• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebun Binatang Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kebun Binatang Surabaya

Kebun binatang surabaya adalah hiburan yang sangat diperlukan oleh masyarakat sekitar surabaya yang semua golongan bisa berekreasi di sana.

2.1.1 Profil Kebun Binatang Surabaya

Kebun Binatang Surabaya adalah salah satu aset yang sangat berharga bagi kota Surabaya. KBS bukan hanya sekedar sebagai tempat rekreasi saja tapi juga berfungsi sebagai paru-paru kota. Apalagi lokasinya yang ada di tengah kota, membuat nilai KBS semakin tinggi. Dari letaknya di tengah kota sehingga mudah dijangkau oleh angkutan umum membuat KBS semakin diminati oleh masyarakat. KBS dipertahankan sebagai sarana rekreasi keluarga yang murah, sarana pendidikan, sekaligus sebagai paru-paru kota. Sehingga banyak juga siswa siswi berbagai sekolah dari tingkat PLAYGROUP/ TK sampai SMA dan banyak juga dari calon

– calon dokter hewan dari universitas ternama yang mengadakan penelitian di KBS(Brosur KBS, 2011).

2.1.2 Sejarah Kebun Binatang Surabaya

Kebun Binatang Surabaya (KBS) pertama kali didirikan berdasar SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai modal cukup.(Brosur KBS, 2011) Susunan Pengurus Pertama Kebun Binatang Surabaya :

Ketua: J.P Mooyman

Sekretaris: A.H. de Wildt

Bendahara: P Egos, dibantu 6 orang anggotanya yaitu : 1. F.C. Frumau 2. A. Lenshoek 3. H.C. Liem 4. J. Th. Lohmann 5. Edw. H. Soesman 6. M.C. Valk

Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa OOST-JAVA STOOMTRAM

MAATSCHAPPIJ atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan

lokasi seluas 30.500 m2.

Untuk pertama kali pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani / KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula. Dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu. ( Brosur KBS, 2011 )

Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan. Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektar dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.( Brosur KBS, 2011).

Dalam perkembangannya KBS telah berubah fungsinya dari tahun ke tahun. Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya

sekedar untuk tempat rekreasi telah dikembangkan fungsinya menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian dan rekreasi. Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan jenisnya terus bertambah dan tidak ada juga yang meninggal dikarenakan sudah umur, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari dalam negeri. Untuk saat ini jumlah pengunjung diperkirakan untuk rata-rata 1 bulan ± antara 9.500 – 10.000 pengunjung (Sri Pentawati, 2011).

2.1.3 Struktur Organisasi Kebun Binatang Surabaya

Menurut SK/472/Menhut-IV/2010 tentang pembentukan Tim Pengelola Sementara KBS. Berikut ini adalah struktur organisasinya :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Tim Pengelola Sementara KBS (Sumber :

2.1.4 Visi, Misi dan Strategi Kebun Binatang Surabaya

VISI :

Lembaga konservasi Kebun Binatang Surabaya menjadi pusat konservasi, pendidikan, penelitian & rekreasi yang berkualitas dan ikut mengikuti perkembangan zaman.

MISI :

1) Secara aktif mendukung konservasi melalui kegiatan konservasi populasi jenis terancam bahaya ( Endengered

Spesies ) in-situ dan x-situ, termasuk didalamnya konservasi

habitat biotop dan ekosistem alamnya.

2) Memberikan dukungan dan fasilitas guna meningkatkan pengetahuan dan penelitian yang bermanfaat bagi konservasi, serta membantu komunitas konservasi dengan membagi pengetahuan dan pengalaman yang relevan .

3) Menggalakkan peningkatan kesadaran masyarakat dan pengambilan kebijakan tentang pentingnya konservas, pelestarian Sumber Daya Alam dan keseimbangan antara ketentuan hidup manusia dengan pelestarian alam.

4) Menciptakan sebuah institusi yang dapat membantu mengembangkan apresiasi tentang kehidupan liar beserta lingkungannya, terutama yang ada di Indonesia.

