• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Analisis Struktur Ekonomi Daerah

Proeses perubahan struktur ekonomi dari suatu perekonomian diawali dengan dominasi oleh sektor primer(pertanian dan pertambangan) menuju perekonomian yang didominasi oleh sektor industri manufaktur (skunder), disamping proses pertumbuhan ekonomi dan proses peningkatan pendapatan perkapita adalah bagian dari proses pembangunan.

Dari tabel 5.26 dibahwa ini, dapat kita lihat perubahan struktur perekonomian Kecamatan Girisubo pada tahun 2009-2013, menggambarkan bahwa secara umum perekonomi di Kecamatan Girisubo mengalami perubahan poistif dari tahun 2009-2013 terus meningakat. Kontribusi paling besar pada sektor primer pada tahun 2009 yaitu sebesar 56,03 % dari total PDRB sedangkan paling rendah adalah sektor sekunder pada tahun 2009 yaitu sebesar 17,05 %.

Tabel 5.26. Analisis Struktur Perekonomian Daerah Kecamatan Girisubo Terhadap PDRB Tahun 2009-2013 (dalam persen)

No Sektor Ekonomi Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 Primer 56,03 52,66 50,59 50,21 46,86 1 Pertanian 55,55 52,17 50,08 49,72 46,22 2 Penggalian 0,49 0,48 0,51 0,49 0,64 Sekunder 17,05 17,63 19,25 18,89 17,53 3 Industri Pengolahan 7,30 7,67 9,17 8,73 7,95

4 Listrik & Air Bersih 0,28 0,33 0,14 0,14 0,14

5 Konstruksi 9,46 9,63 9,94 10,03 9,45

Tersier 26,92 29,71 30,16 30,89 35,61

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 10,58 10,48 10,83 10,75 10,05 7 Pengangkutan & Komunikasi 2,99 3,04 3,15 3,15 3,58 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 3,04 3,19 3,38 3,43 3,41

9 Jasa-Jasa 10,31 12,99 12,80 13,56 18,58

Sumber : Badan Pusat Statisti DIY-Gunungkidul 2009-2013 (hasil analisis).

Kecenderungan pada sektor primer mengalami penurunan dari tahun ke tahun sedangkan sebaliknya terjadi peningkatan di sektor sekunder dan tersier. Kondisi ini menunjukan ada perubahan pola perekonomian yang mengarah ke arah sektor sekunder dan tersier dan meninggalkan sektor primer. Kecamatan Girisubo yang berada di pesisir pantai Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah pariwisata pantai mulai menunjukan karakteristiknya, terlihat dari terus meningkatnya sektor tersier sebsar 35,61 % pada tahun 2013, terutma di sektor jasa-jasa yang selalu mengalmi peningkatan dari tahun 2009 sampai tahun 2013, terlihat di tabel diatas sektor jasa-jasa mempunya kontribusi terbesar kedua pada tahun 2013 sebesar 18,52 % setelah sektor pertanian.

2. Analisi Location Quotienst (LQ)

Metode Location Quotient digunakan untuk mengetahui sektor basis atau potensial suatu daerah tertentu. Metode ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan sektor di daerah dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas.

Rumus Location Quotient (LQ) adalah :

atau Keterangan :

vi : Nilai tambah sektor di tingkat daerah (kabupaten) i vt : PDRB di daerah tersebut (kabupaten)

Vi : Nilai tambah sektor di tingkat daerah yang lebih luas (Provinsi)

Vt : PDRB di tingkat daerah yang lebih luas (Provinsi) Dari perhitungan LQ, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Jika nilai LQ > 1, maka sektor tersebut merupakan sektor

basis.

b. Jika nilai LQ = 1, maka sektor tersebut hanya cukup memenuhi kebutuhan di daerahnya saja.

c. Jika nilai LQ < 1, maka sektor tersebut merupakan sektor non basis.

Analisis Location Quotient (LQ) pada tabel 5.27 digunakan untuk mengetahui sektor basis atau sektor unggulan dari Kecamatan Girisubo, Dari hasil analisis LQ di tabel 5.22 bisa kita lihat yang mempunyai LQ > 1 adalah sektor pertanian dan sektor industri yang berarti bahwa sektor tersebut merupakan sektor basis. Sedangakan

ke tujuh sektor lainya seperti sektor penggalian, listrik & air bersih, kontruksi, perdagangan, hotel & restoran, pengangkutan & komunikasi, dan keuangan, real estat & jasa perusahan jasa-jasa nilai LQ < 1 yang berarti bukan sektor basis.

