• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah PT Perkebunan Nusantara XII

PT Perkebunan Nusantara adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. PT Perkebunan Nusanatara XII adalah gabungan dari PT Perkebunan XXIII, PT Perkebunan XXVI, dan PT Perkebunan XXIX berdasarkan PP nomor 17 tahun 1996 yang dituangkan dalam akte notaris Harun Kamil, SH dengan nomor 45 tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan SK nomor: C.22-8340 HT.01.01 tahun 1996 tanggal 8 Agustus 1996.

Kebun Kalisat Jampit mengalami beberapa perubahan nama kepemilikan, antara lain: David Bernie Administate Kantor (DBAK), Landbouw Matschappij Oud Djember (LMOD) tahun 1955, PPN Baru Unit A tahun 1958, PPN Kesatuan Jawa Timur VII tahun 1961, PPN Antan XIII tahun 1963, PNP XXVI tahun 1968, PTP XXVI tahun 1972, PTP kelompok Jawa Timur tahun 1995, PT Perkebunan Nusantara XII tahun 1996, dan Kebun Kalisat Jampit hingga saat ini menjadi salah satu unit usaha dari PTPN XII (Sumber arsip Kantor Induk Kebun Kalisat Jampit 2015).

7

Letak Geografis dan Administratif

Kebun Kalisat Jampit PT Perkebunan Nusantara XII terletak di Desa Kalisat, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Kebun Kalisat Jampit terletak pada dataran tinggi lingkungan pegunungan Ijen. Kebun Kalisat Jampit memiliki daerah tertinggi pada 1 600 m di atas permukaan laut dan terendah pada 1 100 m di atas permukaan laut. Wilayah kebun Kalisat Jampit dapat diakses dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Transportasi dari Kota Bondowoso ke Kebun Kalisat Jampit berjarak 52 km. Batas wilayah Kebun Kalisat Jampit disebelah Utara berbatasan dengan Desa Pedati, sebelah Timur berbatasan dengan Kebun Blawan, sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Perhutani. Letak geografis dan administratif dapat dilihat pada Lampiran 4.

Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

Menurut klasifikasi iklim Schmidth-Ferguson keadaan Kebun Kalisat Jampit termasuk iklim D. Curah hujan rata-rata 1 561.8 mm tahun-1 dengan hari hujan rata-rata 120.1 hari tahun-1, rata-rata bulan basah selama 6.1 bulan dan bulan kering selama 5.3 bulan. Temperatur suhu sebesar 5 °C sampai 40 °C dan rata-rata suhu sebesar 18 °C. Kelembaban berkisar 57.40% sampai 95.70% dengan rata-rata 82%.

Keadaan topografi Kebun Kalisat Jampit secara umum datar dan sebagian wilayah memiliki keadaan lahan yang berlereng dengan kemiringan 30-80 %. Jenis tanah Kebun Kalisat Jampit terdiri atas andosol, regosol, dan aluvial. pH di Kebun Kalisat Jampit berkisar 4-7 dengan rata-rata pH 6. Data curah hujan 10 tahun terakhir dapat dilihat pada Lampiran 5.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Kebun Kalisat Jampit memiliki total luas areal konsesi sebesar 3 105.41 ha terdiri atas areal tanaman menghasilkan kopi sebesar 1 344.79 ha, Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) III 24 ha, TBM I 49.52 ha, tanaman jeruk 10 ha, tanaman stroberi 1 ha, pembibitan kopi 9.50 ha, tanaman alpukat 1 ha, tanaman sengon 89.95 ha, tanaman akasia 217.09 ha, tanaman jabon 7 ha, dan seluruh emplasmen, jalan, sungai, kuburan, curam, tanah tandus, hutan cadangan 1 351.62 ha. Kebun Kalisat Jampit dibagi menjadi 6 Afdeling, yaitu Afdeling Jampit, Afdeling Kampung Baru, Afdeling Kampung Malang, Afdeling Krepekan, Afdeling Pabrik, dan Afdeling Sempol.