STRATEGI :

Meningkatkan sarana prasarana, Sumber Daya Manusiadan kerjasama antar instansi. ( Sri Pentawati, 2011 )

2.2 Konsep Dasar Sistem

Dalam mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua buah metode pendekatan yang sering digunakan. Yang pertama adalah pngertian sistem berdasarkan komponen atau elemen-elemen yang menyusun sistem tersebut, dan yang kedua adalah pengertian sistem berdasarkan prosedurnya. Pengertian sistem berdasarkan komponen atau elemen yang menyusunnya dapat diartikan sebagai sekumpulan elemen–elemen yang saling terkait satu sama lainnya dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau tujuan yang sudah direncanakan. Sedangkan pengertian sistem berdasarkan prosedurnya menurut Tata Sutabri, 2004 adalah :

Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Tujuan umum dari pengembangan sebuah sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama atau untuk memperbaiki sistem yang lama baik secara keseluruhan maupun sebagian. Sistem yang lama perlu diperbaiki karena beberapa faktor, antara lain:

1) Munculnya masalah pada sistem yang lama

Permasalahan yang biasanya timbul adalah ketidak sesuaian pada sistem yang lama sehingga menyebabkan sistem tersebut tidak dapat beroperasi sesuai dengan harapan, dan kebutuhan sebuah organisasi terhadap informasi semakin

meningkat sehingga menyebabkan jumlah pengolahan data yang dibutuhkan juga semakin meningkat. Hal seperti ini akan menyebabkan sebuah sistem baru harus dibangun.

2) Untuk meraih kesempatan

Melihat teknologi komputer dan informasi yang semakin berkembang dengan baik sehingga sebuah organisasi dapat memanfaatkan keadaan ini untuk meningkatkan kualitas dan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan dengan tepat. Karena dengan pengambilan keputusan serta tindakan–tindakan yang cepat dan tepat, sebuah organisasi dapat meraih peluang untuk meningkatkan pendapatan atau pelanggan, bahkan meraih peluang bisnis yang baru.

3) Adanya instruksi

Instruksi penggunaan sistem yang baru biasanya berasal dari pemimpin ataupun kekuatan dari luar organisasi misalnya seperti peraturan pemerintah.

2.2.1 Konsep Dasar Sebuah Web

Menurut Slamet Riyanto, 2006 terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah website :

1) Dapat Digunakan (Usability)

Usabilitas merupakan hal yang sangat penting dalam merancang web (web design). Memang sangat baik jika memiliki sebuah website dinamis yang nampak profesional dan bagus,

namun jika perlu waktu yang sangat lama untuk mendownload sebuah artikal atau penggunaan navigasinya sangat rumit maka tidak heran jika pengguna akan “hengkang” dari website yang dikunjungi dan tidak akan kembali lagi. Perlu diketahui, umumnya pengguna (user) ingin mendapatkan informasi secara cepat meskipun tampilan website-nya biasa saja. Jika terlalu lama saat mencari informasi maka para pengguna akan langsung menutup halaman web tersebut. Ingat, jangan mengorbankan aspek usabilitas dalam mendesain website.

2) Navigasi (Navigation)

Navigasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah website yang berfungsi untuk membantu pengguna (user) dalam menjelajah website kita untuk mencari informasi yang diinginkan secara mudah. Navigasi yang bagus mencerminkan struktur website yang sangat baik. Kadangkala ditemukan beberapa format navigasi, diantaranya:

1) Papan Navigasi (Navigation Panel)

a. Bisanya dalam bentuk menu-menu yang tersusun rapi. b. Sebaiknya diatur link pada bagian kiri (dari tangan

pengguna) atau di bagian atas dari sebuah halaman web. c. Dapat berupa teks maupun grafik.

d. Harus mengambil ruang yang tidak terlalu banyak.

e. Posisi navigasi sebaiknya konsisten pada setiap halamannya. Jika terpaksa menggunakan warna yang

berbeda, pastikan bagian tersebut masih merupakan satu kesatuan.

