• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence)

2. Macam-macam Kecerdaan Ganda dan Ciri-ciri Guru Maupun

pengajaran yang berupa elektromekanis, namun guru dapat memanfaatkan media konvensional yang terdapat di sekitar lingkungan.

B. Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence)

1. Pengertian Teori Kecerdasan Ganda

Teori kecerdasan ganda dicetuskan dan dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang ahli psikologi perkembangan dan professor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University, Amerika Serikat. Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata (Suparno, 2004: 17).

Dengan teori ini Gardner ingin mengoreksi keterbatasan cara berpikir yang konvensional mengenai kecerdasan. Dimana kecerdasan hanya terbatas pada apa yang diukur oleh beberapa kecerdasan yang sempit saja, atau sekedar melihat prestasi yang ditampilkan seorang siswa melalui ulangan maupun ujian sekolah belaka.

2. Macam-macam Kecerdaan Ganda dan Ciri-ciri Guru Maupun

Siswa yang Memilikinya.

Saat ini ada sembilan kecerdasan yang sudah dianalisis secara teliti oleh Howard Gardner, yaitu :

29 a. Kecerdasan Linguistik

Gardner menjelaskan kecerdasanlinguistik sebagai kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara lisan ataupun tertulis seperti dimiliki para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain sandiwara, maupun orator. Orang yang mempunyai kecerdasan linguistik tinggi akan berbahasa lancar, baik, dan lengkap. Mereka mudah untuk menjelaskan, mengajarkan, menceritakan pemikirannya kepada orang lain (Suparno, 2004: 26).

Anak yang mempunyai kecerdasan linguistik meski masih di sekolah dasar sudah kelihatan mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Apabila diberi pekerjaan untuk membuat kalimat, kalimatnya sudah cukup baik. Dia senang mengekspresikan diri dengan bahasa, dia suka mengikuti lomba baca puisi. Seorang guru yang cermat dengan melihat hasil karangan anak-anak dengan cepat akan mengerti bahwa anak tertentu mempunyai kemampuan berbahasa lebih dari yang lain (Suparno, 2004: 28).

b. Kecerdasan Matematis-Logis

Menurut Gardner, kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan angka dan logika secara efektif, seperti dimiliki oleh seorang matematikawan, saintis, programmer, dan logikus. Termasuk dalam kecerdasan

30 tersebut adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan. Orang yang mempunyai kecerdasan matematis-logis sangat mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi dalam pemikiran serta cara mereka bekerja, sehingga dia tidak mudah bingung. Mereka suka dengan simbolisasi, termasuk simbolisasi matematis (Suparno, 2004:29).

Anak yang mempunyai kecerdasan matematis –logis menonjol biasanya mempunyai nilai matematika yang baik, jalan pikirannya logis dan rasional. Sehingga ia mudah belajar matematika dan sains. Anak ini yang biasanya seperti ini suka belajar dengan skema, bagan atau gambar di dalamnya dan tidak begitu suka dengan bacaan yang panjang kalimatnya (Suparno,2004:30).

c. Kecerdasan Ruang-Visual

Bagi Gardner kecerdasan ruang atau kadang disebut kecerdasan ruang-visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat, seperti dimiliki para pemburu, arsitek, navigator, dan decorator. Termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, menggambarkan suatu hal atau benda dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata, serta mengungkapkan data dalam suatu grafik. Juga kepekaan terhadap keseimbangan, relasi, warna, garis, bentuk, dan ruang ( Suparno, 2004:31).

31 Anak yang mempunyai kecerdasan ruang-visual baik akan dengan mudah belajar ilmu ukur ruang. Dia dengan mudah akan menentukan letak suatu bentuk secara benda dalam ruangan. Ia dapat membayangkan suatu bentuk secara benar, meski dalam prespektif. Mereka lebih suka menggambar di sekolah, suka akan warna-warna, dan membangun balok-balok menjadi bangunan yang indah dan bermakna (Suparno, 2004: 33).

d. Kecerdasan Kinestetik-Badani

Kecerdasan kinestetik badani menurut Gardner adalah kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan seperti ada pada aktor, atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah. Dalam kecerdasan ini termasuk keterampilan koordinasi dan fleksibilitas tubuh. Orang yang mempunyai kecerdasan kinestik badani dengan mudah dapat mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Mereka dengan mudah dan cepat melakukan gerak tubuh dalam olahraga atau tarian (Suparno, 2004: 34).

