• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN LINGKUNGAN

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DOMPU TAHUN 2016 (Halaman 96-103)

di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016Grafik 4.21

C. KEADAAN LINGKUNGAN

5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00 2012 2013 2014 2015 2016

Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016

Grafik 4.24

`

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan, Dikes Kabupaten Dompu 2017

Pencapaian rumah tangga yang ber-PHBS di kabupaten Dompu masih rendah sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian tersebut. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya PHBS kepada masyarakat umum, anak sekolah, ibu balita dll, melakukan pemantauan PHBS secara rutin dan menyeluruh untuk semua rumah tangga yang ada. Selain itu perlu juga merangkul kader, tokoh masyarakat dan para pengambil kebijakan untuk ikut serta menggerakkan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat melalui program Germas serta dukungan anggaran yang maksimal terutama di tingkat puskesmas.

C. KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan baik fisik maupun biologi mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap status kesehatan masyarakat. Menurut H.L.Bloom, status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Diantara keempat faktor tersebut, faktor lingkungan dan perilaku adalah faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap

84 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016 61,58% 64,65% 65,90% 71,20% 73.16 54.00 56.00 58.00 60.00 62.00 64.00 66.00 68.00 70.00 72.00 74.00 2012 2013 2014 2015 2016

Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016

status kesehatan dan merupakan faktor yang saling terkait satu sama lain. Permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan merupakan masalah yang harus di perhatikan oleh masyarakat dan pemerintah, karena dapat memberikan dampak terhadap peningkatan penyakit yang berbasis lingkungan.

Berikut adalah paparan tentang hasil capaian kegiatan penyehatan lingkungan di Kabupaten Dompu :

1. Rumah Sehat

Sebuah rumah dapat dikatakan sehat apabila memiliki sarana sanitasi dasar (jamban, tempat sampah, SPAL), memiliki/dapat mangakses air bersih, ventilasi 10% dari luas rumah, memiliki jendela, lantai kedap air, kepadatan penghuni minimal 9m2/orang dan rumah tidak menyatu dengan kandang.

Grafik berikut menggambarkan tentang capaian rumah sehat di kabupaten Dompu tahun pada tahun 2012 s/d 2016 :

Grafik 4.25

85 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016

Capaian rumah sehat yang tergambar pada grafik di atas mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Pada tahun 2016 meningkat menjadi 73,16%, walaupun capaiannya belum mencapai target program yang ditetapkan yaitu 75%. hal ini masih diperlukan kerja keras dari pemegang program terkait agar capaian rumah sehat dapat lebih ditingkatkan lagi salah satunya dengan terus melakukan penyuluhan tentang lingkungan yang bersih dan sehat pada setiap posyandu dan program sharing dana bantuan PLAN yang dimulai dilaksanakan pada tahun 2016.

2. Penduduk Dengan Akses Air Minum Yang Layak

Peningkatan kualitas air yang dibutuhkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari harus diperhatikan dengan baik, sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi dan menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari dari air yang memenuhi syarat kesehatan. Dalam menjaga kualitas air yang di konsumsi dan digunakan oleh masyarakat, maka perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan oleh petugas kesehatan kepada semua masyarakat

Air minum yang layak berasal dari sumber air bersih yang layak juga penduduk di kabupaten Dompu mendapatkan air bersih dari berbagai sumber seperti sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindung dan perpipaan. Sumber air yang memenuhi syarat kesehatan adalah :

Secara fisik : Tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau

Secara biologis : Jumlah bakteri e. coli dan coliform yang terkandung dalam batas yang memenuhi standar.

Secara kimia : Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam batas yang memenuhi standar.

86 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016 15,54% 88,10% 120,2% 61,72% 74,41% 69,64% 112,49% 107,2% 109,6% 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 RASABOU RANGGO DOMPU TIMUR DOMPU KOTA DOMPU BARAT KILO KEMPO SORIUTU CALABAI

Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak per puskesmas di kabupaten Dompu pada tahun 2016 dapat di lihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.26

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Pada grafik di atas terlihat bahwa penduduk di kabupaten Dompu belum seluruhnya mendapatkan akses air minum yang layak, capaian akses tertinggi ada di 4 wilayah puskesmas Calabai, Soriutu, Kempo dan Dompu Timur dan terendah ada di wilayah Puskesmas Rasabou. Untuk meningkatkan akses penduduk terhadap air minum yang layak perlu dilakukan suatu upaya-upaya yang dapat menjadi daya ungkit meningkatnya capaian tersebut seperti pengembangan program STBM khususnya pada pilar ke tiga (pengelolaan air minum dan makanan yang sehat), pendataan tentang ketersediaan fasilitas sarana air bersih, menghidupkan kembali kelompok pemakai air di masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau perduli terhadap pemeliharaan sarana air bersih dan adanya dukungan dari pemerintah untuk perbaikan sarana air bersih yang rusak sehingga akses air bersih dapat lebih ditingkatkan. Selain