Gambar 2.3 Contoh Papan Navigasi 2) Tombol Home (Home Button) :

a. Tombol ini sangat familiar di kalangan pengembang web. Fungsi utama tombol ini adalah untuk kembali ke halaman utama (homepage).

b. Tombol home dapat ditempatkan pada setiap halaman web kecuali halaman utama (homepage).

c. Tombol home maupun logo perusahaan dapat berfungsi sebagai navigasi dan sebaiknya diletakkan di bagian kiri atas (dari tangan pengguna).

d. Pastikan tombol home maupun logo ada pada setiap halaman (kecuali halaman utama) agar pengunjung (visitor) lebih familiar dengan navigasi tersebut.

Gambar 2.4 Contoh Tombol Home 3) Link

a. Jika teks memiliki hyperlink sebaiknya diberi garis bawah (underlined).

b. Pengunjung mestinya tidak harus disajikan dalam bentuk mouse over atau hover pada sebuah link untuk menyadarkan pengunjung bahwa teks tersebut adalah sebuah link – buatlah link yang nyata.

c. Sediakanlah lebih banyak teks link (textual link) dalam sebuah website untuk mengijinkan pengunjung ke informasi referensi secara silang.

d. Usahakan menyediakan daftar susunan link secara nyata dibandingkan hidden (adanya hal yang tersembunyi) dalam sebuah teks. Adanya link dalam sebuah teks mengakibatkan proses membaca sedikit lambat, namun hal ini mungkin saja menjadi hal yang bagus dengan tujuan menandai (highlight) kata-kata yang khusus.

e. Buatlah perbedaan antara internal link (link dalam satu website) dengan external link (link dengan website lain). f. Jika link tersebut masih dalam satu website (internal link)

buatlah link menggunakan teks yang simple. Jika link tersebut mengarah ke website lain (external link) usahakan memasukkan alamat lengkap website tersebut dalam teks (misal: http://www.websitelain.com). Hal itu akan memberikan informasi kepada pengunjung tentang website yang berbeda sebelum mengklik link tersebut.

Gambar 2.5 Contoh External Link

g. Apabila menyertakan link eksternal dalam website Anda, jangan membuat link dengan cara membuka jendela baru (new window) menggunakan target “_blank”. Ini dapat mengakibatkan pengunjung merasa terganggu.

h. Hindari tombol kembali (back button) – yang merupakan perintah umum untuk kembali ke halaman sebelumnya. i. Jika memiliki link dalam bentuk file berukuran besar

seperti .avi atau .pdf, sediakan ukuran dalam bentuk KB dalam tanda kurung untuk memberikan informasi kepada pengunjung tentang ukuran file tersebut sebelum mendownloadnya.

j. Buatlah kepastian pengunjung untuk mengetahui tentang link yang sudah dikunjungi (diklik) dengan cara memberi warna yang berbeda. Misalkan dari warna biru ke merah (artinya: warna biru memberi arti link tersebut belum dibuka sedangkan warna merah menandakan link tersebut telah dikunjungi / dibuka).

4) Judul html (HTML Title)

a. Umumnya berada pada tag html header.

b. Judul html (sebagai header) masih relevan dengan halaman sekarang.

c. Ditampilkan di bagian atas (top title bar) pada sebuah browser.

d. Judul html sangat berguna bagi yang membutuhkan sebagai bookmark situs Anda.

5) Peta situs (Site Map)

a. Site map merupakan salah satu bagian dari halaman website yang memberikan informasi tentang peta situs. b. Site map merupakan struktur yang hirarkis dari sebuah

situs dengan link untuk seluruh halaman yang relevan. c. Memiliki link yang menyolok ke peta situs dari setiap

halaman.

Gambar 2.6 Contoh Tombol Site Map 6) Fasilitas Pencarian (Search Facility)

a. Beberapa pengunjung/pengguna lebih memilih fasilitas pencarian sebelum menggunakan navigasi lain yang disediakan.

b. Ada juga beberapa pengguna menggunakan fasilitas pencarian sebagai fasilitas terakhir yang akan digunakan.

c. Pastikan situs Anda memiliki sebuah fasilitas pencarian (search facility).

d. Letakkan kotak pencarian dalam posisi yang menyolok pada setiap halamannya.