Keadaan Tanaman dan Produksi

Tanaman kopi yang dibudidayakan di Kebun Kalisat Jampit adalah jenis Arabika (Coffea arabica L) dengan varietas USDA, Kate, Typika, Lini S, tetapi varietas yang dominan ditanam di Kebun Kalisat Jampit adalah variertas USDA. Kebun Kalisat Jampit memiliki tanaman kopi tertua dan produktif dengan varietas Typika yang berumur 47 tahun dengan tahun tanam 1968. Jarak tanam yang digunakan di Kebun Kalisat Jampit adalah 2.50 m x 2.50 m, 2.5 m x 2 m, 1.75 m x 1.75 m dengan rata-rata populasi tanaman 1 600 pohon per ha, tetapi penggunaan jarak tanam disesuaikan dengan keadaan lahan. Kelebihan varietas

8

USDA adalah tipe pertumbuhan yang tinggi dengan percabangan teratur, daun tua bewarna hijau tua, bentuk daun lebar, pembungaan serempak, dan produksi tinggi. Tanaman menghasilkan sebagian besar telah berumur 30 tahun.

Tanaman penaung yang digunakan oleh Kebun Kalisat Jampit adalah lamtoro (Leucaena glauca) dan sengon (Albizia falcataria). Tanaman penaung tetap lamtoro menggunakan klon L2 dan PG79 yang ditanam diantara dua larikan tanaman kopi dengan jarak tanam 5 m x 4 m dan populasi 5 00 pohon per ha. Tanaman penaung sengon digunakan untuk pemecah angin atau wind breaker dan penanaman di pinggir jalan dengan populasi 5 00 pohon per ha. Luas areal, produksi, dan produktivitas kopi Arabika di kebun Kalisat Jampit disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Luas areal, produksi, dan produktivitas kopi Arabika di Kebun Kalisat Jampit 2010 - 2014

Tahun Luas Areal (ha) Produksi Kering (kg) Produksivitas (kg/ha) 2010 1 161.67 1 000 159 861 2011 1 221.67 673 607 551 2012 1 149.56 1 201 119 1 045 2013 1 149.56 368 933 315 2014 1 280.15 1 144 663 932 Rata-rata 1 197.04 887 430 741

Sumber: Kantor Induk Kebun Kalisat Jampit 2015

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Struktur Organisasi

Kebun Kalisat Jampit merupakan salah satu unit usaha strategi (UUS) yang berada dalam wilayah II PT Perkebunan Nusantara XII. Struktur organisasi Kebun Kalisat Jampit dipimpin oleh seorang Manajer yang dibantu oleh wakil manajer, asisten administrasi, asisten tanaman (Astan), dan asisten teknik dan pengolahan (Astekpol).

Tenaga kerja Kebun Kalisat jampit memiliki dua golongan, yaitu staf dan non staf. Tenaga kerja staf terdiri dari manajer, wakil manajer, asisten administrasi, asisten teknik dan pengolahan, serta asisten tanaman. Tenaga kerja staf diangkat oleh perusahaan berdasarkan prestasi kerja. Tenaga kerja non staf terdiri dari karyawan bulanan tetap (KBT), karyawan harian tetap (KHT), dan karyawan harian lepas (KHL).

Jumlah tenaga kerja di Kebun Kalisat Jampit pada bulan April sebanyak 945 orang. Indeks Tenaga Kerja (ITK) yaitu 0.66 orang ha-1, sedangkan normna ITK untuk perkebunan kopi adalah 1.38 orang ha-1.Struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 6. ITK= = 0.66 orang ha -1

9

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Aspek Teknis

Kegiatan teknis yang dilakukukan selama magang, yaitu sebagai karyawan harian lepas. Kegiatan diawali dengan melaksanakan apel pagi bersama asisten tanaman, mandor, juru tulis, dan petugas keamanan pada pukul 05.00 WIB untuk merencanakan pekerjaan. Pembagian tugas dan absensi pada karyawan dilakukan pada saat apel pukul 06.00 WIB. Waktu kerja efektif untuk karyawan lapangan dimulai pada pukul 05.00- 12.00, karyawan kantor bekerja pada pukul 06.00–

