• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan, Pelayanan Publik, dan Koordinasi Perangkat Daerah

No Kecamatan Kelurahan Keterangan

2.3.3. Fokus Layanan Urusan Pemerintah Pilihan 1. Kepegawaian dan Diklat

2.3.3.4. Kebijakan, Pelayanan Publik, dan Koordinasi Perangkat Daerah

2.3.3.4.1. Tata Kelola Pemerintahan

Salah satu indikator tata kelola pemerintahan yang baik adalah evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan upaya peningkatan akuntabilitas kinerja meliputi perencanaan, pengukuran kinerja, dan evaluasi kinerja. Penilaian evaluasi SAKIP dapat dilihat pada tabe 2.81. berikut.

Tabel 2.81.

Penilaian Evaluasi SAKIP Kota Surabaya Tahun 2016–Triwulan II 2020

No. Uraian 2016 2017 2018 2019 TW II 2020

1. Tingkat Akuntabilitas Kinerja B B BB BB N/A

2. Nilai Evaluasi SAKIP 63,08 68,86 72,47 73,47 N/A

Sumber: Bagian Organisasi, 2020

Pada tahun 2016, telah dilaksanakan penilaian evaluasi SAKIP Pemerintah Kota Surabaya dengan nilai 63,08 atau tingkat akuntabilitas

kinerjanya B. Pada tahun 2017, penilaian evaluasi SAKIP Pemerintah Kota Surabaya tahun 2017 meningkat yaitu 68,86 dengan tingkat akuntabilitas kinerja B. Pada tahun 2018, penilaian evaluasi SAKIP oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengalami peningkatan yaitu 72,47 dengan tingkat akuntabilitas kinerja BB. Sedangkan pada tahun 2019, penilaian evaluasi SAKIP oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk Kota Surabaya kembali meningkat dengan tingkat akuntabilitas kinerja BB (73,47). Peningkatan ini diupayakan melalui perbaikan indikator kinerja utama Walikota dan Kepala Perangkat Daerah, dan akan terus ditingkatkan melalui proses penyusunan rencana kerja, pelaksanaan serta evaluasi hasil rencana yang lebih baik dan terintegrasi.

Dari segi ketatalaksanaan, perangkat daerah menjalankan

ketatalaksanaan dengan berpedoman pada standard operational procedure

(SOP). Dalam hal ini, perangkat daerah perlu melakukan pemrosesan produk inti atau rancangan SOP sampai ditetapkan dalam Peraturan Walikota maupun surat keputusan Kepala SKPD.

Pada tahun 2019, Pemerintah Kota Surabaya menjalankan ketatalaksanaan pelaksanaan pemerintahan dengan berpedoman pada adanya standard operational procedure (SOP) pada setiap jenis pelayanan. Pada 329 jenis pelayanan, sebanyak 267 jenis pelayanan atau 81,16% telah memiliki standard operational procedure (SOP). Lihat tabel 2.82. berikut.

Tabel 2.82.

Persentase Jenis Pelayanan yang Memiliki SOP Tahun 2016 – Triwulan II 2020

No Uraian 2016 2017 2018 2019 TW II 2020

1. Jumlah jenis pelayanan 329 329 329 329 329

2. Jumlah jenis pelayanan yang memiliki SOP 267 267 267 267 267 3. Persentase jenis pelayanan yang memiliki SOP 81,16 81,16 81,16 81,16 81,16

Pemerintah Kota Surabaya juga berkomitmen untuk terus mensinkronkan produk hukum daerah dengan peraturan perundangan di atasnya. Hal ini ditunjukkan pada gambar 2.34. berikut ini.

Gambar 2.34.

Persentase Produk Hukum yang Diselesaikan Tahun 2016 – Triwulan II 2020 Sumber: Bagian Hukum, 2020

2.3.3.4.2. Pelayanan Publik

Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan. Hasil SKM menjadi salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Kota Surabaya disajikan pada tabel 2.83 berikut.

Tabel 2.83.