Gambar 2.7 Contoh Fasilitas Pencarian

7) Grafik sebagai Navigasi dan / atau Link (Graphic as

Navigation and / or Link)

a. Sebagian pengembang web menggunakan grafik / gambar sebagai link maupun navigasi. Berhati-hatilah jika melakukan hal tersebut.

b. Jika garis tepi (border=”0”) pada tag grafik, hal itu mungkin menjadi jalan yang tidak jelas bagi pengunjung ketika memberitahukan bahwa gambar tersebut merupakan sebuah link.

c. Jika grafik / gambar tersebut bukan dalam mouseover, pengunjung mungkin tidak akan melihat kursor berubah menjadi sebuah tangan.

Gambar 2.8 Contoh Navigasi atau Link

d. Usahakan dan sediakan link teks (textual link) untuk informasi yang sama sebagai grafik.

Gambar 2.9 Contoh Menu Textual Link

e. Jika nilai estetika lebih penting, berilah garis tepi (border=”1”) pada grafik/gambar sebagai link.

8) Ruang Komentar

Ruangan komen membolehkan pengunjung meminta pendapat yang diperlukan secara "online". Sehingga, admin hanya perlu menjawab setiap pertanyaan melalui email ataupun surat. Bukan hanya tempat mendapatkan informasi, ruangan ini juga bertindak sebagai alat untuk memperbaiki semua kelemahan yang terdapat di dalam halaman Web. Informasi-informasi di dalam halaman Web dapat dilengkapi berdasarkan komen-komen dari pengunjung.

9) Permasalahan Umum (FAQ - frequently asked question) Dengan mewujudkan ruangan FAQ, admin dapat menghemat waktu untuk menjawab persoalan yang sama berulang-ulang. Kebanyakan halaman Web yang mengandung ruangan FAQ ini, biasanya akan menampilkan persoalan-persoalan popular di bagian atas tampilan dengan membuat link untuk jawaban-jawabannya. Pengunjung hanya perlu meng-klik pada masalah tersebut, dan mereka akan dihubungkan dengan jawaban masalah yang bersangkutan.

10) Berita

Halaman Web yang baik senantiasa memberikan berita terkini kepada pengunjung. Penggunaan teks ataupun ikon "New" dapat memberikan pengunjung tentang informasi terbaru yang telah masuk ke dalam halaman Web. Atau memberikan satu tampilan khas untuk menyampaikan berita-berita terbaru. Setelah berlalu satu jangka waktu yang ditetapkan maka, diperlukan pemindahan informasi yang bersangkutan ke dalam kategori yang sesuai dan menggantikannya dengan berita yang baru. Tampilan waktu terakhir dalam meng-up-date halaman Web dapat memberikan informasi kepada pengunjung untuk mengetahui apakah berita terkini dalam halaman web merupakan berita yang benar-benar terbaru ataukah sudah lapuk. Penetapan update halaman web dapat dilakukan dalam jangka waktu setiap minggu atau dua kali seminggu.

11) Link yang sesuai (relevan)

Salah satu komponen utama Website ialah koleksi

link dengan Web-site lain yang berhubungan. Suatu halaman

Web yang bagus ialah halaman Web yang menawarkan link ke halaman Web lain yang merujuk kepada topik yang sama. Penyertaan ringkasan yang terkandung di dalam link website dapat memudahkan pengunjung untuk memilih topik halaman Web yang yang diinginkan.

3) Konsep Penulisan (Writing Concept)

Teknik penulisan dalam web berbeda dengan penulisan untuk publikasi (cetak). Waktu merupakan hal sangat penting bagi mereka yang menggunakan Internet, sehingga para pengguna Internet tidak akan membuang waktunya hanya untuk membaca teks yang sangat banyak sekali. Riset membuktikan bahwa para pengguna cenderung meneliti teks dalam layar monitor. Selain itu, lebih cepat membaca di layar monitor dibandingkan membaca di atas kertas. Terdapat beberapa konsep penulisan dalam sebuah web, yaitu:( Slamet Riyanto, 2006 )

a. Sedikit itu lebih baik – pertahankan konsistensi: buatlah struktur kalimat sesederhana mungkin, atau buatlah kalimat yang pendek.

b. Seringlah menyorot (highlight) kata atau ungkapan yang penting.

