• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu Kabupaten yang termasuk dalam wilayah Pemerintahan Aceh yang terletak di wilayah Barat Selatan Aceh. Secara geografis Kabupaten Aceh Barat terletak di posisi : 040 06’– 04 47’ LU dan 950 52’– 96 30’ BT. Secara administrasi Kabupaten Aceh Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Pidie di sebelah utara, dengan Aceh Tengah dan Nagan Raya di sebelah timur, dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya di sebelah Barat dan Selatan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah daratan 2.927,95 km2 atau 292.795 ha, dengan panjang garis pantai diperkirakan 50,55 km dan dengan luas laut 233 km2 mempunyai wilayah yang sangat potensial untuk salah satu daerah hasil laut yang produktif (DKP,211).

Menurut Badan Pusat Statistik (2011), Kabupaten Aceh Barat memiliki 321 desa dengan 12 (dua belas) Kecamatan, dan juga memiliki empat Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia yaitu Kecamatan pesisir meliputi Kecamatan Johan Pahlawan, Meureubo, Samatiga dan Kecamatan Arongan Lambalek, serta delapan Kecamatan daratan yaitu Kaway XVI, Sungai Mas, Pantee Ceureumen, Panton Ree, Bubon, Woyla, Woyla Barat dan Woyla Timur. Berdasarkan Tabel 4, terlihat bahwa Kecamatan Kaway XVI merupakan Kecamatan terluas di Kabupaten Aceh Barat dengan luas mencapai 510,18 km2 kemudian diikuti Kecamatan Pante Ceureumen dengan luas 490,25 km2, kedua kecamatan ini adalah Kecamatan daratan yang tidak ada pesisir. Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Panton Reu dengan luas 83,04 km2 merupakan

Kecamatan pemekaran pada tahun 2007, dan Kecamatan Johan Pahlawan dengan Luas Wilayah 44,91 km2 atau 1,53% dari luas kabupaten kecamatan ibu Kota Kabupaten Aceh Barat. Kecamatan ini merupakan tempat lokasi penelitian yaitu di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meulaboh Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan dengan luas area pelabuhan 1,5 hektar (BPS, 2011). Untuk lebih jelas nama-nama Kecamatan di sajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Nama-nama kecamatan, ibu kota kecamatan, jumlah desa/gampong dan luas wilayah kecamatan di Kabupaten Aceh Barat.

No Kecamatan Ibukota Kecamatan JumlahDesa LuasKm²

1 Johan Pahlawan Meulaboh 21 44.91

2 Samatiga Suak Timah 32 140.69

3 Bubon Banda Layung 17 129.58

4 Arongan L Drien Rampak 27 130.06

5 Woyla Kuala Bhee 43 249.04

6 Woyla Barat Pasi Mali 24 123.00

7 Woyla Timur Tangkeh 26 132.60

8 Kaway XVI Keudee Aron 43 510.18

9 Meureubo Meureubo 26 112.87

10 Pante Ceureumen Pante

Ceureumen

25 490.25

11 Panton Reu Meutulang 19 83.04

12 Sungai Mas Kajeung 18 781.73

Jumlah 321 2.927.95

Sumber : BPS, Kabupaten Aceh Barat dalam Angka 2011

4.2 Keadaan Umum PPI Meulaboh 4.2.1 Letak dan Sejarah PPI Meulaboh

PPI Meulaboh secara geografis terletak pada 04º 07º’LU dan 96 º 30 ‘ BT di wilayah Kelurahan Ujung Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Lokasi PPI Meulaboh sebelum tsunami statusnya adalah sebagai Tempat

Pendaratan Ikan (TPI) dan hancur total akibat gempa dan tsunami tahun 2004. Pembangunan kembali lokasi PPI Meulaboh ini mendapat dukungan dari APBD dan BRR Aceh-Nias dan statusnya resmi menjadi PPI Meulaboh. Pembangunan kembali PPI ini dilaksanakan pada akhir 2005 dan saat ini telah berfungsi kembali sebagai sentral ekonomi perikanan Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

4.2.2 Prasarana dan Sarana PPI Meulaboh

1. Transportasi

Akses transportasi umum yang ada di Kota Meulaboh sangat beragam diantaranya adalah ada labi-labi, L300, becak, becak motor. Jenis transportasi ini melayani penduduk tiap hari mulai jam 4.30 sampai 22.00 WIB. Namun khusus jenis transportasi yang langsung menuju ke PPI Meulaboh adalah becak dan becak motor, karena Dinas Perhubungan melarang mobil angkutan umum masuk ke areal PPI.

PPI ini berada di pusat Kota Meulaboh dan sangat mudah dijangkau dengan berbagai macam transportasi. Kira-kira jaraknya dengan jalan utama kota hanya 300 meter dan lebar jalan menuju ke PPI Meulaboh berkisar 5-6 meter sehingga angkutan yang keluar masuk PPI lancar setiap hari dan proses distribusi hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Meulaboh berjalan baik. Oleh karena itu, untuk menunjang agar perikanan tangkap dapat berkembang setiap tahun maka dibutuhkan kerjasama dengan semua pihak yang terkait (pemda dan masyarakat) terhadap sarana dan prasarana transportasi yang baik dalam melayani semua aktivitas di PPI Meulaboh.

2. Pasar Umum

Pasaryang ada di sekitarpangkalan pendaratan ikan (PPI)Ujong Baroh adalah pasar umum. Merupakan pasar induk Kota Meulaboh yang memulai aktivitas dari jam 04.30-18.00 WIB. Pasar tersebut menyediakan berbagai macam kebutuhan untuk masyarakat setiap hari.Lingkungan pasar umum ini terdapat pasar ikan yang menjual berbagai jenis ikan /hasil tangkapan yang dibawa dengan becak motor dari PPI Meulaboh.

