• Tidak ada hasil yang ditemukan

Letak Geografis dan Administratif

PT PAL dan PT SPM I terletak di Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Lampung Timur. Lokasi kebun PT PAL dan PT SPM I berjarak 220 km dari kota Bandar Lampung. Transportasi masuk ke wilayah PT PAL dan PT SPM I dapat ditempuh dengan dengan kendaraan dalam waktu lima jam. Sedangkan jarak dari ibu kota kabupaten yaitu 16 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan dalam waktu satu jam.

Kantor Kebun PT PAL berada di wilayah Desa Suka Agung (SP3D). Lokasi kebun PT PAL tersebar di beberapa desa yaitu Desa Rejo Mulyo, Desa Suka Agung, Desa Hadi Mulyo (SP4D), dan Desa Agung Batin (SP5D). PT SPM I berada di wilayah Desa Rejomulyo (SP2D). Kantor PT PAL dan PT SPM I dibangun secara berdekatan.

PT SPM I didirikan pada tahun 1994. PT SPM I merupakan perusahan yang bergerak dalam pengolahan ubi kayu menjadi tapioka dan juga bergerak dalam pemasaran.

Kegiatan produksi di PT SPM I dilakukan selam 24 jam, yang dibagi dalam tiga shift. Setiap shift terdiri dari 8 jam kerja, yaitu shift I pada pukul 08.00 – 16.00 WIB, shift II pada pukul 16.00 – 24.00 WIB, dan shift III pada 00.00 – 08.00 WIB. Pertukaran shift akan dilakukan setiap minggu. Hari kerja efektif PT SPM I sendiri dibagi menjadi dua, yaitu 6 hari kerja efektif/minggu untuk karyawan tetap, dan 7 hari kerja efektif/minggu untuk karyawan harian tetap dan karyawan harian lepas.

Proses produksi dilakuakn setiap hari, kecuali pada saat bahan baku sedikit. Kapasitas mesin sendiri sebesar 1 400 ton/hari. Namun, tidak menutup kemungkinan pabrik membeli bahan baku lebih dari kapasitas sebagai stock.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Ubi kayu adalah komoditi utama yang dibudidayakan oleh PT PAL pada awal berdirinya. Seiring berjalannya waktu, tanaman ubi kayu diganti menjadi

kelapa sawit. Perubahan jenis tanaman yang dibudidayakan dari ubi kayu menjadi kelapa sawit disebabkan kondisi lahan sudah kurang optimal lagi untuk ditanami ubi kayu. Luas area penanaman ubi kayu yang tersisa ± 100 ha dan ± 1 810 ha lahan dikonversi menjadi tanaman kelapa sawit.

Berkurangnya luas areal yang ditanami ubi kayu mengakibatkan pasokan bahan baku ke PT SPM I tidak terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku PT SPM I maka PT PAL membentuk pola kemitraan dengan petani. Luas area petani mitra I yang aktif sampai dengan Mei 2011 adalah 3 292 ha (Lampiran 7). Kebun petani mitra yang tersisa tersebar di sembilan wilayah sentra, yaitu Buko Poso, Brabasan, Gedung Aji, Lingkungan Pabrik, Menggala C, Oki, Simpang Pematang, dan Talang Gunung.

Keadaan Iklim dan Tanah

Berdasarkan klasifikasi Schmidth-Ferguson maka tipe iklim di sekitar PT PAL termasuk ke dalam klasifikasi iklim B dengan bulan basah 7 - 9 bulan. (curah hujan > 200 mm/bulan) dan 1 bulan kering (<100 mm/bulan) berturut-turut. Curah hujan rata-rata selama lima tahun (2005 - 2010) berkisar 61.10 - 332.06 mm/bulan dengan hari hujan rata-rata 2 - 14 hari/bulan (Gambar 2). Curah hujan dan hari hujan selama 6 tahun terahir dapat tertera pada Lampiran 8.

