• Tidak ada hasil yang ditemukan

Secara geografis, Kabupaten Karawang terletak antara 1070 02‟ - 1070 40‟ BT dan 50 56‟ – 60 34‟ LS. Wilayah Kabupaten Karawang sebagian besar merupakan dataran relatif rendah (25 m dpl) ada pada bagian utara yang meliputi Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Pedes, Rengasdengklok, Kutawaluya, Tempuran, Cilamaya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang, Jatisari, Klari, Karawang, Tirtamulya, sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya, sebagian Cikampek, dan sebagian lagi Ciampel. Wilayah ini memiliki variasi ketinggian antara 0-1.279 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilaya 0-20, 2- 150, 15-400 (Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, 2012).

Kabupaten Karawang memiliki luas 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha dimana luas tersebut merupakan 4,27 persen dari luas Provinsi Jawa Barat (37.116,54 Ha) dan memiliki laut seluas 4 Mil x 84,23 Km. Dengan luasan tersebut, wilayah ini mempunyai kawasan hutan mangrove yang tersebar di berbagai kecamatan. Luas hutan mangrove dalam kawasan 8.100 Ha (BKPH Cikiong), dan luas hutan mangrove di luar kawasan 3.600 Ha (Cilebar, Pedes, Cibuaya, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, dan Tempuran). Penggunaan lahan pada wilayah ini banyak sebagai lahan pertanian baik teknis maupun non teknis, hutan negara dan hutan rakyat, kawasan industri, zona industri, pemukiman dan perdagangan, serta perikanan budidaya (Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, 2012).

Menurut Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang (2013), Kecamatan Tirtajaya memiliki luas sekitar 11.362.815 Ha yang meliputi daratan, pesawahan dan areal tambak dengan jumlah penduduk 70.002 terdiri atas 34.940 laki-laki dan 35.062 perempuan. Letak geografis Kecamatan Tirtajaya berada pada jarak 8 Km dari pantai utara pulau jawa dengan ketinggian 3 meter dari permukaan laut. Wilayah ini merupakan dataran rendah yang mempunyai suhu udara rata-rata 27ºC dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, penyinaran matahari 66 persen dan kelembaban nisbi 80 persen, serta curah hujan tahunan berkisar antara 1-100 -

3.200 mm per tahun. Angin Muson Laut bertiup pada bulan Januari sampai April, sedangkan angin Muson Tenggara bertiup sekitar bulan Juni. Kecepatan angin antara 30 - 35 km per jam, lamanya tiupan rata-rata 5 - 7 jam. Kecamatan Tirtajaya terletak di sebelah utara-barat dari Kabupaten Karawang, memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara: Laut Jawa

Sebelah Barat: Kecamatan Batujaya Sebelah Selatan: Kecamatan Jayakerta Sebelah Timur: Kecamatan Cibuaya

Desa Tambaksumur menjadi lokasi penelitian yang terletak di wilayah Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Tirtajaya sendiri secara admainistratif pemerintahan terdiri dari sebelas buah desa, yaitu Desa Medankarya, Desa Pisangsambo, Desa Sabajaya, Desa Gempoljaya, Desa Sarijaya, Desa Kutamakmur, Desa Bolang, Desa Srikamulyan, Desa Sumurlaban, Desa Tambaksumur, dan Desa Tambaksari. Desa Tambaksari adalah desa yang memeliki lahan terluas 38,89 km2 atau 34,5 persen dari luas kecamatan, sedangkan Desa Gempolkarya adalah desa yang luas wilayahnya paling kecil yaitu 3,1 km2 atau 3,07 persen dari luas wilayah kecamatan. Hutan mangrove yang terdapat pada lokasi penelitian ini merupakan di bawah otoritas Perum Perhutani Jawa Barat. Bentuk tanah yang ada pada lokasi ini sabagian besar berbentuk dataran yang relatif rata dengan variasi antara 0 - 5 m di atas permukaan laut. Wilayah ini sebagian besar tertutup dataran pantai yang luas, yang terhampar di bagian pantai Utara yang dibentuk oleh bahan-bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium vulkanik.