c. Buatlah bullet atau nomor jika perlu.

d. Buatlah panjang halamannya lebih pendek – hindari terlalu banyak menggulung layar (vertical scroll).

e. Gunakan link untuk menyorot (highlight) dan mengambil pengguna untuk informasi lebih lanjut.

f. Hindari penggunaan ungkapan yang tidak deskriptiv, seperti “klik di sini” - coba dan gunakan kata deskriptiv untuk link.

g. Hindari penggunaan tag <hr> (Horizontal Rule), untuk memisahkan badan teks: gunakan banyak judul, subheading, dan ruang putih sebagai gantinya (hal ini akan nampak lebih bagus dan mudah dibaca, tag <hr> juga banyak yang tidak menyukai.

h. Hindari perataan teks di tengah-tengah (center) – tidak nyaman untuk dibaca.

i. Jangan menggunakan semua huruf kapital – tidak nyaman untuk dibaca juga.

j. Hindari teks miring (italic) secara berlebihan – hal ini juga tidak nyaman untuk dibaca.

k. Pertahankan isi (content) dari style – gunakan style sheet dan masukakan file lain yang mendukung.

4) Kesederhanaan (Simplicity)

Kesederhanaan merupakan hal penting dalam membuat sebuah web profesional. Sederhana di sini bukan dalam arti tampilan sebuah situs, namun lebih mengarah ke teknik penulisannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar konsep kesederhanaan tetap dipertahankan, yaitu:

a. Gunakan Heading dan Sub Heading untuk memisahkan bagian teks.

b. Gunakan ruang kosong dengan warna putih secara bijaksana. c. Pastikan Anda memiliki tidak lebih 12 kata dalam setiap

d. Tulislah isi secara singkat – bukan sebuah karangan. e. Sorot (highlight) kata-kata yang penting.

f. Gunakan warna latar belakang pucat (terang) jika menggunakan teks utama dengan warna gelap.

g. Gunakan warna latar belakang gelap jika teks utama berwarna terang.

h. Hindari penggunaan warna yang terlalu banyak, terutama kombinasi yang tajam bagi mereka yang buta warna dalam membaca teks.

5) Mudah di Akses (Accessibility)

Suatu hal yang mudah diakses ke semua orang dengan mengabaikan browser, paltform, sistem operasi, tersambung atau putus merupakan hal yang sangat utama untuk mempertimbangkan ketika merancang sebuah website. Anda tidak perlu menghalangi seorang pengguna web keluar, siapa saja bisa menjadi potensi menjadi pengunjung / pelanggan. Setelah sebuah website mudah diakses, membuat penggunaan website Anda akan banyak diakses oleh pengguna / pengunjung. Mudah digunakan = Pengunjung akan kembali. Sulit digunakan = Pengunjung akan “kapok”. “Kekuatan Web adalah disukainya web tersebut oleh pengguna di seluruh dunia (Universality). Akses oleh semua orang dengan mengabakan kekurangannya adalah aspek yang sangat penting”. (Tim Berners –

kemudahan dalam mengakses sebuah website perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum merancang web, di antaranya :

a. Pastikan website Anda mudah digunakan oleh browser utama.

b. yang sering digunakan banyak orang maupun web browser lainnya.

c. Pastikan website Anda mudah digunakan tanpa harus mendownload sebuah plug-in tertentu.

d. Ujilah website Anda pada tahap pengembangan untuk memeriksa kinerja pada berbagai sistem operasi dengan versi browser berbeda.

e. Gunakan style sheet untuk memisahkan style dan content. f. Gunakan etika tag html untuk menampilkan teks yang

dimaksud sehingga memungkinkan pengguna yang masih awam dapat membaca teks secara jelas dengan cara: menggunakan tag <em> atau <strong> pada Heading, usahakan selalu menetapkan teks alternatif untuk grafik (<img src=”gambar.gif” width=”25” height=”35” alt=”keterangan gambar”>)

g. Periksa penggunaan warna yang kurang bagus dengan berbagai format kebutaan warna (color blindness): jika ragu-ragu – desaturate (buatlah hitam dan putih) rancangan untuk melihatnya.

h. Apabila masih perlu pertimbangan, jangan menggunakan warna sebagai indikasi adanya perubahan (misal: bagian baru), selalu menggarisbawahi suatu teks berupa link.