Gambar 2. Rata-rata Curah Hujan (CH) dan Hari Hujan (HH) di Kebun PT PAL Tahun 2006 - 2010

Tingkat kesuburan tanah di PT PAL, terutama untuk tanah lapisan atas tergolong sangat rendah-rendah dengan jenis tanah Ultisol dan Incepticol. Kedalaman efektif tanah secara umum > 100 cm. Pada lapisan atas mengandung bahan organik lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan yang terdapat dibawahnya, dan kandungan bahan organik tanah menurun dengan bertambahnya kedalaman tanah. Namun pada profil ke-1 dan ke-3 kandungan bahan organik tanah pada lapisan bawah lebih tinggi dibandingkan lapisan atasnya.

Struktur tanahnya terdiri dari liat (clay/C), liat berpasir (sandy clay/SC), dan lempung liat berpasir (sandy clay loam/SCL). Struktur dan konsistensi tanah pada umumnya remah dan sangat gembur atau gembur. Sehingga, kondisi tanah tersebut sesuai untuk tanaman ubi kayu. Permeabilitas tanah bervariasi, mulai dari permeabilitas lambat, sedang, hingga cepat.

Warna tanah di PT PAL adalah kuning dan merah. Sebagian besar drainase tanah di areal PT PAL adalah baik, namun pada beberapa areal dijumpai tanah-tanah yang berdrainase buruk dengan warna tanah abu-abu atau grey. Derajat kemasaman (pH) berkisar 4.35 - 4.65. Topografi lahan bervariasi, mulai datar (flat) sampai berombak (undulating) dengan tingkat kemiringan 2 – 5 %.

Kondisi di atas sesuai untuk syarat tumbuh ubi kayu. Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan penambahan pupuk, bahan organik, dan teknik budidaya yang tepat.

Keadaan Tanaman dan Produksi

Ubi Kayu

Varietas ubi kayu yang ditanam di PT PAL adalah varietas Kasetsart (UJ-5). Selain varietas Kasetsart, terdapat beberapa petak ubi kayu sambung (mukibat). Jarak tanam yang digunakan yaitu 90 cm x 60 cm, sehingga populasi 18 000 tanaman/ha dengan produktivitas rata-rata Januari 2007 sampai dengan Juni 2011 yaitu 21.91 ton/ha (Tabel 2).

Tabel 2. Produktivitas Ubi Kayu di PT PAL

No Tahun Luas area panen (ha) Produktivitas (kg/ha)

1 2001 958.25 17 045 2 2002 955.50 17 235 3 2003 698.00 17 547 4 2004 739.90 21 200 5 2005 680.98 20 527 6 2006 418.85 24 136 7 2007 253.75 26 560 8 2008 365.03 24 506 9 2009 195.05 23 106 10 2010 198.05 26 839 11 2011 23.25 22 270 Rata-rata 21 906

Sumber: Data PT PAL (Diolah)

Kelapa Sawit

Varietas kelapa sawit yang ditanam PT PAL terdiri dari beberapa jenis yang ditanam pada tahun yang berbeda-beda (Tabel 3). Varietas kelapa sawit yang ditanam terdiri dari varietas Dura, Tenera,D x P Marihat dan Socfin. Jarak tanam yang digunakan yaitu jarak tanam segitiga sama sisi dengan jarak 9 m x 9 m x 9 m, sehingga populasi 143 tanaman/ha.

Tabel 3. Keadaan Tanaman Kelapa Sawit PT PAL

No Tahun tanama Luas Total tanaman TM/TBM

1 1999 140.95 20 157 TM 9 2 2000 111.37 15 937 TM 8 3 2001 36.83 5 266 TM 7 4 2002 119.51 17 090 TM 6 5 2003 65.02 9 300 TM 5 6 2004 296.77 42 438 TM 4 7 2005 232.10 33 191 TM 3 8 2006 341.16 48 786 TM 2 9 2007 442.64 63 298 TM 1 10 2008 0 0 0 11 2009 350.91 50 180 TBM 2 12 2010 419.73 4 670 TBM 1 13 2011 8.39 1 200 TB Total 2 565.38 307 310

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT PAL

Struktur Organisasi

Pematang Agri Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan ubi kayu. PT PAL dipimpin oleh seorang General Manager (GM) yang membawahi tiga divisi yaitu Divisi Kebun, Divisi Kemitraan, dan Divisi Pupuk Organik. Masing-masing divisi dipimpin oleh seorang manajer. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan keuangan, GM dibantu oleh dua orang staf administrasi dan keuangan. Struktur Organisasi PT PAL tertera pada Lampiran 9;

