DISKURSUS SEPUTAR MULTIPLE INTELLIGENCES
J. Dasar- dasar teori Multiple Intelligences
1. Kecerdasan Linguistik atau Verbal, (Linguistic Intelligence)
Kecerdasan linguistik atau kecerdasan verbal, berbeda dari kecerdasan lainnya karena setiap orang yang mampu bertutur dan berkata-kata dapat diberkata-katakan memiliki kecerdasan tersebut dalam beberapa level.57 Orang yang memiliki kecerdasan ini juga memiliki ketrampilan Auditori (berkaitan dengan pendengaran) yang sangat tinggi, dan mereka belajar melalui mendengar. Mereka gemar membaca, menulis dan berbicara, dan suka bercengkrama dengan kata kata.58 Mereka mengkhidmati kata-kata bukan hanya untuk makna yang tersurat dan tersirat semata namun juga
55 Implikasi praktis Multiple Intelligences melahirkan gagasan yang kuat bahwa ada kapasitas manusia yang terpisah, namun dapat saling bersinergi membentuk kompleksitas kecerdasan. MI pada manusia di dasari dari area-area pada lobus otak, dan masing-masing saling berdiri sendiri, walaupun dapat bekerja secara bersama malalui proses belajar. Howard Gardner, Multiple Intelligences: The Theory In Practice, New York: Basic Books, 1993.
56 Ketika seseorang mahir berpidato dan ceramah, tapi tidak dalam menulis, sudah cukup untuk dikatakan memiliki kecerdasan linguistic, karena kecerdasan linguistic memiliki indicator kemampuan mendengar, berbicara, menulis dan membaca. Munif Chatib, Orangtuanya Manusia:
Melejitkan Potensi Kecerdasan Dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak, ..., hal. 91
57 Howard Gardner, Frame of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, ..., hal. 78
58 Kemampuan berkomunikasi juga sangat dihargai oleh masyarakat modern karena seringkali seseorang dinilai dari cara mereka berbicara dan menulis. Andyda Meliala, Anak Ajaib:
Temukan Dan Kembangkan Keajaiban Anak Anada Melalui Kecerdasan Majemuk, Yogyakarta:
Andi, 2004, hal. 35.
27
bentuk dan bunyinya. Serta untuk citra yang tercipta ketika kata-kata dirancang, direka dalam cara yang lain dan berbeda dari yang biasanya.59
Para ahli etimologi (ilmu yang mempelajari asal-usul kata dan perubahan bentuk serta maknanya) memprediksi bahwa bahasa memiliki umur yang sama dengan umur bumi. Ketika kehidiupan mulai muncul, seiring pula kehidupan bahasa mulai ada. Pada dasarnya, bahasa merupakan media seseorang untuk menyampaikan maksud dan keinginannya kepada lawan bicara, berupa bahasa tubuh atau hanya gerakan tangan, mulai dari bahasa isyarat sampai bahasa Navajo yang hampir punah atau bahasa Mekongga yang termasuk bahasa Nusantara akan tetapi kurnag dikenal oleh masyarakat secara umum. Bahasa merupakan rangkaian kata, dan kata merupakan rangkaian huruf, sehingga bahasa adalah rangkaian huruf yang tersusun dengan makna dan maksud tertentu yang nantinya disebut kalimat. Dari kalimatlah, peradaban dan kebudayaan manusia dibentuk. Dan mereka yang lihai menggunakan kata dan kemampuan mengolah kata dalam berkomunikasi maupun berberbicara dihadapan orang banyak atau lihai dalam menulis akan mempnyai modal dasar dalam mengembangkan kecerdasan linguistik ini.60 2. Kecerdasan Logis-Matematis ( Logical-mathematical Intelligence)
Berhubungan dengan dan mencakup kemampuan ilmiah. Inilah jenis kecerdasan yang dikaji dan didokumentasikan oleh Piaget61, yakni jenis kecerdasan yang sering dicirikan sebagai pemikiran kritis dan digunakan sebagai bagian dari metode ilmiah. Orang dengan kecerdasan
