• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) ac. Dana pensiun dan manfaat karyawan

(lanjutan)

ac. Pension fund and employee benefit (continued)

Kewajiban pensiun (lanjutan) Pension obligations (continued)

Bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto merupakan komponen pendapatan bunga dari aset program, biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti dan bunga atas dampak batas atas dari aset.

Net interest on the net defined benefit liabilites is the interest income component of plan assets, interest expense of defined benefit obligation and interest on the effect of asset ceiling.

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto terdiri atas:

Remeasurements of the net defined benefit liability consists of:

- keuntungan dan kerugian aktuarial - Actuarial gains and losses

- imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto

- Return on plan assets, excluding amount included in net interest on the net defined benefit liability

- setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto

- Any change in effect of the asset ceiling, excluding amount including in net interest on the net defined benefit liability

Penangguhan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial tidak diizinkan. Keuntungan dan kerugian aktuarial langsung diakui dalam komponen penghasilan komprehensif lain dalam ekuitas dan dapat dialihkan ke pos lain dalam ekuitas.

Deferred recognition of actuarial gains and losses is not allowed. Actuarial gains and losses are recognised directly in other comprehensive income component in equity and can be transferred to other post within equity.

ad. Segmen operasi ad. Operating segment

Segmen operasi adalah komponen Bank dan entitas anak yang terlibat dalam aktivitas bisnis

yang memperoleh pendapatan dan

menimbulkan beban, yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil

keputusan operasional untuk membuat

keputusan tentang sumber daya yang

dialokasikan pada segmen tersebut dan

menilai kinerjanya serta menyediakan

informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Segmen operasi terbagi dalam kelompok korporasi, komersial/Usaha Kecil Menengah (UKM), konsumen, treasury dan Syariah.

An operating segment is a Bank’s and subsidiaries’ component that is involved in business activities which derive income and incur expenses, which the operating results is reviewed regularly by operational decision maker for making decision related to resource that is allocated to the segment and evaluates the performance and provide separable financial information. The operating segment has been determined to be corporate, commercial/Small Medium Enterprise (SME), consumer, treasury and Sharia.

Bank dan entitas anak melaporkan informasi geografis sebagai berikut:

The Bank and subsidiaries report the following geographical information:

(a) Pendapatan dari pelanggan eksternal

(i) yang diatribusikan kepada negara

domisili Bank dan entitas anak dan (ii) yang diatribusikan kepada semua negara asing secara total dimana Bank dan entitas anak

(a) Revenues from external customers (i) attributed to the Bank’s and subsidiaries’ country of domicile and (ii) attributed to all foreign countries in total from which the Bank and subsidiaries derive revenues.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

ad. Segmen operasi (lanjutan) ad. Operating segment (continued)

(b) Aset tidak lancar selain instrumen

keuangan, aset pajak yang ditangguhkan, aset imbalan pasca-kerja dan hak yang timbul akibat kontrak asuransi (i) yang berlokasi di negara domisili Bank dan entitas anak dan (ii) berlokasi di semua negara asing secara total dimana Bank dan entitas anak memiliki aset tersebut.

(b) Non current assets, other than financial instruments, deferred tax assets, post-employment benefit assets, and rights arising under insurance contracts (i) is located in the Bank’s and subsidiaries’ country of domicile (ii) located in all overseas country in total where the Bank and subsidiaries owned the assets.

ae. Transaksi dengan pihak berelasi ae. Transactions with related parties

Bank dan entitas anak melakukan transaksi

dengan pihak berelasi sesuai dengan

ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.

The Bank and subsidiaries enter into transactions with parties which are defined as related parties in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 7 regarding “Related Parties”.

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not performed on normal terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor). Yang termasuk pihak berelasi adalah sebagai berikut:

1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

b) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

c) Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (in this Standard referred to as the ‘reporting entity’). The related parties are as follows:

1) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

a) Has control or joint control of the reporting entity;

b) Has significant influence over the reporting entity; or

c) Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut:

2) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas

a) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

ae. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) ae. Transactions with related parties

(continued) 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut: (lanjutan)

2) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (continued)

b) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau Ventura Bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

b) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

c) Both entities are joint ventures of the same third party;

d) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

d) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;

e) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity;

f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1); atau

f) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (1); or

g) Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) huruf a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

g) A person identified in (1) (a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

3) Pihak yang bukan merupakan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

a) Dua entitas hanya karena mereka

memiliki direktur atau personil

manajemen kunci yang sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain;

3) The following are not related parties:

a) Two entities simply because they have a director or other member of key management personnel in common or because a member of key management of one entity has significant influence over the other entity;

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

ae. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) ae. Transactions with related parties

(continued) 3) Pihak yang bukan merupakan pihak

berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

3) The following are not related parties: (continued)

b) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama;

b) Two joint ventures simply because they share joint control of a joint venture;

c) Penyandang dana, serikat dagang,

entitas pelayanan publik dan

departemen dan instansi pemerintah

yang tidak mengendalikan,

mengendalikan bersama atau memiliki

pengaruh signifikan atas entitas

pelapor, semata-mata dalam

pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas

atau ikut serta dalam proses

pengambilan keputusan);

c) Fund provider, trade unions, public service, and ministry and agencies of a government that does not control, jointly control or significantly influence the reporting entity, simply by virtue of their normal dealings with an entity (even though they may restrict the entity or participate in decision-making process);

d) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan

transaksi usaha dengan volume

signifikan, semata-mata karena

ketergantungan ekonomis yang

diakibatkan oleh keadaan.

d) A customer, supplier, franchisor,

distributor or general agent with whom an entity transacts a significant volume of business solely because economic dependence due to circumstances.

af. Aset atas kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan

af. Assets of disposal group classified as held for sale and discontinuing operations Aset atas kelompok lepasan yang dimiliki

untuk dijual ketika nilai tercatatnya akan

dipulihkan terutama melalui transaksi

penjualan daripada melalui pemakaian

berlanjut dan penjualannya sangat mungkin terjadi.

Assets of disposal group classified as held for sale if their carrying amounts will be

recovered principally through a sale

transaction rather than through continuing use and a sale is considered highly probable.

Aset atas kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.

Assets of disposal group classified as held for sale are measured at the lower of their carrying amount and fair value less costs to sell.

Aset atas kelompok lepasan dan liabilitas atas

kelompok lepasan yang diklasifikasikan

sebagai dimiliki untuk dijual disajikan dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian

sebagai akun aset atas kelompok lepasan

The assets of disposal group and liabilities of disposal group classified as held-for-sale are presented in the consolidated statement of financial positions as assets of disposal group classified as held-for-sale and liabilities of

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)