Divisi Kebun

Manajer Kebun. Kebun PT PAL dipimpin oleh seorang manajer kebun. Fungsi pokok manajer kebun yaitu: 1) menyusun, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan operasional kebun secara periodik (tahunan, bulanan, mingguan, dan harian) setiap divisi, 2) mengkoordinasikan dan mengawasi departemen di bawahnya, 3) menetapkan standar kerja dan standar biaya operasional setiap departemen, 4) mendelegasikan dan mengkoordinasikan kepala divisi untuk melaksanakan poin 1, 5) mencari dan membeli bibit apabila kekurangan bibit, sesuai dengan kriteria yang ditentukan, 6) menandatangani permintaan pembelian untuk pupuk, suku cadang, dan peralatan kebun, dan 7) menilai prestasi bawahan. Dalam pelaksanaan di lapangan, manajer kebun dibantu oleh asisten manajer kebun.

Kepala Wilayah/Divisi. Areal kebun di PT PAL dibagi menjadi tiga wilayah. Masing-masing wilayah dipimpin oleh seorang kepala divisi atau kepala wilayah. Untuk wilayah I, ada dua komoditas yang ditanam yaitu ubi kayu dan kelapa sawit. Di wilayah II dan III komoditas yang ditanam hanya satu, yaitu kelapa sawit. Tugas dan tanggung jawab dari kepala wilayah yaitu: 1) mengkoordinasikan dan mengawasi bawahannya, 2) melaksanakan jadwal tugas dari atasan, mendelegasikan, dan mengawasi mandor-mandor secara teratur, 3) menandatangani permintaan pembelian untuk pupuk, suku cadang, peralatan kebun, serta penggantian upah harian sesuai dengan wilayah masing-masing, dan

4) mencari dan meberhentikan tenaga harian atau borongan dengan persetujuan manajer kebun.

Mandor. Tugas dan tanggung jawab mandor yaitu : 1) mengawasi dan memberi pengarahan kepada karyawan harian atau borongan untuk pekerjaan di lapangan, 2) ikut aktif dalam upaya mencari tenaga kerja harian dan borongan, 3) membuat laporan permintaan uang untuk upah harian dan borongan, dan 4) membuat laporan areal tanam, pupuk, dan laporan lain yang ditentukan oleh kepala wilayah/divisi masing-masing.

Divisi Kemitraan.

Divisi kemitraan dibentuk dengan tujuan untuk penyelenggarapeningkatan hasil usaha pertanian masyarakat khususnya tanaman ubikayu, kelangsungan industri tapioka khususnya industri tapioka milik Grup Lambang Jaya dan menjadi sasaran kelangsungan usaha PT PAL melalui programkemitraan. Jabatan di divisi kemitraan terdiri atas manajer divisi kemitraan, advisor site kemitraan, legal, kepala wilayah, administrasi dan keuangan, pengawas lapangan kebun, pengawas lapangan pengolahan lahan, dan surveyor kredit.

Manajer Kemitraan. Manajer kemitraan mempunyai fungsi pokok untuk menjalankan kebijakan perusahaan untuk mengembangkan tanaman ubi kayu dengan pola kemitraan. Tugas dan tanggung jawab manajer kemitraan, yaitu: 1) menyusun dan mengevaluasi program kerja dan anggaran biaya tahunan, bulanan, mingguan maupun harian dan melaporkannya kepada manajer kebun, 2) melakukan koordinasi dengan pihak pabrik dalam hal kebijakan penjualan maupun pembayaran hutang, refraksi, harga, dan lain-lain bagi anggota kemitraan, 3) monitoring pelaksanaan tugas bawahan dan mengevaluasi perkembangan anggota kemitraan, dan 4) bertanggung jawab terhadap pengembalian dana yang telah disalurkan kepada anggota mitra. Manajer divisi kemitraan mempunyai wewenang untuk menandatangani setiap surat-surat perjanjian, mengatur pendistribusian saprodi maupun kegiatan lainnya yang diperlukan setiap anggota kemitraan, serta memberikan dan menetapkan sanksi kepada anggota kemitraan yang melanggar perjanjian.