14.00 WIB, dan karyawan pabrik bekerja pada pukul 05.30–13.30 WIB.

Pembibitan

Pembibitan Kebun Kalisat Jampit memiliki tiga tempat pembibitan, yaitu Afdeling Kampung Baru, Afdeling Kampung Malang, dan Afdeling Sempol. Pembibitan utama berada di Afdeling Kampung Baru dan kedua Afdeling lain merupakan pembibitan dalam skala kecil. Pembibitan dilakukan dengan dua cara yaitu Seedling dan stek sambung. Seedling adalah perbanyakan dengan generatif menggunakan benih dan stek sambung adalah perbanyakan dengan vegetatif menggunakan batang atas dan batang bawah. Seedling menggunakan benih varietas Composite, Lini S, USDA, dan Andong sari. Stek sambung menggunakan batang atas varietas USDA, Andongsari, HDT, dan composite sedangkan batang bawah yang digunakan adalah BP 308.

Tahap awal perbanyakan dengan zailing adalah pembuatan media tanam. Media tanam yang digunakan adalah tanah dan pasir dengan perbandingan 2:1. Media tanam diletakkan pada media semai dengan pemberian tahap awal tanah kemudian pasir. Penanaman Seedling menggunakan jarak tanam 5 cm x 3 cm dengan kedalaman 3 cm (Gambar 1a). Pertumbuhan benih kopi menjadi kepelan membutuhkan waktu selama tiga bulan. Persiapan yang dilakukan sebelum pemindahan kepelan adalah pengisian media tanam polibag. Media tanam untuk pengisian polibag adalah tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Pembuatan lubang tanam pada polibag menggunakan alat jemblung (Gambar 1b) dengan kedalam 10 cm dan alat penutup tanah menggunakan alat sodet. Pemindahan benih ke polibag pada umur 2-3 bulan (fase kepelan) dan memiliki dua daun.

Gambar 1 (a) Penanaman benih dan (b) alat lubang tanam polibag b a

10

Pemeliharaan pembibitan terdiri dari pengendalian gulma secara manual, pemupukan lewat tanah (Puleta), pemupukan lewat daun (Puleda), penanaman stek sambung, dan penyiraman. Pengendalian gulma manual bertujuan untuk mengurangi persaingan hara dengan cara mencabut dan membersihkan gulma disekitar polibag. Pemupukan pembibitan terdiri dari dua bagian yaitu puleta dan puleda. Puleta dan puleda memiliki tujuan yang sama yaitu menambah unsur hara pada tanaman, tetapi cara pengaplikasian berbeda (Gambar 2). Puleta dilakukan dengan cara melarutkan pupuk urea dengan dosis 5 g polybag-1, kemudian diaplikasikan dengan gayung. Puleda dilakukan dengan cara melarutkan pupuk gandasil D dengan konsentrasi 6.7 g liter-1, kemudian diaplikasikan dengan

sprayer knapsack solo dengan volume air 15 liter. Penyiraman pembibitan dilakukan setiap hari dengan prestasi kerja 10 000 polibag HOK-1.

Gambar 2 (a) Pemupukan lewat tanah dan (b) pemupukan lewat daun Kegiatan stek sambung terdiri dari pemilihan batang atas dan bawah, penyambungan, dan penanaman. Stek sambung (grafting) menggunakan batang atas kopi Arabika dan batang bawah kopi Robusta klon BP 308. Kriteria batang atas dan batang bawah adalah muda dan sehat. Tahap awal penyambungan adalah memotong jumlah daun agar mengurangi transpirasi dan membuat celah diantara batang bawah. Tahap kedua adalah pemotongan batang atas dengan bentuk huruf

“V” dan tidak merusak kambium. Selanjutnya, batang atas dimasukan ke celah

batang bawah dengan sejajar, kemudian diikatkan dengan plastik serta posisi kedua batang tegak lurus (Gambar 3). Bagian bawah hasil stek sambung dipotong dengan miring kemudian diolesi dengan Rotoon F dalam bentuk pasta. Penanaman dilakukan dalam sungkup dengan menyiram media tanam polybag terlebih dahulu. Umur stek sambung siap salur adalah 10-12 bulan dengan keberhasilan stek sambung sebesar 75%.