87 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016 9 5,7 9% 10 0,2 % 48 ,6 0 % 77 ,86 % 7 2,3 6% 39 ,85 % 81, 99 % 8 7,1 9% 85 ,25 % 0 .00 20 .00 40 .00 60 .00 80 .00 10 0.00 12 0.00 RASA BOU RAN GGO DO MPU TIM UR DO MPU KO TA DO MPU BAR AT KILO KEM PO SORI UTU CAL ABAI

Persentase Pen du du k Yan g M em iliki A ks es San itasi Yan g Layak Per P u skes m as d i Kab up aten Dom pu Tah un 2 016

itu adanya bantuan Desa Pilot yang galakkan Plan yang anggaran kegiatannya dibiayai penuh oleh pihak PLAN sampai menuju ke desa yang menerapkan 5 Pilar STBM.

3. Penduduk Dengan Akses Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat)

Jamban sehat merupakan salah satu sarana sanitasi dasar di masyarakat, selain sarana tempat sampah dan sarana pengelolaan air limbah (SPAL). Capaian jamban yang sehat sangat bergantung pada bagaimana kesadaran dan perilaku masyarakat untuk mau menyediakan dan menjaga sarana-sarana tersebut agar selalu bersih dan memenuhi syarat kesehatan. Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak (jamban sehat) per puskesmas di kabupaten Dompu pada tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 4.27

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kab. Dompu 2016

Berdasarkan grafik di atas terlhat bahwa capaian akses penduduk terhadap sanitasi yang layak menurun dan belum mencapai target dibandingkan tahun 2015, dimana target untuk jamban sehat adalah 75%. Kepemilikan jamban sangat berpengaruh terhadap pencapaian desa ODF (Open Defecation

88 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016 65,8% 35,4% 0% 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 % D esa… % D esa Stop BA BS % D esa STBM

Persentase Desa Yang Melaksanakan STBM, Desa Stop BABS dan Desa STBM di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Free/Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan) dimana pencapaian desa ODF merupakan program utama yang sedang giat-giatnya dilaksanakan saat ini guna mencapai target pilar STBM yang pertama yaitu stop buang air besar sembarangan. Sejak tahun 2008 s/d 2016 jumlah desa yang ODF di kabupaten Dompu baru mencapai 28 desa atau sebanyak 35,4% dari 79 desa/kelurahan yang ada di kabupaten Dompu.

4. Desa STBM

Upaya peningkatan penyehatan lingkungan yang masih menjadi prioritas pada tahun 2016 adalah kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan mengedepankan 5 (lima) pilar utama yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yang sehat, pengelolaan sampah dengan benar dan mengelola limbah cair rumah tangga yang aman. Gambaran tentang persentase desa STBM per puskesmas di kabupaten Dompu pada tahun 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.28

89 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016

Jumlah desa di kabupaten Dompu tahun 2016 adalah 97 desa, dari 97 desa tersebut yang melaksanakan STBM 52 desa (65,8%) dan desa stop BABS 28 desa (35,4%) sedangkan desa STBM sampai dengan tahun 2015 ini tidak ada (0%). Sehingga perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan capaian tersebut seperti pemicuan STBM, monitoring hasil pemicuan STBM melalui anggaran BOK Puskesmas, dan sharing dana Plan melalui desa Pilot, pihak PLAN sampai menuju desa yang menerapkan 5 Pilar STBM. Pengembangan pilar STBM selain pilar pertama dan meningkatkan keaktifan “Natural Leader” agar terus memotivasi masyarakat untuk mau dan mampu untuk melakukan perubahan perilaku dan mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan STBM yakni pelaksanaan/implementasi terkait peran dan tanggung jawab lintas sektor dan lintas program yang belum maksimal sehingga pencapaian desa STBM belum memenuhi target yang ditentukan dan masih kurangnya pemahaman masyarakat yang terkait dengan prinsip dasar program terutama yang terkait dengan tidak adanya subsidi dari pemerintah sehingga masyarakat merasa kesulitan untuk membangun jamban secara swadaya.

90 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016

S U M B E R D A Y A K E S E H A T A N

Sumber daya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil menggerakkan roda upaya menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat walaupun dalam perjalanannya masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan.

Strategi utama yang dikembangkan dalam pembangunan kesehatan adalah dengan menggalang segenap potensi sumberdaya yang dimiliki baik lintas sektor maupun lintas program dengan terus memacu optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya kesehatan yang telah di miliki. Berbagai sumber daya kesehatan tersebut merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang maksimal dan berkualitas sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DOMPU TAHUN 2016 (Halaman 96-103)

Dokumen terkait