Survey Kepuasan Masyarakat Kota Surabaya Tahun 2016 – Triwulan II 2020

Uraian 2016 2017 2018 2019 TW II 2020

Survey Kepuasan Masyarakat Ada Ada Ada Ada N/A

Rata-rata nilai SKM Pelayanan

Pemerintah Kota Surabaya 82,67 76,30 83,74 82,43 N/A

Pelaksanaan survey kepuasan masyarakat pada tahun 2019 telah mengikuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Survey Kepuasan Masyarakat tahun 2019 dilaksanakan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, UPTSA Surabaya Pusat, UPTSA Surabaya Timur, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSUD Dr. M. Soewandhie, Laboratorium Kesehatan Daerah, 63 puskesmas, 31 kecamatan, dan 154 kelurahan di Kota Surabaya. Dari survey tersebut diperoleh hasil untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil masuk kategori Baik, UPTSA Surabaya Pusat dan UPTSA Surabaya Timur masuk kategoriBaik, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSUD Dr. M. Soewandhie, Laboratorium Kesehatan Daerah, dan 61 Puskesmas masuk kategori Baik, serta 2 Puskesmas masuk kategori Sangat Baik. Penilaian untuk 31 kecamatan, dengan hasil 15 kecamatanmasuk kategoriBaik dan 3 kecamatan masuk kategoriSangat Baik, sedangkan 13 kecamatan masuk kategori cukup. Sedangkan 14 kelurahan masuk kategori Sangat Baik dan 77 kelurahan masuk kategoriBaik, sisanya masuk dalam kategori Cukup. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masih banyak Unit Pelayanan yang belum mencapai kategori Sangat Baik, dan kondisi tersebut secara umum menurun dari tahun 2018 di mana sebanyak 118 Unit Pelayanan masuk dalam Kategori Sangat Baik.

2.3.3.4.3. Kerjasama Pemerintah Kota Surabaya

Kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah daerah baik kerjasama antar pemerintah daerah maupun kerjasama dengan pihak luar negeri merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah guna meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan yang dilaksanakan guna mengembangkan dan meningkatkan kerjasama, antara lain dengan perluasan jaringan kerjasama Kota Surabaya dengan mitra kerjasama di dalam dan di luar negeri serta peningkatan kualitas upaya

tindak lanjut kerjasama guna menciptakan integrasi antar daerah dalam menyelesaikan permasalahan lintas sektor.

Pada tahun 2019 terdapat 141 MoU kerjasama antar daerah dan pihak ketiga. Dari jumlah tersebut sebanyak 120 MoU atau 85,11% terealisasi dan memberikan manfaat bagi Pemerintah Kota Surabaya. Untuk kerjasama luar negeri, terdapat 15 MoU dan 12 MoU diantaranya memberikan manfaat bagi Pemerintah Kota Surabaya. Kemudian di tahun 2020, sampai dengan Triwulan II, terdapat 82 MoU kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga yang telah ditindaklanjuti. Sedangkan untuk kerjasama dengan luar negeri, baru 2 MoU yang telah ditindaklanjuti. Berikut tabel 2.84. dan 2.85.

Tabel 2.84.

MoU Kerjasama Antar Daerah dan Pihak Ketiga Tahun 2017 – Triwulan II 2020

No. Uraian 2017 2018 2019 TW II 2020

1. Jumlah bidang MoU kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga yang ditindaklanjuti 43 72 120 82 2. Jumlah bidang MoU kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga keseluruhan 59 102 141 87 3. Persentase bidang MoU kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga yang ditindaklanjuti 72,88 70,59 85,11 94,25

Sumber: Bagian Administrasi Kerjasama, 2020

Tabel 2.85.

MoU Kerjasama Luar Negeri Tahun 2017 – Triwulan II 2020

No. Uraian 2017 2018 2019 TW II 2020

1. Jumlah bidang MoU kerjasama luar negeri yang ditindaklanjuti 7 12 12 2 2. Jumlah bidang MoU kerjasama luar negeri keseluruhan 13 15 15 9 3. Persentase bidang MoU kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga yang ditindaklanjuti 53,85 80,00 80,00 22,22

Sumber: Bagian Administrasi Kerjasama, 2020 2.4. Aspek Daya Saing Daerah

Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya

manusia. Indikator variabel aspek daya saing daerah terdiri dari: