• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecamatan Tawangharjo

Dalam dokumen 2) Perencanaan Pengawasan (Halaman 23-35)

Pada tanggal 24 November 2019 panwaslucam Tawangharjo melakukan pengawasan kegiatan DPC Partai Demokrat yang berdasarkan STTP Nomor : STTP/23/XI/YAN.2.1/2018/Res Grob tertanggal 23 November 2018 yang isinya akan melaksanakan pertemuan terbatas pada tanggal 24 November 2018 mulai pukul 10.00 – 12.00 WIB di rumah Bapak Suparjan di Desa Tarub RT.03 RW. 03 Kecamatan Tawangharjo.

Panwascam Tawangharjo melakukan pengawasan dan menemukan pembagian amplop berisi uang tunai sebesar Rp 100.000,- dan bahan kampanye berupa stiker yang memuat nama Prof Susilo Bambang Yudhoyono Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dan Dr. Ir. H. Djoko Udjianto, MM Caleg DPR-RI Nimor urut 1 Dapil III Jawa Tengah (Pati, Grobogan, Blora dan Rembang), Stiker yang memuat nama Wisnu Wahyu Hardjanto, SE, MIKom Caleg DPRD Provinsi Jawa Tengah 5 Periode 2019 – 2024 Nomor urut 2 (Daerah pemilihan Kabupaten Grobogan & Kabupaten Blora) dan memuat gambar Partai Demokrat dengan nomor urut 4, dan kertas seukuran kartu nama yang memuat nama Agus Dwi Prasetyo, ST Calon DPRD Kabupaten Grobogan Nomor Urut 2 Dapil II (Grobogan,

TawanghRjo, Wirosari, Ngaringan) dan dibelakang kertas tersebut memuat contoh warna surat suara beserta bentuknya.

Panwaslucam Tawangharjo kemudian melimpahkan dugaan politik uang kepada Bawaslu Kabupaten Grobogan untuk kemudian dibawa ke Sentra Gakkumdu karena kedudukan Sentra Gakkumdu berada di Tingkat Kabupaten.

Melalui kajian Bawaslu Kabupaten Grobogan maka dugaan politik uang dengan nomor temuan : 002/TM/PL/Kab/14.15/XI/2018 tanggal 28 November 2018 direkomendasikan untuk dibawa ke ranah Gakkumdu.

a. Pembahasan I Sentra Gakkumdu

Pembahasan I Sentra Gakkumdu dilaksanakan pada tanggal 29 November 2018. Diawali dengan paparan oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Grobogan bahwa :

Pada hari Sabtu tanggal 24 November 2018 pukul 10.00 s/d 12.00 WIB. H.M. Sutirto,SE. dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Grobogan menyelenggarakan Kampanye Pertemuan Terbatas dengan Juru Kampanye Wahyu Wisnu Hardyanto Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Partai Demokrat, dan Agus Dwi Prasetyo, ST. Calon Anggota DPRD Kabupaten Grobogan dari Partai Demokrat yang diselenggarakan di rumah Bapak Suparjan alamat di Desa Tarub, RT. 03 RW. 03, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Dalam pelaksanaannya H.M. Suritno, SE. meminta Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) dan diberikan STTP dengan nomor : STTP/23/XI/YAN.2.1/2018/ResGrob tertanggal 23 November 2018, isinya menerangkan akan melaksanakan Kampanye Terbatas pada tanggal 24 November 2018 mulai pukul 10.00-12.00 WIB di Rumah Bapak Suparjan di Desa Tarub, RT.03/RW.03 Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan.

Dalam pelaksanaannya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Tawangharjo terdiri dari Ketua dan 2 (dua) Anggota, bersama 1 (satu) orang Pengawas Pemilihan Umum Desa Tarub melaksanakan pengawasan Kegiatan Kampanye Pertemuan Terbatas tersebut, dari sebelum acara dimulai yaitu pukul 09.00 s/d 12.00 WIB.