Tabel 5.27. Hasil Perhitungan Indeks Location Quotient Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009-2013

NO Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 Rerata

1 Pertanian 1,39 1,37 1,36 1,36 1,31 1,36

2 Penggalian 0,28 0,27 0,28 0,27 0,35 0,29

3 Industri Pengolahan 0,68 0,69 0,79 0,79 0,7 0,73 4 Listrik & Air Bersih 0,51 0,59 0,24 0,23 0,23 0,36

5 Konstruksi 1,15 1,15 1,15 1,14 1,05 1,13

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,72 0,7 0,72 0,72 0,66 0,71 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,43 0,43 0,44 0,44 0,5 0,45 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,67 0,66 0,67 0,66 0,62 0,65

Sumber : Badan Pusat Statisti DIY-Gunungkidul 2009-2013 (hasil analisis).

Kecamatan Girisubo memilki dua sektor basis diantaranya sektor pertanian dan kontruksi, sektor basis tersebut yang mengalami peningakatan secara fluktatif, sementara sektor lainya mengaliami peningkiatan akan tetapi belm belum mampu menjadi sektor basis seperti sektor industri pengolahan dan jasa-jasa. Sektor peratanin masih menjadi andalan utama bagi masyarakat Girisubo sebagai mata pencaharian. Kedua sektor tersebut sebagai penunjang pertumbuhan perekonomian di Kecamatan Girisubo.

3. Analisis Shift Sahre

Analisis Shift Share merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis sektor potensial atau basis dalam perekonomian nasional. Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui perubahan dan pergeseran perekonomian Daerah pesisir melalui komponen pertumbuhan Kabupaten Gunukidul, komponen bauran industri dan komponen keunggulan kompetitif per sektor ekonomi di wilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul..

Peningkatan kegiatan ekonomi yang diindikasikan oleh kenaikan PDRB suatu wilayah dapat diperluas atas tiga komponen (Sjafrizal, 2008). Secara rinci ketiga komponen tersebut adalah peningkatan PDRB yang disebabkan oleh faktor luar (kebijakan nasional/provinsi) atau sering disebut dengan efek pertumbuhan ekonomi regional (Nij). Pengaruh kedua adalah pengaruh struktur pertumbuhan sektor dan subsektor, atau disebut dengan industrial mix-effect (efek bauran industri (Mij) dan terakhir adalah pengaruh keuntungan kompetitif wilayah studi (Cij).

Berdasarkan hasil perhitungan analisis shift share pada tabel 5.28 menunjukkan selama periode penelitian tahun 2009-2013, diketahui bahwa PDRB Kecamatan Girisubo mengalami perubahan atau kenaikan kinerja di setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai total pendapatan Dij yang positif diseluruh sektor ekonomi. Pada tahun 2013 nilai total Dij Kecamatan Girisubo mengalami

kenaikan sebesar 9428,059 juta rupiah, yang mana pada tahun 2012 hanya sebesar 6939,936 juta rupiah. Peningkatan ini disebabkan karena adanya pengaruh komponen pertumbuhan Kabupaten Gunungkidul (Nij) yang mengalami peningkatan, dimana peningkatan ini menunjukkan bagaimana pengaruh pertumbuhan Kabupaten Gunungkidul terhadap perekonomian Kecamatan Girisubo yang mana ditunjukkan dengan nilai Nij yang positif pada setiap sektor ekonomi dengan total nilai sebesar 6751,378 juta rupiah. Artinya jika dilihat secara keseluruhan, pengaruh pertumbuhan Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013 telah mempengaruhi peningkatan PDRB Kecamatan Girisubo sebesar 6751,378 juta rupiah dan membuktikan bahwa hampir seluruh sektor ekonomi di Kecamatan Girisubo mampu bersaing. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan Nij yang seluruhnya menghasilkan nilai positif.

Begitu juga dengan komponen keunggulan kompetitif (Cij) yang menunjukkan pengaruh positif terhadap perubahan PDRB Kecamatan Girisubo dengan nilai total sebesar 3320,639 juta rupiah. Artinya pengaruh ini hanya mampu mendorong perekonomian Kabupaten Gunungkidul sebesar 3320,639 juta rupiah, hal ini lebih rendah dibandingkan dengan komponen pertumbuhan ekonomi Kecamatan Girisubo yang berarti masih rendahnya kemandirian daerah. Sedangkan pengaruh bauran industri (Mij) menunjukkan

pengaruh yang negatif terhadap perubahan PDRB Kecamatan Girisubo sebesar -643,959 juta rupiah, yang berarti secara keseluruhan pengaruh komponen bauran industri (Mij) mengakibatkan penurunan PDRB Kecamatan Girisubo sebesar -643,959 juta rupiah.