Pemerintahan di Kecamatan Tirtajaya hampir merata di setiap pedesaannya dimana sistem pemerintahan daerah diatur dalam sistem pemerintahan Otonomi Daerah Jawa Barat dan pemberian kebijakan di daerah diawasi dengan bantuan Kepala Daerah Tingkat II atau Bupati. Sebelas desa yang ada di Kecamatan Tirtajaya berstatus pedesaan. Semua desa tersebut terdiri dari 48 dusun, 59 rukun warga, dan 135 rukun tetangga. Desa Tambaksari adalah desa yang paling banyak rukun tetangganya dengan 17 rukun tetangga. Penduduk Kecamatan Tirtajaya tersebar di sebelas wilayah desa pada tahun 2011 tercatat

38

sebanyak 61.919 orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 31.850 orang dan penduduk perempuan sebanyak 30.069 orang. Berikut ini tabel jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Tirtajaya pada tahun 2011. Tabel 7 Jumlah penduduk Kecamatan Tirtajaya Tahun 2011

Nama Desa Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk

Medankarya 2.568 2.491 5.059 Pisangsambo 4.003 3.878 7.881 Sabajaya 3.577 3.467 7.044 Gempolkarya 2.072 1.894 3.966 Srijaya 3.104 2.850 5.954 Kutamakmur 1.991 1.803 3.794 Bolang 2.472 2.228 4.700 Srikamulyan 3.371 3.075 6.446 Sumurlaban 1.762 1.757 3.519 Tambaksumur 3.188 3.175 6.363 Tambaksari 3.742 3.451 7.193 Total 31.850 30.069 61.919

Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, 2011

Jika dilihat menurut desa, tercatat penduduk yang memiliki jumlah terbanyak adalah Desa Pisangsambo sebanyak 7.881 orang, dengan penduduk laki-laki sebanyak 4.003 orang dan penduduk perempuan sebanyak 3.878 orang. Sedangkan Desa Sumurlaban adalah desa yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit, yaitu sebanyak 1.762 orang laki-laki dan 1.757 orang perempuan. Desa Tambaksumur yang dijadikan sebagai lokasi tempat penelitan ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 6.363 orang dengan 3.188 laki-laki dan 3.175 perempuan. Dilihat dari tabel 7, seluruh desa pada Kecamatan Tirtajaya memiliki jumlah laki- laki yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perempuannya. Dengan demikian jumlah penduduk di Kecamatan Tirtajaya yang berjenis kelamin laki- laki lebih banyak sebesar 51 persen dan jumlah penduduk perempuan sebesar 49 persen.

Gambar 4. Persentase jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2011

Pada tahun 2011, rasio jenis kelamin di seluruh desa yang ada di Kecamatan Tirtajaya di atas 100, yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan di semua desa. Rasio jenis kelamin Kecamatan Tirtajaya 2011 sebesar 106, dimana setiap 100 perempuan terdapat 1006 laki-laki di Kecamatann Tirtajaya.

Tabel 8 Jumlah penduduk berdasarkan usia tahun 2011

Usia (tahun) Laki-laki Perempuan

>75 335 435 70-74 415 518 65-69 558 539 60-64 877 807 55-59 1.058 881 50-54 1.645 1.471 45-49 2.013 1.780 40-44 2.314 2.230 35-39 2.603 2.442 30-34 2.510 2.579 25-29 2.745 2.600 20-24 2.605 2.390 15-19 2.950 2.564 10-14 3.216 3.138 05-09 3.036 2.899 00-04 2.970 2.796 Total 31.850 30.069

Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, 2011

Rasio ketergantungan pada Kecamatan Tirtajaya tahun 2011 sebesar 38,82 dimana rasio ketergantungan muda sebesar 20,99 dan rasio ketergantungan tua sebesar 7,83. Hasil olahan Data Pokok Kecamatan Tirtajaya 2012 ini menunjukan

40

bahwa pada tahun 2011, setiap 100 penduduk usia kerja di kecamatan ini masih dibebani tanggung jawab sebanyak 39 penduduk yang belum produktif dan penduduk yang dianggap tidak produktif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 8 mengenai jumlah penduduk berdasarkan usia pada tahun 2011.