Bahwa pada akhir kegiatan Kampanye Terbatas Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Tawangharjo terdiri dari Ketua dan 2 (dua) Anggota, bersama 1 (satu) orang Pengawas Pemilihan Umum Desa Tarub menemukan pembagian amplop berisi Uang Tunai sebesar Rp. 100.000,00 (Seratus Ribu Rupiah) dan Bahan Kampanye berupa stiker yang memuat nama Dr. Ir. H. Djoko Udjianto, MM Caleg DPR-RI Nimor urut 1 Dapil III Jawa Tengah (Pati, Grobogan, Blora dan Rembang), Stiker yang memuat nama Wisnu Wahyu Hardjanto, SE, MIKom Caleg DPRD Provinsi Jawa Tengah 5 Periode 2019 – 2024 Nomor urut 2 (Daerah pemilihan Kabupaten Grobogan & Kabupaten Blora) dan memuat gambar Partai Demokrat dengan nomor urut 4, dan kertas seukuran kartu nama yang memuat nama Agus Dwi Prasetyo, ST Calon DPRD Kabupaten Grobogan Nomor Urut 2 Dapil II (Grobogan, Tawangharjo, Wirosari, Ngaringan) dan dibelakang kertas tersebut memuat contoh warna surat suara beserta bentuknya, atas nama Agus Dwi Prasetyo, ST Nomor Urut 2 dengan gambar Partai Demokrat beserta Nomor Urut 14 yang semua bahan kampanye tersebut dibungkus plastik putih dan dibagikan kepada peserta Kampanye Pertemuan Terbatas.

Maka selanjutnya pembahasan I Gakkumdu diadakan paparan/tanggapan dari masing-masing unsur Gakkumdu, yaitu :

Bahwa Temuan dengan No Register 002/TM/PL/Kab/ 14.15/X/2018 berdasarkan bukti awal patut diduga merupakan Tindak Pidana Pemilihan Umum. Namun perlu adanya penggalian unsur dan fakta atas Temuan tersebut. Tindakan kami selanjutnya selain melakukan klarifikasi terhadap para pihak terkait, kami juga akan melakukan investigasi guna mengumpulkan bukti-bukti apakah benar Kampanye Pertemuan Terbatas yang diselenggarakan oleh H.M Sutirto, SE. dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Grobogan dengan Juru Kampanye Wahyu Wisnu Hardyanto Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Partai Demokrat, dan Agus Dwi Prasetyo, ST. Calon Anggota DPRD Kabupaten Grobogan dari Partai Demokrat mengandung unsur Tindak Pidana Pemilihan Umum yaitu pembagian amplop berisi uang dan Bahan Kampanye yang dibungkus Plastik putih dan dibagikan kepada Peserta Kampanye tersebut.pada Hari Sabtu tanggal 24 November 2018 di Rumah Bapak Suarjan di Desa Tarub, RT.03/RW.0.3 Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan.

- Polres Grobogan

Bahwa berdasarkan subtansi Temuan dengan No Register 002/TM/PL/Kab/14.15/XI/2018 perlu diperjelas dengan bukti pendukung apakah memang Kampanye Pertemuan Terbatas yang diselenggarakan H.M Sutirto, SE. dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Grobogan dengan Juru Kampanye Wahyu Wisnu Hardyanto Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Partai Demokrat, dan Agus Dwi Prasetyo, ST. Calon Anggota DPRD Kabupaten Grobogan dari Partai Demokrat

memenuhi unsur pelanggaran Tindak Pidana. Guna mengumpulkan bukti kasus tersebut harus segera ditindaklanjuti dan diklarifikasi oleh Bawaslu Kabupaten Grobogan dan nantinya akan didampingi oleh penyidik. Untuk mengumpulkan bukti-bukti yang akurat tentunya proses investigasi juga ditekankan pada penduduk setempat yang mengikuti kampanye pertemuan terbatas diluar saksi-saksi yang diajukan oleh Penemu.

