• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

A. KEADAAN WILAYAH

Provinsi Kalimantan Timur terletak pada posisi 234’23” Lintang Utara (LU) dan 244’17” Lintang Selatan (LS), 11335’31’’ dan 11912’48” Bujur Timur (BT).

Adapun batas wilayah Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kalimantan Utara.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar dan Laut Sulawesi.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Malaysia yaitu Negara Bagian Serawak.

Selain itu Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu dari 12 (duabelas) provinsi di Indonesia yang mempunyai wilayah perbatasan antar negara yang secara langsung berbatasan dengan negara lain baik darat maupun laut, yaitu dengan Negara Malaysia. Di sebelah Barat wilayah Kalimantan Timur yang masuk dalam wilayah Kabupaten Mahakam Ulu berbatasan darat secara langsung dengan Negara Bagian Serawak.

Kalimantan Timur merupakan salah satu gerbang pembangunan di wilayah Indonesia bagian Timur. Daerah yang juga dikenal sebagai gudang kayu dan hasil pertambangan ini mempunyai ratusan sungai yang tersebar pada hampir semua kabupaten/kota. Sungai juga menjadi salah satu sarana angkutan utama di samping angkutan darat. Adapun sungai terpanjang di Kalimantan Timur adalah sungai Mahakam. Sungai ini berawal dari Mahakam Ulu, melintasi wilayah Kutai Barat dan berhilir di Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda.

Kalimantan Timur terdiri dari 10 (Sepuluh) Kabupaten/Kota dan masing-masing mempunyai potensi wilayah yang berbeda. Perbedaan tersebut meliputi potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan perbandingan luas daratan serta lautan dan lain-lainnya.

Kalimantan Timur memiliki potensi yang menguntungkan dengan tersedianya kekayaan alam, baik di darat maupun di laut yang belum sepenuhnya dimanfaatkan

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 13 dan dikembangkan. Oleh karena itu upaya pembangunan di Kalimantan Timur terus ditingkatkan terutama pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

Berdasarkan kondisi fisik dan alam, luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur adalah 127.346,92 km2 dengan rincian sebagaimana tabel berikut :

Tabel II.1.

Luas Wilayah dan Jumlah Pulau serta Jarak Beberapa Kota dari Samarinda Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2020

No Kabupaten/ Kota Kota Luas (Km2) Persentase Jumlah Pulau

1 Pasir Tanah Grogot 11,096.96 8.71 7 10.23 188.27

2 Kutai Barat Sendawar 13,709.92 10.77 15 174.63 163

3 Kutai Kartanegara Tenggarong 25,988.08 20.41 79 34.53 125

4 Kutai Timur Sangatta 31,051.71 24.38 22 5.98 17

5 Berau Tanjung Redeb 21,735.19 17.07 70 10.71 296

6 Penajam Paser Utara Penajam 2,923.73 2.3 14 37.75 100.55

7 Balikpapan Balikpapan 512.25 0.4 5 12.62 92.51

8 Samarinda Samarinda 716.53 0.56 1 32.16 1

9 Bontang Bontang 163.14 0.13 17 47.73 71.63

10 Mahakam Ulu Long Bagun 19,449.41 15.27 - 243.51

Provinsi 127,346.92 100 195

Sumber Data : Provinsi Kalimantan Timur Dalam Angka, 2021

a. Topografi

Kalimantan Timur mempunyai topografi bergelombang dari kemiringan landai sampai curam, dengan ketinggian berkisar antara 0-1500 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan antara 0-60 persen. Daerah dataran rendah pada umumnya dijumpai pada kawasan sepanjang sungai. Sedangkan daerah perbukitan dan pegunungan memiliki ketinggian rata-rata lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan 300 persen, terdapat di bagian barat laut yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia. Kondisi topografi tersebut sangat berpengaruh terhadap peluang budidaya suatu jenis komoditi, potensi dan persediaan air, dinamika hidrologi dan kerentanan terhadap erosi.

Dari sisi kemiringan, wilayah Kalimantan Timur mempunyai kemiringan 0 sampai diatas 60 %. Dapat dikatakan bahwa kemiringan tanah di Kalimantan Timur berkolerasi positif dengan ketinggian, sehingga makin tinggi letak suatu hamparan (areal) tanah, maka kemiringannya semakin terjal.

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 14 Penyebaran dan luas masing-masing luas lereng wilayah Kalimantan Timur, seperti tabel berikut :

Tabel II.2.