Angkatan kerja adalah sebagian penduduk yang berusia 15 tahun ke atas dan siap terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif. Penduduk yang diserap oleh pasar kerja digolongkoan sebagai bekerja, sedangkan yang tidak atau belum terserap oleh pasar kerja tetapi sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan digolongkan sebagai penganggur (terbuka). Pada Kecamatan Tirtajaya taun 2011, penduduk yang digolongkan sebagai angkatan kerja sebesar 40.860 jiwa atau sebesar 65,99 persen. Angkatan kerja yang digolongkan sebagai bekerja sebesar 31.046 jiwa atau sebesar 50,14 persen dan pencari kerja sebesar 15,84 persen yaitu sebanyak 9.814 jiwa. Sedangkan penduduk Tirtajaya yang bukan angkatan kerja sebesar 34,01 persen dimana kegiatan terbanyaknya ada pada kegiatan rumah tangga.

Tabel 9 Jumlah penduduk di atas 15 tahun menurut kegiatan utama pada tahun 2011

Kegiatan Persentase (%) Penduduk (jiwa)

Angkatan Kerja 65,99 28.946

Bekerja 50,14 21.993

Mencari Pekerjaan 15.85 6.953

Bukan Angkatan Kerja 34,01 14.918

Sekolah 9,93 4.356

Rumah Tangga 20,36 8.930

Lain-lain 3,72 1.632

Jumlah 100 43.864

Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, 2011

Proporsi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja. Dilihat dari persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja pada lima lapangan usaha utama, sektor pertanian dan sektor perdagangan merupakan sektor usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

Tabel 10 Jumlah penduduk di atas 15 tahun berdasarkan lapangan usaha tahun 2011

Lapangan Usaha Persentase (%) Penduduk (jiwa)

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, &

Perikanan 62,64 27.476

Industri Pengolahan 8,46 3.711

Perdagangan, Perhotelan, & Rumah

Makan 22,38 9.817

Jasa Kemasyarakatan 3,57 1.566

Lainnya (Listrik, gas, air bersih,

bangunan, dsb) 2,95 1.294

Total 100 43.864

Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, 2011

Berdasarkan tabel 10, dapat dilihat persentase 62,64 persen untuk pertanian dan 22,37 persen untuk perdagangan, selanjutnya ada industri pengolahan dengan 8,46 persen. Pertanian di Kecamatan Tirtajaya kebanyakan pertanian tanaman pangan yaitu padi sawah, selanjutnya diikuti oleh sektor perikanan yang terdiri dari budidaya tambak dan nelayan di laut.Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor penting dalam menentukan kemajuan suatu daerah sebagai salah satu indikator kesejahteraan. Di Kecamatan Tirtajaya ini terdapat fasilitas pendidikan berupa SD, MI, SMP, dan MTs. Sarana dan prasaran yang tersedia untuk tingkat pendidikan dasar secara fisik berjumlah 40 yaitu, SD berjumlah 30 sekolah dan MI berjumlah 10 sekolah. Untuk tingkat sekolah menengah pertama berjumlah 6 unit sekolah yaitu dengan SMP sebanyak 4 sekolah dan MTs sebanyak 2 sekolah.