- Kejaksaaan Negeri Grobogan

Berdasarkan Temuan tersebut dan Bukti awal belum menggambarkan secara jelas unsur-unsur dalam Pasal 523 ayat (1) jo Pasal 280 ayat (1) huruf j Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. Perlunya pendalaman terhadap keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Pelapor pada saat klarifikasi. Dan disini harus jelas apakah ini memenuhi unsur pelanggaran Administrasi atau pelanggaran tindak pidana. Pihak Bawaslu perlu melakukan klarifikasi terhadap Pihak Penyelenggara KPU Kabupaten Grobogan apakah Agus Dwi Prasetyo, ST sudah masuk dalam tim Pelaksana Kampanye di Partai Demokrat,dan juga klarifakasi terhadap Terlapor (Agus Dwi Prasetyo, ST.) apa maksud pembagian amplop berisi uang dan Bahan Kampanye (BK) yang dibagikan kepada Peserta Kampanye Pertemuan Terbatas yang diadakan di Rumah Bapak Suparjan di Desa Tarub, RT.03/RW.03 Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. untuk mengumpulkan bukti-bukti yang akurat tentunya proses investigasi juga ditekankan pada penduduk setempat yang mengikuti

Kampanye Pertemuan Tersebut diluar saksi-saksi yang diajukan oleh Penemu.

Dari pembahasan I Sentra Gakkumdu secara materiil temuan nomor: 002/TM/PL/Kab/14.15/X/2018 diduga memenuhi unsur tindak pidana Pemilihan Umum dan dapat dilanjutkan ke tahapan yang selanjutnya.

b. Pembahasan II Sentra Gakkumdu

Pembahasan II Sentra Gakkumdu dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2018. Dengan diawali paparan yang dilakukan oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Grobogan bahwa dari hasil pengawasan pada kegiatan tersebut Panwas Kecamatan Tawangharjo memiliki foto hasil dokumentasi Kampanye Pertemuan Terbatas dengan Juru Kampanye Wahyu Wisnu Hardyanto Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Partai Demokrat, dan Agus Dwi Prasetyo, ST Calon Anggota DPRD Kabupaten Grobogan dari Partai Demokrat yang diselenggarakan pada tanggal 24 November 2018 mulai Pukul 10.00-12.00 WIB di rumah Bapak Suparjan di Desa Tarub RT 03 RW 03, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Dan uang Hadiah Lomba sebesar Rp. 200.000,- (2 lembar Rp. 100.000 Nomor Seri : GEL346509 dan GBD415548). Bahan Kampanye berupa stiker yang memuat nama Dr. Ir. H. Djoko Udjianto, MM Caleg DPR-RI Nimor urut 1 Dapil III Jawa Tengah (Pati, Grobogan, Blora dan Rembang), Stiker yang memuat nama Wisnu Wahyu Hardjanto, SE, MIKom Caleg DPRD Provinsi Jawa Tengah 5 Periode 2019 – 2024 Nomor urut 2 (Daerah pemilihan Kab. Grobogan & kab. Blora) dan memuat gambar Partai Demokrat dengan nomor urut 4, dan kertas seukuran kartu nama yang memuat nama Agus Dwi Prasetyo, ST Calon DPRD Kab. Grobogan Nomor Urut 2 Dapil II

(Grobogan, TawanghRjo, Wirosari, Ngaringan) dan dibelakang kertas tersebut memuat contoh warna surat suara beserta bentuknya, atas nama Agus Dwi Prasetyo, ST Nomor Urut 2 dengan gambar Partai Demokrat beserta Nomor Urut 14 yang semua bahan kampanye tersebut dibungkus plastik putih. dan dibagikan kepada peserta Kampanye Pertemuan Terbatas.