Persentase Luas Wilayah Menurut Kelas Lereng/Kemiringan dan Kabupaten/Kota (%) Tahun 2020

No Kabupaten/ Kota Kelas Lereng/Kemiringan

0-2% 2-8% 9-15% 16-25% 26-40% 41-60% >60%

1. Pasir 54,35 20,08 14,02 7,82 1,63 0,09 0,00

2. Kutai Barat 34,94 32,23 18,87 8,08 4,32 1,35 0,22

3. Kutai Kartanegara 69,12 21,02 8,41 1,39 0,06 0,00 0,00

4. Kutai Timur 27,14 31,22 14,54 10,76 9,68 5,72 0,94

5. Berau 50,58 26,59 15,37 6,56 0,87 0,03 0,00

6. Penajam Paser Utara 58,32 22,80 11,01 6,31 1,43 0,13 0,00 7. Mahakam Ulu 6,40 19,73 16,88 21,49 23,93 10,52 1,05

8. Balikpapan 50,80 33,74 7,00 4,81 2,97 0,63 0,05

9. Samarinda 33,06 29,50 11,75 12,16 10,41 2,81 0,31

10. Bontang 38,35 36,18 10,62 7,01 5,66 1,92 0,26

Provinsi 40,89 25,59 14,08 9,06 6,82 3,15 0,41

Sumber Data : Provinsi Kalimantan Timur Dalam Angka, 2020

b. Jenis Tanah

Iklim di Kalimantan Timur tergolong tipe iklim Tropika Humida, sehingga jenis-jenis tanah di daerah ini pun tergolong dalam tanah yang bereaksi masam.

Jenis-jenis tanah yang terdapat di Kalimantan Timur, menurut Soil Taxonomi USDA tergolong jenis tanah : Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptisol dan Mollisol atau bila menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor, terdiri dari jenis tanah : Podsolik, Alluvial, Organosol, Andosol dan Renzina.

Jenis tanah Podsolik (Ultisol) merupakan jenis tanah yang arealnya terluas di Kalimantan Timur dan masih tersedia untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian.

Dengan dukungan ketersediaan air dari curah hujan yang cukup tinggi, penggunaan tanah jenis ini untuk pertanian biasanya memungkinkan produksi yang baik pada beberapa tahun pertama selama unsur-unsur hara di permukaan belum habis melalui proses biocycle. Reaksi tanah yang masam, kejenuhan basa rendah, kadar Alumunium (Al) yang tinggi dan kadar hara yang rendah merupakan penghambat utama untuk pertanian, sehingga diperlukan pengapuran, pemupukan dan pengelolaan yang tepat.

Jenis-jenis tanah di Kalimantan Timur beserta luasannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 15 Tabel II.3.

Jenis Tanah di Provinsi Kalimantan Timur

No. Jenis Tanah Luas (KM2) Persen

1. Alfisol 615,75 0,48

2. Entisol Basah 10372,29 8,17

3. Histosol 3702,07 2,92

4. Inceptisol Basah 6091,89 4,80

5. Inceptisol Kering 37780,64 29,76

6. Tidak Diketahui 1113,08 0,88

7. Oxisol 8714,38 6,86

8. Spodosol 1522,57 1,20

9. Ulfisol 55415,92 43,65

10. Water Body 1633,25 1,29

Grand Total 126961,84 100

Sumber : ATR BPN tahun 2010

Gambar II.1.

Jenis Tanah di Kalimantan Timur

Tabel II.4.

Jenis Tanah di Kalimantan Timur Menurut Kabupaten Kota

No. Kabupaten Kota Jenis Tanah Luas KM2

1. Kabupaten Berau Entisol basah 2947,97

Inceptisol kering 6211,41

No data 406,94

Oxisol 5920,82

Ulfisol 6450,43

Water body 286,86

Total 22224,42

2. Kabupaten Kutai Barat Histosol 357,95

Inceptisol basah 1696,55

Inceptisol kering 506,41

Ulfisol 11068,60

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura

3. Kabupaten Kutai Kartanegara Alfisol 0,15

Entisol basah 2170,30

4. Kabupaten Kutai Timur Entisol basah 1578,33

Histosol 713,21

5. Kabupaten Mahakam Ulu Inceptisol basah 36,62

Inceptisol kering 11327,92

Ulfisol 5594,81

Water body 64,62

Blank 120,92

Total 17144,88

6. Kabupaten Panajam Paser Utara Alfisol 600,85

Entisol basah 585,70

8. Kota Balikpapan Entisol basah 313,21

No data 1,19

10. Kota Samarinda Entisol basah 64,99

Ulfisol 626,85

Water body 24,86

Total 716,69

Grand Total 126961,84

Sumber : ATR BPN tahun 2010

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 17 c. Perkembangan Luas Lahan Provinsi Kalimantan Timur

Perkembangan luas lahan baku sawah di Kalimantan Timur tahun 2018 dibanding tahun 2019 secara keseluruhan relatif meningkat. Berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN-RI No. 399/Kep 23.3/X/2018 tanggal 8 Oktober 2018 seluas 36.398,8 ha sedangkan luas lahan sawah berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN-RI No. 686/SK-PG.03.03/XII/2019 tanggal 17 Desember sebesar 41.405,7 ha terjadi peningkatan sebesar 5.009,6 ha. Rincian data dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel II.5.

