• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Menurut hasil penelitian Nur Indah Febriliana, Purwanta, Dwi Harjanta yang berjudul “Hubungan tipe kepribadian dengan sikap remaja pria tentang

merokok di SMK 2 Yogyakarta”. Berdasarkan analisis data menggunakan tes chi

square untuk menguji hipotesis ada atau tidaknya hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dengan sikap remaja terhadap merokok

diperoleh harga χ2

sebesar 9,323 dan p sebesar 0,009 dengan N=59 , db = 2. Menurut ketentuan statistik apabila nilai p<0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% maka Ho ditolak. Nilai p=0,009 dan p<0,05 mengindikasikan Ho ditolak. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tipe kepribadian dengan sikap remaja terhadap merokok. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas variabel dan tempat penelitiannya, pada penelitian ini faktor yang diteliti hanya tipe kepribadian dan sikap remaja terhadap merokok, sedangkan penelitian diatas menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perilaku merokok pada remaja, faktor yang diteliti adalah pengetahuan, kepribadian, orangtua, teman, iklan, demografi, kepuasan psikologis, dan kelas sosial. Pada penelitian ini subjek penelitiannya adalah siswa SMK (usia 15-18 tahun) sedangkan penelitian diatas pada siswa SMP (usia 13-15 tahun).

9

2. Menurut hasil penelitian Ratri Setyaningrum yang berjudul “Hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok pada remaja di Desa Boro Wetan Kecamatan Banyu Urip Purworejo tahun 2009”. Hasil analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi product moment (rxy) antara tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok pada remaja di Desa Boro Wetan, Kecamatan Banyu Urip, Kabupaten Purworejo tahun 2009 sebesar=0.404 dengan p=0.000; karena p<0.05 maka koefisien korelasi product moment tersebut signifikan. Dengan demikian hipotesis asli/altenatif (Ha) yang menyatakan: “ Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok pada remaja di Desa Boro Wetan, Kecamatan Banyu Urip, Kabupaten Purworejo tahun 2009”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah penelitian ini hanya meneliti tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok pada remaja, sedangkan pada penelitian diatas tidak hanya tingkat pengetahuan yang diteliti tetapi faktor lainnya juga seperti kepribadian, orang tua, teman, iklan, demografi, kepuasan psikologis, dan kelas sosial. Remaja yang diteliti juga berbeda, subjek penelitian ini adalah remaja laki-laki berumur antara 13 sampai 17 tahun yang sedang berkumpul dan merokok di warung-warung yang ada di desa Boro Wetan. Sedangkan penelitian diatas pada anak SMP yang merokok di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah.

3. Menurut hasil tesis Arozamati Wa’ozaro Lase (2012) yang berjudul analisa

fakor-faktor yang berkontribusi terhadap remaja beresiko merokok di Kelurahan Tengah Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel penelitian berjumlah 149 orang remaja yang memiliki orang tua merokok. Hasil penelitian menemukan

10

faktor yang berkontribusi terhadap remaja berisiko merokok adalah pengetahuan, gengsi, pengaruh teman, pengaruh iklan, sumber dana untuk merokok dan perhatian orang tua. Perbedaan dengan penelitian ini adalah fakor yang dianalisa tidak hanya pengetahuan, teman, iklan dan orangtua tetapi juga faktor kepribadian, demografi, kepuasan psikologis, dan kelas sosial. Penelitian ini menganalisa pada remaja yang memiliki orang tua merokok, sedangkan penelitian diatas pada remaja yang masih sekolah pada usia 13-15 tahun.

4. Penelitian dari Riva T . Charlina BR Depari (2013) yang melakuan studi penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner tentang kenakalan remaja dan perilaku menyimpang remaja. Kenakalan remaja dan perilaku menyimpang remaja yang didapatkan adalah perilaku seksual, membolos, perilaku merokok,

bullying. Depari melakukan penelitian yang berjudul pengaruh Behavior Modification terhadap perubahan perilaku seksual pada remaja di kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan rancangan Quasy experiment design. Rancangan penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara mengobservasi kelompok kasus dan kelompok kontrol sebelum dilakukan intervensi (pretest). Perlakuan Behavior Modification diberikan pada kelompok kasus selama 60 menit dalam penelitian ini intervensi diberikan hanya satu kali yang diikuti dengan kontroling selama satu minggu. Setelah pemeberian intervensi maka kelompok kasus dan kelompok kontrol diobservasi kembali (posttest).

Penelitian ini melibatkan 20 responden berusia 13 – 16 tahun yang diambil secara khusus sesuai dengan kebutuhan penelitian yang terdiri dari kelas IX dan kelas VIII. Nilai kelompok kasus dan kelompok kontrol sebelum diberikan intervensi berdasarkan uji mann whitney adalah Zhitung sebesar -1,573

11

yang artinya Zhitung lebih besar dari Ztabel sebesar 1.96 (-1.573 > -1.96) dengan nilai signifkansi sebelum intervensi Behavior Modification kelompok kasus dan kontrol sebesar p value 0.116 yang lebih besar dari alpha 5% (0,05) (0.116 > 0.05). Sedangkan setelah diberikan intervensi Behavior Modification nilai Zhitung pada kelompok kasus dan kelompok kontrol sebesar -4.935 yang lebih kecil dari Ztabel -1.96 (-4.935 < -1.96) dengan signifikansi p value 0.00 lebih kecil dari nilai alpha 5% (0.00<0.05) yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima yakni ada perbedaan perilaku pada kelompok kasus dan kontrlol sebelum dan setelah diberikan intervensi Behavior Modification. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independennya.

5. Penelitian dari Syafaat, Waluyo, dan Novitasari (2012) yang berjudul analisis hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja usia 13-15 tahun di Mts NU Salafiyah Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak tahun 2012. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik yang bersifat observasional dengan desain penelitian cross sectional menggunakan uji chi square dengan analisis univariat dan bivariat terhadap variabel dari pengetahuan, keluarga, teman, iklan dengan perilaku merokok pada remaja usia 13-15 tahun. Sampel dalam penelitian sebanyak 58 responden. Pengambilan sampel menggunakan rumus Accidental sampling. Perbedaan dengan penelitian ini adalah dari faktor yang diteliti tidak hanya pengetahuan, teman, iklan dan orangtua, tetapi juga kepribadian, demografi, kepuasan psikologis, dan kelas sosial.

6. Penelitian Mulyadi dan Uyun (2007) yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja putri. Kriteria utama dari subyek penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah empat remaja putri

Dokumen terkait