPTD Pelabuhan Perikanan Provinsi lampung dan PPP Lampasing.
6) Gedung WASDI/WASKI
Luas gedung WASDI yang dimiliki PPP Lampasing adalah 120 m2. Terletak berdekatan dermaga dan TPI. Hal ini bertujuan untuk mempermudah
pemantauan aktivitas di PPP Lampasing. Gedung WASDI ditempati oleh beberap instansi pemerintah seperti polisi air, petugas keamanan laut, dan syahbandar PPP Lampasing.
7) Balai pertemuan nelayan
Balai pertemuan nelayan yang dimiliki PPP Lampasing memiliki luas banguanan 200 m2 yang mampu menampung sebanyak kurang lebih 200 orang.
8) Pos jaga
Pos jaga yang dimiilki PPP Lampasing memiliki luas bagunan seluas 6 m2. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat para petugas kemanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan PPP Lampasing.