Advisor Site. Advisor site mempunyai fungsi pokok melakukan pembinaan terhadap kegiatan divisi kemitraan apakah dilaksanakan sesuai dengan

sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. Advisor site juga mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengusulkan tindakan perbaikan kepada manajer kebun atau kepala divisi kemitraan apabila dalam pelaksanaan kegiatannya belum memenuhi sistem dan prosedur yang berlaku.

Legal. Bagian legal mempunyai fungsi pokok untuk memberikan informasi mengenai legalitas data permohonan agar tidak timbul perselisihan atau kerugian perusahaan di kemudian hari. Wewenang dari bagian legal yaitu menandatangani surat perjanjian sebagai saksi.

Kepala Wilayah. Kepala wilayah mempunyai fungsi pokok untuk mengembangkan dan mengelola kemitraan sesuai dengan wilayah masing-masing. Kepala wilayah berwenang untuk menandatangani persetujuan berita acara hasil survei apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan perusahaan, mengatur pendistribusian saprodi maupun kegiatan yang diperlukan setiap anggota kemitraan, dan menentukan besarnya angsuran pinjaman anggota mitra.

Administrasi dan Keuangan. Fungsi pokok bagian administrasi dan keuangan yaitu membantu kepala wilayah untuk mengumpulkan data dan informasi seluruh kegiatan kemitraan. Administrasi dan keuangan mempunyai wewenang untuk menerima uang penjualan ubi kayu anggota mitra dari bagian kasir pabrik untuk selanjutnya dilakukan pemotongan sebagai angsuran pinjaman berdasarkan persetujuan kepala wilayah.

Pengawas Lapangan. Pengawas lapangan kebun mempunyai fungsi pokok melakukan pengawasan secara melekat kepada seluruh anggota kemitraan yang menerima kredit melalui penyaluran sarana produksi ataupun kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kemitraan sesuai dengan wilayah kerjanyasehingga dana yang telah dikeluarkan dapat diterima kembali. Pengawas lapangankebun mempunyai wewenang untuk mengatur anggota mitra dalam penjadwalan pemanenan.

Pengawas Lapangan Pengolahan Lahan. Pengawas lapangan bagian pengolahan lahan memiliki fungsi pokok untuk melakukan pengawasan kegiatan pengolahan areal tanaman ubi kayu anggota mitra agar produksi. Wewenangnya yaitu mengatur operator dan mekanik untuk melaksanakan tugas dengan baik.

Surveyor Kredit. Surveyor kredit mempunyai tugas pokok melaksanakan survey terhadap personal, areal tanaman, dan agunan calon anggota mitra untuk proses persetujuan permohonan kredit. Surveyor kredit mempunyai wewenang untuk menandatangani surat berita acara hasil survei.

Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaa PT PAL terdiri dari karyawan tetap (KT) dan karyawan harian lepas (KHL). Karyawan tetap di PT PAL berjumlah 80 orang yang terdiri dari satu orang pimpinan perusahaan (general manager), karyawan Divisi Kebun 54 orang, karyawan Divisi Kemitraan 20 orang, dan karyawan Divisi Pupuk Organik 6 orang. Gaji karyawan tetap diberikan setiap bulan. Untuk karyawan harian lepas (KHL) jumlahnya tidak tetap, karena sewaktu-waktu karyawan bisa masuk maupun keluar. Upah KHL dihitung per hari dan diberikan setiap akhir minggu.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT SPM I

Struktur Organisasi

Sinar Pematang Mulia I merupakan perusahan yang bergerak dalam pengolahan ubi kayu menjadi tapioka dan juga bergerak dalam pemasaran. PT SPM I dipimpin oleh seorang manajer pabrik (factory manager) yang membawahi lima departemen. Kelima departemen tersebut yaitu Departemen Produksi, Personalia dan Umum, Administrasi dan Keuangan Site, Logistik, dan

Purchasing. Secara struktur, tugas manajer pabrik dalam menangani empat departemen (selain Departemen Produksi) dibantu oleh seorang office manager. Karena belum ada staf yang menempati posisi tersebut, manajer pabrik bertanggung jawab langsung terhadap kelima departemen dibawahnya. Departemen produksi berfungsi sebagai penyelenggara pengelolaan proses produksi untuk mencapai visi, misi, nilai dasar dan tujuan perusahaan. Departemen Produksi dipimpin oleh kepala departemen produksi atau manajer produksi yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh seorang asisten.Struktur Organisasi PT SPM I tertera pada Lampiran 10;

produktivitas dan efisiensi proses produksi dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.