Adapun hasil perhitungan analisis Shift Share dalam sektor-sektor ekonomi di Kecamatan Girisubo tahun 2009 hingga 2013 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

4. Analisis Typologi Klassen

Tipologi wilayah (Tipologi Klassen) digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi daerah pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan perkapita daerah. Dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan perkapita sebagai sumbu horizontal. Kemudian terbagilah ke dalam 4 klasifikasi atau empat kuadran (Emilia dan Amilia, dalam Aditya 2006) yaitu:

a. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh yang berarti memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita lebih tinggi dibanding rata-rata provinsi/nasional (dalam hal ini provinsi DIY).

b. Daerah maju tapi tertekan yang berarti memiliki pendapatan perkapita lebih tinggi tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding rata-rata provinsi.

c. Daerah berkembang cepat yang berarti memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih rendah dibanding rata-rata provinsi.

d. Daerah relatif tertinggal yang berarti memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita lebih rendah dibanding rata-rata provinsi.

Hasil analisis klasifikasi Kecamatan Girisubo dibandingkan dengan Kabupaten Gunungkidul berdasarkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan perkapita tahun 2009-2013 yang berdasarkan typologi klassen dapat dilihat dalam setiap tahunya dibawah ini:

Tabel 5.29. Analisis Typologi Klassen Kecamatan Girisubo Dengan Kabupaten Gungung Kidul

Kabupaten Gunungkidul Tahu n PDRB Perkapita Growth PDRB 2009 3197365 4733514 4,14 2010 3330079 4930324 4,15 2011 3474288 5124333 4,33 2012 3642562 5319627 4,84 2013 3830400 5590911 5,16 Kecamatan Girisubo Tahu n PDRB Perkapita Growth KET pdrb 2009 110314 4190815 3,33 tertinggal 2010 114095 4779249 3,43 tertinggal 2011 118520 5341626 3,88 Berkembang 2012 125009 5572801 5,48 Maju 2013 130923 5817238 4,73 Berkembang

Sumber : Badan Pusat Statisti DIY-Gunungkidul 2009-2013 (hasil analisis)

Kecamatan Girisubo pada tahun 2009 & 2010 sebagai daerah tertinggal, akan tetapi pada tahun 2011 & 2013 mengalami peningkatan berada pada daerah berkembang, dan yang paling baik pada tahun 2012 sebagai daerah maju. Seperti yang diketahui Kecamatan Girisubo mempunyai dua sektor basis yang mampu mendorang pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat Girisubo diantaranya sektor pertanian dan kontruksi. Berdasarkan anailsisi

shift-share yang mempunyai keunggulan kompetitif dan pertumbuhan yang cepat adalah jasa-jasa, yang dimana sektor tersbut memliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan tergolong kedalam sektor potensial.

Tabel 5.30. Klasifikasi Kecamatan Girisubo Pertahun BerdasarkanTypologi Klassen

Kuadrran 1

maju dan tumbuh pesat si >s dan ski >sk Kuadrran 1 maju tertekan si >s dan ski >sk 2012 Kuadrran III berkembang si >s dan ski >sk Kuadrran IV relati tertinggal si >s dan ski >sk 2011 & 2013 2009 & 2010

Sumber : Badan Pusat Statisti DIY-Gunungkidul 2009-2013 (hasil analisis).

Kecamatan Girisubo pada tahun 2009 & 2010 sebagai daerah tertinggal, akan tetapi pada tahun 2011 & 2013 mengalami peningkatan berada pada daerah berkembang, dan yang paling baik pada tahun 2012 sebagai daerah maju. Seperti yang diketahui Kecamatan Girisubo mempunyai dua sektor basis yang mampu mendorang pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat Girisubo diantaranya sektor pertanian dan kontruksi. Berdasarkan anailsisi shift-share yang mempunyai keunggulan kompetitif dan pertumbuhan yang cepat adalah jasa-jasa, yang dimana sektor tersbut memliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan tergolong kedalam sektor potensial.

