• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBUTUHAN DASAR UNTUK TUMBUH KEMBANG Tumbuh dan kembang seorang anak secara optimal dipengaruhi

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

C. KEBUTUHAN DASAR UNTUK TUMBUH KEMBANG Tumbuh dan kembang seorang anak secara optimal dipengaruhi

oleh hasil interaksi antara faktor genetis, herediter, dan konstitusi dengan faktor lingkungan. Agar faktor lingkungan memberikan pengaruh yang positif bagi tumbuh kembang anak, maka diperlukan pemenuhan atas kebutuhan dasar tertentu.

Menurut Soetjiningsih kebutuhan dasar ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1. ASUH

Yang termasuk kebutuhan asuh adalah:

a. Nutrisi yang mencukupi dan seimbang

Pemberian nutrisi sacara mencukupi pada anak harus sudah dimulai sejak dalam kandungan,yaitu dengan pemberian

105 nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir harus diupayakan pemberian asi secara eksklusif yaitu pemberian asi saja samapi anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumur enam bulan, sudah waktunya anak diberi makanan tambahan atau makanan pendamping asi. Pemberian makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkatk pada masa bayi dan pra sekolah, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak.

b. Perawatan kesehatan dasar

Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal diperlukan beberapa upaya mis: imunisasi, kontrol kepuskesmas secara berkala, diperiksa segera bila sakit.

Dengan upaya tersebut, keadaan kesehatan anak dapat dipantau secara dini, sehingga bila ada kelainan maka anak segera mendapatkan penanganan yang benar.

c. Pakaian

Anak perlu mandapatkan pakaian yang bersih dan nyaman dipakai. Karena aktivitas anak lebih banyak, hendaknyapakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.

d. Perumahan

Dengan memberikan tempat tinggal yang layak maka hal tersebut akan membantu anak untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal. Tempat tinggal yang layak tidak berarti rumah yang berukuran besar, tetapi bagaimana

106 upaya kita untuk mengatur rumah kita menjadi sehat, cukup ventilasi serta terjaga kebersihan dan kerapiannya, tanpa mempedulikan berapapun ukurannya.

e. Higiene diri dan lingkungan

Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko tertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktifitas bermain secara aman.

f. Kesegaran jasmani

Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih kekuatan otot-otot tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya. Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak balita merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan.

2. ASIH

Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang dapat dimulai sedini mungkin. Bahkan sejak anak berada dalam kandungan, perlu diupayakan kontak psikologis antara ibu dan anak, mis:

dengan mengajak berbicara. Setelah lahir upaya tersebut dapat dilakukan dengan mendekap bayi di dada ibu. Ikatan emosi dan kasih sayang yang erat antara ibu dan anak sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan perilaku anak dikemudian hari, merangsang perkembangan otak anak,serta merangsang perhatian anak terhadap dunia luar.

107 Kebutuhan asih ini meliputi:

1. Kasih sayang orang tua

Orang tua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah memarahi, tetapi bagaimana orang tua menciptakan hubungan yang hangat dengan anak,sehingga anak merasa aman dan senang.

2. Rasa aman

Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.

3. Harga diri

Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila anak diacuhkan maka hal ini dapat menyebabkan frustasi.

4. Dukungan dan dorongan

Dalam melakukan aktifitas anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya. Apabila orang tua sering melarang aktivitas yang akan dilakukan, maka hal tersebut dapat menyebabkan anak ragu-ragu dalam melakukan setiap aktivitasnya. Selain itu orang tua perlu memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau masalah yang dihadapi.

5. Mandiri

Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus dilatih untuk tidak selalu tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak untuk

108 mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak.

6. Rasa memiliki

Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang yang dipunyainya, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.

7. Kebutuhan akan sukses

Anak perlu diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan sifat-sifat bawaannya.

Tidak pada tempatnya jika orang tua memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan kemauan anak.

3. ASAH

Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan atau bermain. Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.

Pemberian stimulus ini sudah dapat dilakukan sejak masa prenatal, dan setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya sedini mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang dapat dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan.

109 II. DENVER DEVELOPMENT STRESS TEST (DDST)

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.

Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Frankenburg dkk. (1981) melalui Denver Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan anak balita yaitu:

(1) Personal Social (kepribadian/tingkah laku sosial) (2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus) (3) Language (bahasa)

(4) Gross Motor (perkembangan motoric kasar).

Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembanga, seperti pada buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) yaitu perkembangan:

Tingkah laku sosial Menolong diri sendiri Intelektual

Gerakan motorik halus Komunikasi pasif Komunikasi aktif Gerakan motorik kasar

Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu, misalnya:

 Umur 4-6 minggu: tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu.

 Umur 12-16 minggu: menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh kearah suara, memegang benda yang ditaro ditangannya.