Luas Lahan Baku Sawah di Kalimantan Timur Berdasarkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Tahun 2018-2019

No Kabupaten / Kota 2018 2019 Selisih

Sumber data : Kementerian ATR/BPN tahun 2019

Untuk perkembangan luas lahan tegal/kebun, ladang/huma serta lahan yang sementara tidak diusahakan menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.6.

Perkembangan Luas Lahan Tegal/Kebun di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015-2019

2015 2016 2017 2018 2019

1 Paser 19.943 20.248 20.284 20.326 18.966

2 Kutai Barat 28.171 28.802 23.324 23.368 12.050

3 Kutai Kartanegara 48.953 50.694 48.084 47.416 47.170

4 Kutai Timur 41.642 34.969 34.969 34.969 34.987

5 Berau 31.095 31.705 30.015 30.663 30.668

6 Penajam Paser Utara 7.235 7.235 10.239 7.384 8.034

7 Mahakam Ulu 14.835 14.835 14.835 14.835 14.835

8 Balikpapan 1.757 5.569 5.562 5.152 5.686

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 18 Tabel II.7.

Perkembangan Luas Lahan Ladang/Huma di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015-2019

2015 2016 2017 2018 2019

1 Paser 17.800 13.047 13.035 13.078 13.569

2 Kutai Barat 57.069 55.118 12.360 11.568 47.486

3 Kutai Kartanegara 13.699 14.439 15.165 14.865 17.097

4 Kutai Timur 29.471 25.033 25.033 25.033 25.049

5 Berau 15.178 14.485 14.949 14.486 14.478

6 Penajam Paser Utara 13.073 13.073 13.323 59.052 59.052

7 Mahakam Ulu 7.214 7.214 7.214 7.214 7.214

8 Balikpapan 5.551 98 2.060 2.470 2.052

Perkembangan Luas Lahan yang Sementara Tidak Diusahakan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015-2019

2015 2016 2017 2018 2019

1 Paser 34.508 26.090 24.246 24.441 19.393

2 Kutai Barat 199.430 204.298 268.601 268.766 90.716

3 Kutai Kartanegara 253.415 273.477 283.077 282.945 213.459

4 Kutai Timur 74.701 104.709 104.709 107.106 107.124

5 Berau 71.065 66.415 65.587 64.554 64.591

6 Penajam Paser Utara 46.708 46.708 49.708 6.883 6.763

7 Mahakam Ulu 7.431 7.411 7.398 7.398 7.391

8 Balikpapan 2.551 1.739 5.635 1.739 1.864

Kalimantan Timur yang beriklim tropis mempunyai musim yang hampir sama dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu adanya musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedang musim hujan terjadi pada bulan Nopember sampai April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan pada

bulan-Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 19 bulan tertentu. Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di Kalimantan Timur kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak ada hujan sama sekali, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau justru terjadi hujan dengan musim yang jauh lebih panjang.

b) Suhu dan Kelembaban

Suhu udara di suatu tempat antara lain di tentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut, terhadap permukaan laut jaraknya dari pantai. Suhu udara tertinggi di wilayah Stasiun Samarinda sebesar 35,8oC pada bulan Maret dan Desember dan terendahnya 23,2oC pada bulan Januari. Kelembaban udara tertinggi 97,0% pada bulan Juni dan September dan terendahnya 39,0% pada bulan Maret dan September.

Kecepatan angin terbesar terjadi di bulan April sebesar 12,86 m/detik.

Suhu udara tertinggi di wilayah Stasiun Balikpapan sebesar 34°C pada bulan Maret dan terendahnya 22,10°C pada bulan Agustus. Kelembaban udara tertinggi 100% pada semua bulan dan terendahnya 39,0% pada bulan Juli. Kecepatan angina maksimum sebesar 11.32 m/detik di bulan Desember.

Suhu udara tertinggi di wilayah Stasiun Tanjung Redeb sebesar 35,80°C pada bulan Agustus dan September dan terendahnya 21,6°C pada bulan Januari dan Maret.