Kepala Departemen Personalia dan Umum. Kepala Departemen Personalia dan Umum mempunyai fungsi pokok untuk melakukan pengawasan dan pengendalian ketenagakerjaan atau hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan baik secara internal maupun eksternal demi terciptanya kenyamanan dan kelangsungan usaha. Untuk urusan administrasi, kepala Departemen Personalia dan Umum dibantu oleh staf Administrasi Personalia.

Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Site. Fungsi pokok kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Site yaitu mengelola keuangan dan administrasi site agar kegiatan operasional berjalan dengan lancar. Untuk pembayaran biaya-biaya pembelian bahan dan biaya operasional pabrik, kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Site dibantu oleh kasir pabrik dan kasir lapak. Urusan administrasi dibantu oleh staf administrasi site.

Kepala Bagian Logistik. Kepala bagian logistik memiliki fungsi pokok kepala bagian logistik yaitu mengatur ketersediaan barang kebutuhan operasional pabrik dan hasil produksi agar kegiatan dan distribusi barang berjalan dengan lancar.

Kepala Pembelian Bahan Baku (Purchasing). Kepala pembelian bahan baku memiliki fungsi pokok memenuhi kebutuhan bahan baku yang berkuallitas agar produktivitas pabrik berjalan dengan stabil. Kepala pembelian bahan baku berwenang untuk menetapkan potongan refraksi dan menandatangani laporan harian pembelian.

Ketenagakerjaan

Tenaga kerja di PT SPM I terdiri dari tiga golongan karyawan, yaitu karyawan harian lepas (KHL), karyawan harian tetap (KHT), dan karyawan tetap (KT). Perbedaan gaji ketiga golongan tersebut yaitu terdapat pada sistem penghitungan, waktu pemberian, dan upah lembur. Sistem penghitungan gaji KHL yaitu gaji dihitung berdasarkan jumlah hari karyawan tersebut bekerja dan diberikan setiap minggu. Gaji KHT diberikan setiap bulan dan dilakukan pemotongan sebanyak jumlah hari karyawan tersebut tidak bekerja. Karyawan

tetap diberikan gaji tetap, tidak dilakukan pemotongan, dan diberikan setiap bulan. Pada perhitungan upah lembur antara karyawan tetap (karyawan harian tetap dan karyawan tetap) dan karyawan lepas berbeda. Pada karyawan lepas, upah lembur dihitung sama dengan upah harian, sedangkan karyawan tetap, upah lembur dihitung menggunakan upah lembur (misalnya, karyawan yang bekerja hari minggu maka akan mendapat upah lembur sebesar 2 HK).

PT SPM I memiliki karyawan sebanyak 164 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 60 orang KHT yang ditempatkan di bagian bagging dan sortir bonggol, 27 orang KHT bekerja di bagian operator, dan 77 orang yang termasuk KT.

Pola Hubungan Kemitraan, PT PAL, dan PT SPM I

Pada awalnya, kebun ubikayu PT PAL merupakan kebun inti untuk mensuplai bahan baku bagi pabrik tapioka PT SPM I. Namun karena adanya penggantian tanaman dari ubi kayu menjadi kelapa sawit. PT PAL tidak mampumemenuhi kebutuhana bahan baku PT SPM I. Masalah ini diatasi PT PAL dengan membentuk divisi mitra. Divisi ini bertugas untuk memenuhi kebutuhan PT SPM I melalui kerja sama dengan petani. Dalam kerjasama , PT SPM I, PT PAL, dan petani mitra memiliki kewajiban dan hak yang berbeda-beda.

PT SPM I

Kewajiban PT SPM I yaitu:

1. Menerima seluruh ubi kayu divisi kemitraan.

2. Menentukan harga beli ubi kayu divisi kemitraan minimal senilai harga ubi kayu diluar ubi kayu divisi kemitraan (umum) yang dibeli PT SPM I atau bahkan lebih tinggi dari harga umum.