Berdasarkan jumlah tenaga pengajar yang ada di Kecamatan Tirtajaya tahun 2011, guru tingkat SD berjumlah 283 orang, guru MI berjumlah 66 orang, dan guru tingkat SMP berjumlah 83 orang, serta MTs 22 orang, sedangkan jumlah murid untuk tingkat SD dan MI berjumlah 7.792 murid, tingkat SMP dan Mts berjumlah 2.980 murid. Di bawah ini adalah tabel jumlah sekolah yang dilihat berdasarkan jenjang dan jenis pendidikannya. Pada tahun 2011, rasio murid-guru sekolah tingkat SD/MI di Kecamatan Tirtajaya adalah 22,33 yang artinya rata-rata seorang guru tingkat SD/MI Tirtajaya mengajar sekitar 22 murid, rasio murid- guru sekolah SMP/Mts sebesar 28,38 artinya rata-rata seorang guru tingkat SMP/MTs Tirtajata mengajar sekitar 28 murid.

42

Tabel 11 Jumlah sekolah berdasarkan jenjang dan jenis pendidikan tahun 2011

Nama Desa Jenis Sekolah

SD MI SMP MTs Medankarya 4 2 1 Pisangsambo 3 2 1 Sabajaya 3 2 1 Gempolkarya 2 Srijaya 3 1 1 Kutamakmur 1 1 Bolang 2 1 1 Srikamulyan 3 Sumurlaban 2 Tambaksumur 4 1 Tambaksari 3 1 Jumlah 30 10 4 2

Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, 2011

Oleh karena itu selain sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan juga menjadi kebutuhan dasar manusia dan sebagai penunjang kesehatan. Pada Kecamatan Tirtajaya fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu, praktek dokter dan lainnnya telah tersedia. Berdasarkan hasil olah data pokok kecamatan tahun 2011, fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Tirtajaya berjumlah 14 sarana fasilitas. Fasilitas kesehatan tersebut adalah 1 puskesmas yang berada hanya pada Desa Sabajaya, 4 pustu yang berada di Desa Pisangsambo, Srijaya, Bolang, dan Tambaksumur, serta 9 balai pengobatan yang tersebar pada Desa Pisangsambo 2 unit, Gempolkarya 2 unit, Srijaya 1 unit, Kutamakmur 1 unit, Bolang 1 unit, Tambaksumur 1 unit, dan Tambaksari 1 unit. Tenaga kesehatan yang tercatat di Kecamatan Tirtajaya adalah praktek dokter, mantri kesehatan, bidan, dan perawat, termasuk dukun bayi/tradisional yang sudah terdaftar di Dinas Kesehatan. Sejumlah 58 tenaga kesehatan tercatat pada tahun 2011 di Kecamatan Tirtajaya. Tenaga kesehatan yang paling banyak yaitu perawat dan bidan sejumlah 23 orang, sedangkan tenaga kesehatan dr. Gigi dan dr. Umum paling sedikit yaitu 1 orang dr. Gigi dan 2 orang dr. Umum.

Pada Kecamatan Tirtajaya sebagian masyarakat bermata pencaharian sebagai petani sehingga penggunaan lahan terbanyak digunakan untuk lahan pertanian yaitu seluas 5.658 Ha dan seluas 4.200 Ha digunakan sebagai lahan tambak di desa Tambaksari dan Tambaksumur. Kecamatan Tirtajaya memiliki pantai yang sebagian kecil masyarakatnya menjadi nelayan dan menggantungkan hidupnya melalui tangkapan ikan di laut. Tirtajaya juga memiliki sumber minyak bumi dengan beberapa sumur minyak baik yang sudah berproduksi maupun yang akan dieksplorasi.

Selain potensi di atas, Tirtajaya juga memiliki beberapa produk unggulan diantaranya adalah beras yang merupakan produk unggulan di setiap desa di wilayah Tirtajaya, ikan bandeng dan udang windu yang menjadi unggulan di Desa Tambaksumur dan Tambaksari, buah jambu produk unggulan dari Desa Bolang, Kutamakmur dan Srijaya, serta produk unggulan berupa keripik sukun dan sate bandeng di wilayah Tirtajaya.

Dokumen terkait