Maka dalam pembahasan II Sentra Gakkumdu ini masing-masing unsur Gakkumdu memberikan tanggapan, yaitu :

- Bawaslu Kabupaten Grobogan

Berdasarkan fakta, keterangan dan analisis bahwa dalam kegiatan kampanye pertemuan terbatas pada tanggal 24 November 2018 di Desa Tarub RT. 03/RW. 03 Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Agus Dwi Prasetyo, ST Calon Anggota DPRD Kabupaten Grobogan Dapil 2 dari Partai Demokrat diduga telah memenuhi unsur sebagai sebagai tim pelaksana kampanye yang dengan sengaja memberikan uang sebagai imbalan kepada peserta Kampanye Pemilu secara tidak langsung, sehingga perbuatannya merupakan tindak pidana Pemilihan Umum khususnya Pasal 523 ayat (1) jo Pasal 280 ayat (1) huruf j Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Bahwa berdasarkan hasil kajian ini Bawaslu Kabupaten Grobogan merekomendasikan kepada Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kabupaten Grobogan dalam Rapat Pembahasan Kedua untuk menyatakan temuan tindak pidana Pemilu ini ditindaklanjuti ke proses selanjutnya.

Dari hasil kajian Bawaslu, temuan ini jika diteruskan ke tahap penyidikan terkait 2 alat bukti memang sudah terpenuhi dari keterangan saksi-saksi, yang mana keterangan saksi-saksi sudah sama. Namun dimentahkan oleh keterangan dari KPU Kabupaten Grobogan bahwa pemberian uang transport dan uang makan tersebut diperbolehkan dan masih dalam kewajaran, sehingga perkara ini belum memenuhi unsur dugaan pidana pemilu yang disangkakan.

Bahwa temuan ini sudah sesuai dengan dugaan pelanggaran pada Pasal 280 ayat (1) dan Pasal 523 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017, namun dalam penjelasan Pasal 284 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 memperbolehkan adanya pemberian uang transport dan uang makan, yang dikuatkan oleh keterangan dari KPU Kabupaten Grobogan sendiri, dimana pemberian uang transport dan uang makan dalam kasus ini masih dalam batas kewajaran.

- Kejaksaan Negeri Grobogan

Dalam hal ini bukti formil harus jelas aturannya, karena dalam penjelasan Pasal 284 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tidak mendukung untuk pembuktiannya, sedangkan bukti materiilnya dari keterangan KPU Kabupaten Grobogan tidak memenuhi unsur. Bahwa unsur pemberian uang sebagai imbalan tidak tergambarkan dalam kasus ini.

Pemberian uang adalah salah menurut Pasal 280 namun dalam penjelasan Pasal 284 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 dimaklumi adanya pemberian uang transport dan uang makan.

Dari KPU Kabupaten Grobogan juga belum menentukan tingkatan (indeks) kewajaran dalam memberikan uang transport dan uang makan. Oleh karena itu pemberian uang tersebut (uang transport dan uang makan) bukan merupakan tindakan politik uang.

Maka berdasarkan pembahasan II Sentra Gakkumdu bahwa mengambil kesimpulan bahwa Temuan Nomor : 002/ TM/PL/Kab/14.15/XI/2018 atas nama Penemu Darwanto, S.Pd.I dengan Terlapor Agus Dwi Prasetyo, ST.

Tidak memenuhi unsur Tindak Pidana Pemilu Pasal Pasal 523 ayat (1) jo Pasal 280 ayat (1) huruf j Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan proses penanganan pelanggaran dihentikandan tidak dilanjutkan ke tahap penyidikan.

a) Kampanye Calon Anggota DPRD yang Tidak Ber STTP

Bawaslu Kabupaten Grobogan melalui Panwaslu Kecamatan Tanggungharjo melaksanakan pengawasan kegiatan/ pertemuan yang dilakukan pada tanggal 29 Januari 2019 sekitar Pukul 20.40 WIB, PPKD Desa Padang Saudara Trinoto mendapatkan informasi dari Saudara Budiarto bahwa ada pertemuan di Rumah Saudara Agus Supriyadi Dusun Paras RT.03/RW.04 yang akan didatangi oleh Calon Anggota Legislatif nama Atika Herdianti,ST,MT dari Partai Hati Nurani Rakyat Dapil Grobogan 4 (Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Gubug, Kecamatan Tegowanu dan Kecamatan Tanggungharjo).