Di sektor jasa-jasa menglami pertumbuhan yang cepat dimana sektor pariwisata sebagai sektor andalan di sub sektor ini, ini terbukti oleh banyaknya pengunjung lewat pintu masuk pantai Sadeng mencapai 23,020 jiwa pada tahun 2013 dengan pendapatan mencapai 160 juta pada tahun 2013, jika sektor ini terus dikembangkan maka akan mampu membantu dalam pertumbuhan perekonomian dan pendapatan perkapita bagi masyarakat Girisubo.

123 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang analisis perekonomian Wilayah Pesisir Kabupaten Gunungkidul dapat ditentukan beberapa kesimpulan yaitu:

1. Hasil dari analisis struktur perekonomian daerah untuk wilayah peisir pantai Kabupaten Gunungkidul mengalami perubahan pola perekonomian yang mengarah ke arah sektor sekunder dan tersier dan mulai meninggalkan sektor primer.

2. Dari hasil perhitungan Location Quotient menunjukkan bahwa wilayah peisir Kabupaten Gunungkidul memiliki sektor yang merupakan sektor basis adalah sektor pertanian dan sektor kontruksi dan jasa-jasa. Sedangkan sektor non basis adalah sektor industri pengolahan, industri penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

3. Hasil analisis shift-share menunjukkan Pertumbuhan daerah, baruan industri dan keunggualn kompetiti diwilayah peisir pantai Kabupaten Gunungkidul mengalami pertumbuhan yang lambat dan cenderung menglami perumbahan pola kinerja. Sektor yang merupakan sektor kompetitif keunggulan yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor kontruksi dan jasa-jasa.

4. Hasil analisis Typologi Klassen menunjukkan wilayah yang maju dan tumbuh pesat adalah Kecamatan Tanjungsari dan Girisubo. Wilayah dengan kategori sebagai wilayah maju tapi tertekan adalah kecamatan Purwosari. Sedangkan wilayah yang dikategorikan sebagai wilayah relatif tertinggal adalah Kecamatan Panggang, Kecamatan Saptosari, Kecamatan Tepus.

5. Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga analisis menunjukkan bahwa sektor yang merupakan sektor unggulan dengan, sektor basis dan kompetitif adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahn, sektor kontruksi dan jasa-jasa. Sektor tersebut yang mejadi sektor yang di unggulan bagi masyarakat wilayah pesisir pantai Kabupaten Gunungkidul.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, penulis menyarankan beberapa hal untuk pihak-pihak terkait:

1. Bagi pemerintah daerah Kabupaten Gunungkidul hendaknya lebih meningkatkan dan memperhatikan masayarakat di Wilayah Pesisir, sehingga memberikan nilai tambah bagi pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya dengan meningkatkan daya tarik investasi yang diarahkan kepada pengembangan industri yang berbasis pertanian dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

2. Wilayah Pesisir Kabupaten Gunungkidul yang kaya akan potensi wisata yang terdiri dari wisata alam pantai dan wisata buatan, maka diharapkan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan pengelolaan potensi dan pengembangan daya dukung pariwisata seperti meningkatkan pembangunan infrastruktur pariwisata, mengembangkan atraksi permainan dilokasi pariwisata.

3. Bagi pemerintah daerah, diharapkan memperhatikan sektor – sektor yang dikategorikan sebagai sektor yang potensial dan berkembang seperti sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan agar dapat dimanfaatkan secara tepat guna terutama bagi masyarakat Kabupaten Gunungkidul, melalui peningkatan pelayanan masyarakat dengan menyediakan sarana dan prasarana yang baik, peningkatan terhadap penguasaan teknologi dan mempermudah masuknya penanaman investasi baik investasi asing maupun investasi domestik sehingga mampu mendorong sektor tersebut menjadi sektor unggulan bagi Kabupaten Gunungkidul dan menunjang pertumbuhan ekonomi wilayah Peisir Pantai.

4. Pemerintah daerah juga diharapkan harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan di sektor-sektor ekonomi, baik di sektor unggulan maupun di sektor ekonomi non unggulan agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat daerah.

5. Bagi peneliti selanjutnya, mengingat masih banyak faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi serta masih adanya analisis data yang lebih mendalam dan belum digunakan, maka hal itu dapat dijadikan pertimbangan untuk melanjutkan penelitian ini sampai pada tahapan yang lebih baik.

Imamudin, Yuliadi. 2013. Potensi Pembangunan Masyarakat Pesisir Selatan. Jurnal Karya Ilmiah. UMY, Yogyakarta.

Muhammad, Asyiquddin. 2012. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo. Skripsi, UMY, Yogyakarta.