3. Toko Sarana Penangkapan

Toko sarana penangkapan berada di sepanjang jalan menuju ke kompleks (PPI) Meulaboh dan menyediakan berbagai macam kebutuhan perlengkapan nelayan untuk melaut, seperti alat pancing, bahan jaring, lampu petromak, tali dan umpan.dibuka setiap hari dari pukul 08.00-16.00 WIB. Toko sarana penangkapan ini jumlahnya sekitar 15 unit yang diusahakan secara perseorangan oleh penduduk yang umumnya berada di sekitar Pangkalan Pendaratan Ikan.Toko-toko ini dinilai oleh nelayan sangat bermanfaat untuk persiapan perbekalan melaut dan harganya juga masih bisa terjangkau oleh nelayan.

4. Pasar Bina Usaha

Akses transportasi yang baik ke Kabupaten Aceh Barat dari kabupaten lain membuat para pengusaha menanamkan modalnya di Kota Meulaboh. Pasar Bina Usaha ini merupakan pusat pasar terbesar di Kabupaten Aceh Barat yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat seperti, pakaian, aksesoris, elektronik dan perlengkapan rumah tangga, serta pelengkapan perikanan.Pasar ikan ini termasuk pasar hiegienis yang mempunyai kualitas ikan tetap terjaga dibandingkan pasar ikan lainnya di Kota Meulaboh.

4.3 Keadaan Perikanan Tangkap 4.3.1 Armada penangkapan

Kapal adalah salah satu sarana penunjang kegiatan produksi perikanan yangharus ada dalam operasi penangkapan ikan. Menurut Undang-undang No. 45 tahun 2009 tentang perikanan, kapal perikanan adalah kapal, perahu atau alat apung yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan. Armada penangkapan ikan yang beroperasi di Kabupaten Aceh Barat, terdiri dari sampan atau jukung (perahu tanpa motor), motor tempel (MT) dan Kapal motor (KM). Kapal motor yang terdapat di PPI Meulaboh adalah yang berukuran <10-20 GT (Gross Tonage). Jenis armada penangkapan yang paling banyak digunakan oleh nelayan adalah jenis kapal motor dimana alat tangkap yang sering digunakan seperti pukat cincin, jaring insang, payang (lampara), rawai hanyut, pancing tonda. Dari hasil pengumpulan data di Kabupaten Aceh Barat dihasilkan selama tahun 2007-2011 klasifikasi jumlaharmada penangkapan ikan yang beroperasi di Kabupaten Aceh Barat, terdiri dari sampan atau jukung (perahu tanpa motor), motor tempel (PM) dan Kapal motoruntuk lebih jelas klasifikasi jumlah dapat dilihat tabel 5 dibawah ini.

Tabel 5.Klasifikasi Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di PPI Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat periode tahun 2007-20011

Tahun Perahu Tanpa Motor (unit) Motor Tempel (unit) Kapal Motor (unit) Jumlah Kapal (unit) 2007 20 36 436 492 2008 13 36 470 519 2009 13 36 295 344 2010 20 36 297 353 2011 16 36 293 345

Sumber: DKP Kabupaten Aceh Barat 2007-20011

Menurut keterangan pada tabel diatas menujukkan bahwa jumlah kapal di Kecamatan Johan Pahlawan sejak tahun 2007-2011 dimana pada pendataan kapal tahun 2008 yang besar dibandingkan dengan tahun-tahun lain khususnya pada kapal motor. Jumlah armada kapal di Kecamatan Johan Pahlawan sejak tahun 2007-2011 dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2. Kecenderungan Perkembangan Jumlah KapalPenangkapan Ikan Kecamatan JohanPahlawan Periode Tahun 2007 – 2011

Perkembangan Jumlah Kapal Penangkapan Ikan secara keseluruhan pada periode 2007-2011 cenderung mengalami penurunan walaupun tetap terjadi peningkatan pada tahun tertentu (lihat Gambar 2). Pada tahun 2007 jumlah kapal 492 unit. Jumlah kapal pada tahun 2008 menjadi 519 unit, terjadi peningkatan jumlah kapal disebabkan banyaknya bantuan, dan pada tahun 2009 kapal kembali

492 0 100 200 300 400 500 600 2007

Tabel 5.Klasifikasi Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di PPI Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat periode tahun 2007-20011

Tahun Perahu Tanpa Motor (unit) Motor Tempel (unit) Kapal Motor (unit) Jumlah Kapal (unit) 2007 20 36 436 492 2008 13 36 470 519 2009 13 36 295 344 2010 20 36 297 353 2011 16 36 293 345

Sumber: DKP Kabupaten Aceh Barat 2007-20011

Menurut keterangan pada tabel diatas menujukkan bahwa jumlah kapal di Kecamatan Johan Pahlawan sejak tahun 2007-2011 dimana pada pendataan kapal tahun 2008 yang besar dibandingkan dengan tahun-tahun lain khususnya pada kapal motor. Jumlah armada kapal di Kecamatan Johan Pahlawan sejak tahun 2007-2011 dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2. Kecenderungan Perkembangan Jumlah KapalPenangkapan Ikan Kecamatan JohanPahlawan Periode Tahun 2007 – 2011

Perkembangan Jumlah Kapal Penangkapan Ikan secara keseluruhan pada periode 2007-2011 cenderung mengalami penurunan walaupun tetap terjadi peningkatan pada tahun tertentu (lihat Gambar 2). Pada tahun 2007 jumlah kapal 492 unit. Jumlah kapal pada tahun 2008 menjadi 519 unit, terjadi peningkatan jumlah kapal disebabkan banyaknya bantuan, dan pada tahun 2009 kapal kembali

519

344 353

2008 2009 2010

Dokumen terkait