Kelembaban udara tertinggi 100% pada semua bulan dan terendahnya 42,0% pada bulan November. Kecepatan angin maksimum sebesar 12,86 m/detik di bulan Juni.

Data suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin dan tekanan udara tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II.9.

Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban selama Tahun 2020 di Kalimantan Timur

Suhu Udara Kelembaban

Udara Suhu Udara Kelembaban

Udara Suhu Udara Kelembaban Udara

1 Januari 29,65 74,35 27,72 85,58 26,57 90,47

2 Februari 30,28 70,09 27,87 84,63 26,48 90,07

3 Maret 30,34 71,77 27,83 87,86 26,9 90,07

4 April 30,31 72,8 27,76 87,96 27,14 89,87

5 Mei 29,74 78,5 28,06 89,46 27,78 89,4

6 Juni 28,84 79,67 27,46 89,59 26,91 91,41

7 Juli 28,53 79,2 26,86 90,85 26,61 91,28

8 Agustus 28,83 77,91 27,68 87,49 27,29 88,31

9 September 28,77 78,24 27,41 88,73 26,8 90,7

10 Oktober 29,34 75,96 27,73 85,72 26,69 91,47

11 November 29,47 75,56 27,73 85,17 27,15 89,66

12 Desember 29,2 77,97 27,34 85,63 26,86 91,37

Stasiun

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 20 Tabel II.10.

Rata-rata Kecepatan Angin dan Tekanan Udara selama Tahun 2020 di Kalimantan Timur

1 Januari 2,19 1.009,52 2,12 1008,97 1,14 1009,75

2 Februari 2,58 1.010,12 2,5 1009,64 1,26 1010,72

3 Maret 2,26 1.009,58 2,21 1009,26 1,22 1009,92

4 April 2,18 1.009,55 1,88 1009,25 1,16 1009,79

5 Mei 1,54 1.008,87 1,47 1008,47 1,17 1008,77

6 Juni 1,45 1.009,09 1,88 1008,85 1,15 1008,82

7 Juli 1,62 1.008,40 2,19 1008,24 1,15 1008,1

8 Agustus 1,71 1.008,96 2,21 1008,78 1,24 1008,44

9 September 1,61 1.008,88 1,96 1008,73 1,3 1008,5

10 Oktober 1,63 1.008,16 1,85 1007,93 1,3 1007,79

11 November 1,64 1.008,61 1,42 1008,28 1,22 1008,35

12 Desember 1,73 1.007,89 1,62 1007,53 1,15 1007,45

Tanjung Redeb letak stasiun pengamat. Curah hujan terbanyak di wilayah Stasiun Samarinda selama tahun 2020 adalah 282,5 mm dengan 26 hari hujan, dengan intensitas terbesar terjadi pada bulan September. Sedangkan curah hujan terendah di bulan Februari yang mencapai 91,8 mm.

Curah hujan terbanyak di wilayah Stastiun Balikpapan selama tahun 2020 adalah 533,7 mm dengan rata-rata 29 hari hujan. Intensitas terendah terjadi pada bulan Januari dengan curah hujan mencapai 158,10 mm.

Curah hujan terbanyak di wilayah Stasiun Tanjung Redeb selama tahun 2020 adalah 491,9 mm dengan rata-rata 22 hari hujan, sedangkan intensitas curah hujan terendah terjadi pada bulan September dengan curah hujan mencapai 91,0 mm. Data rata - rata curah hujan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 21 Tabel II.11.

Rata-rata Curah Hujan selama Tahun 2020 di Kalimantan Timur

Samarinda Balikpapan Tanjung Redeb

1 Januari 247 158,1 491,9

2 Februari 91,8 312,3 286,9

3 Maret 135,5 199,2 196,3

4 April 176,5 334,4 195,1

5 Mei 224,7 348,3 239,1

6 Juni 172,6 553,5 121,5

7 Juli 148 533,7 170,2

8 Agustus 228,7 264,6 163,6

9 September 282,5 474,1 91

10 Oktober 170 271 226,8

11 November 185,3 340,3 166,2

12 Desember 117,9 282,1 177

Stasiun

No. Bulan

Sumber : Kaltim Dalam Angka 2021

Tabel II.12.