6) Kebutaan Warna (Color Blindness)

Sekitar satu dari sebelas orang mungkin tidak mampu menggunakan website Anda berkaitan dengan beberapa format kebutaan warna (color blindness). Yang terbaik, website Anda tidak akan Nampak pada orang yang buta warna seperti yang telah Anda rancang. Sialnya lagi, hal ini bisa jadi teks tidak terbaca, navigasi yang sulit digunakan dan elemen lain yang tersembunyi. Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan warna agar website Anda dapat digunakan oleh mereka yang buta warna, yaitu:

a. Kebanyakan orang yang buta warna tidak bisa membedakan antara warna merah dengan hijau.

b. Warna yang teduh akan nampak terang jika dilihat oleh orang yang buta warna.

c. Format kebutaan warna yang umum adalah: Protanopia tidak mampu menerima warna merah dan Deuteranopia tidak mampu menerima warna hijau, sedangkan Tritanopia tidak mampu warna biru.

Bagaimana cara menetralkan kondisi tersebut?

a. Jangan menggunakan warna sebagai satu-satunya kunci rahasia, oleh karena itu gunakan selalu garis bawah

(underline) jika merupakan sebuah link, sediakan pula arti lain untuk membedakan antar bagian.

b. Hindari penggunaan warna merah atau hijau saja secara monoton pada website.

c. Pertahankan tingkat kontras antara teks dan latar belakang. d. Gunakan selalu “alt” (teks alternatif) pada setiap grafik.

7) Grafik (Graphic)

Unsur grafik sangat diperlukan dalam sebuah website, karena memiiki beberapa fungsi. Namun jika terlalu banyak menggunakan grafik, bisa jadi website kita akan menimbulkan berbagai masalah. Untuk mengatasi berbagai hal yang tidak diinginkan ketika mendesain web, perlu mempertimbangkan berbagai sudut pandang dalam penggunaan grafik, diantaranya:

a. Tambahkan grafik seperlunya karena bisa menambah waktu ketika pengguna mendownload artikel yang diinginkan. b. Ambillah yang terkecil dalam hal ukuran fisik dan file jika

memungkinkan.

c. Jangan menggunakan navigasi dalam bentuk grafik jika ingin dijadikan beberapa bahasa – hal ini memerlukan pemeliharaan ekstra.

d. Usahakan selalu mencantumkan spesifikasi tinggi dan lebar dalam tag <img src>.

e. Usahakan selalu mencantumkan nilai border=”1” dalam tag <img src> atau beberapa browser akan menampilkan warna biru di sekitar tepi gambar jika grafik tersebut merupakan sebuah link.

f. Usahakan selalu menetapkan teks alternatif dalam tag <img src=”gambar.gif” alt=”keterangan”>. Sebagian orang akan mematikan grafik agar proses koneksi lebih cepat. Jika grafik dimatikan, dan tidak memasukkan teks alternatif maka pengguna tidak mengetahui gambar tersebut.

8) Teknologi Baru (New Technology)

Perkembangan internet yang begitu pesat membuat beberapa developer menambahkan teknologi baru dapat menampilkan aplikasi yang dibutuhkan. Sebagai seorang web developer, tentu saja harus selalu mengikuti perkembangan di dunia maya agar ketika merancang web tidak timbul masalah akibat dari pengguaan teknologi yang sudah kadaluwarsa. Berikut ini terdapat beberapa bahan pertimbangan tentang teknologi yang digunakan ketika merancang sebuah website, yaitu:

a. Hindari penggunaan teknologi yang sudah lebih dari dua tahun.

b. Hindari pembuatan website yang memaksa pengguna / pengunjung harus mendownload software tertentu terlebih dulu.

c. Jika Anda memiliki teknologi baru dalam sebuah situs, buatlah alamat situs mirror-nya dengan cara memberi pilihan kepada para pengguna sebelum memasuki situs Anda – jangan menggunakan sebuah plug-in browser yang terdeteksi

Dokumen terkait