Siswa yang mempunyai kecerdasan kinestik badani biasanya suka menari, olahraga, dan suka bergerak. Siswa ini biasanya tidak suka diam, ingin selalu menggerakkan tubuhnya (Suparno, 2004: 35).

32 e. Kecerdasan Musikal

Gardner menjelaskan kecerdasan musical sebagai kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Di dalamnya termasuk kepekaan akan ritme, melodi, dan intonasi. Mereka yang mempunyai kecerdasan musikal mampu memainkan alat musik, kemampuan menyanyi, kemampuan untuk mencipta lagu, kemampuan untuk menikmati lagu, musik dan nyanyian (Suparno, 2004 : 37).

Siswa yang mempunyai kecerdasan musikal tinggi akan kelihatan dalam penampilannya bila sedang bernyanyi di kelas, juga dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan musik. Mereka biasanya bernyanyi dengan baik, dapat memainkan suatu alat musik bila ada, mudah mempelajari not dan lagu. Dan yang menarik, siswa ini akan mudah mempelajari suatu mata pelajaran lain bila mata pelajaran itu diterangkan dengan suatu lagu atau musik (Suparno, 2004: 38).

f. Kecerdasan Interpersonal

Secara umum kecerdasan interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang. Kecerdasan ini banyak dimiliki oleh para komunikator, fasilitator, dan penggerak massa. Orang yang kuat dalam kecerdasan interpersonal biasanya sangat mudah bekerja

33 sama dengan orang lain. Kebanyakan mereka sangat peka terhadap teman, terhadap penderitaan orang lain, dan mudah berempati (Suparno, 2004:39).

Siswa yang mempunyai kecerdasan interpersonal tinggi mudah bergaul dan berteman. Dalam suatu kelas atau sekolah, ia dengan cepat dapat masuk ke dalam kelompok. Ia mudah berkomunikasi dan mengmpulkan teman lain. Dalam konteks belajar, ia lebih suka belajar bersama orang lain, lebih suka mengadakan studi kelompok. Apabila guru memberika pekerjaan atau tugas secara bebas, siswa-siswi yang mempunyai kecerdasan interpersonal akan dengan cepat berdiri dan mencari teman yang mau diajak kerja sama ( Suparno, 2004: 39-40).

g. Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri tersebut. Termasuk dalam kecerdasan ini adalah kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri.Ia mempunyai kesadaran tinggi akan gagasan-gagasannya, dan mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan pribadi. Ia dapat mengatur perasaan dan emosinya sehingga kelihatan sangat tenang. Orangnya kebanyakan refleksif dan suka bekerja sendiri (Suparno, 2004: 41).

34 Siswa yang menonjol dalam kecerdasan intrapersonal sering kelihatan pendiam, lebih suka bermenung di kelas. Ia lebih suka sendirian berefleksi atau berpikir dan bahkan lebih suka bekerja sendiri. Ia tidak tertarik bahwa teman-temannya mengerjakan tugas secara berkelompok. Guru yang tidak tahu sering memarahi siswa ini karena sepertinya ia tidak mendengarkan dan hanya melamun. Padahal ia sebenarnya sedang berpikir (Suparno, 2004: 41).

h. Kecerdasan Natural / Lingkungan

Gardner menjelaskan kecerdasan lingkungan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik. Orang yang mempunyai kecerdasan lingkungan tinggi biasanya mampu hidup di luar rumah, dapat berkawan dan berhubungan baik dengan alam, mudah membuat identifikasi dan klasifikasi tanaman dan binatang. Orang ini mempunyai kemampuan mengenal sifat dan tingkah laku binatang, biasanya mencintai lingkungan, dan tidak suka merusak lingkungan hidup (Suparno, 2004: 42).

Siswa yang mempunyai kecerdasan lingkungan tinggi kiranya dapat dilihat pada kemampuannya mengenal, mengklasifikasi, dan menggolongkan tanaman-tanaman, binatang serta alam mini yang ada di sekolah. Mereka juga akan mudah

Dokumen terkait