110

 Umur 20 minggu: meraih benda yang didekatkan kepadanya.

 Umur 26 minggu: dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.

 Duduk dengan bantuan kedua tangan kedepan, makan biscuit sendiri.

 Umur 9-10 bulan menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk, merangkak, bersuara da..da

 Umur 13 bulan berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal.

Dengan Milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami perkembangan anak dalam batas normal atau mengalami keterlambatan. Sehingga kita dapat melakukan deteksi dini dan intervensi dini, agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal.

Menggunakan Denver Development Stres Test (DDST)

DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, test ini bukanlah test diagnostik atau test IQ.

DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up”

selanjutnya ternyata 89% dan kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan disekolah 5-6 tahun kemudian.

Penelitian Borowirz (1986) menunjukkan bahwa DDST tidak dapat mengidentifikasikan lebih separoh anak dengan kelainan bicara.

111 Frankerburg melakukan revisi dan restandarisasi kembali DDST dan juga tugas perkembangan pada sector bahasa ditambah, yang kemudian hasil revisi dari DDST tersebut dinamakan Denver II.

Aspek perkembangan yang dinilai:

Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sector perkembangan, yang meliputi:

 Personal sosial (perilaku sosial): aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya;

 Fine Motor Adaptive (gerakan motoric halus); aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat;

 Language (bahasa): kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan;

 Gross Motor (gerakan motoric kasar): aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Setiap tugas (kemampuan) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horizontal yang berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya pada waktu test, tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali screening hanya berkisar antara 25 – 30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15 – 20 menit saja.

Alat yang digunakan

Alat peraga : benang wol, kismis (manik-manik), kubus warna merah kuning, hijau biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil,

112 kertas dan pensil; lembar formulir DDST; Buku petunjuk sebagai refrensi yang menjelaskan cara-cara melakukan test dan penilaiannya.

Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu :

 Tahap I : secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia : umur 3-6 bulan, umur 9-12 bulan, umur 18-24 bulan, umur 3 tahun, umur 4 tahun, umur 5 tahun.

 Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap I. kemudian dilanjutkan pada evaluasi diagnostic yang lengkap.

Penilaian

Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No.Opportunity = N.O). kemudian digaris berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horizontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung pada masing-masing sector, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil test diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable) dan tidak dapat di test (Untestable).

Dikatakan abnormal (kelainan perkembangan): bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada dua sector atau lebih; bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada 1 sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertical usia. Dikatakan tidak dapat di test, jika terjadi penolakan yang menyebabkan hasil test menjadi abnormal atau meragukan.

Dikatakan normal, jika semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas.

113 Dalam pelakasaan screening dengn DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.

Perhitungan umur adalah sebagai berikut ;

Misalnya Ronald lahir pada tanggal 23 April 2007, dari kehamilan yang cukup bulan dan test dilakukan pada tanggal 5 September 2009, maka perhitungan sebagai berikut;

2009-9-5 (saat test dilakukan, 2007-4-23 (tanggal lahir Ronald) umur Ronald 2 – 4 – 12 = 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari lebih kecil dari 15 hari, maka dibulatkan kebawah, sehingga umur Ronald adalah 2 tahun 4 bulan.

Kemudian garis umur ditarik vertical pada formulir DDST yang memotong kotak-kotak tugas perkembangan kepada ke-4 sektor.

Tugas-tugas yang terletak disebelah kiri garis itu, pada umumnya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Ronald (2 tahun 4 bulan). Apabila Ronald gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut. (F), maka berarti suatu keterlambatan pada tugas tersebut.

Bila tugas-tugas yang gagal dikerjakan berada pada kotak yang terpotong oleh garis vertical umur, maka ini bukanlah suatu keterlambatan, karena pada control lebih lanjut masih mungkin terdapat perkembangan lagi. Begitupula pada kotak-kotak sebelah kanan garis umur.

Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor.

Kalau terdapat kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orangtua nya, sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan di test sesuai petunjuk dibaliknya formulir.

114 Agar lebih cepat dalam melaksanakan screening, maka dapat digunakan terhadap prascreening dengan menggunakan : DDST Short Form, yang masing-masing sector hanya diambil 3 tugas 8 hingga seluruhnya ada 12 tugas yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan salah satu gagal atau ditolak, maka dianggap “suspect”

dan perlu dilanjutkan dengan DDST lengkap. Dari penelitian Frankenburg didapatkan 25% anak pada pemeriksaan DDST Short Form ternyata memerlukan pemeriksaan DDST lengkap. Bila ditemukan hasil suspect gangguan tumbuh kembang pada bayi, anak dan balita, maka diperlukan konsultasi pada ahlinya.

115 BAB VII

ASUHAN PADA NEONATUS DAN BAYI BARU LAHIR