• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Tinjauan Teoretik

3. Kecerdasan Emosional

a. Pengertian

Emosi pada dasarnya adalah dorongan hati untuk bertindak secara seketika untuk mengatasi masalah yang berangsur-angsur yang terkait dengan pengalaman dari waktu-ke waktu. Kata emosi berasal dari bahasa Latin yang berarti movere yang diartikan bergerak/menggerakkan dan menjauh. Lebih lanjut dalam kamus bahasa Inggris Oxford mendefinisikan emosi sebagai suatu kegiatan, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan

untuk bertindak. Menurut Harmoko (http://www.binuscareer.com/), bentuk emosi yang muncul kerap dirasakan atas sikap yang ditampilkan atas dasar suasana perasaan saat itu. Beberapa contoh emosi yang sering kita rasakan menurut Daniel Goleman dalam Harmoko (http://www.binuscareer.com/), emosi terbagi menjadi: amarah, seperti mengamuk, bengis, benci, jengkel, kesal hati. Kesedihan, seperti: pedih, sedih, asa, depresi berat. Rasa takut, seperti: cemas, takut, gugup, khawatir, waspada, tidak senang, tidak tenang, fobia, panik. Kenikmatan, seperti: bahagia, gembira, riang, puas, terhibur, bangga, takjub. Cinta, seperti: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasih. Benci, seperti: tidak suka, malu, rasa salah, aib.

Menurut Harmoko (http://www.binuscareer.com/), selama ini banyak orang mengagung-agungkan kecerdasan intelektual atau yang dikenal dengan IQ sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Namun akhir-akhir ini, para ahli sepakat bahwa IQ bukanlah faktor utama yang menentukan keberhasilan hidup seseorang, faktor lain tersebut adalah kecerdasan emosional. Kemampuan kecerdasan emosional sangat diperlukan untuk manajemen emosi agar seseorang bisa membangun hubungan dengan baik. Orang yang benar-benar mengoptimalkan EQ akan lebih jeli dalam melihat peluang, ia lebih cekatan dalam bertindak dan punya inisiatif yang tinggi.

Emotional intelligence atau kecerdasan emosional, lebih dikenal dengan istilah EQ (Emotional Quotent). Beberapa definisi tentang kecerdasan emosi adalah sebagai berikut: (Harmoko,

http://www.binuscareer.com/) 1) Cooper dan Sawaf

Kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi,dan pengaruh yang manusiawi. 2) Goleman

Emotional Intelligence atau kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih- lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir; berempati dan berdoa.

3). John Mayer

Psikolog dari University of New Hampshire mendefinisikan kecerdasan emosi yaitu kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan cara mengendalikan emosi diri sendiri,

b. Mengembangkan Kecerdasan Emosional

Menurut Salovey (Goleman;1997:57-59) menambahkan dengan mengemukakan definisi dasar tentang kecerdasan emosi. Meskipun Salovey tidak secara spesifik menjelaskan kecerdasan

emosional di tempat kerja, namun ia memperluas kemampuan kecerdasan emosional, yaitu:

1) Mengenali emosi diri

Mengenali perasaan diri sewaktu perasaan yang dirasakan terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional, kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal penting bagi pemahaman diri.

2) Mengelola emosi

Reaksi emosional yang tepat terbangun dari kasadaran diri atau dari mengenali emosi diri sendiri. Kemampuan meredam perasaan-perasaan negatif seperti cemas, marah, sedih; penting bagi seseorang, sehingga bisa menerima hal- hal yang tidak sesuai dengan keinginannya dengan hati yang lapang serta tidak merasa tertekan sehingga akan diperoleh kedamaian di dalam hatinya, keluarga dan lingkungan sekitar.

3) Memotivasi diri sendiri

Kemampuan memotivasi diri akan mendatangkan optimisme sehingga meskipun dihadapkan pada situasi yang bisa membuat frustasi, pada umumnya lebih produktif dan efektif. Penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam keterkaitan memberi perhatian untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri, serta mampu melakukan kreasi secara bebas.

4) Memahami emosi orang lain

Kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri emosional, merupakan keterampilan berinteraksi dengan orang lain. Empati adalah hal yang penting bagi efektivitas interpersonal (kecakapan sosial), ini menyangkut kemampuan memahami orang lain, mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.

5) Membina hubungan

Setelah melakukan identifikasi dan mampu mengenal orang lain, hal lain yang perlu dilakukan untuk dapat mengembangkan kecerdasan emosional yaitu dengan memelihara hubungan tersebut dengan membina hubungan. Keterampilan membina hubungan merupakan bagian dari keterampilan sosial, hal ini dapat menunjang kita dalam mengembangkan pergaulan.

6) Berkomunikasi ‘dengan jiwa’

Dalam berkomunikasi kita tidak hanya menjadi pembicara, terkadang harus memberi waktu lawan bicara untuk berbicara juga, dengan demikian posisikan diri kita menjadi pendengar dan penanya yang baik. Dengan hal ini, kita diharapkan mampu membedakan antara apa yang dilakukan atau yang dikatakan seseorang dengan reaksi atau penilaian. Banyaklah mendengar, sedikitlah berbicara dengan demikian kita mampu memahami apa

yang orang lain inginkan, sehingga kita mampu memposisikan diri

kita pada situasi dan kondisi yang tepat. Kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual merupakan dua

hal yang berbeda, yakni bahwa kecerdasan intelektual pembawaan sejak lahir, diturunkan dari orang tua. Sedangkan kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang bukanlah takdir. Kecerdasan emosional bisa dipelajari dan dikembangkan sepanjang hayat asal kita mau melakukannya. Pembelajaran emosional dimulai sejak awal kehidupan dan berlanjut selama masa kanak-kanak hingga dewasa. Seperti uraian di atas, kecerdasan emosional seseorang mempengaruhi keberhasilannya, oleh karena itu perlu dikembangkan dengan baik dan ditingkatkan semaksimal mungkin.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian kecerdasan emosional yaitu kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Bila seorang individu mempunyai kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup lebih bahagia dan sukses karena kepercayaan diri serta mampu menguasai emosi dan mempunyai kesehatan mental yang baik.

Dokumen terkait