Gambar 3 Hasil stek sambung

11

Persiapan Penanaman Tanaman Kopi

Penanaman dilakukan pada lahan yang telah sesuai dengan standar penanaman tanaman kopi Arabika. Bibit kopi yang ditanam adalah bibit siap salur yang merupakan bibit sehat yang berasal dari kebun pembibitan Kebun Kalisat Jampit. Penanaman tanaman kopi dimulai dari kegiatan pemancangan ajir, pembuatan lubang tanam, penanaman, dan penutupan lubang tanam.

Pemancangan ajir tanam menggunakan alat yang bernama seret. Seret adalah kawat yang sudah ditandai dengan jarak tanam dan panjang kawat mencapai 50 meter. Jarak tanam yang digunakan yaitu 2.5 m x 2.5 m dengan populasi 1600 ha-1. Tahap berikutnya adalah pembuatan lubang tanam dengan kedalaman 60 cm dan memisahan bagian tanah topsoil dan subsoil. Bibit siap tanam dilakukan pemotongan pada bagian bawah polibag. Pemotongan bagian bawah polibang sebesar 3 cm dilakukan agar menghindari pertumbuhan tanaman menjadi bengkok yang disebabkan oleh akar tunggang yang bengkok dari awal penanaman (Gambar 4). Tahap selanjutnya adalah mengatur posisi bibit tanaman kopi dengan tegak serta penutupan lubang tanam yang diawali bagian tanah

topsoil kemudian diikuti oleh bagian tanah subsoil. Tahap terakhir adalah memasang ajir tanam kembali disamping tanaman dan menaruh bagian bawah polibag yang telah dipotong di atas ajir tanam agar mempermudah pengawasan.

Gambar 4 Pemotongan polibag

Pemeliharaan Jalan

Pemeliharaan jalan dilakukan pada jalan produksi dan jalan protokol. Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar kegiatan produksi, mempermudah pekerjaan, dan mencegah genangan air yang disebabkan oleh hujan yang dapat merusak jalan.

Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan

Pemeliharaan yang dilakukan pada tanaman menghasilkan meliputi pemupukan, pemangkasan, pengendalian gulma, pengendalian HPT, dan dongkel anak kayu.

Pemupukan. Pemupukan pada tanaman sangat penting bagi seluruh jenis komoditi yang dibudidayakan, termasuk tanaman kopi. Tujuan pemupukan adalah menyediakan unsur hara dan meningkatkan mutu tanaman. Penentuan kebutuhan pupuk berdasarkan hasil analisis tanah dan analisis daun yang dilakukan oleh pihak kebun. Pemupukan dilakukan dalam dua semester, semester pertama pada bulan Maret-April dan semester dua pada bulan September-Oktober.

12

Persiapan pemupukan dilaksanakan satu hari sebelum kegiatan pemupukan berlangsung. Persiapan dilakukan dengan membuat lubang di sekitar piringan pohon kopi dengan bentuk L pada semester I dan semester II pada posisi sebaliknya (Gambar 5). Kegiatan pemupukan dilaksanakan mulai pukul 07.00-12.00 WIB dan tenaga kerja pemupukan umumnya adalah wanita.

Pupuk yang digunakan adalah Urea, TSP, KCl, dan Kieserit. Dosis perbandingan Urea : TSP : KCl : Kieserit adalah 400 : 200 : 400 kg ha-1 dan Kieserit 50 kg ha-1. Dosis pupuk campuran satu pohon sebesar 500 kg pohon-1 dan Kieserit 25 kg pohon-1.