Muh, Jufri Yusuf. 2013. Studi Pemberdayaan Masyrakat Pesisir Di Kabupaten Nunukan. Jurnal Ilmiah. Ilmu Pemerintahan UMMUL

Rosalina, Koleangan dan Patrick, Wauran. 2009. Analisis Potensi Perekonomian Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud, Jakarta: LP3ES.

Sari, Norma Rita, and Arif Pujiyono. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Pendapatan Antara Provinsi Di Indonesia Tahun 2004-2010. Diss. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, 2013.

Tampilang, M., Koleangan, R., & Wauran, P. (2015). Analisis Potensi Perekonomian Daerah Kabupaten Kepulauan Talud. Jurnal Berkala Ilmiah Efisensi,15(02).

Wicaksono, C. P., & BASUKI, M. U. (2010). Analisis Disparitas Pendapatan Antara Kabupaten/Kota Dan Pertumbuhan Eekonomi Di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2003-2007 (Doctoral dissertation, UNDIP).

Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2010. Gunungkidul dalam Angka 2010. BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2011. Gunungkidul dalam Angka 2011. BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta.

BPS. “Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul 2009-2013 ”. BPS DIY, 2013

BPS. “Produk Domestik Regional Bruto Bruto Kabupaten Gunungkidul 2012”. BPS DIY, 2012

DIY, 2013

BPS. “Produk Domestik Regional Bruto Perkecamatan Kabupaten Gunungkidul 2009”. BPS DIY, 2009

BPS. “Produk Domestik Regional Bruto Perkecamatan Kabupaten Gunungkidul 2010”. BPS DIY, 2010

BPS. “Produk Domestik Regional Bruto Perkecamatan Kabupaten Gunungkidul 2011”. BPS DIY, 2011

BPS. “Produk Domestik Regional Bruto Perkecamatan Kabupaten Gunungkidul 2012”. BPS DIY, 2012

BPS. “Produk Domestik Regional Bruto Perkecamatan Kabupaten Gunungkidul 2013”. BPS DIY, 2013

BPS. “Gunungkidul Dalam Angka 2013”. BPS DIY, 2013 BPS. “Gunungkidul Dalam Angka 2012”. BPS DIY, 2012 BPS. “Gunungkidul Dalam Angka 2011”. BPS DIY, 2011

BPS. “Kecamatan Panggang Dalam Angka 2013”. BPS DIY, 2013 BPS. “Kecamatan Purwosari Dalam Angka 2013”. BPS DIY, 2013 BPS. “Kecamatan Saptosari Dalam Angka 2013”. BPS DIY, 2013 BPS. “Kecamatan Tepus Dalam Angka 2013”. BPS DIY, 2013 BPS. “Kecamatan Tanjungsari Dalam Angka 2013”. BPS DIY, 2013 BPS. “Kecamatan Girisubo Dalam Angka 2013”. BPS DIY, 2013 http://bappeda.gunungkidulkab.go.id/?p=686

Tahun 2009-2013

LAPANGAN USAHA TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 1.272.290 1.268.080 1.275.104 1.329.212 1.349.286

2. Pertambangan dan Penggalian 55.939 58.472 64.730 65.277 70.440

3. Industri Pengolahan 341.216 368.423 398.588 401.011 432.034

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 17.760 18.999 19.777 21.207 22.611

5. Konstruksi 261.856 279.518 299.722 318.995 343.653

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 467.680 496.688 518.641 543.361 578.962

7. Pengangkutan dan Komunikasi 220.126 234.644 246.973 260.966 273.265

8. Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan 145.597 159.910 176.430 190.701 210.040

9. Jasa-jasa 414.901 445.345 474.322 511.830 550.109

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 3.197.365 3.330.079 3.474.288 3.642.562 3.830.400

Kecamatan Panggang

No Sektor Ekonomi Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 59.355 62.725 62.256 63.414 66.410 67.143

2 Penggalian 1.853 1.864 1.906 2.110 2.128 2.162

3 Industri Pengolahan 9.652 9.412 10.254 11.101 11.143 12.073

4 Listrik & Air Bersih 425 444 445 645 673 777

5 Konstruksi 7.488 7.687 8.092 8.677 9.235 10.127

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 6.857 6.919 6.946 7.409 7.732 8.328

7 Pengangkutan & Komunikasi 6.928 7.081 7.436 7.960 8.594 8.661

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 2.448 2.503 2.723 2.971 3.176 3.455