Pada saat melakukan pengawasan kegiatan tersebut Panwaslu Kecamatan Tanggungharjo menanyakan STTP kampanye untuk kegiatan tersebut, dan Tim dari Caleg Atika Herdianti,ST.MT tidak dapat menunjukkan yang diminta. Panwaslu Kecamatan menemukan bahwa peserta yang datang berasal dari Desa Padang tidak ada dari luar Desa Padang dengan jumlah yang hadir 20 orang ditambah dengan rombongan Caleg Atika Herdianti,ST,MT sebanyak 4 orang.

Sebelum acara berakhir tim dari Caleg Atika Herdianti,ST.MT membagikan bahan kampanye yang berupa kalender kepada semua yang hadir. Maka melalui kajian Panwaslu Kecamatan Tanggungharjo menyimpulkan bahwa Kampanye yang dilakukan oleh Caleg Atika Herdianti,ST.MT terbukti sebagai pelanggaran administrasi pemilu 2019 dan merekomendasikan Pengawas Pemilu memberikan teguran tertulis agar dalam setiap kegiatan kampanye Saudari Atika Herdiarti,ST.MT Calon Anggota DPRD Kabupaten Grobogan Daerah Pemilihan Grobogan 4 nomor urut 2 dari Partai Hanura terlebih dahulu mengajukan surat pemberitahuan kampanye kepada pihak Kepolisian dan tembusan kepada Bawaslu serta KPU.

2) Rekomendasi

Bawaslu Kabupaten Grobogan memberikan himbauan, rekomendasi dan/ataupun surat pengingatan baik kepada penyelenggara teknis, peserta pemilu ataupun pihak luar, diantaranya :

1. Himbauan kepada KPU Kabupaten Grobogan agar tidak membuat kegiatan yang cenderung kearah kegiatan kampanye;

2. Himbauan kepada partai politik peserta pemilu agar pelaksanaan kampanye selalu menyertakan STTP dari kepolisian;

3. Peringatan untuk partai politik agar dalam pemasangan alat peraga kampanye dan penyebaran bahan kampanye di pasang dan disebarkan sesuai dengan ketentuan;

4. Melakukan pembahasan dengan gakkumdu dalam proses penanganan pidana pemilu;

5. Untuk temuan pelanggaran berupa keterlibatan perangkat Desa, maka Bawaslu Kabupaten Grobogan merekomendasikan kepada Bupati Grobogan untuk memberikan sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis dikarenakan Tindakan Aris Mutarto selaku Perangkat Desa dalam kegiatan kampanye tersebut secara sah dan menyakinkan melanggar ketentuan pasal 51 huruf j Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

6. Untuk temuan pelanggaran administrasi berupa kampanye yang tidak memiliki STTP, Panwaslu Kecamatan Tanggungharjo memberikan peringatan tertulis kepada Caleg Atika Herdianti,ST,MT.

3) Tindaklanjut

Dari rekomendasi Bawaslu Kabupaten Grobogan kepada pihak-pihak terkait ada yang ditindaklanjuti ataupun tidak.

1. Yang tidak ditindaklanjuti diantaranya mengenai APK dan BK yang telah dipasang ataupun di distribusikan oleh peserta pemilu dan terpasang ditempat yang dilarang. Maka Bawaslu Kabupaten Grobogan dan jajarannya mengambil tindakan untuk melakukan penertiban APK dan BK tersebut.

