• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Penyehatan Lingkungan Permukiman a) Persampahan

UP XII SAMBIKEREP  Kec Pakal

ZONA 4 PESISIR DAN LAUT TIMUR

3) Kebijakan Penyehatan Lingkungan Permukiman a) Persampahan

Arahan konsep dan strategi pengembangan pengelolaan kebersihan melalui sistem persampahan adalah:

 Pengendalian Volume persampahan, yang dapat dilakukan melalui daur ulang dan komposting pada skala kawasan/TPS dan rumah tangga, memberikan penyuluhan dan sosialisasi kebersihan.

 Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, melalui pengadaan lahan TPA yang memadai, pembangunan LPS di beberapa lokasi yang membutuhkan, perbaikan system pengangkutan persampahan, dan pembangunan instalasi pengolahan limbah tinja di daerah pengembangan Kota Surabaya.

 Peningkatan pelayanan dan optimalisasi sumberdaya yang ada, melalui peningkatan peran serta masyarakat. Disamping itu dikembangkan pula sistem pengelolaan sampah yang memadukan program uji coba (pilot project) dengan suatu mekanisme kerja yang dikendalikan oleh prinsip- prinsip bottom-up (melibatakan pihak swasta dan kerjasama antar kota).  Intensifikasi dan ekstensifikasi penarikan retribusi sebagai salah satu

sumber pendanaan bagi instansi pengelolaan persampahan di Kota Surabaya.

b) Drainase

Konsep dan strategi tersebut dibagi dalam 5 zona sistem pematusan yang ada.  Zona 1, dengan karakteristik kepadatan penduduk yang tinggi dan sistem

drainase yang telah ada, maka perlu dilakukan pengkajian terhadap kinerja sistem pematusan tersebut dengan penekanan pada peningkatan operasi dan pemeliharaan.

 Zona 2, terdiri dari zona 2A dan 2B. Kawasan aliran pematusan yang ada terpengaruh pada elevasi muka air Kali Mas dan Kali Surabaya sehingga kinerjanya akan tergantung pada pompa untuk membuang air pematusan. Konsep dan strateginya lebih diarahkan pada mengatur elevasi muka air

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya 3 - 57 sungai sehingga dapat diidentifikasi perbaikan-perbaikan untuk mengurangi kejadian banjir.

 Zona 3, memiliki karakteristik wilayah yang tumbuh cepat, bebas dari pengaruh pasang surut, akan tetapi memiliki sistem pematusan yang kurang sempurna. Konsep dan strategi pengembangan diarahkan pada perlunya menetapkan kembali dan mengembangkan system pematusan lebih lanjut. Wilayah ini dibagi dalam 3 zona, yaitu: Sub- zona barat, timur dan selatan.  Zona 4, memiliki karakteristik wilayah yang rendah dan bergantung pada

pengaruh pasang surut. Pengembangan fasilitas-fasilitas drainase baru menjadi prioritas bagi pengembangan sistem pematusan di sana.

 Zona 5, merupakan kawasan reklamasi untuk proyek pengembangan Pelabuhan Surabaya. Pembangunan sistem pematusan yang baru haruslah memperhatikan pada semua sungai yang bermuara ke pantai utara.

c) Air Limbah

Berdasarkan kondisi fisik, analisa dan arahan dari hasil studi yang telah dilakukan untuk Kota Surabaya, maka rencana pengembangan penanganan limbah domestik dapat dibagi menjadi 4 (empat) zona sanitasi dengan perincian sebagia berikut :

 Zona 1; Wilayah ini mempunyai kepadatan bersih (Net Density) tinggi yaitu rata-rata > 450 jiwa/Ha, muka air tanah cukup tinggi, daya resap tanah rendah yang tidak memungkinkan untuk diterapkan sistem on-site. Persentase fasilitas septik tank yang dimiliki penduduk pada wilayah ini cukup rendah sehingga sistem off-site yang paling memungkinkan untuk digunakan adalah "Shallow Sewer".

 Zona 2; Wilayah ini mempunyai kepadatan bersih sedang yaitu antara 150 - 450 jiwa/Ha, muka air tanah cukup tinggi, daya resap tanah rendah, sehingga wilayah ini diarahkan untuk menggunakan sistem off-site. Wilayah ini cukup potensial terhadap kemungkinan gangguan penyakit yang berasal dari pencemaran hasil buangan, sebab masih banyak penduduk yang menggunakan air dari sumur dangkal, sehingga pada wilayah ini diarahkan untuk menggunakan Small bore dan saluran pembuangan secara konvensional.

 Zona 3; Umumnya wilayah ini mempunyai kepadatan bersih < 50 jiwa/Ha dan sebagian kecil mempunyai kepadatan antara 50 - 150 jiwa/Ha, muka air tanah rendah antara 2-6 meter dari permukaan tanah. Diarahkan untuk menggunakan cubluk kembar dengan sumur resapan.

 Zona 4, Wilayah ini mempunyai kepadatan bersih rata-rata < 50 jiwa/Ha, diarahkan untuk menggunakan septic tank dengan sumur resapan.

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya 3 - 58 Untuk limbah industri penanganannya sudah diatur sesuai dengan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menyebutkan bahwa setiap pabrik yang membuang limbah ke badan air penerima, diwajibkan untuk mengolah limbah tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan melalui "Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 414 Tahun 1987 Tentang Penggolongan dan Baku Mutu Air Limbah di Jawa Timur". Dalam keputusan tersebut diuraikan jenis golongan limbah yang dapat dibuang ke badan air penerima sesuai dengan jenis golongan badan air penerima yang telah ditetapkan pada "Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 413 Tahun 1987 Tentang Penggolongan dan Baku Mutu Air di Jawa Timur”.

Sedangkan untuk penanganan limbah bahan berbahaya beracun melalui proyek nasional “Centralized Hazardous and Toxic Waste Treatment Facility in GKS Region”. Fasilitas tersebut direncanakan mampu mengolah buangan jenis tersebut di atas dengan kapasitas sampai dengan tahun 2013. Dengan adanya fasilitas ini, limbah jenis B3 yang dihasilkan Kota Surabaya serta daerah lain di Provinsi Jawa Timur dapat tertangani.

d) Air Bersih

Perkembangan Kota Surabaya memberikan implikasi yang sangat besar terhadap kebutuhan produksi tambahan yang diperlukan. Disisi lain, peningkatan pelayanan utilitas kota merupakan salah satu program utama Kota Surabaya. Dengan demikian, konsep dan strategi pengembangan sistem utilitas air bersih dilakukan pada :

 Penambahan tingkat pelayanan PDAM menjadi 90%;

 Menurunkan tingkat kebocoran menjadi 31,45% produksi air;

 Penambahan sumber mata air menjadi salah satu konsep dan strategi pengembangan sistem utilitas air bersih.

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya 3 - 59 Peta 3.2. Rencana Pola Ruang Kota Surabaya

Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun 2017-2021

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya 3 - 60 3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah menyiapkan 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) sebagaibasis perencanaan keterpaduan infrastruktur PUPR. Kebijakan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) untuk Provinsi Jawa Timur antara lain sebagai berikut:

A. WPS 11 Pusat Pertumbuhan Terpadu Semarang – Surabaya