Organisasi pemupukan terdiri dari pengangkutan pupuk dari gudang, pengecer, penabur, dan penjaga pupuk. Tim pengangkut pupuk mengambil pupuk dari gudang yang berada di kantor induk Kebun Kalisat Jampit dan dibawa ke lokasi pemupukan. Pupuk dicampur oleh tim pengecer sesuai dengan prosedur, selanjutnya pupuk diecer dengan karung ke tim penabur. Tim penabur bertugas memupuk tanaman dengan alat takaran yang sudah ditentukan oleh pihak kebun serta menutup lubang pupuk. Tim keamanan kebun bertugas selama kegiatan pemupukan. Alat yang digunakan untuk pemupukan adalah ember, alat takaran pupuk, terpal, dan cangkul.

Standar prestasi kerja untuk pemupukan sebesar 0.33 ha HOK-1 dengan jumlah tanaman 528 tanaman. Prestasi kerja penulis 100 tanaman HOK-1 dan penulis juga sebagai pengecer.

Gambar 5 Aplikasi pemupukan bentuk metode L

Pemangkasan. Pemangkasan bertujuan membentuk percabangan yang ideal, meningkatkan produksi buah kopi, mengatur tinggi tanaman agar memudahkan perawatan dan pemanenan, memperlancar aliran udara dan cahaya masuk dalam tajuk, serta memudahkan pengendalian hama dan penyakit.

Jenis cabang pada tanaman kopi terdiri dari cabang B0, B1, B2 dan B3. Cabang B0 adalah cabang yang belum menghasilkan buah dan dipelihara untuk dua tahun berikutnya. Cabang B1 adalah cabang yang telah berbuah satu kali, cabang B2 adalah cabang yang telah berbuah dua kali, dan cabang B3 adalah cabang yang telah berbuah tiga kali.

Pemangkasan pemeliharaan pada tanaman menghasilkan (TM) terbagi atas dua bagian, yatu wiwil halus (WH) dan wiwil kasar (WK). Wiwil halus adalah kegiatan memangkas cabang yang tidak berproduktif yang berada pada cabang primer dan sekunder seperti cabang balik, cabang cacing, cabang kipas, dan cabang kering (Gambar 6a). Pemangkasan wiwil halus dilakukan pada saat musim hujan. Wiwil kasar adalah kegiatan memangkas tunas air atau trubusan pada

13 batang primer dan memelihara dua tunas air untuk dipelihara. Wiwil kasar dilakukan pada saat menjelang panen (Gambar 6b).

Tenaga kerja pemangkasan adalah tenaga wanita, karena tenaga wanita lebih terampil. Alat yang digunakan untuk kegiatan pemangkasan adalah gunting pangkas dan sabit. Norma prestasi kerja untuk kegiatan WH adalah 0.125 ha HOK-1 dan norma prestasi kerja untuk WK adalah 0.25 ha HOK-1. Prestasi kerja rata-rata penulis pada kegiatan WH sebesar 0.0125 ha HOK-1 dan WK sebesar 0.13 ha HOK-1.

Gambar 6 (a) Pemangkasan wiwil halus dan (b) wiwil kasar

Pengendalian gulma. Pengendalian gulma yang dilakukan Kebun Kalisat Jampit terdiri atas dua bagian, yaitu pengendalian gulma secara manual dan kimia. Pengendalian gulma bertujuan untuk menghilangkan persaingan antara tanaman kopi dengan gulma, mempermudah kegiatan pemeliharaan, dan panen. Gulma yang mendominasi di Kebun Kalisat Jampit adalah Cyperus sp, Ageratum conyzoides, Setaria plicata, Mikania micrantha, Paspalum conjugatum, Eleusin indica.

Pengendalian gulma secara manual dilakukan dengan cara jombret. Jombret adalah memotong gulma disekitar tanaman kopi dan piringan tanaman kopi. Jenis jombret yang digunakan adalah jombret atas. Jombret atas adalah memotong gulma dengan ketinggian 10-15 cm diatas permukaan tanah. Pekerjaan dimulai dari gantangan ke gantangan berikutnya dengan cara berjalan ditengah larikan. Gantangan adalah jalan kecil yang membatasi areal ha tanaman kopi. Alat yang digunakan adalah panjang dan bantol. Tenaga kerja untuk kegiatan jombret adalah tenaga wanita. Norma prestasi kerja pada kegiatan ini 0.2 ha HOK-1. Penulis menjadi pendamping mandor pada saat kegiatan berlangsung.

Pengendalian gulma secara kimia adalah pengendalian dengan bahan bahan kimia. Alat yang digunakan adalah sprayer knapsack solo dengan volume air 15 liter, alat takar 1 liter, drum air 220 liter, dan nozzle yang digunakan berwarna biru. Herbisida yang digunakan adalah herbisida sistemik dengan bahan aktif

glyphosat (Dry Up) dan dicampur dengan perekat. Penggunaan dosis bahan aktif disesuaikan oleh jenis gulma yang berada di lahan. Dosis glyphosat yang digunakan sebesar 900 ml ha-1 dengan konsentrasi 5 ml liter-1. Pencampuran herbisida dilakukan di lahan agar memudahkan pekerjaan. Pengenceran bahan aktif dengan perbandingan glyphosat : air adalah 1 100 ml : 220 liter. Air yang digunakan untuk pengenceran adalah air bersih yang diambil langsung dari pabrik.

14

Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan apabila hujan kegiatan tidak dilakukan. Tenaga kerja yang digunakan adalah karyawan harian lepas sebanyak 15 orang laki-laki. Satu tenaga kerja bertugas untuk pengisian air dan mandor bertugas untuk pencampuran bahan herbisida. Teknik penyemprotan dimulai dari

gantangan sampai batas gantangan berikutnya dan tanaman muda (TBM) tidak disemprot karena mencegah dari kontak fisik langsung yang menyebabkan kematian (Gambar 7). Satu kabag (15 l) dapat menyelesaikan 4 larikan tanaman kopi. Norma prestasi kerja untuk kegiatan ini 0.5 ha HOK-1 dan prestasi kerja penulis 0.05 ha HOK-1.

Gambar 7 Kegiatan pengendalian gulma kimia

Pengendalian hama dan penyakit. Hama pada tanaman kopi adalah hama bubuk buah kopi dan penggerek batang. Pengendalian hama bubuk buah kopi bertujuan untuk mencegah dan mengurangi serangan dari hama bubuk buah kopi (Hypotenemus hampei) yang dapat menurunkan produksi buah kopi. Pengendalian dilakukan sebelum panen kopi yang berlangsung pada bulan Maret sampai April. Gejala yang timbulkan oleh hama bubuk buah kopi adalah biji kopi menjadi berlubang dan kering. Hama bubuk buah kopi menyerang buah masak melalui pangkal buah dan berkembang biak di dalam biji kopi. Hama bubuk buah kopi merupakan kumbang kecil berwarna hitam yang masih dapat dilihat langsung oleh mata dan berpindah tempat setelah cadangan makanan di dalam biji kopi telah habis. Salah satu penyebab terjadinya hama bubuk buah kopi adalah kelembaban yang tinggi akibat dari kondisi tanaman yang terlalu lebat. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan pangkas lewat panen (PLP) dan petik bubuk. Pengendalian petik bubuk dilakukan sebelum menjelang panen. Petik bubuk dilakukan dengan cara mengambil buah yang telah masak lebih awal dan mengambil buah yang telah terserang oleh hama bubuk buah kopi. Tujuan petik bubuk adalah mengurangi populasi hama bubuk buah kopi agar tidak terjadi penyebaran keseluruh areal tanaman kopi. Tenaga kerja pengendalian hama bubuk buah kopi adalah tenaga kerja harian lepas wanita. Alat yang digunakan untuk kegiatan ini adalah karung petik dan keranjan panen (kocok). Norma prestasi pada kegiatan ini 0.5 ha HOK-1.

Hama penggerek batang dapat dilihat langsung pada bagian batang primer tanaman kopi. Hama penggerek batang dapat diduga apabila tanaman kopi menjadi kering, terdapat lingkaran cincin pada batang primer, dan batang mudah patah. Cara kerja hama penggerek batang adalah dengan menggerek batang kopi sepanjang pembuluh batang utama (Gambar 8).