2. Yang ditindaklanjuti diantaranya adalah partai politik mengurus atau mengajukan STTP kepada kepolisian dan memberikan tembusan kepada Bawaslu. Selain itu pembahasan pada Gakkumdu dalam penanganan laporan pelanggaran pidana pemilu.

d. DINAMIKA PERMASALAHAN TAHAPAN KAMPANYE

Dalam tahapan kampanye juga terdapat beberapa dinamika dan permasalahan yang dihadapi oleh Bawaslu Kabupaten Grobogan dan jajarannya, diantaranya :

1. Masih minimnya pemahaman masyarakat mengenai tupoksi Bawaslu, sehingga banyak masyarakat menganggap bahwa hanya Bawaslu dan jajarannya yang bertugas dan berkewajiban untuk menurunkan Alat Peraga Kampanye yang terpasang tidak sesuai dengan ketentuan;

2. Peserta Pemilu yang kurang memahami aturan mengenai kampanye, sehingga masih banyak sekali terpasang APK yang tidak sesuai ketentuan;

3. Dalam penertiban baliho yang melanggar seringkali membutuhkan bantuan dari pihak lain berupa crane, maka kendala yang dihadapi adalah ketika penertiban baliho yang waktunya harus menyesuaikan ketersediaan crane;

4. Sangat sedikit Sekretariat Partai Politik yang ada ditingkat Kecamatan, sehingga Panwas Kecamatan kesulitan ketika akan berkoordinasi dengan Partai Politik;

5. Masyarakat masih terlihat enggan untuk melaporkan pelanggaran-pelangggaran yang terjadi di sekitarnya;

6. Pembahasan di Sentra Gakkumdu seringkali Polres Grobogan dan Kejaksaan Negeri Grobogan memiliki pendapat yang berbeda dengan Bawaslu Kabupaten Grobogan, sehingga pada 2 (dua) temuan Bawaslu Kabupaten Grobogan terkait dugaan pelanggaran pidana Pemilihan disimpulkan dan direkomendasikan bahwa tidak dapat diteruskan pada proses penyidikan.

e. EVALUASI PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN KAMPANYE Pengawasan pada tahapan apapun pastinya harus ada evaluasi untuk menjadikan pengawasan menjadi semakin baik demi mewujudkan pemilihan yang bermartabat dan berintegritas. Berikut evaluasi yang disampaikan : 1. Kelemahan Pengawasan Tahapan Kampanye

a) Peserta Pemilu kurang memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b) Masih banyaknya peserta pemilu yang melakukan pelanggaran aturan kampanye.

2. Keberhasilan Pengawasan Tahapan Kampanye

a) Terjalinnya koordinasi yang lebih intensif lagi dengan stakeholder yang berkaitan dengan pelaksanaan kampanye, yaitu KPU dan Satpol PP mulai dari tingkat kabupaten sampai dengan tingkat kecamatan dan Desa/Kelurahan;

b) Bawaslu Kabupaten Grobogan dan seluruh jajarannya meningkatkan aktif dalam sosialisasi untuk mencegah keterlibatan ASN, Kepala Desa, Perangkat Desa, Pejabat Negara/Daerah serta kemungkinan penggunaan fasilitas umum dan fasilitas negara.

c) Meningkatkan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai kampanye Pemilu 2019, agar masyarakat memahami dalam konsep kampanye,

larangan kampanye dan konsep pengawasan partisipatif dapat meningkat, sehingga masyarakat tidak ragu dalam melaporkan dugaan pelanggaran yang ada di sekitar mereka;

d) Peningkatan koordinasi internal antar pengawas di seluruh jajaran agar pelaksanaan pengawasan dapat berjalan secara maksimal, sehingga harapan mewujudkan pemilihan yang bermartabat dan berintegritas dapat terwujud;

e) Diharapkan Tim Pemenangan atau Partai Politik untuk berkoordinasi lebih intensif dengan Bawaslu agar pelaksanaan kampanye yang dilaksanakan tidak melanggar ketentuan;

f) Diharapkan partai politik memberikan pendidikan politik yang lebih baik baik kepada massa pendukung masing-masing tim, agar pelaksanaan kampanye tidak menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan.

Dalam dokumen 2) Perencanaan Pengawasan (Halaman 23-35)

Dokumen terkait