9 Jasa-Jasa 12.389 12.476 14.992 15.612 16.308 19.196

PDRB 107.394 111.109 115.051 119.899 125.399 131.922

Kecamatan Purwosari

No Sektor Ekonomi Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 39.394 41.960 41.458 41.601 42.035 39.738

2 Penggalian 584 588 601 665 671 747

3 Industri Pengolahan 9.870 9.600 10.456 11.314 11.354 14.078

4 Listrik & Air Bersih 136 164 166 159 162 177

5 Konstruksi 7.619 7.952 8.512 9.127 9.714 10.903

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 9.096 9.007 9.287 10.016 10.851 11.872

7 Pengangkutan & Komunikasi 5.439 5.558 5.835 6.287 6.829 6.607

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 2.661 2.718 2.955 3.209 3.320 3.720

9 Jasa-Jasa 11.856 12.249 13.808 14.538 15.804 18.191

1 Pertanian 92.087 97.371 100.692 102.077 103.995 105.571

2 Penggalian 1.001 1.007 1.030 1.140 1.150 1.796

3 Industri Pengolahan 9.116 8.879 9.759 10.229 10.758 12.655

4 Listrik & Air Bersih 717 878 860 713 756 630

5 Konstruksi 10.085 10.394 10.985 11.779 12.536 12.844

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 12.407 11.602 12.265 13.052 13.926 14.877

7 Pengangkutan & Komunikasi 5.892 6.021 6.314 6.769 7.338 8.545

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 3.244 3.315 3.592 3.892 4.129 4.523

9 Jasa-Jasa 15.646 15.835 15.316 16.128 18.106 20.115 PDRB 150.196 155.302 160.814 165.778 172.693 181.555 Kecamatan Tepus

No Sektor Ekonomi Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian 56.108 59.331 57.912 58.257 58.928 61.619 2 Penggalian 1.065 1.071 1.096 1.213 1.223 1.361 3 Industri Pengolahan 14.562 14.066 15.225 16.254 16.742 14.418 4 Listrik & Air Bersih 308 344 412 485 513 555 5 Konstruksi 11.820 12.133 12.773 13.696 14.577 14.363 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 10.912 11.059 11.710 12.448 13.179 13.877 7 Pengangkutan & Komunikasi 4.984 5.094 5.347 5.672 6.082 8.975 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 3.639 3.721 4.037 4.389 4.671 5.055 9 Jasa-Jasa 14.055 14.616 17.064 17.303 18.486 21.360 PDRB 117.452 121.434 125.577 129.717 134.402 141.584

1 Pertanian 60.130 62.200 62.011 62.789 66.553 60.027

2 Penggalian 635 639 653 723 730 812

3 Industri Pengolahan 13.137 12.967 14.051 15.595 15.125 17.174

4 Listrik & Air Bersih 291 306 342 397 414 470

5 Konstruksi 9.489 9.808 10.396 11.148 11.865 14.058

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 11.804 13.114 13.777 14.817 16.136 16.079

7 Pengangkutan & Komunikasi 3.014 3.080 3.232 3.366 3.549 7.552

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 3.996 4.084 4.432 4.807 5.113 5.451

9 Jasa-Jasa 13.213 13.611 15.592 16.541 17.211 20.813 PDRB 115.710 119.808 124.487 130.184 136.696 142.436 Kecamatan Girisubo

No Sektor Ekonomi Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 58.166 61.275 59.527 59.355 62.157 60.508

2 Penggalian 535 538 550 609 614 838

3 Industri Pengolahan 8.244 8.055 8.750 10.868 10.912 10.405

4 Listrik & Air Bersih 283 312 382 164 169 179

5 Konstruksi 10.168 10.437 10.987 11.782 12.539 12.371

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 11.645 11.672 11.961 12.833 13.442 13.153

7 Pengangkutan & Komunikasi 3.230 3.301 3.471 3.735 3.938 4.683

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 3.268 3.352 3.641 4.006 4.292 4.467

9 Jasa-Jasa 11.218 11.372 14.826 15.168 16.946 24.319

Kecamatan Panggang

NO Sektor 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 1,42 1,42 1,44 1,45 1,44