15 Pengendalian hama penggerek batang dilakukan dengan cara memotong dan memusnahkan tanaman kopi yang terserang penyakit.

Gambar 8 Hama penggerek batang

Dongkel tanaman kopi. Pendongkelan tanaman kopi dilakukan pada tanaman kopi yang terkena penyakit, umur tanaman sudah tua (>30 tahun), dan pohon kering. Proses pendongkelan tanaman kopi dilakukan dengan membuat lubang disekitar tanaman kopi dengan kedalaman 1 m agar mudah melakukan pendongkelan. Pendongkelan tanaman kopi dilakukan dengan alat kampak (Gambar 9). Tahap selanjutnya adalah penutupan lubang tanaman kopi dan batang tanaman kopi yang telah di dongkel dikumpulkan di satu tempat. Norma prestasi kerja pada kegiatan ini yaitu 200 pohon HOK-1. Prestasi kerja penulis pada saat kegiatan ini sebesar 23 tanaman kopi.

Gambar 9 Kegiatan pendongkelan tanaman kopi

Pemanenan

Panen merupakan kegiatan akhir dalam budidaya di kebun. Panen buah kopi di Kebun Kalisat Jampit dilakukan pada bulan Mei. Kegiatan panen terdiri dari persiapan panen dan panen.

Persiapan panen. Persiapan yang dilakukan adalah memberi nama pada karung angkut, karung petik, dan hamparan petik, penyedian alat panen, pembuatan jadwal rotasi panen, pertemuan teknis panen bersama masyarakat sekitar kebun, serta slametan panen. Pemberian nama pada karung angkut dan petik dilakukan agar mempermudah pengawasan terhadap hasil panen dan hamparan petik untuk mempermudah pengawasan sortasi buah kopi sebelum diangkut ke pabrik. Alat yang digunakan pada kegiatan panen adalah karung angkut, karung petik, hamparan petik, timbangan, bendera lokasi petik, bendera

16

tempat pengumpulan hasil (TPH), bendera mandor, bendera sortasi, kentongan, dan papan informasi panen. Alat panen untuk pemetik terdiri dari kocok, tekote, garu, dan tangga.

Pembuatan jadwal rotasi panen dilakukan sesuai dengan rotasi panen yang telah ditetapkan oleh pihak kebun berdasarkan kecepatan kematangan buah kopi antar blok. Kegiatan panen dilakukan oleh tenaga kerja borongan yang berasal dari sekitar kebun dan luar kebun. Awal panen tenaga kerja hanya berasal dari sekitar kebun dan apabila terjadi kekurangan tenaga kerja maka pihak kebun mengambil pekerja dari luar kebun.

Organisasi panen. Organisasi panen dipimpin oleh seorang asisten tanaman kebun dan bertanggung jawab terhadap kegiatan panen serta hasil panen. Dalam pelaksanaan panen, asisten tanaman dibantu oleh mandor besar, mandor panen, juru tulis, dan keamanan. Mandor besar dan mandor panen bertugas mengawasi jalannya kegiatan panen berlangsung, juru tulis bertugas mencatat hasil panen, serta keamanaan bertugas mengawasi penimbangan dan pengiriman hasil panen ke pabrik. Pembagian wilayah panen dilakukan pada kegiatan apel pagi oleh mandor besar. Seorang mandor panen membawahi tenaga pemetik sebanyak 20-25 orang. Tenaga kerja panen adalah tenaga kerja borongan.

Pelaksanaan panen. Kegiatan panen di Kebun Kalisat Jampit dilaksanakan pada bulan Mei. Sistem pemanenan yaitu seorang pemanen memanen pada satu larikan tanaman kopi, apabila sudah selesai maka berpindah ke larikan berikutnya yang telah diatur oleh mandor panen. Pelaksanaan panen terbagi atas 4 tahap, yaitu panen bubuk buah kopi, panen merah, panen racutan, dan panen lelesan.

Dokumen terkait