3. Memberikan fee kepada PT PAL (divisi kemitraan) atas ubi kayu yang dikirim ke PT SPM I yang besarnya telah disepakati bersama.

Hak PT SPM I yaitu:

1. Seluruh ubi kayu divisi kemitraan harus dijual kepada PT SPM tanpa kecuali

2. Menentukan standarisasi ubi kayu divisi kemitraan yang dipanen, berkaitan dengan umur, tingkat kebersihan dari kotoran dan lain-lain

PT PAL (Divisi Kemitraan) Kewajiban PT PAL yaitu :

1. Menjual seluruh hasil ubi kayu kepada PT SPM I. 2. Mengirimkan/menjual ubi kayu dengan kualitas baik.

3. Memberikan kontribusi bahan baku kepada PT SPM I dengan hasil rata-rata adalah 20 – 25 ton/ha.

4. Memberikan laporan jadwal panen per bulan kepada PT SPM I.

5. Memberikan pinjaman yang berbentuk dana untuk digunakan dalam pengadaan barang dan jasa yang akan digunakan oleh petani mitra untuk pembelian pupuk, herbisida dan pengolahan lahan.

6. Menerima dan membeli seluruh ubi kayu petani mitra yang berasal dari lahan yang diperjanjikan dalam perjanjian ini, yang diterima di pabrik yang ditunjuk oleh divisi mitra dalam hal ini adalah pabrik PT SPM I dengan harga pasaran yang berlaku.

Hak-hak PT PAL yaitu :

1. Mendapat prioritas dalam penerimaan ubi kayu oleh PT SPM I. 2. Memperoleh fee dari PT SPM I atas penjualan ubi kayu.

3. Memperoleh harga beli ubi kayu dari PT SPM I yang kompetitif.

4. Bersama-sama petani mitra menentukan jadwal waktu panen yang berkaitan dengan umur tanaman dan luas tanaman yang dipanen yang berkaitan dengan jumlah kebutuhan pabrik.

5. Menerima pengembalian pinjaman dari petani mitra melalui pemotongan atas nota penjualan ubi kayu petani mitra dipabrik yang ditunjuk oleh divisi mitra.

6. Menerima barang atau surat–surat berharga dari petani mitra sebagai jaminan atas pinjaman petani mitra kepada divisi mitra.

Petani Mitra

Kewajiban-kewajiban petani mitra adalah:

1. Menyediakan lahan untuk dikelola dalam budidaya ubi kayu.

2. Membiayai seluruh kegiatan yang berkaitan dengan proses budidaya tanaman ubi kayu, mulai dari penyiapan lahan sampai dengan pengangkutan hasil panen ke pabrik yang ditunjuk oleh divisi mitra sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama.

3. Memelihara dan mengawasi usaha budidaya tanaman ubi kayu secara intensif agar mencapai hasil produksi yang berkualitas baik dengan produksi minimal 25 ton/ha.

4. Bersedia untuk tidak mengalihkan dalam bentuk apapun pinjaman dari divisi mitra kepada orang lain tanpa persetujuan dari divisi mitra.

5. Melakukan panen pada umur tanaman 9 – 14 bulan (untuk ubi kayu

Kasetsart), dan menjual seluruh hasil produksi tanaman ubi kayu diatas lahan yang diperjanjikan ke pabrik yang ditunjuk oleh divisi mitra dan tidak diperbolehkan menjual kepada pihak lain dalam kondisi apapun.

6. Membayar kembali seluruh pinjaman yang diterima dari divisi mitra, yang dipotong dari akumulasi nota penjualan ubi kayu petani mitra di pabrik divisi mitra.

7. Menyerahkan barang atau surat–surat berharga sebagai jaminan atas pinjaman petani mitra kepada divisi mitra.

Hak–hak petani mitra yaitu:

1. Menerima pinjaman dari divisi mitra.

2. Menerima pembayaran dari divisi mitra atas penjualan ubi kayu petani mitra kepada divisi mitra, setelah dipotong seluruh pinjaman petani mitra kepada divisi mitra.

Dokumen terkait