2 Penggalian 0,96 0,94 0,94 0,95 0,89

3 Industri Pengolahan 0,79 0,81 0,81 0,81 0,81

4 Listrik & Air Bersih 0,72 0,68 0,95 0,92 1,00

5 Konstruksi 0,84 0,84 0,84 0,84 0,86

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,43 0,40 0,41 0,41 0,42

7 Pengangkutan & Komunikasi 0,93 0,92 0,93 0,96 0,92

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,49 0,49 0,49 0,48 0,48

9 Jasa-Jasa 0,87 0,97 0,95 0,93 1,01 Kecamatan Purwosari NO Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian 1,17 1,17 1,17 1,14 1,06 2 Penggalian 0,37 0,37 0,37 0,37 0,38 3 Industri Pengolahan 1,00 1,02 1,02 1,02 1,18

4 Listrik & Air Bersih 0,33 0,31 0,29 0,28 0,28

5 Konstruksi 1,08 1,09 1,09 1,10 1,15

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,69 0,67 0,69 0,72 0,74

7 Pengangkutan & Komunikasi 0,90 0,89 0,91 0,95 0,87

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,66 0,66 0,65 0,63 0,64

4 Listrik & Air Bersih 1,02 0,94 0,76 0,75 0,59

5 Konstruksi 0,82 0,81 0,82 0,83 0,79

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,51 0,51 0,53 0,54 0,54

7 Pengangkutan & Komunikasi 0,56 0,56 0,57 0,59 0,66

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,47 0,47 0,46 0,46 0,45

9 Jasa-Jasa 0,79 0,71 0,71 0,75 0,77 Kecamatan Tepus NO Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian 1,23 1,21 1,22 1,20 1,24 2 Penggalian 0,50 0,50 0,50 0,51 0,52 3 Industri Pengolahan 1,09 1,10 1,09 1,13 0,90

4 Listrik & Air Bersih 0,51 0,58 0,66 0,66 0,66

5 Konstruksi 1,22 1,21 1,22 1,24 1,13

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,62 0,63 0,64 0,66 0,65

7 Pengangkutan & Komunikasi 0,61 0,60 0,62 0,63 0,89

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,67 0,67 0,67 0,66 0,65

9 Jasa-Jasa 0,93 1,02 0,98 0,98 1,05 Kecamatan Tanjungsari NO Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian 1,30 1,31 1,31 1,33 1,20 2 Penggalian 0,30 0,30 0,30 0,30 0,31 3 Industri Pengolahan 1,01 1,02 1,04 1,01 1,07

4 Listrik & Air Bersih 0,46 0,48 0,54 0,52 0,56

5 Konstruksi 1,00 0,99 0,99 0,99 1,10

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,75 0,74 0,76 0,79 0,75

7 Pengangkutan & Komunikasi 0,37 0,37 0,36 0,36 0,74

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,75 0,74 0,73 0,71 0,70

2 Penggalian 0,28 0,27 0,28 0,27 0,35

3 Industri Pengolahan 0,68 0,69 0,80 0,79 0,70

4 Listrik & Air Bersih 0,51 0,59 0,24 0,23 0,23

5 Konstruksi 1,16 1,15 1,15 1,15 1,05

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,72 0,70 0,73 0,72 0,66

7 Pengangkutan & Komunikasi 0,43 0,43 0,44 0,44 0,50

8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,67 0,66 0,67 0,66 0,62

No Sektor Ekonomi Tahun Rata-Rata 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian 0,059 (0,003) 0,006 0,042 0,015 0,015 2 Penggalian 0,009 0,045 0,107 0,008 0,079 0,060 3 Industri Pengolahan 0,012 0,080 0,082 0,006 0,077 0,061

4 Listrik & Air Bersih 0,110 0,070 0,041 0,072 0,066 0,062

5 Konstruksi 0,046 0,067 0,072 0,064 0,077 0,070

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,044 0,062 0,044 0,048 0,066 0,055 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,027 0,066 0,053 0,057 0,047 0,056 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,027 0,098 0,103 0,081 0,101 0,096

9 Jasa-Jasa 0,022 0,073 0,065 0,079 0,075 0,073

PDRB 0,041 0,042 0,043 0,048 0,052 0,046

Laju Pertumbuhan PDRB Kecamatan Panggang

No Sektor Ekonomi Tahun

Rata-Rata

2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 0,057 (0,007) 0,019 0,047 0,011 0,017

2 Penggalian 0,006 0,023 0,107 0,009 0,016 0,039

3 Industri Pengolahan (0,025) 0,089 0,083 0,004 0,083 0,065

4 Listrik & Air Bersih 0,045 0,002 0,449 0,043 0,155 0,162

5 Konstruksi 0,027 0,053 0,072 0,064 0,097 0,071

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,009 0,004 0,067 0,044 0,077 0,048 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,022 0,050 0,070 0,080 0,008 0,052 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,023 0,088 0,091 0,069 0,088 0,084