Rata-rata Hari Hujan selama Tahun 2020 di Kalimantan Timur

Samarinda Balikpapan Tanjung Redeb

1 Januari 13 18 22

2 Februari 11 8 20

3 Maret 16 17 26

4 April 19 12 20

5 Mei 19 23 20

6 Juni 25 25 17

7 Juli 23 29 24

8 Agustus 27 22 19

9 September 26 23 21

10 Oktober 27 23 20

11 November 19 19 16

12 Desember 28 28 20

No. Bulan Stasiun

Sumber : Kaltim Dalam Angka 2021

Distribusi dan intensitas curah hujan merupakan elemen iklim yang sangat penting dalam penentuan pola budidaya komoditi pertanian di Kalimantan Timur, disamping menjadi salah satu acuan untuk feasibility study pembangunan sistem irigasi teknis.

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 22 B. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Luas total Kaltim adalah 127.346,92 km² dan populasi sebesar 3,7 juta jiwa.

Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibu kotanya adalah Samarinda. Sebelum pemekaran Provinsi Kalimantan Utara, Kaltim merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.

Pada tanggal 25 Oktober 2012, DPR RI mengesahkan pembentukan Provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pemekaran dari Kalimantan Timur. Kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan, Tana Tidung dan Kota Tarakan menjadi wilayah provinsi baru tersebut, sehingga jumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur berkurang menjadi 10 wilayah.

Kalimantan Timur saat ini setelah adanya pemekaran di wilayah utara hanya terdiri dari 10 Kabupaten/Kota (Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Paser, Berau, Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara).

Pada tahun 2020 terdapat 103 kecamatan, 1.038 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 3.766 ribu jiwa. Wilayah dengan kecamatan terbanyak adalah Kutai Kartanegara dan Kutai Timur masing-masing memiliki 18 kecamatan, sedangkan wilayah dengan kecamatan paling sedikit adalah Bontang dengan 3 kecamatan. Adapun wilayah dengan jumlah desa/kelurahan terbanyak adalah Kutai Kartanegara dengan 237 desa/kelurahan sedangkan wilayah dengan jumlah desa/kelurahan paling sedikit adalah Bontang dengan 15 desa/kelurahan. Perincian selengkapnya pada tabel di bawah ini.

Tabel II.13.

Jumlah Kecamatan, Desa dan Penduduk Kaltim Tahun 2020

Jumlah Jumlah Desa/

Sumber Data : Kaltim Dalam Angka, 2021

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 23 C. PEREKONOMIAN

a. Struktur Perekonomian Kalimantan Timur

Terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung dari awal Februari 2020 hingga saat ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian di berbagai wilayah di dunia maupun di Indonesia. Pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat di berbagai daerah untuk melakukan pembatasan sosial untuk menekan penyebaran Covid-19. Akibat kebijakan tersebut, aktivitas ekonomi menjadi terhambat sehingga berdampak pada kinerja sektor ekonomi di banyak wilayah, termasuk Kalimantan Timur.

Secara kumulatif (c-to-c) perekonomian Kalimantan Timur tahun 2020 turun sebesar 2,85 persen. Perekonomian Kalimantan Timur pada tahun 2020 tersebut mengalami kontraksi jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2019 yang tumbuh sebesar 4,74 persen. Hal ini disebabkan oleh kinerja sembilan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negatif. Kontraksi terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 5,59 persen, lalu Lapangan Usaha Penyedia Akomodasi dan Makan Minum sebesar 5,32 persen, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 4,58 persen, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial sebesar 3,97 persen, dan disusul Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 3,07 persen. Sementara itu, sektor yang mampu tumbuh positif yang tertinggi adalah Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh sebesar 19,67 persen, Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas tumbuh sebesar 11,59 persen, dan Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi tumbuh sebesar 6,96 persen.

Struktur Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur tahun 2020 masih didominasi oleh lima lapangan usaha utama, yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 41,43 persen; Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan peranan sebesar 18,90 persen; Lapangan Usaha Konstruksi dengan peranan sebesar 9,53 persen; Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan peranan sebesar 8,77 persen; dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor berperan sebesar 6,46 persen. Sedangkan keduabelas usaha lapangan usaha lainnya memiliki peranan di bawah 5 persen.

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur tahun 2020, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian merupakan

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimatan Timur | 24 lapangan usaha yang memberikan andil negatif terbesar yaitu sebesar -2,20 persen, kemudian diikuti oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan andil sebesar -0,55 persen, dan Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan dengan andil sebesar -0,16 persen. Namun, masih terdapat beberapa lapangan usaha yang memberikan andil positif. Lapangan usaha dengan andil positif terbesar adalah Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dengan andil sebesar 0,12 persen, lalu Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi dengan andil sebesar 0,11 persen, Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan andil sebesar sebesar 0,05 persen dan Lapangan Usaha Jasa Pendidikan serta Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi dengan andil masing-masing sebesar 0,04 persen.