59 Thomas Amstrong, Sekolah Para Juara, …, hal. 2.
60Jan Van der Putten mendefinisikan bahasa sebagai alat komunikasi yang terdiri dari kata-kata dan diatur oleh suatu perangkat dan konvensi , serta diidentifikasi oleh suatu kelompok pengguna disuatu wilayah geografis yang merujuk kepada penggunanya sendiri. Dengan demikian pada dasarnya bahasa atau ilmu bahasa (linguistik) secara kebudayaan mewakili entitas sosial kemasyarakatan. Munif Chatib, Alamsyah Said, Sekolah Anak-anak Juara: Berbasis kecerdasan Jamak dan Pendidikan Berkeadilan, Bandung: Mizan Pustaka, 2014, cet. III, hal. 80-81.
61 Jean Piaget lahir di kota Neuchatel Switzerland pada tanggal 9 agustus 1890, seseorang yang tertarik dengan alam ini belajar ilmu biologi di sekolahnya dan telah mempunyai article yang dipublikasikan sejak umur 11 tahun dalam majalah “a natural history”. Herbert Ginsburg and Sylvia Opper, Piaget`s theory of intellectual development An Introduction, New Jersey: Prentice-Hall, 1969, hal. 1.
ini gemar bekerja dengan data.62 Mengumpulkan dan mengorganisasi, menganalisis serta menginterprestasikan, menyimpulkan kemudian meramalkan. Mereka melihat kemudian mencermati adanya pola serta keterkaitan antar data. Mereka suka memecahkan problem (soal) matematis dan memainkan permainan strategi seperti buah dam atau catur.
Mereka cenderung menggunakan grafik baik untuk menyenangkan diri (kegemaran) maupun untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.
Kecerdasan Logis – Matematis63 sering dipandang dan dihargai lebih tinggi dari jenis jenis kecerdasan lainya, khususnya dalam masyarakat teknologi dewasa ini. Kecerdasan ini dicirikan sebagai kegiatan otak kiri.64 Kecerdasan Logis-matematis melibatkan banyak komponen misalnya: perhitungan secara matematis, berfikir logis, nalar, pemecehan masalah, pertimbangan deduktif, dan ketajaman hubungan antara pola-pola numerik.65 Kecerdasan ini menurut Gardner bukanlah kebutuhan yang paling penting dibandingkan kecerdasan-kecerdasan lainnya. Karena menurutnya, kecerdasan ada dasarnya sama dan tidak saling mengalahkan atas lainnya. Dan setiap kecerdasan mempunyai mekanismenya sendiri serta setiap kecerdasan punya prinsip inti tersendiri. Angka sendiri merupakan simbol bilangan. Kumpulan dan deretan angka, atau simbol pada bilangan disebut matematika. Dengan segala kearifan, para ilmuan telah menyandingkan matematika dengan logika. Karena menurut Aristoteles, dasar logika yang benar dan salah dibangun atas dasar dan kerangka argumen, validitas, bukti, definisi, dan konsistensi.66
62 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart, Identifiying and Development Your Multiple Intelligences, New York: New American Library, 1993, hal. 85-86.
63 Kecerdasan ini juga memberikan andil yang besar terutama dalam membantu memberikan makna secara kuantitatif dalam kehidupan, misalnya menyebutkan jumlah anak, umur, menunjukkan jarak dan berat dan lain sebagainya. Hamzah B. Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, ..., hal 100.
64 Thomas Amstrong, Sekolah Para Juara, …, hal. 3.
65 Menurut pengamatan Russell, antara logis dan matematis merupakan sesuatu yang berbeda, logis adalah awal matematis dan matematis adalah kematangan logis. Howard Gardner, Frame of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, ..., hal. 135
66 Munif Chatib, Alamsyah Said, Sekolah Anak-anak Juara: Berbasis kecerdasan Jamak dan Pendidikan Berkeadilan, ..., hal. 83.
29