9 Jasa-Jasa 0,007 0,202 0,041 0,045 0,177 0,116

PDRB 0,035 0,035 0,042 0,046 0,052 0,044

2 Penggalian 0,006 0,022 0,106 0,009 0,113 0,063

3 Industri Pengolahan (0,027) 0,089 0,082 0,004 0,240 0,104

4 Listrik & Air Bersih 0,210 0,012 (0,042) 0,019 0,093 0,020

5 Konstruksi 0,044 0,070 0,072 0,064 0,122 0,082

6 Perdagangan, Hotel & Restoran (0,010) 0,031 0,078 0,083 0,094 0,072 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,022 0,050 0,077 0,086 (0,033) 0,045 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,022 0,087 0,086 0,035 0,120 0,082

9 Jasa-Jasa 0,033 0,127 0,053 0,087 0,151 0,105

PDRB 0,036 0,037 0,041 0,041 0,051 0,042

Laju Pertumbuhan PDRB Kecamatan Saptosari

No Sektor Ekonomi Tahun

Rata-Rata

2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 0,057 0,034 0,014 0,019 0,015 0,020

2 Penggalian 0,006 0,023 0,107 0,009 0,562 0,175

3 Industri Pengolahan (0,026) 0,099 0,048 0,052 0,176 0,094

4 Listrik & Air Bersih 0,225 (0,021) (0,171) 0,060 (0,167) (0,074)

5 Konstruksi 0,031 0,057 0,072 0,064 0,025 0,054

6 Perdagangan, Hotel & Restoran (0,065) 0,057 0,064 0,067 0,068 0,064 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,022 0,049 0,072 0,084 0,164 0,092 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,022 0,084 0,084 0,061 0,095 0,081

9 Jasa-Jasa 0,012 (0,033) 0,053 0,123 0,111 0,063 PDRB 0,034 0,035 0,031 0,042 0,051 0,040

2 Penggalian 0,006 0,023 0,107 0,008 0,113 0,063

3 Industri Pengolahan (0,034) 0,082 0,068 0,030 (0,139) 0,010

4 Listrik & Air Bersih 0,117 0,198 0,177 0,058 0,082 0,129

5 Konstruksi 0,027 0,053 0,072 0,064 (0,015) 0,044

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,013 0,059 0,063 0,059 0,053 0,058 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,022 0,050 0,061 0,072 0,476 0,165 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,023 0,085 0,087 0,064 0,082 0,080

9 Jasa-Jasa 0,040 0,167 0,014 0,068 0,155 0,101

PDRB 0,034 0,034 0,033 0,036 0,053 0,039

Laju Pertumbuhan PDRB Kecamatan Tanjung Sari

No Sektor Ekonomi Tahun

Rata-Rata

2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 0,034 (0,003) 0,013 0,060 (0,098) (0,007)

2 Penggalian 0,006 0,022 0,107 0,010 0,112 0,063

3 Industri Pengolahan (0,013) 0,084 0,110 (0,030) 0,135 0,075

4 Listrik & Air Bersih 0,052 0,118 0,161 0,043 0,135 0,114

5 Konstruksi 0,034 0,060 0,072 0,064 0,185 0,095

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,111 0,051 0,075 0,089 (0,004) 0,053 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,022 0,049 0,041 0,054 1,128 0,318 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,022 0,085 0,085 0,064 0,066 0,075

9 Jasa-Jasa 0,030 0,146 0,061 0,041 0,209 0,114 PDRB 0,035 0,039 0,046 0,050 0,042 0,044

Rata

2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 0,053 (0,029) (0,003) 0,047 (0,027) (0,003)

2 Penggalian 0,006 0,022 0,107 0,008 0,365 0,126

3 Industri Pengolahan (0,023) 0,086 0,242 0,004 (0,046) 0,071

4 Listrik & Air Bersih 0,104 0,224 (0,571) 0,030 0,059 (0,064)

5 Konstruksi 0,026 0,053 0,072 0,064 (0,013) 0,044

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,002 0,025 0,073 0,047 (0,021) 0,031 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,022 0,051 0,076 0,054 0,189 0,093 8 Keu, Real Estat & Jasa Perusahaan 0,026 0,086 0,100 0,071 0,041 0,075

9 Jasa-Jasa 0,014 0,304 0,023 0,117 0,435 0,220

Dokumen terkait